DISUSUN OLEH:
NIM: B1B119195
JURUSAN MANAJEMEN
Penerbit : MKU
Secara etimologis, istilah ketahanan berasal dari kata dasar “tahan” yang berarti
tahan penderitaan, tabah, kuat, dapat menguasai diri, gigih, dan tidak kenal menyerah.
Ketahanan memiliki makna mampu, tahan dan kuat menghadapi segala bentuk
tantangan dan ancaman yang ada guna menjamin kelangsungan hidupnya.
Pada tahun 1969 lahir istilah ketahanan nasional, yang dirumuskan sebagai :
“keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional yang ditujukan untuk menghadapi segala
ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara”.
Inti dari ketahanan Indonesia pada dasarnya pada tataran “mentalitas” bangsa
Indonesia dalam menghadapi dinamika masyarakat yang menuntut kompetisi
disegala bidang.
Unsur unsur kekuatan nasional terdiri atas: tanah, sumber daya, penduduk,
teknologi, ideologi, moral, dan kepemimpinan
3. Parakhas Chandra
a. Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan; mencakup SDA hewani,
nabati, dan tambang
b. Kemampuan mengeksplorasi SDA
c. Pemanfaatan SDA dengan memperhitungkan masa depan dan lingkunganhidup
d. Kontrol atas SDA.
Ketahanan nasional Indonesia akan semakin kuat dan kokoh, jika dilakukan upaya
pembinaan dan pengembangan terhadap setiap aspek (gatra) secara terencana,
terpadu, dan berkesinambungan. Pembinaan ketahanan nasional dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Asta Grata (delapan aspek), yang merupakan Keseluruhan
dari aspek-aspek kehidupan bangsa dan negara indonesia.
Kesimpulan
Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan – Bab VII Ketahanan Nasional
Indonesia mendeskripsikan konsep dasar dan tujuand dari ketahanan nasioanl.
Dimana ketahanan berbarti mampu, tahan dan kuat menghadapi segala bentuk
tantangan dan ancaman yang ada guna menjamin kelangsungan hidupnya. Tujuan dari
bab ini adalah menjelaskan mengenai sejarah ketahanan nasional indonesia dan
aspek aspek yang terdapat dalam ketahanan nasional (Tri Gatra dan Panca Gatra).
Ketahanan nasional Indonesia disusun berdasarkan GBHN (Garis Besar Haluan
Negara) 1973-1998.
Bab ini juga menjelaskan Unsur-unsur yang terdapat dalam menjalankan
ketahanan nasional yaitu Palmer & Perkins, James Lee Ray dan Parakhas Chandra.
Bab ini juga menjelaskan mengenai hubungan antara globalisasi dan ketahahn
nasional, serta ancaman yang harus dihadap ketahanan nasionali terkait dengan efek
globalisasi.
Komentar :
Buku ini memiliki kelebihan diantara nya adalah bahasa yang digunakan dalam
buku ini mudah untuk dimengerti. Dalam buku ini juga mengacu pada teori-teori yang
jelas dalam memdaskripsikan ketahanan nasional secara keseluruhan. Bab ini juga
memberikan wawasan tambahan mengenai sejarah, unsur-unsur, pendekatan yang
berhubungan dengan ketahanan nasional serta implikasinya terhadap globalisasi.