Anda di halaman 1dari 3

KRITIK JURNAL BAHASA INDONESIA HUKUM

OLEH:

WAHYU HANDIKA PRATAMA ZENDRATO 1906200626


RIZKI AMALIA 1906200620
MUHAMMAD FITRA 1906200600

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T.A 2019/2020
MEDAN
Nama penulis: Dheni Harmaen

Judul artikel: MENINGKATKAN KUALITAS BAHASA INDONESIA

Judul jurnal: Meningkatkan kualitas Bahasa Indonesia melalui bahasa Indonesia


Hukum Ilmiah

Link jurnal:
https://www.academia.edu/35574880/MENINGKATKAN_KUALITAS_BAH
ASA_INDONESIA_MELALUI_BAHASA_INDONESIA_HUKUM_ILMIAH
Nomor volume: 01
Info: Dosen Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung, Jl.
Dr. Setiabudi No.193 Bandung, Telp. (022) 2002984 , Fax. (022) 2001984, HP.
085221242846 Email:dheniharmaen@yahoo.co.id

isu yang dibahas:


A. Bagaimana Hubungan Bahasa dengan Ilmu Hukum
B. Bagaimana Bahasa yang Esensial Dalam Ilmu Hukum
C. bagaimana Fungsi Bahasa Indonesia Hukum
tujuan:
untuk mengetahui hubungan bahasa dengan ilmu hukum, bahasa yang esensial
dalam ilmu hukum, dan bagaimana fungsi bahasa Indonesia hukum.

metode: explanatory

hipotesis: bagi seseorang yang mempelajariilmu hukum, bahasa itu memerlukan


perhatian yang lebih. Ini tidak terlepasdari hukum itu sendiri. Hukum
merupakan produk pemikiran, pikiran barubisa stabil apabila ditunjang oleh
bahasa yang baik. Hukum dapat berbicaradan didengar oleh masyarakat melalui
bahasa, tentu saja bahasa yangdigunakannya pun haruslah bahasa formal.
kesimpulan utama: Bahasa hukum bukanlah bahasa yang berdiri sendiri,
melainkanmurupakan bahasa Indonesia yang khusus diterapkan untukbidang
hukum. Hal ini berarti bahwa bahasa hukum tidak bolehmeninggalkan kaidah-
kaidah yang berlaku dalam bahasaIndonesia, baik mengenai susunan kalimat,
asal usul kata, artikata maupun aturan-aturan lain yang berlaku dalam
bahasaIndonesia. Pola pikir yang konsepsional adalah suatu teori praktis dalam
membuat suatu karangan ilmiah, tentunya bahasa hukum juga mempunyai ciri
khas sesuai dengan karakter yang terdapatdalam ilmu hukum itu tersendiri,
dalam beberapa hal penggunaan bahasa hukum ini berbeda dengan bahasa
Indonesia pada umumnya, misalnya penggunaan bahasa di dalam akta dan
putusan pengadilan, namun perbedaan tersebut hanya bersifatkasuistis sesuai
dengan apa yang dimaksudkan di dalam akta atau putusan pengadilan tersebut,
termasuk pemakaian bahasa dalamkeilmuan lainnya, hal ini dapat dilihat dari
penggunaan kata yanghanya berlaku untuk keilmuan tertentu saja yang biasa
kita sebutbahasa fungsional atau bahasa profesi.

Anda mungkin juga menyukai