Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA”


Makalah ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata
kuliah “Pancasila” semester 2 program studi “sistem informasi”

Disusun Oleh

Fakultas Teknik
Universitas Hamzanwadi
2017
Jln. Prof. M Yamin No. 35, Pancor Lombok Timur, 83611
Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini sebagai salah satu tugas
kelompok Mata Kuliah “Pancasila”.

            Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, hal
itu di karenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun, berkat bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak akhirnya pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Dan penulis tak lupa mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah membantu.

            Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat


khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca umumnya serta semoga dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi
di masa yang akan datang.

            Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kamis, 15 Maret 2017

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................i

Daftar Isi.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................1

1. Latar Belakang...........................................................................1
2. Rumusan Masalah.....................................................................2
3. Tujuan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................3

1. Pengertian Pancasilah...............................................................3
2. Lahirnya Pancasila....................................................................5
3. Pengertian Dasar Negara..........................................................6
4. Proses Prumusas Pancasila Sebagai Dasar Negara................6
5. Asas-asas Pancasila....................................................................10
6. Kelebihan Pancasila Sebagai Dasar Negara............................12

BAB III PENUTUP................................................................................15

1. Kesimpulan...................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pancasila dapat diperuntukkan kepada negara, masyarakat dan pribadi


bangsa Indonesia. Dengan perkataan lain pancasila itu sebagai norma hukum
dasar negara Republik Indonesia, sebagai social ethics bangsa Indonesia dan
sebagai pegangan moral rakyat atau negara Republik Indonesia. Lahirnya
pancasila itu dalam penamaan pidato Ir. Soekarno selaku anggota “Dokuritzu
zunbi Tyoosakai” atau badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia
yang di tetapkan oleh sidangnya yang pertama pada tanggal 28 s/d 1 juni 1945 di
Jakarta. Yang di ucapkannya dalam Sidang,dipimpin oleh ketuanya Dr. K. R. T
Radjiman Wedyodiningrat.
Dikenal didalam pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 juni 1945 di Jakarta.
Pancasila sebagai dasar negara asal mulanya itu dari pengambilan
pancasila, panca = lima dan sila = asas atau dasar, dan didirikannya negara
Indonesia.
Presiden Soekarno menganggap bahwa pancasila sebagai dasar negara
dari Negara Republik Indonesia, ditegaskan oleh pembukaan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia 1945, dan kemudian disusun oleh kemerdekaan
Bangsa Indonesia itu dalam Undang-Undang Republik Indonesia untuk
mengatur pemerintahan negara dengan yang lain.
Bersumbernya dari segala hukum dan sumber tertib hukum yang secara
konstitusional mengatur negara publik Indonesia, asas kerohanian, kebatinan,
dan cita-cita hukum.
Dari pemaparan diatas dapat di ketahui bagaimana arti pancasila itu secara
umum, dan anggapan pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Republic Indonesia 1945 menurut  Presiden
Soekarno. Sehingga untuk lebih jelasnya tentang pancasila sebagai dasar negara
akan dibahas dalam bab selanjutnya.
2. Rumusan masalah
1.Apa yang di maksud dengan Pancasila?
2.Bagaimana Perumusan- Perumusan Pancasila?
3.Kapan Lahirnya Pancasila?
4.Apa yang dimaksud dengan Dasar Negara?
5.Apakah fungsi asas-asas yang ada dalam Pancasila untuk Negara
Indonesia?
6.Apakah bukti bahwa  Pancasila dijadikan sebagai dasar negara
Indonesia?
3. Tujuan
1) Memahami Pengertian Dari Pancasila.
2) Mengetahui Perumusan-Perumusan Pancasila.
3) Dapat Mengetahui Lahirnya Pancasila.
4) Memahami Maksud Dari Dasar Negara.
5) Untuk menambah pengetahuan tentang Pancasila sebagai dasar
negara.
6) Untuk mengetahui asas-asas yang terkandung dalam Pancasila
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pancasila

