DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan saya rahmat kesehatan dan kesempatan, Sehingga saya bisa menyusun atau
menyelesaikan makalah materi saya iini. Penulisan inisaya sajikan secara ringkas dan
sederhana sesuai dengan kemampuan yang kami miliki, dan tugas ini disusun dalam rangka
memenuhi materi pada mata kuliah: Teori Hukum dan Konstitusi.
Dalam penyusunan materi ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu
kritik yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan materi
ini, dan dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan secara khusus kami berterimakasih kepada Bapak ADRIANUS
BAWAMENEWI, S.H., M.H selaku Dosen pengampu mata kuliah Hukum Pidana karena
telah memberikan kami bimbingan untuk menyelesaikan materi yang telah di berikan kepada
kamiini hingga selesai.
Penulis,
KATA PENGANTAR.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifiasi Konstitusi.....................................................................
B. Nilai Konstitusi.............................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Saran………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. bagaimana klasifikasi konstitusi?
2. bagaimana nilai konstitusi
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui klasifikasi konstitusi.
2. untuk mengetahui NIlai Konstitusi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Konstitusi
a. Konstitusi tertulis dan tidak tertulis (Written Constitution And No Written Constitution)
Konstitusi tertulis merupakan suatu konstitusi (UUD) yang dituangkan dalam sebuah
dokumen atau beberapa dokumen formal. Sedangakan konstitusi yang bukan dalam
bentuk tidak tertulis ialah suatu konstitusi yang tidak dituangkan dalam suatu dokumen
formal. Seperti konstitusi yang berlaku di Inggris, Israel, dan New Zaeland.
b. Konstitusi Fleksibel dan Konstitusi Rijid (Flexible Constitution And Rigid Constitution)
James Bryce memilah konstitusi fleksibel dan konstitusi rijid secara luas namun
menurut pandangan kami, pembagian konstitusi atau Undang-Undang Dasar dalam
fleksibel dan rijid ini karena didasarkan atas kriteria atau berkaitan dengan “cara dan
prosedur perubahannya”. Jika suatu konstitusi itu mudah dalam mengubahnya, maka ia
digolongkan pada konstitusi yang fleksibel. Sebaliknya jika sulit cara dan prosedur
perubahannya, maka ia termasuk jenis konstitusi yang rijid. Dalam konteks ini, UUD
1945 dalam realitanya termasuk konstitusi yang rijid atau kaku.
Ciri-ciri khusus dari konstitusi fleksibel menurut Bryce adalah : elastis, diumumkan dan
diubah dengan cara yang sama seperti undang-undang. Berbeda dengan ciri-ciri pokok
dari konstitusi yang rijid, meliputi: mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi
dari peraturan perundang-undangan yang lain, dan hanya dapat dirubah dengan cara
yang khusus atau istimewa atau dengan persyaratan yang berat.
c. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak tinggi (Supreme Constitution and
Not Supreme Constitution)
Konstitusi derajat tinggi ialah konstitusi yang mempunyai derajat kedudukan yang
paling tinggi dalam Negara dan berada diatas peraturan perundang-undang yang lain.
Disamping itu, jika dilihat dari segi bentuknya, konstitusi ini berada di atas peraturan
perundang-undangan yang lain. Demikian juga syarat untuk mengubahnya lebih berat
dibandingkan dengan yang lain.
Sementara konstitusi tidak derajat tinggi ialah konstitusi yang tidak mempunyai
kedudukan serta derajat tinggi. Persyaratan yang diperlukan untuk mengubah konstitusi
jenis ini sama dengan persyaratan yang dipakai untuk mengubah peraturan-peraturan
yang lain, umpamanya undang-undang.
d. Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan (Federal Constitution and Unitary
Constitution)
Klasifikasi yang berkaitan erat dengan bentuk suatu negara, artinya jika bentuk Negara
itu serikat maka akan didapatkan sistem pembagian kekuasaan antara pemerintah
Negara Serikat dengan pemerintah Negara bagian. Pembagian kekuasaan tersebut diatur
dalam konstitusi atau undang-undang dasarnya. Dalam Negara Kesatuan, pembagian
kekuasaan tidak dijumpai, karena seluruh kekuasaannya tersentralkan atau terpusat pada
pemerintah pusat sebagaimana diatur dalam konstitusi kesatuannya.
B. Nilai Konstitusi
1
Karl Loewenstein dalam bukunya “Reflection on the Value of Constitutions”
membedakan 3 (Tiga) macam Nilai Konstitusi atau the values of the constitution, dengan
didasarkan pada realitas kekuasaan dan norma konstitusi, yaitu:
A. Kesimpulan
Konstitusi adalah keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar.
Konstitusi juga dapat diartikan sebagai suatu dokumen lengkap mengenai peraturan dasar
negara. Menurut Hans Kelsen konstitusi adalah suatu dokumen resmi, seperangkat norma
hukum yang hanya dapat diubah di bawah pengawasan ketentuan-ketentuan khusus, dengan
tujuan untuk menjadikan perubahan norma-norma tersebut menjadi lebih sulit.
Konstitusi diklasifikasikan menjadi konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis,
konstitusi fleksibel dan konstitusi rijid, konstitusi derajat tinggi dan konstitusi tidak derajat
tinggi, konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan, yaitu jika bentuk Negara itu serikat maka
akan didapatkan sistem pembagian kekuasaan antara pemerintah Negara Serikat dengan
pemerintah Negara bagian dan Negara Kesatuan, dan yang terakhir konstitusi dan konstitusi
sistem pemerintahan presidensil dan konstitusi sistem pemerintahan federal.
B. Saran
Dalam penulisan materi ini mengenai klasifikasi konstitusi di dunia dan klasifikasi
konstitusi di Negara Indonesia kurang dalam materi kami mohon saran dan bantuannya dalam
melengkapi kekurangan pada materi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Jimly Asshiddiqie. Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial Menurut UUD 1945
serta Mahkamah Konstitusi.2015. Yogyakarta: Data Media.
Dahlan Thailib dan Jazim Hamidi. 2010. Teori dan Hukum Konstitusi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Wirdjono Projodikoro. 1989. Asas-asas Hukum Tata Negara di Indonesia. Jakarta: Dian
Rakyat.
Miriam Budiardjo. Miriam B dkk. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Bandung: Gramedia
Pustaka Utama.
Dahlan Thaib, Jazim Hamidi dkk. 2015. Teori dan Hukum Konstitusi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Kholid Abrori Ahda. Klasifikasi Konstitusi. 2016. http://dokumen.tips/documents/ klasifikasi-
konstitusi-55949618e9f96.html