Anda di halaman 1dari 14

PARAGRAF

Disusun Oleh :
Ravechia

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nyalah saya diberikan kesehatan sehingga tugas paper
ini dapat diselesaikan.

Tugas paper yang membahas tentang paragraf ini berulang kali


mengalami penyempurnaan hingga baru kemudian dapat saya selesaikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan paper masih banyak kekurangan, ol


eh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pemba
ca untuk perbaikan paper ini. Semoga paper ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, 30 Desember 2021

Penyusun,

Ravechia Zahrafaini Maha Dewi

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

BAB I.............................................................................................................................4

PENDAHULUAN.........................................................................................................4

I.I Latar Belakang.......................................................................................................4

I.II Identifikasi masalah/ ruang lingkup......................................................................4

I.III Maksud dan Tujuan.............................................................................................5

BAB II...........................................................................................................................6

PEMBAHASAN...........................................................................................................6

II.I Pengertian Paragraf..............................................................................................6

II.II Jenis Paragraf......................................................................................................7

II.III Unsur – Unsur Paragraf.....................................................................................9

II.IV Syarat – Syarat Paragraf..................................................................................10

BAB III........................................................................................................................13

PENUTUP...................................................................................................................13

III.I Kesimpulan.......................................................................................................13

DARTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Kita sebagai mahasiswa/i yang mempelajari Bahasa Indonesia diharuskan


menguasai materi - materi yang dipelajari salah satu materi yang harus kita kuasai
adalah paragraf.

Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan gagasan.
Syarat dalam paragraf yaitu kesatuan gagasan dan kepaduan antar kalimat paragra
f terdiri dari paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup.

Paragraf pembuka yang baik akan menjadi tolak ukur pengembangan tuli
san berikutnya. Paragraf pembuka adalah paragraf yang mengawali dari mana seor
ang penulis akan mengembangkan gagasannya.

Jenis-jenis paragraf terbagi atas 3 jenis : Paragraf deduktif, Paragraf Indukt


if, dan Paragraf campuran (variatif). Tehnik pengembangan paragraf yaitu
: Kausalitas, analogi, perbandingan - pertentangan, deduktif - induktif, klimaks -
antiklimaks, sudut pandang, proses, dan generelasi.

I.II Identifikasi masalah/ ruang lingkup

1. Pengertian Paragraf

2. Jenis Paragraf

3. Unsur – Unsur Paragraf

4. Syarat Paragraf

4|Page
I.III Maksud dan Tujuan

Tujuan dari penulisan paper ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia, selain itu dengan penyusunan paper ini juga merupakan suatu c
ara untuk meningkatkan wawasan pemahaman penyusun dan pembaca mengenai
bahasan paragraf, bagaimana cara membuat karangan atau karya tulis yang baik d
an benar.

5|Page
BAB II
PEMBAHASAN

II.I Pengertian Paragraf

Paragraf adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang s


aling berkaitan satu sama lain. Nama lain dari paragraf ialah wacana mini. Keguna
an dari paragraf adalah untuk menjadi penanda dimulainya topik baru dan memisa
hkan gagasan - gagasan utama yang berbeda. Penggunaan paragraf memudahkan
pembaca untuk memahami bacaan secara menyeluruh. Panjang dari satu paragraf
adalah beberapa kalimat. Jumlah kalimat dalam paragraf ditentukan oleh cara pen
gembangan dan ketuntasan uraian gagasan yang disampaikan. Jumlah kalimat di d
alam paragraf dapat menentukan kualitas dari bacaan. Paragraf tersusun dari gagas
an utama yang terletak dalam kalimat topik. Selain itu, terdapat kalimat penjelas y
ang memperjelas kalimat topik. Paragraf juga berfungsi untuk mengungkapkan pe
mikiran penulis secara sistematis sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca.
Kriteria sekumpulan kalimat yang dapat menjadi paragraf yaitu adanya kesatuan,
kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan sudut pandang yang tidak berubah-ubah.

Dalam penjelasan lain Paragraf yaitu, Penggabungan kalimat yang berisi s


uatu gagasan utama atau ide pokok dan beberapa gagasan pendukung. Menurut K
BBI, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, yang biasanya mengandun
g satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru.

Pengertian paragraf menurut ahli kebahasaan bernama Ramlan, merupakan bagian


dari sebuah karangan yang di dalamnya terdapat lebih dari satu kalimat, yang me
mbahas suatu tema tertentu dengan ide pokok sebagai pengendalinya.

Sementara itu, paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan le
bih luas dari kalimat. Alinea juga merupakan himpunan dari kalimat yang saling b
erhubungan untuk membentuk sebuah gagasan. Itu menurut Gorys Keraf.

II.II Jenis Paragraf

6|Page
1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf gagasan utamanya terletak di kalimat awal p


aragraf. Sedangkan kalimat setelahnya merupakan penjelas untuk mendukung
gagasan utama. Gagasan utama atau ide pokok biasanya berupa pernyataan um
um.

Contoh : Komodo merupakan hewan langka yang dilindungi. Kementrian Lin


gkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, per 2017 tercatat 2.884 ekor komod
o di Taman Nasional Komodo. Kadal terbesar di dunia ini termasuk dalam daf
tar hewan dilindungi karena jumlahnya sedikit. Penyebab langkanya komodo a
kibat habitat komodo yang semakin hari semakin tercemar.

2. Paragraf Induktif

Paragraf Induktif berlawanan dengan paragraf deduktif, gagasan utama par


agraf iduktif berada di akhir kalimat dalam paragraf. Paragraf ini diawali deng
an penyebutan peristiwa khusus atau penjelasan yang berfungsi pendukung ga
gasan utama. Ciri lain yang menandai kalimat induktif adalah penggunaan kon
jungsi “jadi”, “akhirnya”, “akibatnya”, “oleh karena itu”, “maka dari itu”, “ber
dasarkan uraian di atas”, dan “dengan demikian”. Konjungsi tersebut menunju
kkan kesimpulan atau relasi sebab-akibat.

Contoh : Kementrian Lingkungan Hidup mencatat pada 2016 jumlah komodo


sebanyak 2.430 ekor, pada 2017 sebanyak 2.884 ekor, sedangkan 2018 sebany
ak 2.879 ekor. Monitoring terus dilakukan setiap tahun. Hal ini agar populasi
komodo tidak punah. Jumlah populasi komodo dipengaruhi erat oleh iklim da
n prilaku manusia. Maka dari itu, meski populasi komodo dapat dikatakan stab
il namun kita harus tetap menjaga kelestarian alam dan habitat komodo.

3. Paragraf deduktif - induktif

7|Page
Paragraf deduktif-induktif disebut juga campuran. Letak gagasan utamany
a terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf. Meskipun gagasan utama dise
but dua kali, bukan berarti berlawanan. Gagasan utama di akhir kalimat dalam
paragraf berfungsi mempertegas gagasan utama di awal kalimat dalam paragra
f.

Contoh : Hutan mangrove memiliki karakteristik tertentu. Tumbuhan di dalam


hutan semacam ini didominasi oleh tumbuhan bakau, maka orang sering meny
ebutnya hutan bakau. Hutan mangrove terdapat di perairan payau (campuran a
ir asin dan air tawar). Akibatnya, hutan mangrove sangat dipengaruhi pasang s
urut laut. Itulah beberapa ciri yang dimiliki hutan mangorove.

4. Paragraf Ineratif Paragraf inretaif

Merupakan paragraf yang gagasan utamanya ada di tengah paragraf. Kali


mat pendukungnya mengapit kalimat yang mengandung gagasan utama.

Contoh : Terhitung hingga 2006, terdapat 50 kawasan yang ditetapkan menjad


i Taman Nasional. Indonesia memiliki Taman Nasional yang tersebar di Pulau
Jawa, Nusa Tenggara, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Ta
man Nasional di Indonesia merupakan kawasan yang dilindungi oleh negara d
emi kepentingan konservasi. Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 19
90 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Taman
Nasional didefinisikan sebagai kawasan pelestarian alam yang mempunyai ek
osistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan pe
nelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi.

8|Page
II.III Unsur – Unsur Paragraf

Unsur paragraf merupakan unsur - unsur pembangun di dalam paragraf. Unsur


pembangun paragraf berfungsi membentuk kalimat agar menjadi paragraf yang ba
ik. Misalnya, kalimat utama tanpa kalimat penjelas tidak akan membentuk paragra
f yang sempurna. 

1. Topik atau Gagasan Utama 

Unsur ini adalah fokus atau jantung dari sebuah paragraf. Topik atau gagasan uta
ma merupakan ide utama yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Intiny
a, gagasan utama “layaknya jiwa” yang menghidupkan sebuah paragraf agar mena
rik di mata pembaca.

2. Kalimat Utama 

Unsur pembangun yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat utama berisi gagasa
n utama yang diletakkan secara tersurat pada awal atau akhir paragraf. Namun, kal
imat utama dapat juga ditemukan pada awal dan akhir paragraf. Kalimat utama be
rsifat umum dan akan dikembangkan oleh kalimat-kalimat pendukung lainnya. 

3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung 

Selanjutnya, kalimat penjelas atau pendukung. Seperti yang disebutkan di atas, kal
imat pendukung berfungsi untuk mengembangkan dan memperkuat gagasan yang
disampaikan pada kalimat utama. Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap sep
erti opini, fakta, atau data yang valid. contohnya: 

“Gunung Merapi yang terletak di wilayah Magelang, Jawa Timur merupakan gun
ung aktif di Indonesia. Sewaktu-waktu, gunung merapi ini bisa meletus. Letusan
Merapi yang paling hebat tercatat pada tahun 2010 yang memakan sekitar 330 kor
ban jiwa.” 

9|Page
4. Konjungsi

Unsur yang berikutnya adalah konjungsi. Apa sih konjungsi itu? Singkatnya, konj


ungsi adalah kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi dalam bahasa Indon
esia ada dua jenis, yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat.

Konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata


dengan kata, frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat. M
isalnya, “dan”, “sehingga”, “agar”, “sebelum”, dan lain-lain. 

Contohnya: Kami menyiapkan jaket dan kaus kaki sebelum pergi ke Malang.

Berbeda dengan konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat adalah kata sambu


ng yang menghubungkan antar kalimat dalam satu paragraf. Misalnya,  “Jadi”, “O
leh karena itu”, “Namun”. 

Contohnya: “Hari ini Kota Malang diguyur hujan deras. Oleh karena itu, kita haru
s membawa payung di tas saat sedang ke luar rumah.”

II.IV Syarat – Syarat Paragraf

Menurut Akhadiah dkk (1999:148) sebuah paragraf yang baik mempunyai 3 (tiga)
syarat, yaitu kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan. Ketiga syarat paragraf yang ba
ik tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Kesatuan

Kesatuan (kohesi) adalah sebuah paragraf hanya mengandung satu gagasan utama
yang diikuti oleh beberapa gagasan pengembang atau penjelas. Artinya, setiap par
agraf hanya mengandung satu pokok pikiran atau satu gagasan. Oleh karena itu, se
tiap kalimat yang membentuk paragraf harus ditata secara cermat agar tidak ada sa
tu kalimat pun yang menyimpang dari gagasan utama paragraf tersebut. Seandainy
a dalam satu paragraf itu ada satu atau lebih kalimat yang menyimpang dari gagas
an utama paragraf itu, tentu paragraf menjadi tidak utuh, tidak berkaitan, dan men
gganggu kelancaran pembacaan karena terasa sumbang Untuk itu. Anda harus cep

10 | P a g e
at-cepat menanggalkan atau membuang kalimat yang menyimpang dari gagasan ut
ama paragraf tersebut

2. Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah sebuah paragraf yang padu dapat dicapai jika jalinan
kalimat - kalimatnya terangkai secara baik. Sebab, suatu paragraf bukanlah sekum
pulan kalimat yang berdiri sendiri terlepas dari gagasan pokoknya. Penyusunan se
buah paragraf harus dibangun melalui kalimat kalimat yang logis, bersistem, terat
ur, dan saling berkaitan agar pembaca dapat memahami jalan pikiran penulis

Agar sebuah paragraf padu dan baik harus ada sarana pengait kalimat dalam parag
raf yang ditulisnya, meliputi: 

1.) penggantian, 

2.) pengulangan, dan 

3.) penghubung antar kalimat. 

Dalam pemakaiannya ketiga sarana kepaduan paragraf tersebut dapat digunakan s


ecara bersamaan.

a Penggantian

Penggantian merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang berupa penyu
lihan atau penggantian unsur - unsur tertentu dengan menggunakan kata ganti (dia,
mereka, ia, kalian), kata penunjuk (ini, itu, tersebut, di atas, di bawah). atau kata l
ain yang mempunyai ciri yang tersirat pada kalimat sebelumnya

b. Pengulangan

Pengulangan merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang dilakukan de


ngan cara mengulang bagian kalimat sebelumnya. Pengulangan dapat berupa kata,
kelompok kata, atau bagian - bagian tertentu dari kalimat topik sebagi kata - kata
kuncinya. Istilah lain pengulangan adalah repetisi.

c. Penghubung antarkalimat

11 | P a g e
Dalam pembicaraan transisi telah dikemukakan bahwa sarana penghubung kalima
t dalam paragraf itu letaknya dapat di awal paragraf, di tengah, dan di akhir paragr
af.

3. Kelengkapan

Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila berisi kalimat-kalimat penjelas yang c


ukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Sebaliknya, suatu paragraf dikata
kan tidak lengkap apabila tidak dikembangkan lebih lanjut atau hanya diperluas de
ngan pengulangan-pengulangan

12 | P a g e
BAB III
PENUTUP

III.I Kesimpulan

Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan gagasan.
Namun dari pembahasan yang telah saya buat dapat disimpulkan bahwa paragraf t
idak hanya diikat oleh satu kesatuan gagasan, tetapi dapat berupa dua gagasan ata
u lebih dengan memenuhi syarat – syarat pembuatan paragraf yang baik.

13 | P a g e
DARTAR PUSTAKA

WikipediA, Paragraf https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf


Monica Anggen, (2021) Penjelasan Lengkap Tentang Paragraf | QuBisa https://
www.qubisa.com/article/pengertian-paragraf
Kompas.com,  (2020) "Jenis Paragraf: Induktif, Deduktif, Deduktif-Induktif,
dan Ineratif" https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/27/2
10125069/jenis-paragraf-induktif-deduktif-deduktif-induktif-da
n-ineratif?page=all.
Adelia Septiani, (2021) ruangguru.com Membahas Paragraf: Jenis, Unsur, dan S
yarat | Bahasa Indonesia https://www.ruangguru.com/blog/jenis-
unsur-dan-syarat-paragraf
M. Yunus dkk, (2013) , universitas terbuka Syarat Syarat Paragraf Yang Baik
Source: https://www.mandandi.com/2020/10/syarat-syarat-parag
raf-yang-baik.html

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai