Pendahuluan
Pendahuluan Pada bab sebelumnya (bab 1) telah dijelaskan asal usul
istilah vics dan bagaimana perkembangan istilah civics itu selanjutnya
Berdasarkan uraian tersebut istilah civics tidak dapat dipisahkan dengan istilah
politik. Sementara itu istilah Ilmu Kewargaan Negara (civics) sendiri sangat erat
hubungannya dengan sejarah timbulnya civics di Yunani. Oleh karena Civics dan
Ilmu Politik itu berkaitan erat, maka dipandang perlu kajian secara mendalam
tentang bagaimana hubungan antara civics dengan ilmu politik dan Pendidikan
Kewarganegaraan (civic education).
Selanjutnya, pada bab 3 ini akan diuraikan secara rinci tentang hubungan
antara civics dengan ilmu politik dan PendidikanKewarganegaraan (civic
education). Untuk memperoleh informasi yang menyeluruh tentang kajian
tersebut, berikut ini cakupan materinya: (a) definisi politik dan ilmu politik, (b)
partisipasi dan pendidikan politik, (c) hubungan civics dengan Pendidikan
Kewarganegaraan.S etelah membahas materi ini diharapkan mahasiswa memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. menjelaskan definisi politik dan ilmu politik;
2. menjelaskan pengertian dan pentingnya partisipasi dan
3. menjelaskan hubungan civics dengan Pendidikarn pendidikan politik
Kewarganegaraan (civic education).
Agar uraian materi bab 3 ini dapat dikuasai dengan baik, maka Anda
dituntut untuk memiliki disiplin yang tinggi dalam membaca dan henggali
informasi serta mengerjakan latihan-latihan.Di samping yang tak kalah penting
adalah Anda sangat dianjurkan untuk an memh huku-huku referensi atau buku
rujukan lainnya yang relevan dengan kajian ini untuk memperkaya wawasan.
1. Definisi Politik dan Ilmu Politik
Kata civics berasal dari bahasa latin kita yang memiliki arti penduduk
(warga negara) dari sebuah kota atau polis yang menerapkan praktek demokrasi
langsung di Athena Yunani. Penerapan demokrasi langsung konteks di Athena
Yunan sangat diperlukan karena (a) ju penduduknya relatif masih sedikit, ( b)
wilayah atau teritorial di mana penduduk itu tinggal relatif kecil. Oleh karena itu,
dapat secara mudah mengungkap pendapatnya secara langsung tentang masalah-
masalah kehidupan. Dengan kata lain tidak perlumelalui lembaga-lembaga
perwakilan untuk menyampaikan aspirasi atau harapan-harapan sebagai warga
negara.
Istilah "polis" sendiri apabila dihubungkan dengan istilah politik maka
terdapat persamaan. istilah "politik" dalam Webter Collegiaten Dictionary, berasal
dari kata "polis" yang artinya adalah negara kota atau dikenal dengan negara citi
state. Dalam perkemba selanjutnya, seorang ahli ilmu politik yang bernama Jean
B menggunakan istilah "ilmu politik" atau political science. Dalam perkembangan
selanjutnya, istilah politik diartikan secara luas yakni sebagai seni dari ilmu
pemerintahan (the art and science of government).
Ahli lain yang bernama Jacobar mengemuka ilmu politik sebagai berikut:
Political science is the science of the state, it deals with: 1) the relation of
individuals to one another in so far as the state regulates them by law, 2)
the relation of individuals or groups of individuals to the state, 3) the
relations of state to state.
Berdasarkan pengertian di atas, imlu politik diartikan sebagai ilmu negara
yang di dalamnya dibahas atau dikaji tentang hubungan sesama individu warga
negara yang diatur oleh hukum, hubungan antara individu dengan kelompok,
dengan negara, dan hubungan negara dengan negara.
Sedangkan Lipman mengemukakan pengertian ilmu politik adalah ilmu
negara yang di dalamnya bertalian dengan (a) hubun antara individu dengan
individu satu sama lain yang diatur oleh negara dengan undnag-undang, (b)
hubungan antara individu atau sebuah kelompok orang-orang dengan negara.
Selanjutnya, Miriam Budiardjo (1989) menjelaskan bahwa politik
(politics) merupakan bagian kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang
menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari system itu dan melaksanakan
tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan (decision making) mengenai apakah
yang menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa
alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dip ilih
tersebut.
Roger F. Sultau dalam bukunya Introduction to politic menjelaskan bahwa
ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuar negara dan lembaga-lembaga yang
akan melaksanakan tujuan-tujuarn hubungan antara negara dengan warga
negaranya serta dengan negara-negara lain. (Political science is the study of the
state, its aims and purpose... the institutions by which these are going to be
realized, its relations with individual members, and other state.
Sementara itu, pengertian ilmu politik dalam pandangan Barents adalah
ilmu yang mempelajari kehidupan negara,...yang merupakan bagian dari
kehidupan masyarakat; ilmu politik mempelajari negara-negara itu melakukan
tugas-tugasnya.
Sementara itu, Harold Laswell dan Kaplan mengemukakan pengertian
ilmu politik dengan sangat singkat yaitu ilmu yang mempelajari tentang
pembentukan dan pembagian kekuasaan.
Apabila kita menelaah pengertian ilmu politik sebagaiman ikemukakan di
atas sangat bervariasi, menekankan pada aspek aspek yang berbeda. Keragaman
pengertian itu sangat wajar mengingat aspek-aspek tinjuan yang berbeda dari
setiap ahli. Oleh karena itu, penting kiranya kita menelusuri aspek-aspek kajian da
ilmu politik tersebut, yang meliputi: (a) negara (state), (b) kekuasaan (power), (c)
pengambilan keputusan (decision making), (d) kebijaksanaan (policy), dan (e)
pembagian dan alokasi (distribution and allocation).
Jean Blendel mengemukakan hal-hal yang dibahas dalam ilmu politik
modern, yaitu: Type of regimes, dan masalah yang timbul dalam pemerintahan.
Setiap yang berkuasa akan melahirkan masalah politik, dimana permasalahan
tersebut pada setiap negara berbeda sesuai dengan tipe pemerintahannya,
demokrasi atau autokrasi, monarkhi atau oligarkhi.
Participation. Hal ini berkenaan dengan bagaimana warga negara ikut serta
dalam kebijaksanaan. Dalam konteks ini pendidikan politik sangat terkait erta
dengan membina warga negara yang partisipatif.
The concept of pluralism. Hal ini lebih menekankan pada
keanekaragaman. Dalam konteks ini politik lahir untuk menjembatani
keankaragaman itu.
Desicion making. Dalam berhubungan dengan negara, setiap wrga negara
akan idhadapkan pada banyak permasalahan, oleh karena itu di tuntut untuk
mampu mengambil keputusan atau pilihan yang tepat.