Anda di halaman 1dari 10

Definisi Ilmu Politik

1. J.K Bluntschli.
Political science is the science which is concerned with the state, which endeavours to
understand and comprehend the state in its condition, in its essential nature, its various
forms or manifestations, its development.
Ilmu politik adalah ilmu yang berkaitan dengan negara, yang berusaha untuk dipahami
dan memahami negara dalam kondisinya, dalam sifat dasarnya, berbagai bentuk atau
manifestasinya, perkembangannya.
2. Prof. Mr Dr J. Barents.
Ilmu politik ialah ilmu, yang mempelajari penghidupan negara. Ilmu politik diserahi tugas
untuk menyelidiki negara-negara itu, sebagaimana negara-negara itu melakukan tugasnya.
3. G.A. Jacobsen & M.H. Lipman.
Political science is the science of the stage. It deal with (1) the relations of individuals to
one another insofar as the state regulates them by law, (2) the relatins of undividuals of
grups of individuals to the state; (3) the relation of state to state.
Dalam edisi ke-15 (1956) dari bukunya, kedua sardjana wanita itu menyatakan: “Political
science is correctly designed ‘the science of the state’: objectively gathering and
classifying facts about the state is the main purpose of this branch of learning”.
Ilmu politik adalah ilmu panggung. Ini berurusan dengan (1) hubungan individu satu sama
lain sejauh negara mengatur mereka oleh hukum, (2) hubungan individu kelompok
individu dengan negara; (3) hubungan negara ke negara.
Dalam edisi ke-15 (1956) dari bukunya, kedua sardjana wanita itu menyatakan: "Ilmu
politik dirancang dengan benar 'ilmu negara': mengumpulkan dan mengklasifikasikan
fakta tentang negara secara objektif adalah tujuan utama cabang pembelajaran ini".
4. Jan V. Rijpperda Wierdama & G.A. Hintsen.
The science of politician tries, rather to find its scope in an empirical study of the origins
and the ever recurring reforms of the state under the influence of groups struggling for
power.
Ilmu politik mencoba, mengalih-alihkan penemuan ruang lingkupnya dalam studi empiris
tentang asal-usul dan reformasi negara yang terus berulang di bawah pengaruh kelompok-
kelompok yang berjuang untuk mendapatkan kekuasaan.
5. Frantz van Kalken & Jules Lespes.
According to the Belgian conception, this little includes the political sciences insofar as
they apply to the internal organization of states and the relations between them.
Menurut konsepsi Belgia, ini sedikit mencakup ilmu-ilmu politik sejauh itu berlaku untuk
organisasi internal negara dan hubungan di antara mereka.
6. Prof. Wilbur White.
Political science is the study of the formation, forms and processes of the states and
governments.
Ilmu politik adalah studi tentang pembentukan, bentuk dan proses negara dan pemerintah.
7. R.G. Gettel.
Political science may be defined as the science of the state. It deals with the associations
of human beings that forms political units, with the organization of their governments,
and with the activities of these government in making and administering law and in
carrying on interstate relations. It deal with those relations among human being which
come under state regulation, with the relation of individuals or groups to the state itself,
and with the relation of state to the other states. It considers the problem of adjusting
political authority to individual liberty. The topic in which it is mainly interested are
state, government, and law.
Ilmu politik dapat didefinisikan sebagai ilmu negara. Ini berkaitan dengan asosiasi
manusia yang membentuk unit politik, dengan organisasi pemerintah mereka, dan dengan
kegiatan pemerintah ini dalam membuat dan mengelola hukum dan dalam melakukan
hubungan antar negara. Ini berurusan dengan hubungan-hubungan di antara manusia yang
berada di bawah peraturan negara, dengan hubungan individu atau kelompok dengan
negara itu sendiri, dan dengan hubungan negara dengan negara-negara lain. Ini
mempertimbangkan masalah penyesuaian otoritas politik dengan kebebasan individu.
