Anda di halaman 1dari 9

I.

PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Bangsa Indonesia yaitu bangsa yang kaya dalam hal apapun, baik
dalam kekayaan alam, budaya, serta beragam kesenian yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Negara-negara lain tidak memiliki semua itu, sehingga
negara asing seperti Belanda dan Inggris ingin merebut negara Indonesia
sebagai negara mereka. Dan pada akhirnya negara-negara asing tersebut
satu persatu menjajah negara Indonesia selama bertahun-tahun. Tujuan
mereka menjajah Negara Indonesia yaitu untuk merebut semua kekayaan
yang ada di Indonesia dan dimiliki oleh mereka maka dari itu negara asing
sangat ingin memiliki Negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan
budayanya.

Selama bertahun-tahun negara Indonesia di jajah oleh bangsa asing yang


ingin merebut kekayaan Indonesia, selama bertahun-tahun pula bangsa
Indonesia mempertahankan dirinya supaya tetap berdiri dan tangguh untuk
menghadapi segala tindakan-tindakan yang mengamcam warga Indonesia.
Semua warga Indonesia sangat menderita dengan datangnya warga asing
tersebut, mereka hanya di jadikan budak oleh bangsa asing yang menjajah
Indonesia. Ketika warga Indonesia bertani, berkebun,ataupun beternak hewan
sebagian hasilnya wajib di setorkan kepada bangsa asing yang sedang
menjajah kita sebagai warga Indonesia.

Masyarakatpun tidak kuat menghadapi tindakan yang di berikan sang


penjajah tersebut dan semua warga Indonesia yang mengaku dirinya adalah
bangsa dan warga Indonesia bersatu untuk menghadapi penjajah-penjajah
yang seenaknya menguasai bangsa Indonesia yaitu bangsa kita. Dengan
demikian warga Indonesia bangkit dari keterpurukan yang melamda mereka.
Penjajahpun di lawan oleh warga Indonesia sehingga warga Indonsia
mampu untuk mengusir penjajah yang bertahun-tahun menjajah kita, dan
Indonesiapun merdeka.

Meskipun bangsa Indonesia di hadapkan pada tantangan, Negara Kesatuan


Republik Indonesia masih tetap tegak berdiri sebagai satu bangsa dan
Negara yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Hal tersebut membuktikan
bahwa bangsa Indonesia memiliki keuletan dan ketangguhan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi setiap bentuk
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan dari mana pun datangnya.

I.2 Tujuan penulisan


1. Mengetahui pengertian dari Pertahanan dan Keamanan.
2. Mengetahui hubungan hankam dan sumber daya kualitas manusia
3. Mengetahui urgensi hankam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
4. Mengetahui tantangan bidang hankam dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
5. Mengetahui urgensi tujuan nasional bangsa indonesia
6. Mengetahui telaah bidang hankam bangsa indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
7. Mengetahui strategi memanfaatkan tantangan kehidupan berbangsa dan
bernegara di bidang hankam untuk mencapai tujuan nasional

II. HANKAM
II.1Pengertian Hankam
Hankam adalah singkatan dari Pertahanan dan Keamanan. Pertahanan
adalah upaya untuk menegakkan kedaulatan Negara, mempertahankan
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman militer serta ancaamaan bersenjata terhadap
keutuhan bangsa dan Negara serta tugas lain yang berkaitan dengan fungsinya
sebagai aparat pertahanan.Sedangkan keamanan adalah upaya penegakkan
hukum,menjaga ketertiban masyarakat, melindungi keselamatan dan
ketentraman serta ketertiban hidup anggota masyarakat.
Pertahanan Negara di bagi atas dua jenis yaitu pertahanan militer dan
pertahanan non militer. Pertahanan militer merupakan kekuatan utama
pertahanan Negara yang di bangun dan di persiapkan untuk menghadapi
ancaman militer, tersusun dalam komponen utama serta komponen cadangan
dan komponen pendukung. Pendayagunaan lapis pertahanan militer di
wujudkan dalam penyelenggaraan operasi militer, baik dalam bentuk operaasi
militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
Sedangkan pertahanan non militer disebut juga dengaan pertahanan nirmiliter
merupakan kekuatan pertahanan Negara yang dibangun dalam kerangka
pembangunan nasionl untuk mencapai kesejahteraan nasional dan
dipersiapkan untuk menghadapi ancaman nirmiliter. Lapis pertahanan
nirmiliter tersusun dalam fungsi keamanan untuk keselamatan umum yang
mencakup penanganan bencana alam dan operasi kemanusiaan lainnya, social
budaya, ekonomi, psikologi pertahanan, yang pada intinya berkaitan dengan
pemikiran kesadaran bela Negara, dan pengembangan teknologi.

