Anda di halaman 1dari 24

Tugas Kelompok Dosen Pembimbing

Geometri Analitik Bidang dan Ruang Drs. Sakur, M.Ed

PERSAMAAN GARIS PADA R3

oleh

Annisa Damayanti 2105110478


Rahel Julita Br Situmorang 2105111988
Wafiq Azizah 2105110228

KELAS 4A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Tokoh Penemu........................................................................................1
1.2 Simbol....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
2.1 Persamaan Vektoris Garis Lurus............................................................4
2.2 Bilangan Arah, Persamaan Simetrik Garis Lurus di Ruang...................6
2.3 Persamaan Garis Sebagai Perpotongan Dua Bidang............................13

BAB III PENUTUP..............................................................................................16


3.1 Kesimpulan...........................................................................................16
3.2 Glosarium.............................................................................................16
3.3 Saran.....................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tokoh Penemu


Heron of Alexandria
Heron of Alexandria atau lebih sering dikenal sebagai Heron merupakan salah
satu Matematikawan yang hidup pada abad pertama (10-75 Masehi). Selain dikenal
sebagai seorang matematikawan yang cerdas ia juga dikenal sebagi seorang ahli
fisika, ahli mekanika dan seorang penemu. Banyak karya-karya yang telah ia
hasilkan dan disimpan di Museum of Alexandria. Karya-karyanya berupa buku-buku
pegangan untuk matematika, fisika, mekanika, dan pneumatik. Karya yang paling
terkenal adalah mesin uap.
Karya-karyanya dalam bidang matematika berisikan tentang prosedur untuk
menghitung luas suatu bidang, luas permukaan bangun ruang, dan volume bangun
ruang. Salah satu karyanya yaitu Book I of Metrica membahas tentang pengukuran
luas suatu bidang dan luas permukaan bangun ruang. Setelah melakukan penemuan
luas persegi panjang dan segitiga sama kaki, kemudian Heron melanjutkannya
dengan kasus yang berbeda, yaitu bagaimana mencari luas segitiga sembarang yang
hanya diketahui panjang ketiga sisinya saja.

René Descartes (Penemu Koordinat Kartesius)


René Descartes adalah salah satu ahli filsafat terkenal yang berasal dari Prancis.
Pemikiran-pemikirannya memberikan beberapa perubahan terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan.
Selain menjadi seorang filsuf, René Descartes juga dikenal sebagai ahli
matematika yang memberikan beberapa sumbangsih berupa pemikiran-pemikiran
mengenai konsep dasar matematika. René Descartes (bahasa Latin: Renatus
Cartesius) lahir di La Haye, Perancis pada 31 Maret 1596 dan meninggal: 11
Februari 1650 di Stockholm, Swedia. Ia disebut pernah mengenyam pendidikan di
Universitas Jesuit yang terletak di salah kota di Perancis, yaitu La Fleche dari tahun
1604-1613. Pada masa itu, ia mulai menekuni konsep-konsep dan ilmu matematika
modern. Pada tahun 1613, ia pergi meninggalkan Paris karena menilai kehidupan di

1
Paris membosankan dan mengasingkan diri di daerah terpencil di Prancis yang
bernama Faubourg. Pada saat mengasingkan diri, Descartes mulai mendalami ilmu
matematika. Salah satu bidang yang paling ditekuni oleh Descartes adalah geometri.
Tahun 1623, ia berhubungan dengan Mersenne, seorang matematikawan di Paris.
Korespondensi ini meneguhkannya untuk bergelut dengan ilmu pengetahuan.
Discours de La methode adalah salah satu karya populer milik Rena Descartes.
Berkat dukungan dari orang di sekitarnya, Descartes menerbitkan Discours de La
methode: pour bien conduire sa raison et chercher la verite dans les sciences,
sebuah karya sains yang terdiri dari tiga apendiks, yaitu La Dioptrique tentang optika,
Les Meteores tentang meteorologi, serta La Geometrie.
Dikutip dari buku Sejarah dan Filsafat Matematika karya Wahyu Purnama,
S.Si, M.Pd. dan Maya Siti Rohmah, S.Si, M.Pd, René Descartes memberikan
sumbangsih penting dalam ilmu matematika. Berikut beberapa penemuan René
Descartes dalam bidang matematika, yakni di antaranya:
1. Sistem Koordinat Kartesius
Sistem koordinat kartesius (Cartesian Coordinat) adalah sebuah sistem yang
dapat menemukan letak atau lokasi titik-titik dalam sebuah bidang dengan
menggunakan beberapa bilangan pada garis koordinat. Sistem koordinat kartesius
diperkenalkan Descartes melalui karyanya yang berjudul La Geometrie. La
Geometrie adalah sebuah buku yang diterbitkan Descartes pada tahun 1637. Dalam
karya ini, terdapat ide geometri analitik, yaitu masalah yang memuat gagasan
mengaitkan geometri dan aljabar. Penemuan ini kemudian menjadi penemuan yang
mempengaruhi perkembangan kalkulus modern.
2. Principia Philosophiae
Penemuan atau pemikiran Descartes dalam ilmu matematika selain kartesius
adalah The Principles of Human Knowledge, The Principles of Material Things of
the Visible World and The Earth, yaitu prinsip ilmu pengetahuan manusia, prinsip
benda material dalam dunia yang bisa dilihat dan bumi. Ketiga prinsip tersebut
termuat dalam karyanya yang berjudul Principia Philosophiae yang dipublikasi di
Amsterdam tahun 1644. Karya ini terbagi dalam 4 bagian yang membawa masalah
alam ke dalam matematika. Dalam karya ini, Descartes mencoba untuk
menempatkan apa pun yang ada di alam semesta pada dasar matematika.

2
1.2 Simbol
a. 𝑛→1 = vektor normal
b. 𝑣→ = vektor arah
𝑎 𝑐
c. | | = determinan matriks
𝑏
𝑑

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Persamaan Vektoris Garis Lurus

Sebuah garis lurus dapat ditentukan jika diketahui 2 titik pada garis tersebut.

Misal titik P (𝑥1, 𝑦1, 𝑧1) dan titik Q (𝑥2, 𝑦2, 𝑧2) terletak pada garis lurus g.

Maka:

⃗𝑂⃗⃗⃗𝑃⃗→ = [𝑥1, 𝑦1, 𝑧1]

⃗𝑂⃗⃗⃗⃗𝑄⃗→ = [𝑥2, 𝑦2, 𝑧2]

⃗𝑃⃗⃗⃗𝑄⃗→ = [(𝑥2 − 𝑥1), (𝑦2 − 𝑦1), (𝑧2 − 𝑧1)]

Untuk setiap titik sebarang X (𝑥, 𝑦, 𝑧) pada 𝑔, berlaku:

⃗𝑃⃗⃗⃗𝑋⃗→ = 𝜆 ⃗𝑃⃗⃗⃗𝑄⃗→ , untuk (−∞ < 𝜆 < ∞). Jelas bahwa

⃗𝑂⃗⃗⃗𝑋⃗→ = ⃗𝑂⃗⃗⃗𝑃⃗→ + ⃗𝑃⃗⃗⃗𝑋⃗→

[𝑥, 𝑦, 𝑧] = [𝑥1, 𝑦1, 𝑧1] + 𝜆[(𝑥2 − 𝑥1), (𝑦2 − 𝑦1), (𝑧2 − 𝑧1)].................(1)

Persamaan (1) disebut Persamaan vektoris garis lurus yang melalui titik
P(𝑥1, 𝑦1,𝑧1) dan Q(𝑥2, 𝑦2, 𝑧2)

4
Vektor PQ disebut vektor arah garis lurus.

Jadi bila garis lurus melalui satu titik P(𝑥1, 𝑦1,𝑧1) dan mempunyai vektor arah 𝑎 =
[𝑎, 𝑏, 𝑐],

persamaan garis lurus dalam dimensi 3 adalah :

[𝑥, 𝑦, 𝑧] = [𝑥1, 𝑦1, 𝑧1] + 𝜆[𝑎, 𝑏, 𝑐], untuk (−∞ < 𝜆 < ∞).............(2)

Persamaan vektor garis

𝑃⃗→ ⃗𝑃⃗0→ + 𝜆 𝑉⃗→


=
𝑥0 𝑎
𝑥
(𝑦) = (𝑦0) + 𝜆 (𝑏) → 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑃
𝑧 𝑧0 𝑐

Maka didapat:

𝑥 = 𝑥0 + 𝑎𝜆

𝑦 = 𝑦0 + 𝑏𝜆

𝑧 = 𝑧0 + 𝑐𝜆

Persamaan di atas disebut dengan persamaan parametrik.