Topik yang paling diminati adalah negara, pemerintah, dan hukum.
8. Raymond Aron.
It would be rash to attempt to define the term political in a few words; its use is as
widespread and long-standing as it is ambiguous. Firstly, it covers everything relating to
the government of societies, i.e. to official relations between individual and the group. In
another sense it means the pyramid of authority which evolves within all numerous and
complex communities. The independence of political science achieves recognition in
direct proportion to its success in finding words to express the different modes of this
struggle for power, and above all, in proportion as it postulates the structure of authority
as a basic fact to which all other social phenomena must be related to render them
intelligible. In a third sense political science is a way of studying society as a whole from
the special point of view of the organization and functioning of the institutions of
government.
Akan terburu-buru untuk mencoba mendefinisikan istilah politik dalam beberapa kata;
penggunaannya tersebar luas dan bertahan lama karena bersifat ambigu. Pertama, ia
mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan pemerintah masyarakat, yaitu hubungan
resmi antara individu dan kelompok. Dalam arti lain, itu berarti piramida otoritas yang
berkembang dalam semua komunitas yang kompleks dan banyak. Kemandirian ilmu
politik mencapai pengakuan dalam proporsi langsung dengan keberhasilannya dalam
menemukan kata-kata untuk mengekspresikan berbagai cara perebutan kekuasaan ini, dan
di atas segalanya, secara proporsional karena mendalilkan struktur otoritas sebagai fakta
dasar yang dengannya semua fenomena sosial lainnya harus terkait dengan membuat
mereka dapat dipahami. Dalam arti ketiga, ilmu politik adalah cara mempelajari
masyarakat secara keseluruhan dari sudut pandang khusus organisasi dan berfungsinya
lembaga-lembaga pemerintahan.
9. R.M. Maclver.
Apabila kita berbicara tentang ilmu pemerintahan kita tidak bermaksud hendak
menimbulkan kesangsian terhadap kegunaan praktis dari ilmu politik, sebagaimana istilah
ini dipergunakan orang pada umumnya. Ada terdapat suatu kumpulan yang penting
daripada pengetahuan yang sistematis tentang negara, tentang keadaan-keadaan yang
menimbulkan berbagai tipe pemerintahan, tentang ciri-ciri dari berbagai tipe
pemerintahan ini, tentang hubungan antara pemerintah dan yang diperintah dalam
berbagai masa sejarah, tentang cara bagaimana pemerintah itu melaksanakan fungsinya
menurut macamnya masing-masing, dan seterusnya. Kumpulan pengetahuan ini dapat
setjara sewadjarnja dinamakan suatu ilmu.
10. Ossip K. Flechtheim.
Political science, therefore, is that specialized social science that studies the nature and
purpose of the state in so far as it is a power organization and the nature and purpose of
other unofficial power phenomena that are apt to influence the state.
Pada pagina lain dari bukunya, sarjana ini merumuskan bahwa “ political science is the
science of political power and political purpose in their interaction and interdependence.”
Ilmu politik, oleh karena itu, adalah ilmu sosial khusus yang mempelajari sifat dan tujuan
negara sejauh itu adalah organisasi kekuasaan dan sifat dan tujuan fenomena kekuatan
tidak resmi lainnya yang cenderung mempengaruhi negara.
Pada pagina lain dari bukunya, sarjana ini merumuskan bahwa “Ilmu politik adalah ilmu
tentang kekuatan politik dan tujuan politik dalam interaksi dan saling ketergantungan
mereka”.
11. H.D. Lasswell & A. Kaplan.
From a manipulative standpoint, the social science are better designated as policy
sciences- their function is to provide intelligence pertinent to the integration of values
realized by and embodied in interpersonal relations. We conceive of political science as
one of the policy sciences that which studies influence and power as instruments of such
integration.
Selanjutnya kedua sarjana ini menyatakan:
Political science is concered with power in general, with all the forms in which it occurs.
