Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”STRATEGI DAN UPAYA DALAM
MENGATASI ANCAMAN INTEGRASI”.
Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka,
kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, moril,
dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini bisa
memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang lebih baik lagi.
Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan atau
kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.
.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II MATERI
A. Pengertian Dari Ancama Non-Militer
B. Strategi Untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi
C. Strategi Untuk Mnghadapi Ancaman di Bidang Politik
D. Strategi Untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi
E. Strategi Untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Budaya
F. Strategi Untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Teknologi dan Informasi
G. Strategi Untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Keselamatan Umum
BAB III KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman militer disesuaikan dengan jenis ancaman
dan besarnya risiko yang dihadapi.
Strategi Pertahanan untuk menghadapi ancaman militer berupa agresi militer berbeda dengan
strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman yang jenisnya bukan agresi militer. Agresi
militer mengancam totalitas eksistensi bangsa dan negara sehingga harus dihadapi dengan
strategi pertahanan dalam kerangka operasi militer perang dengan pengerahan segenap kekuatan
nasional. Sebaliknya, ancaman militer yang lain tidak selalu harus dihadapi dengan OMP.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ancaman non-militer?
2. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang ideologi?
3. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang politik?
4. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang ekonomi?
5. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang sosial budaya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari ancaman non-militer
2. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi
3. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang politik
4. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi
5. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat menambah ilmu
2. Kita dapat lebih mengerti tentang apa arti dari ancaman non-militer
3. Kita dapat lebih memahami tentang bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi
ancaman non-militer untuk menjaga stabilitas nasional serta persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia
BAB II
MATERI
Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman yang sulit
dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam suatu bangsa. Jika
terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka lama kelamaan bangsa akan
terpecah belah.
Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi ancaman politik
adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah dirumuskan dalam
perundang undangan (UUD 1945). Hal ini juga ditegaskan dalam sila ke-3 pancasila yang
berbunyi "Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan agar
Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan agar strategi menghadapi ancaman politik
ini dapat berjalan dengan baik.
Selain itu, aspek demokrasi juga sangat diperlukan sebagai salah satu pilar untuk menghadapi
ancaan politik, pernyataan ini telah saya bahas dalam artikel sebelumnya yang
berjudul Demokrasi: Pengertian, Makna, dan Hakikat Demokrasi
Ancaman non militer pada dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu negara. Untuk
melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang umumnya berasal dari dalam
Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:
Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam
Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan suatu
sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang bersifat deokratis
(menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia). Dengan menerapkan
strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik dalam negeri secara dinamis
dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.
Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar penopang
kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan
nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan kokoh seperti yang
telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945)..
Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan
membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan lembaga
legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang undangan berkualitas
demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga memegang fungsi kontrol terhadap
suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara. Hal ini harus dilaksanakan dengan
landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan atas dasar kepentingan individu maupun
golongan tertentu.
Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai politik
memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan nasional dan
subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan kejujuran antar partai politik.
Lingkup internal:
Lingkup internal mencakup pembangunan, penciptaan dan pembangunan dalam Negeri secara
stabil yang diimbangi dengan adanya upaya peningkatan sekaligus perbaikan keadaan ekonomi
yang kuat.
Lingkup regional:
Lingkup regional mencakup aktivitas diplomasi dan politik indonesia yang mengarah pada peran
serta dalam membangun maupun meningkatkan kerjasama antar negara dengan menumbuhkan
asas saling percaya dan saling menghargai.
Lingkup supraregional:
Lingkup supraregional merupakan lingkup yang lebih besar dari regional. Sebagai contoh adalah
ASEAN yang terdiri dari 10 Negara Asia tenggara yang secara bersama sama membangun
sebuah hubungan bilateral secara harmonis dalam mewujudkan sebuah kerjasama konkret.
Dalam rangka menyongsong ASEAN ini peran serta politik Indonesia diharuskan untuk mampu
membangun sebuah hubungan kerja sama dengan tetap memberikan jaminan atas keutuhan dan
kedaulatan Negara.
Lingkup global:
Dalam lingkup global, Strategi politik luar negeri harus dapat dilaksanakan secara maksimal
untuk memperjuangkan kepentingan dalam lingkup nasional melalui bergabungnya Indonesia
sebagai salah satu anggota PBB, Negara yang netral (non-blok), Negara yang tergabung dalam
konferensi Islam dunia, dan merangkap sebagai anggota regional ASEAN. Peran serta doplomasi
luar negeri ini diharuskan untk mampu mengidentifikasi adanya potensi ancaman yang dapat
mengancam ideologi maupun keutuhan Negara. Untuk itu, maka diperlukan adanya strategi
membangun pertahanan militer dan non militer di Indonesia.