Anda di halaman 1dari 3

MATERI 4 : JARAK ANTARA TITIK DAN BIDANG PADA BANGUN RUANG

Cara untuk menentukan jarak titik ke bidang hampir sama dengan jarak titik ke garis.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan proyeksi titik pada bidang yang terkait.

Jarak titik ke bidang dinyatakan oleh jarak titik ke proyeksi titik pada bidang.

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa jarak antara titik ke bidang adalah panjang garis tegak

lurus dari titik ke bidang.

Perhatikan gambar berikut ini!

A
Titik A diproyeksikan pada bidang V menghasilkan titik B.

Jarak antara titik A dengan bidang V diwakili oleh


Panjang ruas garis AB.

B
V

Contoh Soal dan Pembahasan Jarak Titik ke Bidang pada Bangun Ruang

1. Perhatikan gambar kubus berikut ini!


H
G

E F

D C

A 8 cm B
Tentukan jarak antara titik A ke bidang EFGH !
Penyelesaian :
Proyeksi titik A ke bidang EFGH yaitu titik E, karena titik A diproyeksikan tegak lurus tepat
berada di titik E.

Jarak antara titik A ke bidang EFGH diwakili Panjang garis AE.

Oleh karena garis AE adalah rusuk kubus, maka Panjang AE = 8 cm.


Jadi, jarak antara titik A dan bidang EFGH adalah 8 cm.
2. Sebuah kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 6 cm, tentukan jarak titik D terhadap
bidang ACH.
Penyelesaian:
Langkah 1: Gambarkan kubus ABCD. EFGH dengan rusuk 6 cm.
H G

E
F

D
C

A 6 cm B

Langkah 2: Gambarkan bidang ACH dengan menghubungkan titik A, C , dan H.


H G

E
F

D
C

A 6 cm B

Langkah 3: Proyeksikan titik D pada bidang ACH ( untuk memudahkan melihat titik proyeksinya,
buatkan garis bantu pada bidang ACH).
H G

F
HO adalah garis bantu yang dibuat pada bidang ACH.

D
C
O
A 6 cm B

Langkah 4: Proyeksikan titik D secara tegak lurus pada garis bantu HO, Panjang titik D ke garis HO
merupakan jarak D ke bidang ACH.
H G

E
F
DT adalah jarak titik D ke bidang ACH.

T
D
C
O
A 6 cm B
Langkah 5: Cari Panjang DT dengan memperhatikan segitiga HDO ( HDO siku-siku di D)
H H

6
T T

D O D O

Panjang DH = 6 cm, karena DH adalah rusuk kubus ABCD.EFGH


1 1
Panjang DO = 𝑥 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝐵𝐷 = × 6√2 = 𝟑√𝟐 cm
2 2

Karena Panjang DH dan DO diketahui, maka Panjang HO bisa dicari menggunakan teorema
Pythagoras.

𝐻𝑂 = √(𝐷𝐻)2 + (𝐷𝑂)2

𝐻𝑂 = √(6)2 + (3√2)2 = √36 + 18 = √54 = √9 × 6 = 3√6 cm

Panjang DT dicari dengan menggunakan rumus luas segitiga HDO,

dengan alas1 = DO, tinggi1 = DH dan alas2 = HO , tinggi2 = DT


1 1
× 𝐷𝑂 × 𝐷𝐻 = × 𝐻𝑂 × 𝐷𝑇
2 2 1 1
× 3√2 × 6 = × 3√6 × 𝐷𝑇
1 1 2 2
× 3√2 × 6 = × 3√6 × 𝐷𝑇
2 2

√𝟐 × 𝟔 𝟔√𝟐 𝟔√𝟐 √𝟔 𝟔√𝟐 × 𝟔


𝑫𝑻 = = , 𝒓𝒂𝒔𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 × = = √𝟏𝟐 = √𝟒 × 𝟑 = 𝟐√𝟑
√𝟔 √𝟔 √𝟔 √𝟔 𝟔
Panjang DT adalah 𝟐√𝟑.
Jadi, jarak antara titik D ke bidang ACH adalah 𝟐√𝟑 cm.

Anda mungkin juga menyukai