Dari sudut pandang manipulatif, ilmu sosial lebih baik ditunjuk sebagai ilmu kebijakan -
fungsinya adalah untuk memberikan kecerdasan yang berkaitan dengan integrasi nilai-
nilai yang diwujudkan oleh dan diwujudkan dalam hubungan antarpribadi. Kami
menganggap ilmu politik sebagai salah satu ilmu kebijakan yang mempelajari pengaruh
dan kekuasaan sebagai instrumen integrasi tersebut.
Selanjutnya kedua sarjana ini menyatakan:
Ilmu politik berkaitan dengan kekuasaan secara umum, dengan semua bentuk di mana ia
terjadi.
12. George Simpson.
Political science is concerned with forms of power, the way in which power is wielded,
the study of institutions of power, and comparison of different system of power.
Ilmu politik berkaitan dengan bentuk-bentuk kekuasaan, cara kekuasaan digunakan, studi
tentang institusi kekuasaan, dan perbandingan berbagai sistem kekuasaan.
13. W.A. Robson.
It is with power in society that political science is primarily concerned-its nature, basis,
processes, scope and result. Power in this context must not be identified merely with
coercive force. The moral basis of power and the influence of ideas over men loom large
in the philosophy and psychology of politics. Discussion about the sources and purpose of
power is as important as a study of its exercise. Moreover, the study of power takes the
political scientist beyond the organs of government to an examination of other institutions
such as trade unions, churches, trade associations, great busineas corporations and the
like.
Pada pagina lain sarjana ini menambahkan: “Political science consist of the systematic
knowledge of political ideas and of political institutions”.
Dengan kekuatan dalam masyarakat, ilmu politik terutama menyangkut sifat, dasar,
proses, ruang lingkup, dan hasil. Kekuasaan dalam konteks ini tidak boleh diidentifikasi
hanya dengan kekuatan koersif. Basis moral kekuasaan dan pengaruh gagasan terhadap
manusia tampak besar dalam filsafat dan psikologi politik. Diskusi tentang sumber dan
tujuan kekuasaan sama pentingnya dengan studi tentang latihannya. Selain itu, studi
tentang kekuasaan membawa ilmuwan politik ke luar organ pemerintah untuk memeriksa
lembaga-lembaga lain seperti serikat buruh, gereja, asosiasi perdagangan, perusahaan
busineas besar dan sejenisnya.
Pada pagina lain sarjana ini menambahkan: “Ilmu politik terdiri dari pengetahuan
sistematis tentang ide-ide politik dan institusi politik”.
14. Soelaeman Soemardi.
Ilmu politik, sebagai suatu ilmu pengetahuan kemasjarakat, mempelajari masalah
kekuasaan dalam masjarakat: sifat hakekatnya, dasar-landasanja, proses-proses
kelangjungannja, luas-lingkungannja serta hasil-akibatnja. Kekuasaa, sebagai konsep
fundamental dari ilmu politik, tidaklah semata-mata identik dengan kekuatan-memaksa.
Dasar-susila dari kekuasaan dan pengaruh dari idea tidak kurang pentingja. Tanggapan
tentang sumber-sumber kekuasaan serta tudjuan-tudjuan dari penguasa sama pentingnja
dengan analisa tentang penggunaan dari kekuasaan itu sendiri.
15. Dr. Deliar Noer.
Kita masih ingat bahwa politik itu pada umumnya berkenaan dengan dua hal, yaitu
kekuasaan dan susunan masyarakat. Dengan demikian ilmu pengetahuan politik meneliti,
mempelajari dan membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan kedua masalah ini.
Oleh sarjana Indonesia ini ditegaskan lebih lanjut sebgai berikut:
Ilmu pengetahuan politik, singkatnya ilmu politik, seperti telah kita katakana dalam
memusatkan perhatiannya pada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama atau
masyarakat. Kehidupan seperti ini tidak terbatas pada bidang hukum semata-mata, dan
tidak pula pada Negara yang tumbuhnya dalam sejarah hidup manusia relatif baru. Diluar
bidang hukum serta sebelum negara ada, masalah kekuasaan itu pun telah pula ada. Hanya
saja dalam zaman modern ini memanglah kekuasaaan itu berhubungan erat dengan
Negara.