CONTOH SOAL

1. a. Tentukan persamaan garis l yang melalui titik 𝑃1(2, 4, − 1) dan 𝑃2(5, 0, 7)

b. Dimana garis l tersebut memotong dibidang-xy

pembahasan:

a. Mencari vektor yang sejajar dengan garis l

⃗𝑃⃗⃗1⃗⃗⃗𝑃⃗⃗2→ = (3, − 4, 8)

Ambil titik 𝑃1(2, 4, − 1) yang dilalui l , maka persamaan garis l

x = 2 + 3𝜆
5
y = 4 – 4𝜆 -∞ < 𝜆 < ∞

z = -1 + 8𝜆

b. Ketika memotong dibidang-xy maka z = 0


Karena z = -1 + 8𝜆 = 0
𝜆=1
8

∴Maka titik potongnya yaitu 7


, 0)
19
(8 , 2

2. 1. a. Tentukan persamaan garis l yang melalui titik 𝑃1(3, − 2, 1) dan 𝑃2(4, 1, 3)

b. Dimana garis l tersebut memotong dibidang-yz

pembahasan:

a. Mencari vektor yang sejajar dengan garis l

⃗𝑃⃗⃗1⃗⃗⃗𝑃⃗⃗2→ = (1, 3, 2)

Ambil titik 𝑃1(3, − 2, 1) yang dilalui l , maka persamaan garis l

x=3+𝜆

y = -2 + 3𝜆 -∞ < 𝜆 < ∞

z = 1 + 2𝜆

a. Ketika memotong dibidang-yz maka x = 0


Karena x = 3 + 𝜆 = 0
𝜆 = -3
∴Maka titik potongnya yaitu (0, − 11, − 5)

5
3. Tentukan pers garis yang melalui titik (5, 1, 3) dan sejajar vektor 𝑖 + 4𝑗 −

2𝑘.carilah 2 titik yang dilalui 𝑃⃗→ selain titik (5, 1, 3).

Pembahasan:

5 1 5+𝜆
⃗→
𝑃 = (1) + 𝜆 ( 4 ) = (1 + 4𝜆) 𝜆 ∈(-∞, ∞)
2 −2 3 − 2𝜆

∴ 𝑝𝑒𝑟𝑠 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 (5, 1, 3) 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑖 + 4𝑗 − 2𝑘


𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 (5 + 𝜆, 1 + 4𝜆, 3 − 2𝜆)

Mencari 2 titik selain titik (5, 1, 3)

5+1 6
⃗→
𝜆=1→ 𝑃 = (1 + 4(1)) = (5)
3 − 2(1) 1

5+2 7
𝜆=2→ 𝑃⃗→ = (1 + 4(2)) = ( 9 )
3 − 2(2) −1

∴ 𝑚𝑎𝑘𝑎 2 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑃⃗→ 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘


(5, 1, 3) 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 (6, 5, 1)𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 (7, 9, − 1)

2.2 Bilangan arah, Persamaan simetri garis lurus di ruang

2.2.1 Bilangan Arah

6
Bilagan arah dari sebuah garis lurus adalah bilangan-bilangan yang sebanding
dengan cosinus-cosinus arah garis lurus tersebut. Kita sebut bilangan-bilangan arah
𝑐𝑜𝑠𝛽 𝑐𝑜𝑠𝛾
tersebut a, b, c maka : 𝑐𝑜𝑠𝛼 = =
𝑎 𝑏 𝑐

atau a : b : c = 𝑐𝑜𝑠𝛼 : 𝑐𝑜𝑠𝛽 : 𝑐𝑜𝑠𝛾


Hubungan antara bilangan arah dan cosinus arah adalah sebagai berikut.
𝑐𝑜𝑠𝛼 𝑐𝑜𝑠𝛽 𝑐𝑜𝑠𝛾
𝑎 = 𝑏 = 𝑐 misalkan : 𝜆, jadi 𝑐𝑜𝑠𝛼 = 𝑎𝜆

𝑐𝑜𝑠𝛽 = 𝑏𝜆
𝑐𝑜𝑠𝛾 = 𝑐𝜆
dan 𝑐𝑜𝑠2𝛼 + 𝑐𝑜𝑠2𝛽 + 𝑐𝑜𝑠2𝛾 = 𝜆2(𝑎2 + 𝑏2 + 𝑐2) = 1 berarti
1
𝜆= 𝑎
±√𝑎2+𝑏2+𝑐2 , jadi 𝑐𝑜𝑠𝛼 =
𝑏 ±√𝑎2+𝑏2+𝑐2
𝑐𝑜𝑠𝛽 = 𝑐
𝑐𝑜𝑠𝛾 =
±√𝑎2+𝑏2+𝑐2 ±√𝑎2+𝑏2+𝑐2

Kita lihat bahwa cosinus-cosinus arah dari suatu vektor sebanding dengan
𝑥
komponennya, = 𝑦 𝑧
|𝑣̅|
, 𝑐𝑜𝑠𝛽 = , 𝑑𝑎𝑛 𝑐𝑜𝑠𝛾 = ; berarti x : y : z =
|𝑣̅| |𝑣̅|

𝑐𝑜𝑠𝛼 : 𝑐𝑜𝑠𝛽 : 𝑐𝑜𝑠𝛾


maka komponen-komponen vektor x, y, z merupakan bilanagan-bilanagn arah garis
lurus yang membawanya.

CONTOH SOAL
Carilah bilangan arah garis yang melalui titik P (3,2,1) dan Q (1,2,3).
Penyelesaian:
Misalkan:
( 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1) = P (3,2,1) dan
( 𝑥2, 𝑦2, 𝑧2) = PQ(1,2,3)

Maka vektor arah ⃗𝑃⃗⃗⃗𝑄⃗→ adalah


1 3 −2
⃗𝑃⃗⃗⃗𝑄⃗→ = (2) − (2) = ( 0 )
3 1 2
Jadi, bilangan-bilangan arahnya adalah (-2,0,2)
7
2.2.2 Mencari Bilangan Arah Garis Lurus
Pandang persamaan garis g : 𝑉1 ≡ 𝐴1𝑥 + 𝐵1𝑦 + 𝐶1𝑧 + 𝐷1 = 0
𝑉2 ≡ 𝐴2𝑥 + 𝐵2𝑦 + 𝐶2𝑧 + 𝐷2 = 0
Maka ̅𝑛̅1̅ = [𝐴1 , 𝐵1, 𝐶1] , ̅𝑛̅2̅ = [𝐴2, 𝐵2, 𝐶2]
Maka jelas bahwa vektor arah garis g adalah vektor ̅𝑛̅1̅ × ̅𝑛̅2̅ atau ̅𝑛̅2̅ × ̅𝑛̅1̅

𝚤→ 𝚥→ 𝑘⃗→ 𝐵 𝐶 𝐴 𝐴 𝐵
𝐶
Jadi p = [ a, b, c] = 𝐵 𝐶 | = {| 1 1
|, −| 1 1
|, | 1 1
| }
|𝐴
1 1 1 𝐵2 𝐴2 𝐴2 𝐵2
𝐶2 𝐶2
𝐴2 𝐵2 𝐶2
Atau bisa ditulis sebagai berikut:

CONTOH SOAL
1. Carilah bilangan arah garis g : 2x + y + 3z + 2 = 0
-x –y + 2z + 7 = 0
Penyelesaian:
Dari 𝑉1 ≡ 𝐴1𝑥 + 𝐵1𝑦 + 𝐶1𝑧 + 𝐷1 = 0 , maka
𝑉2 ≡ 𝐴2𝑥 + 𝐵2𝑦 + 𝐶2𝑧 + 𝐷2 = 0

8
𝚤→ 𝚥→ 𝐵 𝐴 𝐴 𝐵
𝑘⃗→ 𝐶 𝐶
|𝐴 𝐵 𝐶| = {| 1 1
|, −| 1 |, |
1 1
| }
1
1 1 1 𝐵2 𝐴2 𝐴2 𝐵2
𝐶2 𝐶2
𝐴2 𝐵2 𝐶2
1 3 2 3 2 1
= {| |, −| |, | |}
−1 2 −1 2 −1 −1
= { 5, -7, -1}
Jadi, bilangan arahnya adalah (5,-7,-1)
2. Carilah bilangan arah garis ; x + y + z = 2 dan x –y –z = 3
Penyelesaian:
Dari 𝑉1 ≡ 𝐴1𝑥 + 𝐵1𝑦 + 𝐶1𝑧 + 𝐷1 = 0 , maka
𝑉2 ≡ 𝐴2𝑥 + 𝐵2𝑦 + 𝐶2𝑧 + 𝐷2 = 0

𝚤→ 𝚥→ 𝐵 𝐴 𝐴 𝐵
𝑘⃗→ 𝐶 𝐶
|𝐴 𝐵 𝐶| = {| 1 1
|, −| 1 1
|, | 1 1
| }
1 1 1
𝐵2 𝐶2 𝐴2 𝐶2 𝐴2 𝐵2
𝐴2 𝐵2 𝐶2
1 1 1 1 1
= {| 1
|, | |}
| , − |1 −1 1 −1
−1 −1
= { 0,2,-2}
Jadi, bilangan arahnya adalah (0,2,-2)

3. Carilah bilangan arah garis : 2x –y = 3 dan x –y + 2z = 1


Penyelesaian:
Dari 𝑉1 ≡ 𝐴1𝑥 + 𝐵1𝑦 + 𝐶1𝑧 + 𝐷1 = 0 , maka
𝑉2 ≡ 𝐴2𝑥 + 𝐵2𝑦 + 𝐶2𝑧 + 𝐷2 = 0

𝚤→ 𝚥→ 𝐵 𝐴 𝐴 𝐵
𝑘⃗→ 𝐶 𝐶
|𝐴 𝐵 𝐶| = {| 1 1
|, −| 1 1
|, | 1 1
| }
1 1 1
𝐵2 𝐶2 𝐴2 𝐶2 𝐴2 𝐵2
𝐴2 𝐵2 𝐶2
−1 0 2 0 2 −1
= {| |, | |}
| , − |1 2 1 −1
−1 2
= {-2,-4,-1}
Jadi, bilangan arahnya adalah (-2,-4,-1)
9
2.2.3 PERSAMAAN GARIS LURUS (Parametrik dan Simetrik)

10
Persamaan parametrik adalah metode mendefinisikan hubungan
menggunakan parameter, misalnya parameter t dimana t adalah skalar.
Pada gambar di bawah ini adalah garis yang melalui titik P 0(x0,y0,z0) dan sejajar
dengan vektor v = ai + bj + ck. Untuk menentukan persamaan garis l, diambil
sembarang titik P (x,y,z) pada Garis l, maka garis P0P sejajar dengan vektor v dan
dapat kita katakan garis P0P = t.v dengan t bilangan real. Jika vektor-vektor
posisi P0 dan P terhadap 0 adalah r0 = <x,y,z> , maka P0P = r-r0 dan
karena P0P = t.v maka
r-r0 = t.v
r = r0 + t.v

Karena r adalah vektor posisi sebarang titik P pada garis l dan memenuhi
persamaan terakhir, maka setiap titik P pada garis l akan memenuhi persamaan
tersebut. Dengan kata lain, persamaan garis l yang memenuhi P0 (x0,y0,z0) dan sejajar
vektor v = <a,b,c> adalah
r = r0 + t.v

Persamaan vektor garis

l Atau < x, y, z > = < x0, y0, z0 > + t < a, b, c >

< x, y, z > = < x0 + ta, y0 + tb, z0 + tc >

𝒙 = 𝒙𝟎 + 𝒕𝒂 ; 𝒚 = 𝒚𝟎 + 𝒕𝒃 ; 𝒛𝟎 𝒛 = 𝒛𝟎 + 𝒕𝒄

Persamaan parametrik ( kanonik) dari garis l

11
Apabila parameter dari persamaan parametrik ini dihilangkan, maka diperoleh :

𝒙 − 𝒙𝟎 𝒚 − 𝒚𝟎 𝒛 − 𝒛𝟎
𝒂 = 𝒃 = 𝒄

Disebut persamaan simetrik dari garis dengan bilangan arah a, b, cdan melalui titik
(x0,y0,z0)

Persamaan itu terdiri dari dua persamaan, yaitu :

𝒙 − 𝒙𝟎 𝒚 − 𝒚𝟎 𝒚 − 𝒚𝟎 𝒛 − 𝒛 𝟎
𝒂 = 𝒃 𝒃 = 𝒄

CONTOH SOAL

1. Carilah persamaan parameter dan persamaan simetrik garis lurus yang


melalui titik-titik (2, 3, 4) dan (1, 5, -6)

Penyelesaian:

Misalkan:

( 𝑥1, 𝑦1, 𝑧1) = (2,3,4)

( 𝑥2, 𝑦2, 𝑧2) = (1,5,-6)

Persamaan simetrik
𝑥 − 𝑥1 𝑦 − 𝑦1 𝑧 − 𝑧1
= =
𝑥2 − 𝑥1 𝑦2 − 𝑦1 𝑧2 − 𝑧1

𝑥−2 𝑦− 𝑧−4
3 =
1−2= −6 − 4
5−3

12
𝑥−2 𝑦−3 𝑧−4
=
−1 = −10
2
Dari persamaan simetrik diatas diperoleh

𝑥−2
=𝑡
−1
𝑥 − 2 = −𝑡

𝑥 = 2−𝑡

𝑦−3
=𝑡
2
𝑦 − 3 = 2𝑡

𝑦 = 2𝑡 + 3

𝑧−4
=𝑡
−10

𝑧 − 4 = −10t

𝑧 = 4 − 10𝑡

Jadi persamaan parameternya

𝑥 = 2−𝑡

𝑦 = 3 + 2𝑡

𝑧 = 4 − 10𝑡

2. Carilah persamaan garis yang melalui titik (-1, -2, -3) dan tegak lurus
pada vector vektor < 0,-4,2 > dan < 2,3,-5 >

Penyelesaian:

⃗𝑣⃗1→ = 〈0, −4,2〉

𝑣→ 2 = 〈2,3, −5〉

13
𝑖 𝑗 𝑘
𝑛⃗→ = ⃗𝑣⃗1→ × ⃗𝑣⃗⃗2→ = |0 −4 2 | = (20 − 6)𝑖 − 4𝑗 + (−8)𝑘
2 3 −5

= 14𝑖 − 4𝑗 − 8𝑘

Persamaan garis yang melalui titik (-1, -2, -3) dengan 𝑛⃗→ = 14𝑖 − 4𝑗 − 8𝑘

𝑥+1 𝑦+2 𝑧+3


= =
14 −4 −8

3. Carilah persamaan garis yang melalui titik (-3, 5, 2) dan memotong tegak
lurus sumbu y.

Penyelesaian:

Karena garis tersebut memotong ⊥ sumbu y,

Maka x= 0 dan z = 0

Persamaan garis yang melalui titik (-3,5,2) dan (0,a,0)


𝑥 − 𝑥1 𝑦 − 𝑦1 𝑧 − 𝑧1
= =
𝑥2 − 𝑥1 𝑦2 − 𝑦1 𝑧2 − 𝑧1
𝑥+3 𝑦−5 𝑧−2
= =
0+3 𝑎−5 0−2

𝑥+3 𝑦−5 𝑧−2


= =
3 𝑎−5 −2

2.3 Persamaan garis sebagai perpotongan dua bidang

Di dalam Ilmu Ukur Analitik Ruang, garis lurus dinyatakan sebagai


perpotongan 2 buah bidang rata yang tidak sejajar. Kita dapat pula
menyatakan suatu garis lurus sebagai perpotongan sebarang dua bidang rata
yang melalui garis lurus tersebut.

Misalnya,

15
Garis lurus g adalah perpotongan bidang rata V 1 = A1x + B1y + C1z + D1 = 0
dan V2 = A2x + B2y + C2z + D2 = 0,

(Gambar Garis Lurus sebagai perpotongan dua bidang tak sejajar)

maka persamaan garis lurus g dapat ditulis:

𝐴1𝑋 + 𝐵1𝑋 + 𝐶1𝑋 + 𝐷1


g = {𝐴 + 𝐵 + 𝐶 + 𝐷
2𝑋 2𝑋 2𝑋 2

Untuk menentukan persamaan garis g, kita dapat menggunakan vektor normal


dari masing-masing bidang. Vektor normal untuk bidang V 1 disebut 𝑛1 dan
vektor normal untuk bidang V2 disebut 𝑛2. Jika kita mengoperasikan 𝑛1 × 𝑛2,
maka akan diperoleh sebuah u sebagai vektor arah garis g yang tegak lurus
dengan 𝑛1 dan 𝑛2.

u = 𝑛1 × 𝑛2 sebagai vektor arahnya.

u = (a,b,c)

Jika n1 = (A1, B1, C1) dan n2 = (A2, B2, C2), maka:

𝑖 𝑗 𝑘
u = n1 x n2 = [𝐴1 𝐵1 𝐶1]
𝐴2 𝐵2 𝐶2
𝐵1 𝐶1 𝐴 𝐶1 𝐴 𝐵1
u = n1 x n2 = | |i-| 1 |j+| 1 |k
𝐵2 𝐶2 𝐴2 𝐴2 𝐵2
𝐶2

u = n1 x n2 = (𝐵1𝐶2 - 𝐶1𝐵2 , 𝐶1𝐴2 - 𝐴1𝐶2 , 𝐴1𝐵2 - 𝐵2𝐴2)

15
𝑥−𝑥1
Untuk mengubah bentuk persamaan V1 = 0 = V2 menjadi bentuk =
𝑎
𝑦−𝑦1 𝑧−𝑧1
= , kita harus menentukan pula koordinat (x1,y1,z1). sebarang titik
𝑏 𝑐

pada garis lurus. Untuk itu (biasanya) kita ambil titik potong dengan bidang
berkoordinat, misalnya, XOY, z = 0, diperoleh

A1x + B1y + D1 = 0

A2x + B2y + D2 = 0

Yang bila diselesaikan diperoleh:

Kemudian, persamaan garis lurus sebagai perpotongan dua bidang dapat


ditulis dengan:

[x, y, z] = [x1, y1, z1] +  [a, b, c].

Contoh:

1. Tentukan persamaan garis g dari perpotongan bidang-bidang berikut ini!

2𝑥 − 𝑦 − 5𝑧 = −14 dan 4𝑥 + 5𝑦 + 4𝑧 = 28

Penyelesaian:

Misalkan 𝑛→1 = 〈2, −1, −5〉 dan 𝑛→2 = 〈4,5,4〉 merupakan vektor-vektor
normal dari masing-masing bidang yang berpotongan sedemikian hingga
vektor arah garis (𝑣) yang akan dicari dapat ditentukan dengan;

𝑣 = 21𝑖 − 28𝑗 + 14𝑘→

Atau 𝑣 = 〈21, −28,14〉

15
Selanjutnya kita ambil satu titik pada garis g dengan mengeliminasi kedua
persamaan bidang di atas. Ambil titik potong dengan berkoordinat, misal
bidang XOZ, y = 0. Diperoleh:

2𝑥 − 5𝑧 = −14 (×2) 4𝑥 − 10𝑧 = −28

4𝑥 + 4𝑧 = 28 (×1) 4𝑥 + 4𝑧 = 28

z1 = 4

Substitusikan z = 4 dalam persamaan 2𝑥 − 5𝑧 = −14, sehingga diperoleh nilai

𝑥1 = 3

Diperoleh titik P (3,0,4) dan 𝑣 = 〈21, −28,14〉 sebagai vektor arah, maka
persamaan garis lurus sebagai perpotongan dua bidang dapat ditulis sebagai:

[x, y, z] = [3, 0, 4] +  [21, −28, 14].

2. Garis lurus x - 2y + z = 1, 3x - y + 5z = 8 mempunyai vektor arah:

15
Titik yang melalui garis lurus yang merupakan perpotongan ke-2 bidang rata
V1 dan V2 adalah (3, 1, 0), sehingga persamaannya dapat ditulis:

[x, y, z] = [3, 1, 0] +  [-9, 2, 5].

15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

1. Persamaan vektoris garis lurus;


[𝑥, 𝑦, 𝑧] = [𝑥1, 𝑦1, 𝑧1] + 𝜆[(𝑥2 − 𝑥1), (𝑦2 − 𝑦1), (𝑧2 − 𝑧1)]
2. Bilagan arah dari sebuah garis lurus adalah bilangan-bilangan yang sebanding
dengan cosinus-cosinus arah garis lurus tersebut.
3. Hubungan antara bilangan arah dan cosinus arah adalah sebagai berikut.
𝑐𝑜𝑠2𝛼 + 𝑐𝑜𝑠2𝛽 + 𝑐𝑜𝑠2𝛾 = 𝜆2(𝑎2 + 𝑏2 + 𝑐2) = 1 berarti
1
𝜆= 𝑎
±√𝑎2+𝑏2+𝑐2 , jadi 𝑐𝑜𝑠𝛼 =
𝑏 ±√𝑎2+𝑏2+𝑐2
𝑐𝑜𝑠𝛽 = 𝑐
𝑐𝑜𝑠𝛾 =
±√𝑎2+𝑏2+𝑐2 ±√𝑎2+𝑏2+𝑐2

4. Persamaan parametrik ( kanonik) dari garis ;


𝑥 = 𝑥0 + 𝑡𝑎 ; 𝑦 = 𝑦0 + 𝑡𝑏 ; 𝑧0 𝑧 = 𝑧0 + 𝑡𝑐

5. Persamaan simetrik dari garis:


𝑥 − 𝑥0 𝑦 − 𝑦0 𝑧 − 𝑧0
𝑎 = 𝑏 = 𝑐
6. Garis Lurus sebagai perpotongan dua bidang tak sejajar maka
persamaan garis lurus nya dapat ditulis:
𝐴1𝑋 + 𝐵1𝑋 + 𝐶1𝑋 + 𝐷1
g = {𝐴 + 𝐵 + 𝐶 + 𝐷
2𝑋 2𝑋 2𝑋 2

3.2 GLOSARIUM

Bilangan arah : Bilagan-bilangan yang sebanding dengan cosinus-


cosinus arah garis lurus tersebut.

.Persamaan parametrik : Persamaan parametrik adalah persamaan yang


mendefenisikan hubungan dua variable, misalkan x
dan y, dengan cara menggunakan dua persamaan dari
dua variable tersebut dimana masing-masing
persamaan dinyatakan dalam suatu variabel.

16
Persamaan simetriks : Persamaan yang menyatakan dua variabel x dan y
dalam hubungannya dengan perpotongan x a dan
perpotongan y b dari garis ini yang direpresentasikan
dalam bidang Cartesian.

Persamaan vektoris : Penempatan garis atau bidang dalam kerangka tiga


dimensi.

3.3 SARAN

Mengingat keterbatasan literasi penulis diharapkan pembaca untuk lebih


banyak membaca literatur yang lebih valid, di luar sumber bacaan dari internet yang
belum dapat divalidasi seluruhnya. Dan kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu diharapkan saran dan kritik
dari pembaca agar bisa lebih baik kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Nirfayanti. (2018). Buku Ajar Geometri Analitik Ruang. Makassar: Universitas


Muslim Maros.
Panggabean, E. M. (2020). Geometri Analitik Ruang. Medan : Pustaka Pemuda.
Pasandaran, R.F., dan Ma’ruffi. (2018). Geometri Analitik Bidang & Ruang.
Makassar: Global Research and Consulting Institute (Global-RCI).
Susanah. (2016). Geometri Analitika. Surabaya : Unesa University Press.
Susilo, D.A. (2019). Geometri Analitika (Datar dan Ruang). Malang : Kanjuruhan
Press.

18

Anda mungkin juga menyukai