Kata Pancasila berasal dari kata Sansakerta (Agama Buddha) yaitu


untuk mencapai Nirwana diperlukan 5 Dasar/Ajaran, yaitu
1. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh.
2. Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri
3. Jangan berhubungan badan/Dilarang berjinah
4. Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong/berdusta.
5. Jangan mjnum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minuman keras.
6. Diadaptasi oleh orang jawa menjadi 5 M = Madat/Mabok, Maling/Nyuri,
Madon/Awewe, Maen/Judi, Mateni/Bunuh.
 Pengertian Pancasila Secara Etimologis.
Perkataan Pancasil mula-mula terdapat dalam perpustakaan Buddha
yaitu dalam Kitab Tripitaka dimana dalam ajaran buddha tersebut terdapat
suatu ajaran moral untuk mencapai nirwana/surga melalui Pancasila.
 Pengertian Secara Historis
Pada tanggal 01 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai
rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan, kemudian keesokanharinya 18 Agustus 1945 disahkanlah
UUD 1945 termasuk Pembukaannya dimana didalamnya terdapat rumusan
5 Prinsip sebagai Dasar Negara yang duberi nama Pancasila. Sejak saat
itulah Pancasila menjadi Bahasa Indonesia yang umum. Jadi walaupun
pada Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak termuat istilah Pancasila namun
yang dimaksud dasar Negara RI adalah disebut istilah Pancasila hal ini
didaarkan interprestasi (penjabaran) historis terutama dalam rangka
pembentukan Rumusan Dasar Negara.
 Pengertian Pancasila Secara Termitologis
Proklamasi 17 Agustus 1945 telah melahirkan Negara RI untuk
melengkapai alat2 Perlengkapan Negara PPKI mengadakan sidang pada
tanggal 18 Agustus 1945 dan berhasil mengesahkan UUD 45 dimana
didalam bagian Pembukaan yang terdiri dari 4 Alinea didalamnya
tercantum rumusan Pancasila. Rumusan Pancasila tersebut secara
Konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara RI yang disahkan oleh
PPKI yang mewakili seluruh Rakyat Indonesia Pancasila Berbentuk:
1.      Hirarkis (berjenjang);
2.      Piramid.
a. Pancasila menurut Mr. Moh Yamin adalah yang disampaikan di dalam
sidang BPUPKI
 pada tanggal 29 Mei 1945 isinya sebagai berikut:
1) Prikebangsaan;
2) Prikemanusiaan;
3) Priketuhanan;
4) Prikerakyatan;
5) Kesejahteraan Rakyat
b. Pancasila menurut Ir. Soekarno yang disampaikan pada tangal 1 Juni
1945 di depan sidang
BPUPKI, sebagai berikut:
1. Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme/Prikemanusiaan;
3. Mufakat/Demokrasi;
4. Kesejahteraan Sosial;
5. Ketuhanan yang berkebudayaan;
Presiden Soekarno mengusulkan ke-5 Sila tersebut dapat diperas
menjadi Trisila yaitu:
1) Sosio Nasional : Nasionalisme dan Internasionalisme;
2) Sosio Demokrasi : Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat;
3) Ketuhanan YME.
Dan masih menurut Ir. Soekarno Trisila masih dapat diperas lagi
menjadi Ekasila atau Satusila yang intinya adalah Gotong Royong.
c. Pancasila menurut Piagam Jakarta yang disahkan pada tanggal 22 Juni
1945 rumusannya
sebagai berikut:
a) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya;
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab;
c) Persatuan Indonesia;
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan
permusyawaratan perwakilan;
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia;
Kesimpulan dari bermacam-macam pengertian pancasila tersebut yang
sah dan benar secara Konstitusional adalah pancasila yang tercantum
dalam Pembukaan Uud 45, hal ini diperkuat dengan adanya ketetapan
MPRS NO.XXI/MPRS/1966 dan Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968
yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan dan Rumusan Pancasila
Dasar Negara RI yang sah dan benar adalah sebagai mana yang tercantum
dalam Pembukaan Uud 1945.
2. Lahirnya Pancasila
Adalah penamaan pidato Ir. Soekarno selaku anggota “Dokuritsu Zunbi
Tyoosakai”atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia”
yang diucapkan pada sidangnya yang pertama 28 s/d 1 juni 1945 di Jakarta.
Sidang itu dipimpin oleh ketuanya Dr. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat
yang atas permintaan beliau agar badan itu merumuskan dasar-dasar dan tujuan
filosofis dari negara yang akan merdeka itu.
Pada bagian pidato itu disebutkan :
“ saudara-saudara, apakah  prinsip ke lima ? saya telah mengemukakan 4
prinsip ;
1) Kebangsaan Indonesia.
2) Internasionalisme, atau  peri-kemanusiaan.
3) Mufakat, atau Demokrasi.
4) Kesejahteraan social.
Prinsip yang ke lima hendaknya : menyusun Indonesia Merdeka dengan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Pengertian Dasar Negara
Sesuai dengan pengertian paham organisme tentang negara, yakni
negara adalah sesuatu yang hidup, tumbuh, mekar dan dapat mati atau lenyap,
maka pengertian dasar negara meliputi arti sebagai berikut :
a. Basis atau  fundament negara
b. Tujuan yang menentukan arah  negara
c. Pedoman yang menentukan cara bagaimana negara itu menjalankan
fungsi-fungsinya dalam mencapai tujuan itu.
Istilah presiden soekarno ialah” dasar statis“ dan “ Leitsatar dinamis
“ di kutip sebagai berikut :
“ . . .  bahwa bagi Republik Indonesia, kita memerlukan satu dasar yang bisa
menjadi dalam statis dan yang bisa menjadi Leitstar dinamis. Leitstar, bintang
pimpinan”
4. Proses Prumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara.

Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila. Pancasila terdiri dari
lima sila kelima sila itu adalah
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Sebelum tanggal 17 agustus 1945 Indonesia belum merdeka. Bangsa
Indonesia dijajah oleh bangsa lain seperti portugis, Inggris, Belanda, Jepang.
Paling lama menjajah adalah Belanda. Sebelum kedatangan bangsa asing,
indonesia terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka misalnya Sriwijaya,
Majapahit, Demak, Mataram, Ternate dan Tidore. Terhadap penjajahan
tersebut bangsa Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk
perjuangan bersenjata maupun politik.
Pejuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah, dalam
hal ini belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan selalu mengalami
kegagalan. Penjajah Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatbya tanggal 8
Maret. Sejak saat itu Indonesia di duduki oleh tentara Jepang.
Mulai tahun 1945 , tentara jepang kalah oleh sekutu. Untuk menarik
simpati, jepang memberikan janji kemerdekaan janji ini diucapkan oleh
perdana menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Karena keadaan jepang
terus menerus mendesak, maka pada tanggal 39 april 1945 jepang memberikan
janji kemerdekaan bangsa indonesia yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang
dituangkan dalam maklumat Gunseikan (pembesar tertinggin sipil dari
pemerintah militer jaepang di jawa dan madura) no 23. Dalam maklumat itu
sekaligus dimuat dasar pembentkan BPUPKI. Tugas badan ini adalh
menyelidiki dan mengumpulkan usul-uslu untuk selanjutnya dikemukakan
kepada pemerintahan jepang untuk dipertimbangkan bagi kemerdekaan
Indonesia. Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945-1 Juni 1945.
Pada sidang pertama banyak orang yang berbicara dua diantarany
Muhammad yamin dan Bung kiarno yang masing-masin g mengusulkan caloin
dasr negara. Muhammad yamin mengajukan usul secara lisan dan tertulis.
Contoh srcara lisan:
1) Peri kebangsaan
2) Peri kemanusiaan
3) Peri ketuhanan
 

4) Peri kerakyatan
 

5) Kesejahteraan
 

Contoh secara tertulis:


a. Ketuhanan yang maha esa
b. Persatuan indonesia
c. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap
d. Kerakyatn yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bung karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri
atas lima hal yaitu:
1) Nasionalisme
2) Internasionalisme
3) Mufakat/demokrasi
4) Kesejahteraan sosial
5) Ketuhanan yang berkebudayaan
Kelima hal ini oleh bung Karno diberi nama pancasila. Kelima sila
tersebut dapt dipers menjadi Trisila yaitu:
1. Sosionasionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan
Selesai sidang pertama pada 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI
sepakat untuk membentuk panitai kecil tugasnya adlah menampung usul-
usul yang masuk dan memriksa serta melaporkan kepada sidang pleno
BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara
tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945. Adapun
anggota panitia kecil terdiri dari 8 orng yaitu:
a) Ir. Sukarno
b) Ki bagus Hadi Kusumo
c) KH Wahid Hasyim
d) Mr. Muh Yamin
e) M. Sutardjo Kartohadi Kusumo
f) Mr. A.A Maramis
g) R. Otto Iskandar Dinata
h) Drs. Muh. Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara panitia
kecil, dengan para panitia kecil dengan para anggota BPUPKI yang
berdomisil di jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujinya dibentuk
sebuah panitia kecil penyelidik usul-usul perumus dasar negara, yang
terdiri atas sembilan orang.
Panitia kecil yang beranggotakan sembilan orang itu pada tanggal itu
juga melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon mukadimah
hukum dasar atau dikenal “piagam Jakarta”
Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1946, hasil yang
dicapai adalah merumuskan rancangan hukum dasar. Pada tanggal 9
agustus dibentuk panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada
tanggal 15 Agustus 1945 jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, dan
sejak itu Indonesia kosong dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia yaitu dengan
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus.
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan mengadakan sidang.
Bung hatta mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus sore hari
ada utusan dari Indonesia bagian Timur  yang menemuinya. Intinya rakyat
Indonesia bagian Timur mengusulkan agar pada alinea ke empat preambul,
dibelakang kata “ketuhanan” yang berbunyi “dengan menjalankan syariat-
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dihapus. Jika tidak maka rakyat
Indonesia bagian Timur lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang
baru saja diproklamasiakan. Usul ini oleh Muh Hatta disampaikan kepada
tokoh-tokoh islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan
kesatuan mrngingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh Islam
merelazkan dicoretnya kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat-
syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “ketuhanan yang maha
esa”.
5. Asas-Asas Pancasila
 Asas Ketuhanan
Tuhan Yang Maha Esa adalah konsep Tuhan yang universal, Tuhan
yang sama dimiliki oleh semua agama dan kepercayaan. Tuhan yang sama
yang disembah Hindu, Budha, Islam dan Kristen. Konsep Tuhan universal
inilah yang dipakai di negara kita.
Sila Katuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia menyatakan
kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh
karenanya manuasia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME. Sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab
 Asas Kemanusiaan
Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab Kemanusiaan yang adil dan
beradab menunjang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan
kegiatan –kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan
keadilan. Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia
merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu
dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja sama dengan bangsa–bangsa
lain.
 Asas Kenegaraan
Sila Persatuan Indonesia Dengan sila persatuan Indonesia, manusia
Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan
memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa.
 Asas Kerakyatan
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan. Manusia Indonesia menghayati dan
menjungjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua
pihak yang bersangkutan harus menerimannya dan melaksanakannya
dengan itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab. Disini kepentingan
bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan yang diambil harus
dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan. Dalam melaksanakan permusyawaratan,
kepercayaan diberikan kepada wakil-wakil yang dipercayanya.
 Asas Persatuan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dengan sila keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak
dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan
perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu dikembangkan sikap adil
terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
6. Kelebihan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi


nasional. Ia adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia
untuk mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
Pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan untuk
kepentingan membangun negara bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi
pedoman dan pegangan bagi tercapainya persatuan dan kesatuan di kalangan
warga bangsa dan membangun pertalian batin antara warga negara dengan
tanah airnya
Pandangan Soekarno yang demikian ini merupakan pengulangan dari
apa yang pernah ia ucapkan pada Pidato 1 Juni, Hari Lahirnya Pancasila.
Bukti bahwa ideologi pancasila lebih baik dari dua ideologi itu karena;
Pancasila memuat pokok-pokok pikiran sedemikian rupa :
Pertama, sila Ketuhanan memuat pokok-pokok pikiran bahwa manusia
Indonesia menganut berbagai agama, dengan kata lain ada kebebasan untuk
beragama dan tidak beragama, serta ada kebebasan untuk berpindah agama
(keyakinan)nya. Bahkan mereka yang tidak percaya kepada Tuhan-pun, karena
toleransinya yang sudah menjadi sifat bangsa Indonesia, mengakui bahwa
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa merupakan    karakteristik dari
bangsanya, sehingga mereka menerima sila Pertama ini.
Kedua, Nasionalisme Indonesia (maksudnya sila ke-3 dari Pancasila)
bukanlah chauvinisme. Bangsa Indonesia tidak menganggap diri lebih unggul
dari bangsa lain. Ia tidak pula berusaha untuk memaksakan kehendaknya
kepada bangsa-bangsa lain (bandingkan dengan ideologi imperialisme dan
kapitalisme). Di Barat, Nasionalisme berkembang sebagai kekuatan agresif
yang mencari daerah jajahan demi keuntungan ekonomi nasionalnya. Di Asia,
Afrika, dan Amerika Latin nasionalisme adalah gerakan pembebasan, gerakan
protes terhadap penjajah akibat penindasan Barat.
Ketiga, Internasionalisme (maksudnya sila Kemanusiaan yang adil dan
beradab) menghendaki setiap bangsa mempunyai kedudukan yang sederajat,
setiap bangsa menghargai  dan menjaga hak-hak semua bangsa.
Keempat, demokrasi (maksudnya sila ke-4 dari Pancasila) telah ada
sejak dahulu di bumi Indonesia meskipun bentuknya beda dengan demokrasi
yang ada di Barat. Demokrasi di Indonesia mengenal tiga prinsip: mufakat,
perwakilan, dan musyawarah.
Kelima, Keadilan Sosial. Pada sila ini terkandung maksud untuk
keadilan dan kemakmuran sosial, jadi bukan keadilan dan kemakmuran
individu. Hanya dalam suatu masyarakat yang makmur berlangsung keadilan
sosial.
Sebagai bukti bahwa (ideologi) Pancasila mendapat dukungan dari
seluruh rakyat Indonesia, Soekarno mengajak semua unsur (golongan) yang
ada di Indonesia dalam pidatonya itu.
Mereka yang ikut di belakang Soekarno pada waktu itu adalah: para
pejabat tinggi dan para politisi. Mereka terdiri atas para panglima militer,
ulama besar dari berbagai agama yang ada di Indonesia. Ada pimpinan Partai
Komunis Indonesia, ada perwakilan dari golongan Katolik dan Protestan, dan
ada pula sejumlah pimpinan dari golongan nasionalis (PNI dan lain-lain).
Diikutsertakan dalam delegasi ke SU PBB itu adalah wakil buruh, tani, wakil
golongan perempuan, dan wakil golongan cendekiawan.
Mengingat Pancasila, terutama demokrasi yang menitikberatkan
musyawarah-mufakat, yang tidak ada dalam demokrasi Barat, maka Soekarno
mengajak supaya bangsa-bangsa di dunia mengikuti ideologi Pancasila.
Demikianlah kata Soekarno dalam  sidang itu, ‘Cara musyawarah ini dapat
dijalankan, karena wakil-wakil bangsa kami berkeinginan agar cara-cara itu
dapat berjalan….. semua menginginkannya, karena semuanya
menginginkannya tercapainya tujuan jelas dari Pancasila, dan tujuannya yang
jelas itu ialah masyarakat adil dan makmur.
Dewasa ini, alih-alih Pancasila bisa diterima bangsa-bangsa di dunia,
nasib ideologi Pancasila pun di dalam negeri masih dalam pertaruhan.
Penyelewengan terhadap Pancasila mulai kentara di era Orde Baru. Pancasila
telah dijadikan instrumen politik untuk menjaga status quo. Pancasila telah
dijadikan asas tunggal. Yaitu satu-satunya asas yang menjadi dasar untuk hidup
berbangsa, bernegara, bermasyarakat, termasuk dalam asas Politik.
Pancasila kemudian dijadikan tafsir yang bersifat monolitik, direktif,
kaku, dan berorientasi ‘menghukum’ lawan-lawan politik pemerintah. Ada
usaha, memang, untuk mengembalikan Pancasila berikut tafsirnya, sesuai
dengan semangat para pejuang kemerdekaan, Pancasila yang dikehendaki
Soekarno, Pancasila yang ditawarkan ke Sidang Umum PBB 30 September
1960. Tetapi, kondisi sekarang sudah berbeda dengan kondisi ketika Soekarno
masih berkuasa. Indonesia sekarang, bahkan mulai Orba berkuasa, sudah
dicengkram oleh kekuatan Neoliberalisme (penjajah baru yang lebih masif dan
canggih dibandingkan dengan nenek moyangnya, Imperialisme dan
Kapitalisme).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah kita memperhatikan isi dalam pembahasan di atas maka dapat


penyusun tarik kesimpulan sebagai berikut :
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, hal tersebut dapat dibuktikan
dengan ditemukannya dalam beberapa dokumen historis dan di dalam
perundang-undangan negara Indonesia seperti di bawah ini :
1. Pancasila menurut Mr. Moh Yamin adalah yang disampaikan di dalam
sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945
2. Pancasila menurut Ir. Soekarno yang disampaikan pada tangal 1 Juni 1945
di depan sidang BPUPKI
3. Pancasila menurut Piagam Jakarta yang disahkan pada tanggal 22 Juni
1945
4. pengertian pancasila yang sah dan benar secara Konstitusional adalah
pancasila yang tercantum dalam Pembukaan Uud 45, hal ini diperkuat
dengan adanya ketetapan MPRS NO.XXI/MPRS/1966 dan Inpres No. 12
tanggal 13 April 1968 yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan dan
Rumusan Pancasila Dasar Negara RI yang sah dan benar adalah sebagai
mana yang tercantum dalam Pembukaan Uud 1945.
DAFTAR PUSTATAKA

https://www.academia.edu/8749554/
MAKALAH_PANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NEGARA

http://permatapc.blogspot.sg/2016/11/makalah-pancasila-sebagai-dasar-
negara.html

Search di https://www.google.com pada hari sabtu, 11 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai