PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Bangsa Indonesia yaitu bangsa yang kaya dalam hal apapun, baik
dalam kekayaan alam, budaya, serta beragam kesenian yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Negara-negara lain tidak memiliki semua itu, sehingga
negara asing seperti Belanda dan Inggris ingin merebut negara Indonesia
sebagai negara mereka. Dan pada akhirnya negara-negara asing tersebut
satu persatu menjajah negara Indonesia selama bertahun-tahun. Tujuan
mereka menjajah Negara Indonesia yaitu untuk merebut semua kekayaan
yang ada di Indonesia dan dimiliki oleh mereka maka dari itu negara asing
sangat ingin memiliki Negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan
budayanya.
II. HANKAM
II.1Pengertian Hankam
Hankam adalah singkatan dari Pertahanan dan Keamanan. Pertahanan
adalah upaya untuk menegakkan kedaulatan Negara, mempertahankan
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman militer serta ancaamaan bersenjata terhadap
keutuhan bangsa dan Negara serta tugas lain yang berkaitan dengan fungsinya
sebagai aparat pertahanan.Sedangkan keamanan adalah upaya penegakkan
hukum,menjaga ketertiban masyarakat, melindungi keselamatan dan
ketentraman serta ketertiban hidup anggota masyarakat.
Pertahanan Negara di bagi atas dua jenis yaitu pertahanan militer dan
pertahanan non militer. Pertahanan militer merupakan kekuatan utama
pertahanan Negara yang di bangun dan di persiapkan untuk menghadapi
ancaman militer, tersusun dalam komponen utama serta komponen cadangan
dan komponen pendukung. Pendayagunaan lapis pertahanan militer di
wujudkan dalam penyelenggaraan operasi militer, baik dalam bentuk operaasi
militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
Sedangkan pertahanan non militer disebut juga dengaan pertahanan nirmiliter
merupakan kekuatan pertahanan Negara yang dibangun dalam kerangka
pembangunan nasionl untuk mencapai kesejahteraan nasional dan
dipersiapkan untuk menghadapi ancaman nirmiliter. Lapis pertahanan
nirmiliter tersusun dalam fungsi keamanan untuk keselamatan umum yang
mencakup penanganan bencana alam dan operasi kemanusiaan lainnya, social
budaya, ekonomi, psikologi pertahanan, yang pada intinya berkaitan dengan
pemikiran kesadaran bela Negara, dan pengembangan teknologi.
a. DI/TII
b. PRRI
c. Permesta
d. Pemberontakan PKI Madiun
e. G30S/PKI
Pemberontakan bersenjata adalah ancaman militer yang harus serius
ditangani oleh bangsa Indonesia. Karena aksi pemberontakan itu
mengancam pemerintahan yang sah. Bahkan mengancam tegaknya
NKRI yang berlandasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Aksi teror atau terorisme
Aksi teror bersenjata adalah bentuk kegiatan terorisme yang mengancam
keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang
mendalam serta menimbulkan korban tanpa kenal perikemanusiaan.
Sasaran aksi teror bersenjata dapat menimpa siapa saja. Sehingga sulit
ditangani dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata
yang dilakukan oleh teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat
dengan mengikuti politik, lingkungan strategis dan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Segala bentuk teror harus dicegah dan dibasmi agar
ketenteraman masyarakat tidak terganggu.
Beberapa contoh kasus teror di Indonesia adalah :
a. Bom Malam Natal (24 Desember 2000)
b. Bom Bali I (12 Oktober 2002)
c. Bom Marriott (5 Agustus 2003)
d. Bom Bali II (1 Oktober 2005)
e. Bom Solo (25 September 2011)
f. Bom Sarinah Thamrin (14 Januari 2016)
g. Bom Surabaya (13 Mei 2018)
Kesimpulan
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan
bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga
negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka
kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara
paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai
landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara
sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat
solid.
Ketahanan nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi
kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek social kehidupan, meliputi
Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam,
yaitu Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan
Nasioanal seluruh segi kehidupan bangsa dinamakan Astra Gatra, terdiri dari Panca
Gatra (social) dan Tri Gatra (Alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk
memberikan peranannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan.
Keamanan nasional yang mendukung suasana kondusif dalam mewujudkan
tujuan pembangunan nasional sangat diperlukan, dimana sistem keamanan nasional
meliputi keamanan individu,kebebasan,jiwa dan harta individu dan keluarganya;
keamanan publik yang berkaitan dengan pemeliharaan keamanan penyelenggaraan
pemerintah Negara,pelayanan dan pengayoman terhadap rakyat dan masyarakat;
keamanan internal yang menyangkut pemeliharaan keamanan dalam negeri
meliputi seluruh perikehidupan rakyat, masyarakat, bangsa dan Negara; pertahanan
nasional yang meliputi pemeliharaan keamanan kemerdekaan bangsa, kedaulatan
Negara, keutuhan wilayah Negara dan keamanan vital national interest pada
umumnya.
Saran
Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam
dimana sangat banyak sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebab kita
sebagai pemuda haruslah ikut aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan
mengetahui dan memahami teori dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan
dipakai untuk memperjuangkan dan mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan
mudah menerima ideologi dari negara asing yang malah membawa kita menjauh
dari ideologi sendiri dan berdampak pada melemahnya Ketahanan Nasional, dengan
semangat pejuang yang kita warisi penulis berharap para pemuda dapat membantu
dan mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik.
Daftar pustaka
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1744390002/11Tugas
%20Makalah_Kewarganegaraan_Sitti%20Halimatus%20Sadiyah_1744390002.pdf
https://www.beritasatu.com/faisal-maliki-baskoro/nasional/314073/ini-lima-kelemahan-
kebijakan-bela-negara-kemhan