16. Prof. Iwa Kusuma Sumantri, SH.
Ilmu politik ialah ilmu yang mempelajari pengetahuan tentang segala sesuatu kearah
usaha penguasaan Negara dan alat-alatnya atau mempertahankan kehidupan/penguasanya
atas negara dan alat-alatnya itu, dan/atau untuk melaksanakan hubungan-hubungan
tertentu dengan negara/ negara-negara lain atau rakyatnya.
17. Charles Eisenmann.
The subject matter of the political sciences is political fact or phenomena- what one might
call the political realm or the world of politics. And since political facts are elements in
the general structure of society, it may be said that the concepts ‘ society’ and ‘political
relations’ are the notion central to these sciences; everything relating to society as a
political entity or to the political relations between human beings is their concern.
According to the most commonly held view-mere mention will suffice, with perhaps minor
clarifications or corrections the first feature distinguishing political facts would seem to
be that they relate more or less directly to power or authority in human societies and,
more particularly, to its organization and exercise.
Pokok dari ilmu-ilmu politik adalah fakta atau fenomena politik - apa yang orang sebut
sebagai ranah politik atau dunia politik. Dan karena fakta-fakta politik merupakan elemen
dalam struktur umum masyarakat, dapat dikatakan bahwa konsep 'masyarakat' dan
'hubungan politik' adalah gagasan sentral untuk ilmu-ilmu ini; segala sesuatu yang
berkaitan dengan masyarakat sebagai entitas politik atau hubungan politik antar manusia
menjadi perhatian mereka.
Menurut pandangan yang paling umum dipegang - penyebutan saja sudah cukup, dengan
mungkin klarifikasi atau koreksi kecil fitur pertama yang membedakan fakta politik
tampaknya adalah bahwa mereka berhubungan lebih atau kurang langsung dengan
kekuasaan atau otoritas dalam masyarakat manusia dan, lebih khusus, dengan organisasi
dan latihan.
18. Kogekar.
Political science: a study of the organization of society in its widest sense, including all
organizations, the family, the trade union and the state, with special reference to one
aspect of human behavior, the exercise of control and the rendering of obedience.
Ilmu politik: studi tentang organisasi masyarakat dalam arti luas, termasuk semua
organisasi, keluarga, serikat pekerja dan negara, dengan referensi khusus untuk satu aspek
perilaku manusia, pelaksanaan kontrol dan rendering kepatuhan.
19. Delisle Burns.
Politics therefore is different from economics in being concerned with the organization of
society for the purpose of obtaining a life which is fine in quality. It is the study of
civilized organization for temporal benefit in other than merely material needs.
Karena itu politik berbeda dari ekonomi dalam hal mementingkan organisasi masyarakat
untuk tujuan memperoleh kehidupan yang berkualitas baik. Ini adalah studi tentang
organisasi yang beradab untuk keuntungan duniawi selain dari sekedar kebutuhan
material.
20. Sidgwick.
The study of politics as I shall treat it is concerned primarily with constructing on the
basis of certain psychological premises system of relations which ought to be established
among the persons governing and between them and the governed in a society of civilized
men in the last stage which has yet been reached in the progress of civilization.
Kajian politik yang akan saya bahas terutama berkaitan dengan pembangunan atas dasar
sistem hubungan psikologis tertentu yang seharusnya dibangun di antara orang-orang
yang memerintah dan di antara mereka dan yang diperintah dalam masyarakat manusia
beradab pada tahap terakhir yang belum tercapai dalam kemajuan peradaban.
21. Dillon, Leiden & Stewart.
Political science is one of the branches of social science. It studies mans efforts to govern
himself, to create governments and states, and to control his social destiny. It also studies
the abstract nature of the state and other political institutions.
Dalam daftar istilah dari buku mereka, diberikan batasan ilmu politik yang berikut:
The scientific study of the organization of the state and its government and political
activity of its citizens.
Ilmu politik adalah salah satu cabang ilmu sosial. Ini mempelajari upaya manusia untuk
mengatur dirinya sendiri, untuk menciptakan pemerintah dan negara, dan untuk
mengendalikan nasib sosialnya. Ia juga mempelajari sifat abstrak negara dan lembaga-
lembaga politik lainnya.
Dalam daftar istilah dari buku mereka, diberikan batasan ilmu politik yang berikut:
Studi ilmiah tentang organisasi negara dan pemerintahannya serta aktivitas politik
warganya.
22. Rodee, Anderson & Christol.
Political science may be definced as the science of the state, or as a branch of the social
sciences dealing with theory, organization, government, and practice, of the state. Viewed
some what more broadly, it also includes ‘ political’ (power-seeking) behavior in or by
groups, organizations, and institutions which are more or less distinct from the state but
which seek to influence public policy and the direction of social change.
Ilmu politik dapat didefinisikan sebagai ilmu negara, atau sebagai cabang ilmu sosial yang
berhubungan dengan teori, organisasi, pemerintah, dan praktik negara. Melihat beberapa
hal yang lebih luas, itu juga mencakup perilaku 'politis' (pencarian kekuasaan) di dalam
atau oleh kelompok, organisasi, dan institusi yang kurang lebih berbeda dari negara tetapi
yang berusaha untuk mempengaruhi kebijakan publik dan arah perubahan sosial.
23. Rod Hague.
Politic is the activity though by which groups reach binding collective decision through
attempting to reconcile differences among their members.
Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai
keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk
mendamaikan perbedaan-perbedaan di antara anggota-anggotanya.
24. Andrew Heywood.
Politics is the activity through which a people make, preserve and amend the general
rules under which they live and as such is inextricably linked to the phenomen of concflict
and cooperation.
Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan,
dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang
berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerja sama.
25. Miriam Budiardjo.
Menurut Miriam Budiardjo, bahwa pengertian ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari
tentang perpolitikan. Politik diartikan sebagai usaha-usaha untuk mencapai kehidupan
yang baik. Orang Yunani seperti plato dan aristoteles menyebutnya sebagai en dam onia
atau the good life (kehidupan yang baik).
26. Ramlan Surbakti.
Pengertian ilmu politik menurut Ramlan Surbakti adalah interaksi antara pemerintah dan
masyarakat, dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat
tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
27. Kosasih Djahiri.
Pengertian ilmu politik menurut Kosasih Djahiri bahwa ilmu politik melihat kekuasaan
sebagai inti dari politik melahirkan sejumlah teori mengenai cara memperoleh dan
melaksanakan kekuasaan. Sebenarnya setiap individu tidak dapat lepas dari kekuasaan,
sebab memengaruhi seseorang atau sekelompok orang yang dapat menampilkan laku
seperti yang diinginkan oleh seseorang atau pihak yang memengaruhi.
28. Johan Kaspar Bluntschli.
Dalam buku The Teory of the State: “Ilmu Politik adalah ilmu yang memerhatikan
masalah kenegaraan, dengan memperjuangkan pengertian dan pemahaman tentang negara
dan keadaannya, sifat-sifat dasarnya, dalam berbagai bentuk atau manifestasi
pembangunannya.
29. Idrus Affandi.
Menurut Idrus Affandi, pengertian ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kumpulan
manusia yang hidup teratur dan memiliki tujuan yang sama dalam ikatan negara.
30. Sri Sumantri.
Pengertian ilmu politik menurut Sri Sumantri bahwa ilmu politik adalah pelembagaan dari
hubungan antar manusia yang dilembagakan dalam bermacam-macam badan politik baik
suprastruktur politik dan infrastruktur politik.

Literarur:
Gie, The Liang.
Miriam, Budiardjo. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai