Anda di halaman 1dari 27

Meningkatkan Kualitas Bangsa

Melalui Pendidikan Bermartabat

Tim MK Kebunghattaan : Suryadimal


Universitas Bung Hatta
2020
Bung Hatta amat jarang disebut
sebagai “Bapak Pendidikan” padahal
hampir semua pribadi dan kehidupan
beliau patut diteladani sebagai guru
yang hakiki.
Pendidikan:
Bung Hatta pernah sekolah di Europeese lagere school (ELD) di Bukit tinggi (1916)
Meer Utrgebreid lager onderwijs school (MULO) di Padang (1919)
Handel middlebare school (sekolah menengah dagang), Jakarta (1921)
Gelar Drs dari Nederland Handelshogeschool, Roterdam,Belanda (1932).
Atribut/ketauladan Bung Hatta dalam pendidikan
bermatabat :
Pendidikan Bermartabat
1. Konsep Pendidikan Bung Hatta

Filosofi pendidikan Bung Hatta:


a. “Alam takambang jadi guru.”
b. Pendidikan sepanjang hayat.
c. Pendidikan syarat untuk meningkatkan derajat
insan dan bangsa secara hakiki
d. Pendidikan berlandaskan moral
e. Pendidikan berdasarkan religiusitas
f. Pendidikan berprinsip meningkatkan
martabat manusia.
Pendidikan Bermartabat
1.1 Tanggung Jawab Moral Intelektual
"(Menegakkan) Kedaulatan rakyat adalah
'mendidik rakyat' supaya tahu berpikir,
supaya tidak lagi membebek di belakang
pemimpin-pemimpin. Supaya keinsafan
rakyat akan hak dan harga diri bertambah
kuat dan pengetahuannya tentang hal politik,
hukum dan pemerintahan bertambah luas"
Mohammad Hatta, Daulat Ra’jat, 1933
Pendidikan Bermartabat
1.2 Pembangunan manusia seutuhnya

Dengan rakyat itu kita akan naik dan dengan


rakyat kita akan turun. Hidup atau matinya
Indonesia Merdeka, semuanya itu bergantung
kepada semangat rakyat. Penganjur-penganjur
dan golongan kaum terpelajar baru ada berarti
kalau di belakangnya ada rakyat yang sadar dan
insyaf akan kedaulatan dirinya”
(Mohammad Hatta, Daulat Ra’jat, 20 September 1931)
Pendidikan Bermartabat
2. Membangun Negara dengan
Mencerdaskan Rakyat
• Ketika Bung Hatta mengalami berupa
menyaksikan langsung penganiayaan terhadap
bumi putra yang tidak mampu bayar pajak
hasil bumi, beliau ingin membantu dengan cara
meningkatkan kualitas pendidikan manusia
Indonesia; tidak langsung membantu petani itu.
• Bung Hatta senantiasa mengajari orang lain
membaca, menulis, mengaji, dan bertukar
pikiran; termasuk di kala beliau dalam penjara:
Belanda, Digul, Jakarta, dsb. Yang amat
penting, kata beliau, tingkatkan mutu insani.
Pendidikan Bermartabat

• Kedaulatan rakyat dilakukan (diantaranya)


berupa transformasi sosial melalui pendidikan
• Upaya yang terfokus dalam membenahi dan
meningkatkan kemampuan masyarakat (SDM)
agar dapat mandiri dalam meningkatkan kinerja
nasional  melalui perencanaan pembangunan
• Meningkatkan keterlibatan Indonesia terhadap
perkembangan pemikiran di forum internasional
secara terencana guna membangun “Indonesia
seutuhnya”  membangun “jiwa” dan “raga”.
(Niki Lukviarman, 31 Januari 2014)
Pendidikan Bermartabat
3. Mendirikan Perguruan Tinggi
Di samping proses pendidikan di masyarakat luas
secara langsung dalam bentuk tindak-tanduk,
perbuatan, penyampaian gagasan/
pendapat/ide/nasihat/teladan dsb., Bung Hatta
berupaya mendirikan perguruan tinggi sebagai
tempat yang potensial untuk membangun jiwa
dan raga bangsa Indonesia.
PT itu adalah:
(1) Universitas Andalas di Padang,
(2) UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta,
(3) Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta.
Pendidikan Bermartabat
4. Teladan Utama sebagai Guru Abadi
a. Nilai-nilai kekeluargaan menjadi dasar
pendidikan pertama di lingkungan
keluarga
b. Mendidik individualita, solidarita, dan
autoaktiva (dalam koperasi)
c. Sosok pribadi teladan yang utuh
d. Makna iqrak menjadi dasar yang kokoh
pengembangan diri via buku dan majalah
Pendidikan Bermartabat

e. Kemandirian Dasar Martabat Bangsa


Harga diri insan-religius dan manusia
intelektual berkekeluargaan dasar utama
pergaulan
f. Surat Imajiner Bung Hatta kepada Zi-
Yang: Kiat Bijak Melawan Yang Takbijak.
g. Organisasi Kita Kaum, Daulat Rakyat,
bernama “Pendidikan Nasional Indonesia”
h. Mendidik rakyat supaya timbul semangat
merdeka itu, itulah pekerjaan kita.
Pendidikan Bermartabat
i. Berperilaku-berwatak terpuji:
(1) Beradab dan berbudaya
(2) Berakhlak mulia
(3) Jujur
(4) Disiplin dan tepat waktu
(5) Sederhana
(6) Santun
(7) Intelektual sejati
(8) Bermartabat
(9) Bijaksana
(10) Suka menolong
(11) Demokratis
(12) Nasionalis
(13) Hemat dan Cermat
(14) Anti korupsi
(15) Taat Beribadah
(16) Nagarawan
(17) Pencinta ilmu yang penulis; dsb.
Pendidikan Bermartabat
5. Cara Baik Bung Hatta Sebagai Adab
a. Belajar dan berjuang sejak usia muda
b. Kutu buku
c. Menguasai beberapa bahasa utama dunia
d. Koleksi buku terbanyak
e. Pembaca yang amat jeli dan cermat
f. Produktif menulis
g. Mengutamakan kaderisasi, bukan mendidik pengikut,
tetapi mendidik calon pimpinan
h. Memimpin dengan moral dan intelek sejati
i. Senantiasa memperjuangkan kerakyatan
j. Mengarang buku di npenjara
k. Menjadi guru ngaji di balik jeruji dan guru adat di
masyarakat
Pendidikan Bermartabat
l. Berposisi sebagai pimpinan bukan atasan
m. Menerima positif takdir Ilahi
n. Pribadi yang kukuh yang berjalan lurus
o. Selalu menepati janji
p. Bersikap ilmiah dan intelek
q. Menulis dan membaca dengan kritis
r. Senantiasa mencari kebenaran hakiki „berfilsafat‟
s. Menjaga keseimbangan peran pemerintah dan swasta
t. Konseptor yang ulung, negarawan yang bijak
u. Penggagas konsep politik luar negeri bebas-aktif
v. Diplomat yang disegani
w. Karakter yang kuat: mendayung di antara dua karang
x. Penyayang binatang
y. Penyayang perempuan
z. Persahabatan sejati; dsb.
Pendidikan Bermartabat
6. Pewarisan Nilai Luhur Kebunghattaan
6.1 Penerapan pada diri sendiri
6.2 Pelaksanaan di lingkungan keluarga
6.3 Pengamalan di masyarakat
6.4 Penyelenggaraan administrasi dan

kehidupan berbangsa dan bernegara


secara mandiri dan amalan pribadi
berhati nurani.
Selamat berkarya, semoga
berjaya selamanya!
Pendidikan Bermartabat

Daftar Pustaka
Hatta, Mohammad. Untuk Negeriku:
Sebuah Otobiografi. Jakarta: Kompas Media
Nusantara.
Karya Lengkap Bung Hatta. 1998.
Jakarta: LP3ES Indonesia.
Swasono, Sri-Edi. 2002. Bung Hatta: Bapak
Kedaulatan Rakyat. Jakarta: Yayasan Hatta.
Zet, Mestika, dkk. 2012. Cara Baik Bung
Hatta. Padang: UNP Press.

Anda mungkin juga menyukai