Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PANCASILA

DISUSUN
OLEH

NAMA

:HEDY TRIJAYA MEILINDA

NIM

: 10121001061

PROGRAM STUDI (S1) KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Di jaman yang penuh dengan persaingan ini makna Pancasila seolah-olah
terlupakan sebagian besar masyarakat Indonesia. Dalam perjalanan sejarah eksistensi
pancasila sebagai dasar negara mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi
politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang
berlindung dibalik legitimasi ideologi pancasila. Padahal sejarah perumusannya

melalui proses yang sangat panjang oleh para pendiri negara ini. Pengorbanan
tersebut akan sia-sia apabila kita tidak menjalankan amanat para pendiri negara yaitu
pancasila yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.
Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan
karena setiap sila dalam pancasila mengandung empat sila lainnya dan kedudukan
dari masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindahpindahkan. Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematis-hierarkis,
yang berarti bahwa kelima sila pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutanurutan yang bertingkat-tingkat, dimana tiap-tiap sila mempunyai tempatnya sendiri di
dalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat dipindahkan.
Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari pancasila adalah
sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian
tersebut sudah selayaknya kita fahami akan hakikatnya. Selain dari pengertian
tersebut, pancasila memiliki beberapa sebutan berbeda, seperti :
1) Pancasila sebagai jiwa bangsa,
2) Pancasila sebagai kepribadian bangsa.
3) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dll.
Walaupun begitu, banyaknya sebutan untuk Pancasila bukanlah merupakan
suatu kesalahan atau pelanggaran melainkan dapat dijadikan sebagai suatu kekayaan
akan makna dari Pancasila bagi bangsa Indonesia. Karena hal yang terpenting adalah
perbedaan penyebutan itu tidak mengaburkan hakikat pancasila yang sesungguhnya
yaitu sebagai dasar negara. Tetapi pengertian pancasila tidak dapat ditafsirkan oleh

sembarang orang karena akan dapat mengaturkan maknanya dan pada akhirnya
merongrong dasar negara, seperti yang pernah terjadi di masa lalu.
Untuk itu kita sebagai generasi penerus, sudah merupakan kewajiban bersama
untuk senantiasa menjaga kelestarian nilai-nilai pancasila sehingga apa yang pernah
terjadi di masa lalu tidak akan teredam di masa yang akan datang.

1.2. Tujuan Makalah


1. Mengetahui makna dan arti lambang garuda pancasila
2. Mengetahui hakikat pancasila sebagai Dasar Hidup Negara
3. Mengetahui hakikat pancasila sebagai pandangan hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara Indonesia
4. Mengetahui upaya-upaya dalam menjaga nilai- nilai luhur pancasila
5. Contoh penerapan nilai pengembangan pancasila dalam kehidupan berbangsa

BAB II
PENDAHULUAN

2.1. Makna dan Arti Lambang Garuda Pancasila


Garuda Pancasila adalah Lambang Negara Republik Indonesia. Hal ini
tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan dipertegaskan oleh Peraturan
Pemerintah No. 66 Tahun 1951. Penulisan nama resmi lambang negara Indonesia
terdapat dalam pasal 36 A UUD 1945 yang berbunyi Lambang Negara ialah Garuda
Pancasila dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Gambar 1. Lambang Negara Indonesia Garuda Pancasila


2.1.1. Sejarah Penetapan Garuda sebagai Lambang Negara
Parada Harahap sebagai anggota Panitia Perancangan UUD dalam rapat Pada
tanggal 13 Juli 1945 mengusulkan tentang lambang negara dan disetujui oleh seluruh
anggota. Kemudian dibentuk Panitia Indonesia Raya yang memiliki tugas untuk
menyelidiki lambang yang sesuai untuk bangsa Indonesia. Panitia tersebut diketuai
oleh Ki Hajar Dewantara dan sekretaris umum dijabat oleh Muhamad Yamin.
Pada tahap pertama rancangan lambang negara yang terbaik diusulkan oleh
Sultan Hamid II dan Muhamad Yamin. Namun usulan Muhamad Yamin ditolak.
Tanggal 10 Februari 1950 Sultan Hamid II mengajukan rancangan gambar lambang

negara yang telah disempurnakan berdasarkan usulan-usulan yang berkembang.


