Anda di halaman 1dari 19

DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL,

SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA


KONTEKS KONTEMPORER PENEGAKAN
HUKUM YANG BERKEADILAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS


MATA KULIAH WAJIB UMUM
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSI, SOSIAL
POLITIK, KULTURAL, SERTA KONTEKS
KONTEMPORER PENEGAKAN HUKUM YANG
BERKEADILAN

1. Menelusuri Konsep Dan Urgensi Penegakan Hukum Yang


Berkeadilan
2. Perlunya Penegakan Hukum Yang Berkeadilan
3. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis Tentang
Penegakan Hukum Yang Berkeadilan Di Indonesia
4. Membangun Argumen Tentang Dinamika Dan Tantangan
Penegakan Hukum Yang Berkeadilan Indonesia
5. Mendiskripsikan Esensi Dan Urgensi Penegakan Hukum Yang
Berkeadilan Indonesia
6. Rangkuman Penegakan Hukum Yang Berkeadilan
MENELUSURI KONSEP DAN URGENSI
PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN

1. “Homo Homini Lupus”(Levithian; Thomas Hobbes/1588-1679)


manusia adalah srigala bagi manusia lain
2. “Ubi Societas Ibi Ius”(Cicero/106-43 SM) dimana ada
masyarakat disana ada hukum
3. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung,
Pasal 24,UUD NRI 1945, dan Mahkamah Konstitusi Pasal 24C,
UUD NRI 1945, Komisi Yudisial bersifat mandiri mengusulkan
Hakim Agung Pasal 24B, UUD NRI 1945
4. Pasal 24 Ayat 1 : kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan
PERLUNYA PENEGAKAN
HUKUM YANG BERKEADILAN

1. Warga negara dan oknum aparat banyak yang tidak baik dan
tidak terpuji, serta banyak yang KKN
2. Masih ada potensi konflik sara, tawuran, pelanggaran ham dan
lain sebagainya
3. Masih banyak kasus ketidak adilan sosial dan hukum yang
belum diselesaikan secara tuntas
4. Penegakan hukum yang lemah, tajam ke bawah tumpul ke atas,
mengadili masyarakat kecil saja
5. Tidak semua kasus hukum diselesaikan secara tuntas
6. Pelanggaran hukum oleh wajib pajak atas perpajakan
7. Fungsi Negara : melaksanakan penertiban dan keamanan,
mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya,
pertahanan, menegakan keadilan
MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS,
POLITIS TENTANG PENEGAKAN HUKUM
YANG BERKEADILAN DI INDONESIA

 Hukum Privat Dan Hukum Publik (Umum)


 Hukum bertujuan mengatur kehidupan dan ketertiban
masyarakat, mengandung keadilan, kemanfaatan, kepastian
hukum
 Lembaga Penegak Hukum, Kepolisian, Kejaksaan, Kehakiman
 Lembaga Peradilan, Peradilan Agama, Militer, Tata Usaha
Negara, Umum
LEMBAGA KEPOLISIAN

1. Menerima laporan atau pengaduan


2. Mencari keterangan dan barang bukti
3. Menyuruh berhenti memeriksa tanda pengenal diri
4. Mengadakan tindakan lain sesuai hukum dapat
dipertanggung jawabkan
5. Penyidikan, penangkapan,pemeriksaan
pengambilan sidik jari
6. Pejabat polisi negara indonesia sebagai penyidik
(Pasal 6, UU No. 8/1981)
KEJAKSAAN

1. Jaksa Sebagai Penuntut Umum (UU


No.16/2004, Tentang Kejaksaan RI)
2. Menerima dan memeriksa berkas perkara
penyidikan
3. Membuat surat pendakwaan
4. Melimpahkan perkara ke pengadilan negeri
5. Menuntut hukuman pelaku pelanggaran
hukum
6. Melaksanakan penetapan hakim, keputusan
pengadilan yang memperoleh kekuatan
hukum tetap
KEHAKIMAN

1. Lembaga yang mempunyai kekuasaan


mengadili, menerima,
memeriksa,memutuskan sidang (Pasal 1. UU
No.8/1981)
2. Hakim, pejabat peradilan negara yang diberi
kekuasaan yang merdeka (tidak terpengaruh)
untuk menyelenggarakan peradilan (Pasal 1,
UU NO.8/1981)
LEMBAGA PERADILAN

1. Peradilan agama Islam : perkawinan, kewarisan,


wasiat, hibah, wakaf dan shadaqah
2. Peradilan militer : anggota angkatan perang RI, atau
yang ditetapkan peraturan pemerintah sama dengan
angkatan perang, atau orang yang ditetapkan UU,
dan yang diputuskan oleh Menteri Kehakiman
harus diadili dalam peradilan militer.
3. Peradilan TUN/Tata Usaha Negara :
PENGADILAN pegawai tata usaha negara, badan
atau pejabat TUN yang mengeluarkan keputusan (
UU No 5 Tahun 1986 dan UU No.9 Tahun 2004)
4. Peradilan Umum : Pengadilan Negeri, Pengadilan
Tinggi, Pengadilan Kasasi, Penasehat Hukum
MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG
DINAMIKA DAN TANTANGAN
PENEGAKAN HUKUM YANG
BERKEADILAN INDONESIA

1. Masih banyaknya warga negara dan pejabat


aparatur negara yang tidak baik, KKN
2. Potensi konflik dan kekerasan sosial bermuatan
SARA, HAM, etnosentris
3. Kasus-kasus ketidak adilan sosial dan hukum yang
belum diselesaikan secara tuntas
4. Bila hal tersebut diatas tidak tertangani secara baik
tidak menutup kemungkinan akan terjadi revolusi
hukum
MAKNA INDONESIA SEBAGAI NEGARA HUKUM
DAN PRINSIP-PRINSIPNYA

 Negara Hukum (rechtstaat/rule of law) adalah masyarakat yang


memiliki kelengkapan internal, kelengkapan nilai-nilai
kemanusiaan dalam kehidupan masyarakat saling menghargai
dan eksternal, masyarakat dapat memahami dirinya sebagai
bagian dari organisasi masyarakat yang lebih luas
 Kekuasaan pemerintahan dan negara berdasarkan hukum,
pemerintah dan lembaga menjalankan pemerintahan atas
kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk
menyelenggarakan ketertiban hukum
 Negara wajib memberi perlidungan Hukum Ham (hak kodrati),
sejak dikandungan, karena pemberian Tuhan
 Negara  masyarakat yang sempurna (a perfect society)
Makna NEGARA INDONESIA, NEGARA HUKUM
yang dinamis :

Hukum Nasional Indonesia harus tampil : akomodatif, adaptif dan


progresif

1. Akomodatif, mampu menyerap, menampung keinginan


masyarakat yang dinamis sebagai pengayom pelindung
masyarakat
2. Adaptif, mampu menyesuaikan dinamika perkembangan
jaman sehingga tidak pernah usang
3. Progresif, berorientasi kemajuan, perspektif masa depan,
sehingga mampu mencairkan kebekuan-kebekuan dogmatika,
hukum dapat menciptakan kebenaran yang berkeadilan setiap
anggota masyarakat
CIRI-CIRI NEGARA HUKUM :

1. Supremasi hukum (supremacy of law)


2. Persamaan kedudukan dalam hukum (equality before
the law)
3. Pembatasan kekuasaan vertikal maupun horisontal
(pembagian kekuasaan trias politika)
4. Asas legalitas (due process of law) tindakan
pemerintah harus berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang sah
5. Peradilan bebas tidak memihak
6. HAM terjamin oleh Undang-undang
7. Peradilan Administrasi Negara (tata usaha negara)
8. Transparansi dan kontrol sosial
9. Bersifat demokratis (democratische rechtsstaat)
10. Negara berfungsi sebagai sarana mewujudkan
tujuan kesejahteraan
INDONESIA NEGARA HUKUM :

1. Dasar yuridis UUD 1945 pasal 1 ayat 3 (amandemen


III)
2. UUD 1945 pasal 33 dan 34
3. HAM (hak asasi manusia) dijamin undang-undang
4. Supremasi hukum
5. Pembagian kekuasaan (trias politika)
6. Kesamaan kedudukan di depan hukum
7. Peradilan administrasi dalam perselisihan
8. Kebebasan menyatakan pendapat
9. Pemilu bebas
10. Badan kehakiman bebas tidak memihak
PENGERTIAN INDONESIA
NEGARA HUKUM RULE OF LAW (RECHTSTAAT)

 Negara Indonesia adalah negara yang menyelenggarakan


kekuasaan pemerintahan negara berdasarkan atas hukum
 Bukti Negara Indonesia adalah negara hukum (UUD NRI 1945,
pasal 1 ayat 3, amandemen III).
 Bukti material negara hukum : (pembukaan UUD 1945); negara
bertugas dan bertanggung jawab melindungi segenap bangsa
indonesia dan juga memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial
 Bukti juridis lain negara turut aktif dan bertanggung jawab atas
perekonomian negara dan kesejahteraan rakyat UUD 1945
pasal 33 dan 34
PRINSIP INDONESIA
NEGARA HUKUM RULE OF LAW (RECHTSTAAT)

 Negara Indonesia adalah negara yang menyelenggarakan


kekuasaan pemerintahan negara berdasarkan atas hukum,
pemerintahan dan lembaga melaksanakan tindakan apapun
berdasarkan hukum dan dapat dipertanggung jawabkan secara
hukum
 Negara hukum secara formil (klasik) adalah negara hukum
dalam arti sempit, yaitu negara pasif, tidak ikut campur dalam
urusan dan kepentingan warga negara, ekonomi diserahkan
kepada warga negara, maka perekonomian negara akan sehat
 Negara hukum secara materiil/modern (welfare state) adalah
negara yang pemerintahannya memiliki keleluasan tugas untuk
ikut campur tangan dalam urusan warga negara, dengan dasar
pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan
rakyat, negara aktif dan mandiri dalam upaya membangun
kesejahteraan rakyat
MENDISKRIPSIKAN ESENSI DAN URGENSI
PENEGAKAN HUKUM
YANG BERKEADILAN INDONESIA

1. “Ubi sosietas ibi ius”/cicero, dimana ada masyarakat disana


ada hukum
2. Penegakkan hukum bertujuan mewujudkan peraturan hukum
demi terciptanya ketertiban keadilan masyarakat/sosial
3. Dari fakta tersebut dapat dipastikan keberadaan hukum dan
upaya penegakkannya sangat penting.
4. Indonesia menganut sistim demokrasi konstitusional, sudah
banyak produk hukumnya,lembaga,hukum,dan aparat
penegak hukumnya
RANGKUMAN
PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN

1. Negara adalah organisasi untuk mengatur masyarakat yang


mempunyai sovereignity/kedaulatan
2. Fungsi negara : melaksanakan ketertiban, keamanan,
kesejahteraan, kemakmuran, pertahanan dan penegakan
keadilan di masayarakat
3. Aparatur hukum harus bertugas menyelesaikan keadilan dan
memberi kepastian hukum
4. Fungsi lembaga kepolisian penyidik, dan kejaksaan penuntut,
dan kehakiman keadilan (umum,militer,agama, peradilan
TUN)
5. Badan peradilan bertingkat pertama, banding, kasasi
6. Ketertiban dan kepastian hukum harus terus menerus
ditingkatkan oleh aparatur, agar diperoleh perlindungan hak
dan kewajiban masyarakat
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
“SEMOGA BERMANFAAT”

Anda mungkin juga menyukai