II.2Hankam dan sumber daya kualitas manusia


Pelaksanaan pembangunan seluruh komponen kekuatan hankam
dilakukan secara serasi berdasarkan skala prioritas yang telah ditetapkan,
dengan pertama-tama mengutamakan kepada pembangunan sumber daya
manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, peningkatan
kesejahteraan, dan penerapan manajemen modern.
Pembangunan rakyat terlatih (ratih) sebagai komponen dasar hankam
masih terbatas pada peningkatan kemampuan hansip/ wankamra untuk
mendukung pelaksanaan fungsi ratih. Perwujudan ratih sesuai dengan makna
dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982 belum sepenuhnya dapat
terlaksana, karena pada saat ini masih dalam proses penyelesaian Rancangan
Undang-Undang (RUU)-nya.
Pembangunan perlindungan masyarakat (linmas) sebagai komponen
khusus hankam dilaksanakan antara lain melalui kegiatan pendataan potensi
tenaga manusia yang mampu menanggulangi bencana akibat perang dan
bencana alam lainnya. Pengorganisasian linmas dilakukan melalui lembaga-
lembaga yang ada seperti Badan SAR Nasional (Basarnas), Palang Merah
Indonesia (PMI), dan organisasi lain antara lain yang dikelola oleh Pemerintah
Daerah. Proses penyusunan RUU Linmas sampai saat ini masih dalam tahap
penyelesaian naskah akademik.
Pembangunan sumber daya manusia ABRI yang merupakan prioritas
utama dalam rangka mewujudkan postur ABRI yang profesional, efektif,
efisien, dan modern dilaksanakan melalui berbagai upaya pembinaan personil.
Dalam rangka memenuhi sasaran kekuatan personil, sampai tahun ketiga
Repelita VI sasaran kekuatan personil telah tercapai sebesar rata-rata 92,3
persen. Upaya peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan
terus ditingkatkan antara lain melalui perbaikan fasilitas pendidikan, serta
peningkatan intensitas latihan yang dikembangkan secara terus menerus dalam
bentuk latihan perorangan, latihan satuan, latihan gabungan, maupun latihan
bersama negara lain. Sedangkan untuk Polri, titik berat pembangunannya
adalah pada sistem komunikasi, peralatan laboratorium kriminal, dan peralatan
pengendali huru-hara yang disesuaikan dengan upaya pengembangan satuan-
satuan Polri. Upaya pembangunan alut Hankam/ABRI sampai tahun ketiga
telah mencapai 88,0 persen dari sasaran awal Repelita VI.
Seiring dengan pembangunan alut ABRI, upaya untuk mening- katkan
kualitas peran sosial-politik ABRI terus dilakukan dalam rangka pembangunan
nasional di bidang sosial-politik. Salah satu kegiatan penting dalam
peningkatan kualitas peran sosial-politik ABRI adalah dengan secara aktif
mendorong kehidupan masyarakat yang makin demokratis berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 melalui penciptaan kondisi yang
makin kondusif, keterbukaan melalui dialog, dan penegakan hukum yang
dilaksanakan konsisten.
Pembangunan hankam juga diarahkan untuk secara aktif ikut
menciptakan kondisi stabilitas regional dan internasional yang makin baik.
Kerjasama internasional dalam bidang hankam dilakukan berdasarkan
kepentingan bilateral, baik dengan negara-negara yang telah maju maupun
dengan sesama negara berkembang. Kerjasama dalam bentuk latihan militer
bersama, patroli daerah perbatasan, dan kerjasama logistik dengan negara-
negara tetangga khususnya ASEAN terus ditingkatkan kualitas dan
intensitasnya

