Sesuai dengan paradigma ketatanegaraan Negara Republik Indonesia, maka Ketahanan Nasional
(Tannas) merupakan salah satu konsepsi politik dari Negara Republik Indonesia. Ketahanan Nasional
dapat dikatakan sebagai konsep geostrateginya bangsa Indonesia.
Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Uraian selanjutnya tentang Ketahanan Nasional
tersaji dalam urutan bab ini sebagai berikut :
1. Pengertian Ketahanan Nasional
2. Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional di Indonesia
3. Unsur-unsur Ketahanan Nasional
4. Pembelaan Negara
5. Indonesia dan Perdamaian Dunia
Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional, yaitu:
1. Ketahanan Nasional sebagai Kondisi. Keaau atau kondisi ideal demikian memungkinkan suatu
Negara memiliki kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu menghadapi segala
macam ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.
2. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, ketahanan nasional menggambarkan pendekatan
yang integral yang dalam arti pendekatan yang mencerminkan antara segala aspek/isi, baik pada saat
membangun maupun pemecahan masalah kehidupan.
3. Ketahanan nasional sebagai doktri. Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanan nasional
dimasukan dalam GBHN agar setiap orang, masyarakat, dan penyelenggara Negara menerima dan
menjalankanya.
Ketahanan nasional merupakan landasan konsepsional bagi pembangunan nasional Indonesia. Sebagai
konsepsi politik, ketahanan nasional terdapat dalam GBHN seperti halnya Wawasan Nusantara.
Pada tahun 1969 lahirlah istilah Ketahanan Nasional yang menjadi pertanda dari ditinggalkanya konsep
kekuatan, meskipun dalam ketahanan nasionalsendiri terdapat konsep kekuatan. Konsepsi ketahanan
nasional tahun 1972 dirumuskan sebagai kondisi dinamis satu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, didalam
menghadapi dan mengatasisegala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang dating dari
luar maupun dalam, yang langsung maupun tidak yang membahayakan identitas.
2. Ketahanan Nasional dalam GBHN
Konsepsi Ketahanan Nasional untuk pertaman kali dimasukan dalam GBHN 1973 yaitu ketetapan MPR
No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan nasional dalam GBHN 1973 adalah sama dengan rumusan
ketahanan nasional tahun 1972 dari lemhanas.
Ancaman dapat dikonsepsikan sebagai setiap usaha dan kegiatan, baik baik dari dalam negeri maupun
luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara, dan keselamatan
segenap bangsa.
Bentuk ancaman militer mencakup:
a. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh Negara lain terhadap kedaulatan Negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa atau dalam bentuk dan cara-cara antara lain:
1) invasi berupa serangan oleh kekuatan bersenjata Negara lain terhadap wilayah NKRI.
2) Bombardemen berupa penggunaan senjata lainya yan dilakukan oleh angkatan bersenjata Negara
lain terhadap wilayah NKRI.
3) Blokade terhadap pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI oleh angkatan bersenjata Negara
lain.
4) Serangan unsure angkatan bersenjata Negara lain terhadap unsure satuan darat atau satuan laut
atau satuan udara TNI.
b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh Negara lai.
c. Spionase yang dilakukan oleh Negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer.
d. Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan obyek vital nasional yang membahayakan
keselamatan Negara.
e. Pemberontakan bersenjata
f. Perang udara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata dengan kelompok masyarakat
bersenjata lainya.
Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa didunia memberi respons atau tanggapan yang dapat
dikategorikan sebagai berikut:
a. Sebagian bangsa menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai jalan keluar baru untuk
perbaikan nasib umat manusia.
b. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk baru
penjajahan kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional dibidang politik, ekonomi,
budaya.
c. Sebagia yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat perkembangan
teknologi informasi dan transformasi, tetapi tetap kritis terhadap akibat negative globalisasi.
1. Aspek Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang dijadikan dasar suatu
bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang
mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diiperjuangkan dalam
kehidupan nyata.
Ideologi dapat dijabarkan kedalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun
secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin.
Dalam strategi pembinaan ideologi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu :
• Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI
• Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI
• Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya
• Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan
• Ideologi pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan alat untuk
menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat
• Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan cita-cita bangsa dengan
melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa
• Mensosialisasikan pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis, nasionalis, dan
berkeadilan
• Tumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan motivasi untuk
mewujudkan cita-cita bangsa
2. Politik
Dalam hal ini politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk
mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor
masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output.
Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di negara
yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik
adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan
pancasila dan merupakan pencerminan dari demokrasi pancasila.
Ketahanan politik dalam negeri menyangkut hal–hal berikut :
• Sistem pemerintahan berdasarkan hukum
• Dimungkinkan terjadi perbedaan pendapat, tetapi bukan menyangkut nilai dasar
• Kepemimpinan nasional diharapkan mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam
masyarakat dengan tetap memegang teguh nilai-nilai pancasila
• Terjalin komunikasi timbal balik antara masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan tujuan
nasional
Ketahanan aspek politik luar negeri menyangkut hal-hal :
• Meningkatkan kerjasama di berbagai bidang atas dasar saling menguntungkan dan meningkatakan
citra politik di Indonesia dan memantapkan persatuan dan kesatuan
• Meningkatkan persahabatan dan kerja sama antarnegara berkembang dan negara maju sesuai
dengan kepentingan nasional
• Citra positif bangsa Indonesia perlu ditingkatkan melalui promosi, diplomasi, lobi internasional,
pertukaran pemuda, dan kegiatan olahraga
3. Aspek Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor
produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan
ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan
jasa secara merata ke seluruh wilayah negara.
Upaya untuk menciptakan ketahan ekonomi adalah
• Sistem ekonomi diarahkan untuk kemakmuran rakyat
• Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan tidak dibenarkan
adanya monopoli
• Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan selaras antarsektor
• Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan.
• Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanankan secara selaras dan seimbang
antarwilayah dan antarsektor
• Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi
Ketahanan dibidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil,
namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling terkait dan
berhubungan.
A. Simpulan
Ketahanan nasional suatu Negara sangatlah penting bagi keberlangsungan hidup bangsa
atau masyarakat yang menghuni suatu negara. Maka ketahanan suatu Negara harus selalu
dipelihara serta diperkuat guna mempertahankan kedaulatan, keuletan serta kesejahteraan
bangsa. Dengan mempertimbangkan unsur – unsur pemerkuat ketahanan nasional suatu Negara
seperti halnya pada Astragatra yang mencangkup hubungan manusia dengan alam dan sosial,
disamping itu perlulah juga pertahanan dan keamanan guna memperkuat dan memperkokoh
ketahanan nasional dari gempuran ATHG. Sehingga mampu mewujudkan cita – cita nasional
bangsa atau Negara.