Tanggal

11

Februari

1950

lambang

Garuda

Pancasila

ditetapkan

oleh

Pemerintah/Kabinet RIS dan diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet


2.1.2. Arti dan Makna Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara
Lambang negara Burung Garuda berwarna kuning emas mengepakkan
sayapnya menoleh ke kanan. Warna kuning emas melambangkan bangsa yang besar
dan berjiwa sejati. Kepala Burung Garuda yang menoleh ke kanan mungkin karena
pemikiran orang zaman dahulu yang ingin Indonesia menjadi negara yang benar dan
bermaksud agar Indonesia tidak menempuh jalan yang salah. Arah ke kanan
dianggap arah yang baik sehingga kepala Garuda dibuat menghadap ke kanan.
Burung Garuda dengan sayap yang mengembang siap terbang ke angkasa,
melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa
dan negara.
Di tengah badan terdapat perisai yang bermakna benteng ketahanan. Masingmasing simbol di dalam perisai melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:
Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa [sila pertama]. Rantai
melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab [sila kedua]. Pohon
Beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia [sila ketiga]. Kepala banteng
melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan [sila keempat]. Padi dan Kapas melambangkan sila
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia [sila kelima]. Sedangkan Garis hitam
tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang
dilintasi Garis Khatulistiwa, yang merupakan lambang geografis lokasi Indonesia.
2.1.3. Makna Jumlah Bulu pada Burung Garuda
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17
Agustus 1945), antara lain: Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17,
Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8, Jumlah bulu dibawah perisai/pangkal ekor
berjumlah 19, Jumlah bulu pada leher berjumlah 45.

Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat pita putih yang dicengkeram,
yang bertuliskan " BHINNEKA TUNGGAL IKA " yang merupakan semboyan
negara Indonesia. Kata Bhineka berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, Kata
Tunggal berarti satu, dan Kata Ika berarti itu. Bhineka Tunggal Ika berarti "
berbeda-beda tetapi tetap satu jua ". Perkataan itu diambil dari Kitab Sutasoma
karangan Mpu Tantular, seorang pujangga dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-14.
Perkataan itu menggambarkan persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia
yang terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta
agama.
2.2. Hakikat Pancasila sebagai Dasar Hidup Negara
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia,
memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang telah dijelaskan dalam
Pembukaan UUD 1945 sebagai sumber dari keseluruhan politik hukum nasional
Indonesia. Berbagai kebijakan hukum di era reformasi pasca amandemen UUD 1945
belum mampu mengimplementasikan nilai-nilai fundamental dari Pancasila dan UUD
1945 yang menumbuhkan rasa kepercayaan yang tinggi terhadap hukum sebagai
pencerminan adanya kesetaraan dan pelindungan hukum terhadap berbagai perbedaan
pandangan, suku, agama, keyakinan, ras dan budaya yang disertai kualitas kejujuran
yang tinggi, saling menghargai, saling menghormati, non diskriminatif dan persamaan di
hadapan hukum.
Dalam kajian filsafat hukum temuan Notonagoro, menerangkan bahwa Pancasila
adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Sekalipun nyata bobot dan latar
belakang yang bersifat politis, Pancasila telah dinyatakan dalam GBHN 1983 sebagai
"satu-satunya azas" dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Tercatat ada pula
sejumlah naskah tentang Pancasila dalam perspektif suatu agama karena selain unsurunsur lokal ("milik dan ciri khas bangsa Indonesia") diakui adanya unsur universal
dalam setiap agama. Tanpa Pancasila, masyarakat nasional kita tidak akan pernah
mencapai kekukuhan seperti yang kita miliki sekarang ini. Hal ini akan lebih kita sadari
jika kita mengadakan perbandingan dengan keadaan masyarakat nasional di banyak
negara, yang mencapai kemerdekaannya hampir bersamaan waktu dengan kita.
Tampaknya, Pancasila masih kurang dipahami benar oleh sebagian bangsa Indonesia.
Padahal, maraknya korupsi, suap, main hakim sendiri, anarkis, sering terjadinya konflik

dan perpecahan, dan adanya kesenjangan sosial saat ini, kalau diruntut lebih disebabkan
belum dipahaminya, dihayati, dan diamalkannya Pancasila. Setiap negara di dunia ini
mempunyai dasar negara yang dijadikan landasan dalam menyelenggarakan pemerintah
negara. Seperti Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara
untuk mengatur penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan
UUD 1945 alenia ke-4 yang berbunyi : Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu UUD negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan
negara. Dengan demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara termaktub secara
yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita cita hukum
dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan dalam pasal
pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan.
Selain bersifat yuridis konstitusional, pancasila juga bersifat yuridis ketata
negaraan yang artinya pancasila sebagai dasar negara. Pada hakikatnya adalah sebagai
sumber dari segala sumber hukum. Artinya segala peraturan perundangan secara material
harus berdasar dan bersumber pada pancasila. Apabila ada peraturan (termasuk di
dalamnya UUD 1945) yang bertentangan dengan nilai nilai luhur pancasila, maka
sudah sepatutnya peraturan tersebut dicabut. Berdasarkan uaraian tersebut pancasila
sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif atau memaksa, artinya mengikat dan
memaksa setiap warga negara untuk tunduk kepada pancasila dan bagi siapa saja yang
melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta
bagi pelanggar dikenakan sanksi sanksi hukum.
Nilai nilai luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki sifat obyektif
subyektif. Sifat subyektif maksudnya pancasila merupakan hasil perenungan dan
pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai pancasila sesuai
dengan kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh bangsa bangsa beradab.
Oleh karena memiliki nilai obyektif universal dan diyakini kebenarannya oleh seluruh
bangsa Indonesia maka pancasila selalu dipertahankan sebagai dasar negara. Jadi
berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai
dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur kehidupan
berbangsa dan bernegara sehingga cita cita para pendiri bangsa Indonesi dapat
terwujud.

2.3. Hakikat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bermasyarakat, Berbangsa


dan Bernegara Indonesia
Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas
ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup.
Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan yang
dihadapinya sehingga dapat memecahkannya secara tepat. Tanpa memiliki
pandangan hidup, suatu bangsa akan merasa terombang-ambing dalam menghadapi
persoalan yang timbul, baik persoalan masyarakatnya sendiri maupun persoalan
dunia. Menurut Padmo Wahjono : Pandangan hidup adalah sebagai suatu prinsip
atau asas yang mendasari segala jawaban terhadap pertanyaan dasar, untuk apa
seseorang itu hidup. Jadi berdasarkan pengertian tersebut, dalam pandangan hidup
bangsa terkandung konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan,
terkandung pula dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan
yang dianggap baik.
Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life, pegangan
hidup, pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun ada banyak
istilah mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada dasarnya memiliki makna
yang sama. Lebih lanjut Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan
sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari hari masyarakat Indonesia baik dari segi
sikap maupun prilaku haruslah selalu dijiwai oleh nilai-nilai luhur pancasila. Hal ini
sangat penting karena dengan menerapkan nilai- nilai luhur pancasila dalam
kehidupan sehari-hari maka tata kehidupan yang harmonis diantara masyarakat
Indonesia dapat terwujud. Untuk dapat mewujudkan semua itu maka masyarakat
Indonesia tidak bisa hidup sendiri, mereka harus tetap mengadakan hubungan dengan
masyarakat lain. Dengan begitu masing-masing pandangan hidup dapat beradaptasi
artinya pandangan hidup perorangan/ individu dapat beradaptasi dengan pandangan
hidup kelompok karena pada dasarnya pancasila mengakui adanya kehidupan
individu maupun kehidupan kelompok.
Selain sebagai dasar Negara, Pancasila juga merupakan pandangan hidup
bangsa Indonesia. Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti
konsepsi dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani hidup. Dalam konsepsi dasar itu

terkandung gagasan dan pikiran tentang kehidupan yang dianggap baik dan benar
bagi bangsa Indonesia yang bersifat majemuk. Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai budaya milik bangsa
Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan dan kebenarannya. Pancasila digali dari
budaya bangsa sendiri yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad
lamanya. Oleh karena itu, Pancasila adalah khas milik bangsa Indonesia sejak
keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama
yang terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan agama-agama yang ada di
Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai pandangan hidup mencerminkan
jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.
Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila juga berperan sebagai pedoman
dan penuntun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan
demikian, ia menjadi sebuah ukuran/kriteria umum yang diterima dan berlaku untuk
semua pihak secara sederhana, ideologi dipahami sebagai gagasan-gagasan dan nilainilai yang tersusun secara sistematis yang diyakini kebenarannya oleh suatu
masyarakat dan diwujudkan di dalam kehidupan nyata. Nilai-nilai yang tercermin di
dalam pandangan hidup ditempatkan secara sistematis kedalam seluruh aspek
kehidupan yang mencakup aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan didalam upaya mewujudkan cita-citanya. Jadi, dengan kata lain ideologi
berisi pandangan hidup suatu bangsa yang menyentuh segala segi kehidupan bangsa.
2.4. Upaya Menjaga Nilai Nilai Luhur Pancasila
Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari
kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai
generasi penerus bangsa harus mampu menjaga nilai nilai tersebut. Untuk dapat
menjaga hal tersebut maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Upaya-upaya tersebut antara lain :
Ideologi secara praktis diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang nilainilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Jika
diterapkan oleh Negara maka ideology diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan
dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan

kehidupannya, baik sebagai individu, sosial, maupun dalam kehidupan bernegara.


Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu idea dan logia. Idea
berasal dari idein yang berarti melihat. Idea juga diartikan sesuatu yang ada di dalam
pikiran sebagai hasil perumusan sesuatu pemikiran atau rencana. Kata logia
mengandung makna ilmu pengetahuan atau teori, sedang kata logis berasal dari kata
logos dari kata legein yaitu berbicara. Istilah ideologi sendiri pertama kali
dilontarkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754 - 1836), ketika bergejolaknya
Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sains tentang ide. Jadi dapat disimpulkan
secara bahasa, ideologi adalah pengucapan atau pengutaraan terhadap sesuatu yang
terumus di dalam pikiran.
Dalam tinjauan terminologis, ideology is Manner or content of thinking
characteristic of an individual or class (cara hidup/ tingkah laku atau hasil pemikiran
yang menunjukan sifat-sifat tertentu dari seorang individu atau suatu kelas). Ideologi
adalah ideas characteristic of a school of thinkers a class of society, a plotitical party
or the like (watak/ ciri-ciri hasil pemikiran dari pemikiran suatu kelas di dalam
masyarakat atau partai politik atau pun lainnya). Ideologi ternyata memiliki beberapa
sifat, yaitu dia harus merupakan pemikiran mendasar dan rasional. Kedua, dari
pemikiran mendasar ini dia harus bisa memancarkan sistem untuk mengatur
kehidupan. Ketiga, selain kedua hal tadi, dia juga harus memiliki metode praktis
bagaimana ideologi tersebut bisa diterapkan, dijaga eksistensinya dan disebarkan.
Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan
hidup bangsa Indonesia. Disamping itu juga telah dibuktikan dengan kenyataan
sejarah bahwa Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan karena
menjadikan bangsa Indonesia bersatu. Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan,
Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji
kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu,
Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena bangsa Indonesia
ini adalah sebuah desain negara modern yang disepakati oleh para pendiri negara
Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari generasi ke
generasi.

Pancasila

pertama

kali

dikumandangkan

oleh

Soekarno

pada

saat

berlangsungnya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik


Indonesia (BPUPKI). Pada pidato tersebut, Soekarno menekankan pentingnya
sebuah dasar negara. Istilah dasar negara ini kemudian disamakan dengan fundamen,
filsafat, pemikiran yang mendalam, serta jiwa dan hasrat yang mendalam, serta
perjuangan suatu bangsa senantiasa memiliki karakter sendiri yang berasal dari
kepribadian bangsa. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pancasila secara
formal yudiris terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Di samping
pengertian formal menurut hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga
mempunyai bentuk dan juga mempunyai isi dan arti (unsur-unsur yang menyusun
Pancasila tersebut). Tepat 64 tahun usia Pancasila, sepatutnya sebagai warga negara
Indonesia kembali menyelami kandungan nilai-nilai luhur tersebut.
2.5. Contoh Penerapan Nilai Pengembangan Pancasila dalam Kehidupan
Berbangsa
Di dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai- nilai
tersebut adalah nilai ideal, nilai material, nilai positif, nilai logis, nilai estetis, nilai
sosial dan nilai religius atau kegamaan. Ada lagi nilai perjuangan bangsa Indonesia
dalam merebut kemerdekaan RI. Contoh Penerapan Nilai Pengembangan Pancasila
dalam Kehidupan Berbangsa adalah sebagai berikut:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa :
a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan YME,
b. Masing-masing atas dasar kemanusiaan yang beradab,
c. Membina adanya kerjasama dan toleransi antara sesama pemeluk agama dan
penganut kepercayaan kepada Tuhan YME.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab :
a. Tidak saling membedakan warna kulit,
b. Saling menghormati dengan bangsa lain,
c. Saling bekerja sama dengan bangsa lain,
d. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

3) Persatuan Indonesia :
a. Menempatkan persatuan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan,
b. Menetapkan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan,
c. Bangga berkebangsaan Indonesia,
d. Memajukan pergaulan untuk persatuan bangsa.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan :
a. Mengakui bahwa manusia Indonesia memiliki kedudukan dan hak yang sama,
b. Melaksanakan keputusan bersama dengan penuh tanggung jawab dan itikad
baik,
c. Mengambil keputusan yang harus sesuai dengan nilai kebenaran dan keadilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia :
a. Adanya hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa atau dalam kehidupan sehari-hari
dan kehidupan bernegara.
b. Menjunjung tinggi sifat dan suasana gotong royong dengan rasa kekeluargaan
dan penuh kegotong royongan.

BAB III
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibuat tadi dapat di simpulkan bahwa pancasila
mempunyai arti sangat penting bagi kehidupan masyarakat bangsa indonesia,
pancasila mempunyai nilai-nilai positif bagi kehidupan kita. Disamping itu banyak
langkah - langkah yang harus kita ambil untuk menjalankan atau menerapkan
pancasila dalam kehidupan kita. Salah satu peranan Pancasila adalah sebagai sumber
dari segala sumber hukum di Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
telah dijabarkan dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai sumber dari keseluruhan
politik hukum nasional Indonesia.
Pancasila mengandung nilai dasar yang bersifat tetap, tetapi juga mampu
berkembang secara dinamis. Dengan kata lain, Pancasila menjadi dasar yang statis,
tetapi juga menjadi bintang tuntunan dinamis. Pancasila juga sebagai dasar dan
ideologi negara, yaitu sumber kaidah hukum yang mengatur Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), dan meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum
yang menguasai hukum dasar negara. Selain itu Pancasila merupakan sumber kaidah
hukum yang mengatur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan meliputi
suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai hukum dasar negara.
3.2. Saran
Untuk menjaga agar Pancasila tetap terpelihara dan lestari, maka harus
dilakukan peningkatan pemahaman pada semua lapisan masyarakat. Yang lebih
penting lagi, para pemimpin harus menjadi teladan dalam pengamalan Pancasila.
Pancasila akan menjadi ideologi yang kuat apabila diamalkan dalam semua aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menuju negara aman, damai,
tentram, adil, makmur dan sejahtera dalam semua aspek kehidupan terutama dalam
penegakan hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.

REFFERENSI

Indria, A. 2015. Makna dan Arti Lambang Garuda Pancasila.


http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/12/makna-danarti-lambang-garuda-pancasila.html. [26 Juni 2016].

Nana,

M.
Makna
Lambang
https://www.academia.edu/8146624/Makna_Lambang_Pancasila.
2016].

Pancasila.
[26 Juni

Anonim. 2015. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup
Bangsa.
http://www.pusakaindonesia.org/makna-pancasila-sebagai-dasarnegara-dan-pandangan-hidup-bangsa/. [26 Juni 2016].

Manunggal, R. S. Mengimplementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Kehidupan


Berbangsa Dan Bernegara.[Laporan]. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
Dan Komputer (AMIKOM).

Anda mungkin juga menyukai