Anda di halaman 1dari 16

K

E
P W
E A
N R
D G
I A
D N
I E
K G
A A
N R
A
A
N

“Urgensi dan Tantangan


Ketahanan Nasional dan Bela
Negara Bagi Indonesia Dalam
Membangun Kolektif
Kebangsaan”
Naufal Alfayedh Buana
Nur Aini Apriyanti
Rira Afifah Zikriyah
Zahra Thahira
Dr. Sri Erlinda, M.SI
S 1 Konsep dan Urgensi
Ketahanan Nasional dan
Bela Negara
U
B 2
Sumber Historis, Sosiologis, dan
Add Your Name
Politik Tentang Ketahanan Nasional
Add your jobs
dan Bela description
Negara.

B 3
Dinamika dan Tantangan

A Add Your Name


Ketahanan Nasional dan Bela
Add your jobs
Negara
B 4
description
Esensi dan Urgensi Ketahanan
Nasional
Konsep dan Urgensi Ketahanan Nasional dan Bela Negara

Pe nge rti an Ke tahanan Wajah Ketahanan Nasional Indonesia

Ketahanan berasal dari kata tahan Menurut GPH S. Suryomataraman


(kuat), yang berarti kuat menderita, 1. Ketahanan Sosial Sebagai Konsepsi
dapat menguasai diri, tetap pada
keadaannya, keteguhan hati dan 2. Ketahanan Sosial Sebagai Kondisi
kesabaran. 3. Ketahanan Sosial Sebagai Strategi

Istilah nasional tersimpul pengertian


penduduk dari suatu wilayah yang
Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
telah mempunyai pemerintah serta
menunjukkan makna sebagai kesatuan
dan persatuan dalam kepentingan 1) Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional
bangsa yang telah menegara 2) Sebagai integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.
3) Meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik, ketahanan ekonomi,
ketahanan sosial budaya, dan ketahanan pertahanan keamanan
DIMENSI
KETAHANAN NASIONAL

KETAHANAN NASIONAL
BERLAPIS
BELA
Bela Negara Sebagai Upaya NEGARA

Mewujudkan Ketahanan Nasional


Bela negara dapat dibedakan secara fisik maupun
nonfisik. Secara fisik yaitu dengan cara "memanggul
senjata atau menghadapi ancaman dari luar. Nonfisik
Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945. dapat didefinisikan sebagai
“Setiap warga negara berhak 250 dan wajib ikut 1. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan
serta dalam upaya pembelaan negara”.
bernegara,
Bela negara adalah sikap, tekad dan juga perilaku 2. Menanamkan kecintaan terhadap tanah air
warga negara yang dilakukan secara menyeluruh, 3. Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan
teratur, serta terpadu dan juga dijiwai oleh kecintaan negara
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Penanggulangan ancaman.
(NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan Bela negara demikian dapat dipersamakan dengan
bernegara. bela negara secara nonmiliter.
Historis :

Lemhanas 1968
Tumbuhnya pengaruh komunisme,
yang berakar di Cina dan Uni Soviet. Penemuan aspek-aspek
• Gerakan 30 September/Gerakan PKI penyelenggaraan negara berupa
ideologi, politik, ekonomi, sosial,
dan militer membawa kemajuan
Berdasarkan sejarah yang pernah konseptual.
terjadi, dapat menangkis ancaman
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik komunisme sehingga dapat 3 perkembangan konsepsi
Tentang Ketahanan Nasional dan Bela ketahanan nasional:
Negara. disimpulkan Indonesia masih
• konsepsi ketahanan nasional
mampu bertahan dari serangan tahun 1968
• pemikiran ketahanan nasional
ideologi komunis.
tahun 1969
• pandangan ketahanan nasional
tahun 1972. Sesuai dengan
RPJMN tahun 2010 gagasan tahun 1968 dan 1969
sampai dengan 2015
Ketahanan juga mencakup berbagai disiplin
ilmu, dimensi, atau karakteristik, seperti
ketahanan energi dan pangan.
Aspek resiliensi yang saat ini lebih diperhatikan adalah resiliensi sebagai kondisi.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami kondisi di mana
sebagian negara atau suatu wilayah memiliki tingkat resistensi tertentu.

Komponen ketahanan nasional sendiri berdampak pada kuat atau lemahnya


ketahanan suatu negara. Elemen Ini dikenal dalam filsafat Indonesia sebagai asta
gatra, yang diterjemahkan menjadi "delapan elemen, elemen, atau faktor."

Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia, organisasi yang


melahirkan gagasan ketahanan nasional Indonesia, telah membentuk panitia
khusus yang bertugas menentukan tingkat ketahanan Indonesia. Sebagai salah
satu divisi dari Lemhanas RI, organisasi ini dikenal dengan nama Laboratorium
Pengukuran Resistansi Nasional.

KETAHANAN NASION
D Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara
I
N
A
M
I Gagasan Tannas oleh Seskoad pada tahun 1960-an Upaya Penggagasan Konsep Ketahanan Nasional
K 1962 oleh Lemhannas
A

Gagasan Tannas oleh Lemhannas pada tahun 1968


Revisi Gagasan Tannas oleh Lemhanas pada tahun 1969

Gagasan Tannas oleh Lemhannas pada tahun 1972

Gagasan Tannas berdasarkan


SK Menhamkam/Pangab No.SKEP/1382/XI/1974.
Gagasan Tannas menurut Presiden Soeharto
pada tahun 1975
Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997
Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara

Ancaman Militer Ancaman Non Militer

• Dari dalam negeri • Dari dalam negeri


Gerakan separatisme (ingin memisahkan diri dan membuat
Kemiskinan., Kebodohan., Keterbelakangan, dan
negara baru), Pengrusakan lingkungan secara besar-besaran,
Narkoba
Sabotase dari dalam negeri., Aksi terorisme dari dalam negeri,
Pemberontakan bersenjata, dan Aksi kekerasan dan kejahatan
yang berbau SARA • Dari luar negeri
• Dari luar negeri Pengaruh arus globalisasi, Jaringan narkoba
Agresi, Spionase, Sabotase, Pelanggaran wilayah oleh negara internasional, dan Maraknya media propaganda asing.
lain, dan Aksi teror melalui jaringan internasional.
ESENSI
KE TAHANAN SOSIAL

URGENSI
KE TAHANAN SOSIAL Esensi dari ketahanan nasional
pada hakikatnya adalah
kemampuan yang dimiliki bangsa
Morgentahu dalam bukunya dan negara dalam menghadapi
“Politics Among Nations : The Struggle for Power and segala bentuk ancaman yang
Peace” mengemukakan ada dua faktor yang dewasa ini spektrumnya semakin
memberikan kekuatan bagi suatu negara : luas dan kompleks.

1. relatif stabil (stable factors), terdiri atas geografi dan


sumber daya alam.
Asta Gatra
2. relatif berubah (dinamic factors), terdiri atas
8 unsur
kemampuan industri, militer, demografi, karakter
kekuatan bangsa
nasional, moral nasional, kualitas diplomasi, dan
kualitas pemerintah
Kekuatan sebuah negara sebagaimana dipersepsikan oleh negara
lain merupakan akumulasi dari faktor-faktor sebagai berikut :

• sinergi antara potensi demograsi dengan geografi


• kemampuan militer
• kemampuan ekonomi
• strategi nasional
• kemauan nasional atau tekad rakyat untuk mewujudkan strategi
nasional.
• Potensi demografi dan geografi
• kemampuan militer
• kemampuan ekonomi merupakan faktor yang tangible,
• sedangkan strategi nasional dan kemauan nasional merupakan
intangible factors

suatu negara akan muncul sebagai kekuatan


besar apabila ia memiliki potensi geografi besar
atau negara secara fisik wilayahnya besar, dan
memiliki sumber daya manusia yang besar pula

Anda mungkin juga menyukai