Anda di halaman 1dari 17

BAB IX – KETAHANAN NASIONAL

Kelompok 6
1. Gausilia Ferdhitaningrum 0115040004
2. Novianti Wahyu R 0115040014
3. Ahmi Arofatur R 0115040023
Secara Etimologi
• Ketahanan berasal dari “tahan” = tabah, kuat, dapat menguasai diri, gigih dan tidak mengenal
menyerah. Ketahanan memiliki makna mampu, tahan dan kuat menghadai segala bentuk tantangan
dan ancaman yang ada guna menjamin kelangsungan hidupnya.
• Nasional berasal dari “nation” = bangsa. Bangsa dalam pengertian politik adalah persekutuan hidup
dari orang2 yang telah menegara.
• Jadi, ketahanan nasional merupakan kemampuan suatu bangsa untuk mempertahankan persatuan dan
kesatuannya, memperkuat daya dukung kehidupannya, menghadapi segala bentuk ancaman yang
dihadapinya sehingga mampu melangsungkan kehidupannya dalam mencapai kesejahteraan bangsa
tersebut.
Secara Terminologi
Menurut GPH S. Suryomataraman, ketahanan nasional memiliki 3 pengertian atau disebut
sebagai wajah konsep ketahanan nasional :
• Ketahanan nasional sebagai strategi, cara atau pendekatan sebagaimana tercermin dari
rumusan pertama GBHN 1973 yaitu untuk tetap memungkinkan berjalannya
pembangunan nasional yang harus ketujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara
efektif dielakan dari hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul baik dari
luar maupun dari dalam negeri.
• Ketahanan nasional sebagai kondisi sebagaimana tercermin dari rumusan kedua GBHN
1973 yaitu ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari
kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.
• Ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin sebagaimana tercermin dari rumusan
ketiga GBHN 1973 yaitu, ketahanan nasional meliputi ; ketahanan ideologi, ketahanan
politik, ketahanan ekonomi, ketahanan social budaya dan ketahanan pertahanan
keamanan.
Dimensi Ketahanan Nasional
Konsep Ketahanan Nasional Berlapis
Artinya, ketahanan nasional sebagai kondisi yang kokoh dan tangguh
dari sebuah bangsa tentu tidak terwujud jika tidak dimulai dari ketahanan pada
lapisan-lapisan di bawahnya. Terwujudnya ketahanan pada tingkat nasional
(ketahanan nasional) menurut Basrie (2002) sebagai berikut :
Konsep Ketahanan Nasional
Konsepsi ini dibuat dengan menggunakan ajaran “Asta Gatra” atau 8 konsep kehidupan.
Asta Gatra ini dipengaruhi oleh 2 aspek yakni aspek alamiah yang berjumlah tiga unsur (Tri
Gatra) dan aspek sosial yang berjumlah lima unsur (Panca Gatra).
Hakikat Ketahanan Nasional
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan
bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam
mencapai tujuan nasional.
Hakikat Konsepsi Nasional Indonesia
Adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi
dan, selaras dalam seluruh aspek kehdupan
nasioanal. Dalam konteks ketahanan nasional:
 Ketahanan Nasional sebagai status kenyataan
nyata atau rela.
 Ketahanan Nasional sebagai konsepsi
 Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir atau
metode pendekatan.
Konsepsi dan Fungsi Ketahanan Nasional

A. Kedudukan

Konsepsi Ketahanan Negara merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh
seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu diimplementasikan
secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin
diwujudkan.
Konsepsi dan Fungsi Ketahanan Nasional
B. Fungsi

1. Doktrin Dasar Nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak,
dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa baik yang bersifat inter-regional (wilayah), inter-sektoral
maupun multi disiplin.

2. Pola Dasar Pembangunan nasional pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan
pembangunan nasional di segala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilakukan sesuai
rancangan program.

3. Metode Pembinaan Kehidupan Nasional merupakan suatu metode integral yang mencakup seluruh aspek
dalam kehidupan negara yang dikenal sebagai astagatra yang terdiri dari aspek alamiah (geografi, kekayaan
alam dan penduduk) dan aspek sosial budaya (ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan).
Asas – asas Ketahanan Nasional
• Asas kesejahteraan dan keamanan. Kebutuhan yang sangat mendasar dan
wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.
• Asas komprehensif integral/menyeluruh terpadu artinya, ketahanan
nasional mencakup seluruh aspek kehidupan.
• Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar. Dalam hal mawas ke dalam
bertujuan menumbuhkan sifat dan kondisi kehidupan nasional
berdasarkan nilai-nilai kemandirian dan dalam rangka meningkatkan
kualitas kemandirian bangsa. Dalam hal mawas ke luar dilakukan dalam
rangka mengantisipasi, menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan
strategis luar negeri.
• Asas kekeluargaan. Asas ini berisi sikap-sikap hidup yang diliputi
keadilan kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara.
Sifat – sifat Ketahanan Nasional
A. Mandiri Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan
kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerahkan.
B. Dinamis, artinya tidak tetap, naik turun, tergantung situasi
dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya.
C. Wibawa. Semakin tinggi tingkat Ketahanan Nasional maka
akan semakin tinggi wibawa Negara dan pemerintah sebagai
penyelenggara kehidupan nasional.
D. Konsultasi dan Kerjasama. Dimaksudkan adanya saling
menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan
kepribadian bangsa.
Ancaman
Adalah setiap usaha dan kegiatan baik dari dalam maupun
luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Jenis –
jenis ancaman berdasarkan sifatnya yaitu :

A. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan


bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
B. Ancaman nirmiliter pada hakikatnya adalah ancaman yang
menggunakan faktor-faktor nirmiliter, yang dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Bela Negara
Bela negara adalah sikap warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Dasar hukum sebagai berikut :

A. Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945

“Setiap warga negara berhakdan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.

B. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1

“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara”.
Bela Negara
Dapat dibedakan menjadi :

A. Fisik

Yaitu dengan cara "memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh. Hal ini dilakukan untuk
menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat disamakan dengan bela negara dalam arti militer.

B. Non-fisik

Dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air
serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan ancaman. Bela negara
demikian dapat dipersamakan dengan bela negara secara nonmiliter.

Anda mungkin juga menyukai