KEWARGANEGARAAN Eva Pasaribu, S.Pd., M.Pd A. Pendahuluan
Kewarganegaraan memiliki visi sebagai nation and character
building. Yakni membangun karakter manusia Indonesia yang Pancasilais, karena ideologi Pancasila merupakan identitas bagi bangsa Indonesia. Selain berdimensi identitas, Pancasila juga berdimensi humanitas (sila kedua dan keempat) dan universalitas (sila pertama dan keempat) (lihat, Sartono Kartodirdjo,1993: 214). Dengan kata lain nation and character building merupakan visi meng-Indonesiakan orang Indonesia. Sebab meskipun secara yuridis formal seseorang berstatus sebagai WNI tetapi bisa saja karakternya bukan sebagai bangsa Indonesia. B. Telaah Teori Kewarganegaraan
TH Marshall dalam bukunya Citizenship and Social Class (1950),
menurutnya kewarganegaraan diartikan sebagai status yang dianugerahkan bagi mereka sebagai anggota komunitas yang mencakup hak sipil, hak politik, dan hak sosial. Jadi kewarganegaraan di dasarkan atas elemen hak dan berdasar ini terdapat bentuk kewarganegaraan sipil, kewarganegaraan politik dan kewarganegaraan sosial.
Dalam notcs Katz. "Kewarganegaraan sosial mengambil bentuk
sebagai negara kesejahteraan ( halaman. 344). dengan tiga kategori kewarganegaraan,sipil, politik, dan sosial. baik kompleksitas maupun sifat dinamis dari makna kewarganegaraan. Kewarganegaraan liberal memandang Liberal citizenship kebebasan Individual yang memuat di dalamnya sejumlah hakhak Dasar sebagai prinsip utama, seperti: hak hidup, Hak kebebasan, dan hak milik. Tokoh utama konsepsi kewarganageraan liberal ialah john locke dan john stuart mill (schuck, 2002:132-134).
Kewarganegaraan republikan berpendirian
Republican Citizenship bahwa kebebasan individual hanya mungkin ada dalam suatu jaminan keamanan negara yang berada di bawah rule of law dan kebajikan warga Negara (civic virtues) untuk berpartisipasi di dalamnya. Fokus utama komunitarianisme dalam kajian kewarganegaraan ialah peran serta Communitarian warga negara dalam komunitas. citizenship Komunitarianisme bukanlah merupakan reaksi terhadap liberalisme Klasik, namun kepada kewarganegaraan yang berdasarkan Dimensi sosial, kewargaan (civic) dan politik dari komunitas politik. Komunitarianisme berdiri di atas kedalaman pemahaman Komunitas daripada tahapan publiknya dalam negara- bangsa.
Democratic-radical Tis radikal ialah untuk melanggengkan
citizenship Suatu politik anti-esensialis yang secara berkelanjutan berupaya Mendefinisikan ulang dirinya sendiri dengan tatanan untuk mengeluarkan individu-individu dan kelompok- kelompok dalam pembentukan tatanan sosial. Teori Kewarganegaraan Liberal Individualistik
WN pemegang otoritas untuk menentukan pilihan dan hak-hak.
WN pemegang otoritas untuk menentukan pilihan dan hak-hak. Formulasinya adalah C=VxP, dimana C = Choice, V = Value, P = Probability Formulasinya adalah C=VxP, dimana C = Choice, V = Value, P = Probability WN secara individual akan memaksimalkan keuntungan yang dimilikinya WN secara individual akan memaksimalkan keuntungan yang dimilikinya yang akan mengantarkan pada hasil nilai tertinggi dikalikan dengan yang akan peluang situasimengantarkan pada hasil nilai tertinggi dikalikan dengan yang akan terjadi peluang situasi yang akan terjadi Teori ini menekankan pada kebebasan individu dalam menentukan Teori ini menekankan pada kebebasan individu dalam menentukan tindakannya dalam mengejar keuntungan yang maksimal. tindakannya dalam mengejar keuntungan yang maksimal. Individu dibentuk oleh masyarakat, karena di masyarakat terdapat sistem Teori norma yang disepakati sebagai rule of Kewarganegaraan conduct. Komunitarian Tindakan individu harus sesuai dengan batas-batas yang diterima masyarakat. Identitas dan stabilitas individu WN akan terbentuk dengan baik ketika didukung oleh masyarakat. Masyarakat merupakan hal sangat vital bagi adanya kewarganegaraan (tiada kewarganegaraan tanpa masyarakat). Teori Kewarganegaraan Republik Dalam masyarakat terdapat komunitas publik yang merupakan pusat kehidupan politik. Setiap individu dijamin hak-haknya, dan harus berperan serta dalam komunitas politik tersebut. Teori Kewarganegaraan Neo Republikan Bersifat memadukan konsep publik, pluralitas, dan tindakan warga negara. Kewarganegaraan adalah suatu jabatan, lembaga dalam republik yang berhak dimiliki oleh setiap WN. Setiap WN memiliki kedudukan yang sama dalam konteks kehidupan politik. Tugas utama WN adalah mengelola pluralitas untuk menuju harmoni dengan syarat WN memiliki kompetensi, tindakan, dan kecakapan Kewajiban WN adalah melakukan transformasi tentang kesamaan nasib dengan mewariskan kepada semua WN. Prinsip kewarganegaraan yang penting adalah: (a) komitmen terhadap nilai dan norma; (b) toleran; (c) sikap hormat (respect). C. Penutup
Teori Kewarganegaraan Liberal Individualistik menekankan pada
kebebasan individu dalam menentukan tindakannya dalam mengejar keuntungan yang maksimal. Teori kewarganegaraan komunitariaan menekankan bahwa masyarakat merupakan hal sangat vital bagi adanya kewarganegaraan (tiada kewarganegaraan tanpa masyarakat). Teori Kewarganegaraan Neo Republikan menyatakan bahwa kewarganegaraan adalah suatu jabatan, lembaga dalam republik yang berhak dimiliki oleh setiap Warga Negara.