II.3Urgensi hankam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara


Ketahanan nasional suatu negara yang merupakan faktor penting dan
determinan terhadap eksistensi suatu bangsa dan negara yang bersangkutan.
Ketahanan nasional merupakan benteng pertahanan bangsa dan negara
didalam menghadapi dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh
bangsa dan negara yang bersangkutan, tak terkecuali bagi bangsa Indoneisia.
Hal ini penting, mengingat ketahanan nasional tidak saja berkaitan dengan
aspek keamanan dan ketertiban masyarakat saja, melainkan berkaitan dengan
berbagai aspek kehidupan bangsa, termasuk aspek penyelenggaraan negara
dan pemerintahan negara.
Secara filosofis, ketahanan nasional mengandung makna yang sangat
dalam dan mendasar bagi kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), sedangkan secara empiris ketahanan nasional menghadapi
berbagai masalah yang dinamis seiring dengan dinamika kehidupan bangsa
dan negara Indonesia, baik karena dinamika perubahan yang terjadi
didalamnya maupun perubahan global diluar negeri. Sebagai bangsa yang
besar, bangsa dan negara Indonesia harus mampu memecahkan berbagai
masalah dengan memperkuat dan memperkukuh kondisi ketahanan nasional
dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan, nasionalisme, dan cinta
tanah air berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Untuk membangun ketahanan nasional yang tangguh atau kuat
lemahnya ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh unsur - unsur ketahanan
nasional sebuah bangsa dan negara. Menurut para pakar ketahanan nasional
mengemukakan secara berbeda -- beda. Untuk mengatahui unsur -- unsur atau
faktor -- faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional dapat diuraikan di
bawah ini.
Basrie (2002) mengemukakan bahwa yang diperlukakan untuk dapat
membangun ketahanan nasional adalah unsur - unsur sbb :
1. Ketahanan Individu, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh seorang warga
negara yang sehat jasmani dan rohani.
2. Ketahanan Keluarga, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh suami, istri dan
anak dalam keluarga yang harmonis dalam menciptakan kerukunan dalam
rumah tangga.
3. Ketahanan Wilayah, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh masyarakat di
daerah dengan menciptakan stabilitas wilayah secara sejahtera dan aman.
4. Ketahanan Nasional, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh negara untuk
menciptakan stabilitas nasional.
5. Ketahanan nasional merupakan pendekatan yang utuh menyeluruh atau
komprehensif integral yang mencerminkan keterpaduan antara segala
aspek kehidupan nasional bangsa yang terangkum dalam asta gartra.

Dengan demikian ketahanan nasional Indonesia akan semakin kuat dan


kokoh, apabila dilakukan pembinaaan dan pengembangan terhadap setiap
aspek atau gatra secara terencana, terpadu dan berkesinambungan. Pembinaan
ketahanan nasional dilakukan dengan menggunakan pendekatan Asta Gatra
(delapan aspek), yang merupakan keseluruhan aspek - aspek kehidupan bangsa
dan negara Indonesia.

III. HANKAM DAN TUJUAN NASIONAL BANGSA INDONESIA


III.1 Tantangan bidang hankam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
A. Tantangan dari dalam negeri
1. Agresi atau invasi
Kekuatan bersenjata dapat digunakan untuk melakukan agresi atau
invasi. Suatu negara yang melakukan agresi terhadap negara lain adalah
ancaman bagi kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan
suatu bangsa.
Terdapat beberapa bentuk agresi mulai dari yang berskala paling kecil
hingga skala terbesar. Invasi adalah bentuk agresi berskala paling besar
dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk
menyerang dan menduduki wilayah negara lain. Bangsa Indonesia
pernah diinvasi dua kali oleh Belanda yang ingin kembali menjajah.
Yaitu Agresi Militer I (21 Juli 1947-5 Agustus 1947) dan Agresi Militer II
(19 Desember 1948).
2. Pelanggaran wilayah
Bentuk ancaman militer yang sering terjadi adalah tindakan pelanggaran
wilayah, baik wilayah laut, ruang udara dan daratan. Indonesia memiliki
wilayah yang sangat luas dan terbuka sehingga timbul potensi
pelanggaran wilayah. Wilayah Indonesia pernah dicaplok dan diakui oleh
negara lain.
3. Ancaman keamanan laut dan udara
Gangguan keamanan di laut dan udara adalah bentuk ancaman terhadap
integrasi nasional bidang hankam (militer) yang mengganggu stabilitas
keamanan wilayah NKRI. Potensi gangguan ancaman keamanan laut dan
udara di Indonesia tinggi. Sebab, kondisi geografis Indonesia di wilayah
perairan dan udara yang terbentang pada pelintasan transportasi dunia
yang padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara.
Bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang mendapat
prioritas perhatian pertahanan negara meliputi:
a. Pembajakan atau perompakan
b. Penyelundupan senjata, amunisi dan bahan peledak atau bahan lain

Sedangkan bentuk ancaman keamanan laut antara lain: Penangkapan


ikan secara ilegal Pencurian kekayaan laut Pencemaran lingkungan
Klaim kepemilikan pulau oleh negara lain

B. Tanangan dari luar negeri


1. Pemberontakan bersenjata

Ancaman militer pemberontakan bersenjata adalah ancaman yang timbul


dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Tetapi tidak
menutup kemungkinan pemberontakan bersenjata tersebut didukung oleh
kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup.
Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah
adalah bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan
negara dan jalannya roda pemerintahan. Bangsa Indonesia pernah
mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh
gerakan radikal.
Beberapa gerakan radikal di Indonesia antara lain:

a. DI/TII
b. PRRI
c. Permesta
d. Pemberontakan PKI Madiun
e. G30S/PKI
Pemberontakan bersenjata adalah ancaman militer yang harus serius
ditangani oleh bangsa Indonesia. Karena aksi pemberontakan itu
mengancam pemerintahan yang sah. Bahkan mengancam tegaknya
NKRI yang berlandasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Aksi teror atau terorisme
Aksi teror bersenjata adalah bentuk kegiatan terorisme yang mengancam
keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang
mendalam serta menimbulkan korban tanpa kenal perikemanusiaan.
Sasaran aksi teror bersenjata dapat menimpa siapa saja. Sehingga sulit
ditangani dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata
yang dilakukan oleh teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat
dengan mengikuti politik, lingkungan strategis dan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Segala bentuk teror harus dicegah dan dibasmi agar
ketenteraman masyarakat tidak terganggu.
Beberapa contoh kasus teror di Indonesia adalah :
a. Bom Malam Natal (24 Desember 2000)
b. Bom Bali I (12 Oktober 2002)
c. Bom Marriott (5 Agustus 2003)
d. Bom Bali II (1 Oktober 2005)
e. Bom Solo (25 September 2011)
f. Bom Sarinah Thamrin (14 Januari 2016)
g. Bom Surabaya (13 Mei 2018)

III.2 Urgensi tujuan nasional bangsa indonesia


Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Tujuan Nasional Negara Republik Indonesia tertuang dalam
alinea keempat, yaitu: "..melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial..."
Dari alinea tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan nasional
berdasarkan Pancasila, sebagai berikut:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial
Dengan tujuan tersebut, kemerdekaan yang sudah didapat bukanlah
akhir dari perjuangan. Sejarah kehidupan bangsa Indonesia masih panjang,
yaitu mengisi kemerdekaan dengan dasar negara Pancasila. Dalam rangka
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional, terdapat beberapa upaya untuk
dilakukan negara yang dilansir dari Kementerian Pendidikan Republik
Indonesia, yaitu:
1. Memberikan kepastian dan perlindungan hukum terhadap semua
warga negara tanpa diskriminatif.
2. Menyediakan fasilitas umum yang memadai yang berdampak pada
kesejahteraan masyarakat.
3. Menyediakan sarana pendidikan yang memadai dan merata.
4. Memberikan biaya pendidikan gratis di seluruh jenjang pendidikan
bagi semua warga negara.
5. Menyediakan infrastruktur dan transportasi yang memadai dan
menunjang tingkat perekonomian rakyat.
6. Menyediakan lapangan kerja.
7. Mengirimkan pasukan perdamaian dalam rangka ikut serta
berpartisipasi aktif untuk menjaga dan memelihara perdamaian
dunia

III.3 Telaah bidang hankam bangsa indonesia dalam kehidupan berbangsa


dan bernegara
a. kekuatan/potensi/strongth
Kekuatan atau potensi pertahanan dan keamanan Indonesia terletak pada
sumber daya manusianya. Semangat juang rakyat Indonesia relatif tinggi
hingga saat ini. Dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang
mumpuni, melakukan pelatihan yang sesuai serta penggunaan APBN yang
efektif pada sarana pendukung hankam, Indonesia sangat berpotensi
menjadi salah satu negara yang memiliki pertahanan dan keamanan yang
kuat.
b. kelemahan/weakness
Masih belum jelasnya koordinasi antarkementerian dan instansi terkait.
Bila dalam RUU Komponen Cadangan ditegaskan akan adanya pelibatan
sejumlah kementerian dalam perekrutan bela negara, maka hal tersebut
seyogyanya perlu ditegaskan oleh Kemhan. Yakni instansi mana saja hal
tersebut dilakukan dan terlibat. Hal ini menyangkut juga sokongan
anggaran operasional.
c. peluang/opportunities
Peluang Indonesia dalam bidang hankam sangatlah mumpuni baik dari segi
sarana maupun sumber daya manusianya. Dari segi sarana dibuktikan
dengan besarnya jumlah dana alokasi yang dikeluarkan tiap tahunnya,
seperti pada tahun 2020 yang berjumlah Rp 131,2 triliun dan merupakan
APBN terbesar yang dikeluarkan pemerintah. Mumpuni dari segi SDM di
buktikan dengan begitu banyaknya prestasi yang ditorehkan baik oleh TNI
maupun POLRI di kancah Internasional. Peminat profesi pembela negara ini
pun selalu tinggi setiap tahunnya.
d. ancaman/threat
1. Konflik berunsur SARA;
2. Penyelundupan senjata;
3. Sabotase;
4. Persengketaan wilayah;
5. Perang saudara;
6. Gerakan separatis;
7. Agresi militer;
8. Aksi Teror;
9. Spionase;
10. Terorisme.

III.4 Strategi memanfaatkan tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara


di bidang hankam untuk mencapai tujuan nasional
Dengan terdapatnya banyak tantangan terhadap hankam dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, rakyat Indonesia diharapkan untuk mengetahui
Upaya bela negara harus dilakukan dalam kerangka pembinaan kesadaran bela
negara sebagai sebuah upaya untuk mewujudkan WNI yang memahami dan
menghayati serta yakin untuk menunaikan hak dan kewajibannya. Bangsa
Indonesia ingin pula memiliki peradaban yang unggul dan mulia. Peradaban
demikian dapat dicapai apabila masyarakat dan bangsa kita juga merupakan
masyarakat dan bangsa yang baik (good society and nation), damai, adil dan
sejahtera, sebagaimana yang telah diwasiatkan oleh para pendiri bangsa
(founding fathers) dalam Pembukaan UUD 1945

Kesimpulan
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan
bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga
negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka
kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara
paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai
landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara
sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat
solid.
Ketahanan nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi
kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek social kehidupan, meliputi
Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam,
yaitu Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan
Nasioanal seluruh segi kehidupan bangsa dinamakan Astra Gatra, terdiri dari Panca
Gatra (social) dan Tri Gatra (Alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk
memberikan peranannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan.
Keamanan nasional yang mendukung suasana kondusif dalam mewujudkan
tujuan pembangunan nasional sangat diperlukan, dimana sistem keamanan nasional
meliputi keamanan individu,kebebasan,jiwa dan harta individu dan keluarganya;
keamanan publik yang berkaitan dengan pemeliharaan keamanan penyelenggaraan
pemerintah Negara,pelayanan dan pengayoman terhadap rakyat dan masyarakat;
keamanan internal yang menyangkut pemeliharaan keamanan dalam negeri
meliputi seluruh perikehidupan rakyat, masyarakat, bangsa dan Negara; pertahanan
nasional yang meliputi pemeliharaan keamanan kemerdekaan bangsa, kedaulatan
Negara, keutuhan wilayah Negara dan keamanan vital national interest pada
umumnya.
Saran
Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam
dimana sangat banyak sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebab kita
sebagai pemuda haruslah ikut aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan
mengetahui dan memahami teori dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan
dipakai untuk memperjuangkan dan mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan
mudah menerima ideologi dari negara asing yang malah membawa kita menjauh
dari ideologi sendiri dan berdampak pada melemahnya Ketahanan Nasional, dengan
semangat pejuang yang kita warisi penulis berharap para pemuda dapat membantu
dan mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik.

Daftar pustaka

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1744390002/11Tugas
%20Makalah_Kewarganegaraan_Sitti%20Halimatus%20Sadiyah_1744390002.pdf

https://www.beritasatu.com/faisal-maliki-baskoro/nasional/314073/ini-lima-kelemahan-
kebijakan-bela-negara-kemhan

Anda mungkin juga menyukai