Anda di halaman 1dari 8

1. Perhatikan gambar berikut.

Gambar (a) menunjukkan gerak semu matahari yang mmenyatakan


kedudukan matahari sepanjang tahun dilihat dari bumi. Pada tanggal 21 Maret
dan 23 September, matahari akan berada diatas khatulistiwa. Pada tanggal 21
Juni, matahari akan berada dibelahan bumi utara dengan garis lintang 23,5
LU, sedangkan pada tanggal 22 Desember, matahari akan berada didaerah
belahan bummi selatan dengan garis lintang 23,5 LS. Jika gerak semu
matahari merupakan grafik sinusoidal seperti pada gambar diatas.
Gambar (b) menunjukkan kota lima, ibu kota Negara peru yang terletak
dikoordinat 11,75 LS, maka diperkirakan matahari akan tepat berada diatas
kota lama pada pukul 12 siang pada tanggal . . . .

Pembahasan :
Grafiksins diatas memiliki amplitude 23,5 tanpa pergeseran, sehingga rumus
fungsinya dapat dinyatakan oleh y  a  sin x  23,5  sin x
Kota lima berada di titik x,11,75sehingga subtitusi menghailkan
11,75  23,5  sin x
11,75 1
 sin x  
23,5 2
Dari sini diperoleh x  30
Waktu yang dibutuhkan untuk matahari melakukan pergerakan adalah
30  
t 
 23 Sept  21 Maret 
180  

 7  31  30  31  31  29  21
1

6
1
  180
6
 30
Perhatikan bahwa jumlah hari dari tanggal 23 September sampai 21 Maret
terhitung pada bagian yang diberi warna merah diatas. 30 hari dari tanggal 23
September adalah 23 Oktober.
Jadi, matahari akan tepat berada diatas kota Lima pada pukul 12 siang pada
tanggal 23 Oktober.

2. Adi dan Budi merupakan sahabat karib. Suatu malam, mereka berada dirumah
masing-masing. Jarak kedua rumah adalah 2 km. Adi mengirim pesan singkat
kepada Budi dan bermain pistol laser hijau yang kuat dan ditembakkan
dengan sudut elevasi 75 ke awan yang berada di langit antara kedua
rumahnya sehingga mengenai awan. Budi beranjak berdiri di depan rumah
sambil mengamati titik hijau di awan menggunakan klinometer dan terbaca
sudut yang terbentuk 45 . Tinggi awan yang ditemmbak Adi adalah . . . .

Pembahasan :
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Tinjau segitiga ABD.


Dengan menggunakan konsep tangen, diperoleh
t t
tan 45  1  x  t
x x
Tinjau segitiga BCD.
Dengan prinsip yang sama diperoleh
t
tan 75 
x2
t
 tan( 45  30) 
t2
tan 45  tan 30

t
 
1  tan 45  tan 30 
t2
1
1 3
3 t
 
1  1 3 t  2
1
3
3 3 t
 
3 3 t 2
 
 3  3 2  t   t 3  3  
 6  2 2  3t  3t  3t  t 3
 6t  6  2 3
1

 t  62 3
6

1
 t  3 3
3
 
Jadi, tinggi awan yang ditembak Ali adalah
1
3
 
3  3 km.

3. Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan A ke pelabuhan B sejauh 200 mil


dengan arah 35 . Dari pelabuahan B, kapal itu berlayar sejauh 300 mil
menuju pelabuhan C dengan arah 155 , jarak anatara pelabuhan A ke
pelbuhan C adalah . . . .mil.

Pembahasan :
Perhatikan skets gambar berikut.

( Titik awal penarikan sudut selalu dimulai dari bagian sumbu-X positif )
Panjang AC selanjutnya dapat ditentukan dengan menggunakan aturan
Coinus.
AC 2  AB 2  BC 2  2  AB  BC  cos 60

 200  (300) 2  2  AB  BC  300 


2 1
2
 40000  90000  60000
 70000
AC  70000  100 7

Jadi, jarak antara pelabuhan A ke pelabuhan C adalah 100 7 mil.

4. Dari suatu titik pada bukit, tampak ujung-ujung suatu landasan pacu Bandara
Kuala Namu yang sedang dibangun horizontal
dengan sudut depresi 53 dan 14 . Jarak ujung landasan yang lebih dekat

sepanjang lereng bukit adalah 870870 meter. Jika sin 53 = 0,8 dan tan 14 =
0,25, maka panjang landasan pacu tersebut adalah ⋯⋯ meter.

Pembahasan:
Permasalahan di atas dapat direpresentasikan oleh sketsa gambar berikut.

4 4 4
Karena sin 53  0  5  , maka tan 53  
5 52  42 3
Pada sigitga ABD, panjang AD maka dapat ditentukan dengan menggunakan
tangen, yaitu:
AD
tan 53 
AB
 AD  AB  tan 53
4
 AD  870   1160 meter
3
Pada sigitga ACD, dengan panjang AC dapat ditentukan dengan
menggunakan tangen yaitu :
AD
tan 14 
AC
AD 1160
 AC  
  4640 meter
tan 14 0,25
Dengan demikian,
BC  AC  AB
 4640  870  3770
Jadi, panjang landasan pacu tersebut adalah 3.770 meter
5. Nilai cos pada gambar di bawah ini adalah . . . .

Pembahasan :
Tarik garis dari titik-titik A ke titik C , sebut saja garis AC
Perhatikan bahwa ABC   , sehingga besar sudut dihadapannya adalah

ADC  180  
Dengan menggunakan aturan cosinus pada ABC dan ADC
Diperoleh kesamaan panjang AC , yakni

AB2  BC 2  2 ABBC cos  AD2  CD2  2 ADCDcos 180   
Diketahui bahwa AB=1, BC=2, CD=3 dan AD=4, serta cos180 
    cos ,
sehingga
12  22  2(1)(2) cos  42  32  2  3  4 cos 
Selanjutnya, kita peroleh
5  4 cos  25  24 cos
 28 cos  20
20 5
 cos   
28 7
5
Jadi, nilai cos   
7
6. Suatu pesawat terbang dalam keadaan mendatar dengan ketinggian 4000
meter dari menara pengawas. Dalam 50 detik, sudut elevasi pesawat dari 20
dan 52 dilihat dari puncak menara pengawas. Tentukan kecepatan pesawat itu
dalam satuan m/detik.
(petunjuk : tan 20  0,364 , tan 52  1,23 ).

Pembahasan :
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Pada ACE , panajang AC dapat ditentukan dengan menggunakan tangen,


yaitu:
CE
tan 20 
AC
CE
 AC 
tan 20
4000
 AC   10.989 meter
0,364
Pada ABD , panjang AB juga dapat ditentukan dengan menggunakan tangen,
yaitu :
BD
tan 52 
AB
BD
 AB 
tan 52
4000
 AB   3.252 meter
1,23
Dengan demikian,
BC  AC  AB
 10989  3252  7.737 meter
Kecepatan pesawat itu adalah
BC 7.737
v   154,74 m / det ik
t 50

Anda mungkin juga menyukai