Disusun Oleh:
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I…………………………………………………………………………………………
A. PENDAHULUAN……………………………………………………………………...
1. Latar belakang…………………………………………………………………………
2. Rumusan
masalah……………………………………………………………………...
3. Tujuan penulisan………………………………………………………………………
BAB II…………………………………………………………………………………………..
B. PEMBAHASA…………………………………………………………………………
1. Pengertian etika akademik……………………………………………………………
2. Ilmu hukum dan kejujuran akademik……………………………………………….
3. Syarat-syarat akademis dan aktulisasinya dalam kontek kebutuhan masa
kini…...
4. Adab dan etika
akademik……………………………………………………………...
5. Reaktulisasi adab dalam kajian ilmu hukum
kontemporer…………………………
BAB III…………………………………………………………………………………………
C. PENUTUP……………………………………………………………………………...
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….
BAB I
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya cara berpikir,
kebiasaan adat, perasaan, sikap, karakter, watak kesusilaan atau adat.Dalam
kamus bahasa Indonesia1, ada 3 (tiga) arti yang dapat dipakai untuk kata Etika,
antara lain Etika sebagai sistem nilai atau sebagai nilai-nilai atau norma-norma
moral yang menjadi pedoman bagi seseorang atau kelompok untuk bersikap dan
bertindak. Etika juga bisa diartikan sebagai kumpulan azas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak atau norma. Selain itu, Etika bisa juga diartikan sebagai
ilmu tentang yang baik dan yang buruk yang diterima dalam suatu masyarakat,
menjadi bahan refleksi yang diteliti secara sistematis dan metodis.
b. Rumusan masalah
1. Apa pengertian etika akademik
2. Apa maksut ilmu hukum dan kejujuran akademik
3. Apa syarat-syarat akademisi dan aktualisasinya
4. Apa saja adab dan etika akademik
5. Apa Reaktulisasi adab dalam kajian ilmu hukum kontemporer
c. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian etika akademik
2. Untuk memahami maksut ilmu hukum dan kejujuran akademik
3. Untuk memahami syarat-syarat akademisi dan aktualisasinya
4. Untuk memahami adab dan etika akademik
5. Untuk memahami Reaktulisasi adab dalam kajian ilmu hukum kontemporer
BAB II
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Etika Akademik
Konsep definitif terkait etika dalam ranah akademik secara umum adalah
serangkaian kesepakatan maupun aturan yang menjadi tolok ukur baiknya suatu
perilaku di dalam aktivitas akademik.
Pemberlakuan etika tersebut tidaklah sebatas hanya pada saat seorang
mahasiswa maupun dosen sedang berada dalam suatu ruang kelas kuliah,
melainkan ialah sepanjang mereka semua melakukan kegiatan apapun yang
berkaitan dengan nama baik almamater kampus maupun agenda-agenda ilmiah.
Percabangan konsep definitif terkait etika akademik menurut para ahli pasti
tetap berkutat pada dua hal esensial yang sudah tertulis di paragraf sebelumnya.
Keduanya ialah ‘etika’ dan ‘akademik’. Keberadaan ‘etika’ ialah sebagai norma
yang diyakini dan diberlakukan secara resmi di dalam konteks keruangan
sekaligus status sosial berupa ‘akademik’ (pendidikan formal).
Salah satu alasan mengapa etika ini begitu penting adalah karena ia
menjaga kejujuran intelektual. Dengan mengikuti prinsip-prinsip etika,
mahasiswa dan akademisi memastikan bahwa karya mereka adalah hasil
orisinalitas dan usaha intelektual yang jujur. Hal ini menghindarkan plagiat dan
pemalsuan data, yang dapat merusak integritas ilmiah.
Etika ini juga membentuk dasar untuk hubungan saling percaya di antara
anggota komunitas akademik. Dengan menghormati hak cipta, memberikan
pengakuan yang pantas pada kontributor, dan menghindari kecurangan,
komunitas akademik dapat tumbuh dalam lingkungan yang kolaboratif dan penuh
rasa hormat.
b. Kejujuran akademisi
Jujur adalah suatu sikap yang lurus hati, menyatakan yang sebenar-
benarnya tidak berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi apa yang terjadi
(fakta). Jujur juga dapat diartikan tidak curang, melakukan sesuatu sesuai dengan
aturan yang berlaku dan lain sebagainya.
Ahli yang lain juga menyebutkan bahwa jujur adalah suatu nilai dan
prinsip yang harus ditanamakan pada diri seseorang dari pendidikan dasar atau
sejak dini. Dari berbagai pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa jujur
merupakan salah satu karakter atau sikap yang harus ditanamkan pada peserta
didik khussunya pada awal kelas rendah agar mereka dapat tumbuh menjadi
pribadi yang dapat dipercaya baik dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
terhadap diri sendiri maupun orang lain baik dirumah di sekolah maupun di
lingkungan masyarakat. Kejujuran dalam menyampaikan sebuah pesan merupakan
prinsip dasar dalam berkomunikasi, jika prinsip tersebut tidak dapat tegak dengan
baik maka akan berakibat fatal bagi manusia. Diantara bentuk kejujuran dalam
berkomunikasi yaitu :
1. Tidak berbohong
Berbohong merupakan kegiatan memanipulasi informasi sehingga informasi
tersebut tidak sampai sebagaimana mestinya, sehingga kegiatan berbohong
tersebut akan menimbulkan presepsi yang tidak benar.
2. Tidak memutar balikan fakta
Memutar balikan fakta merupakan fitnah yang dapat membuat keruh suasana
dan dapat menimbulkan ketidak harmonisaan hubungan sehingga hal tersebut
dapat menimbulkan orang baik akan menjadi pengkhianat dan orang pengkhianat
menjadi orang yang baik.
1. Merupakan Lulusan S2
2. Memiliki Bidang Ilmu yang Linier
3. Paham dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi
4. Sehat Jasmani dan Rohani
5. Lulus Proses Rekrutmen Dosen
a. Seleksi CPNS Dosen
b. Seleksi Lowongan Dosen
c. Mengirimkan Lamaran ke Perguruan Tinggi Tujuan
4. Saat mengajar diharapkan guru dalam keadaan suci dan menghadap kiblat.
Hal ini sebagaimana ungkapan Imam Nawawi yang artinya, “Apabila
tempat mengajarnya berupa Masjid atau tempat yang suci maka disarankan
untuk sholat dua rokaat dahulu sebelum mengajar karena hukumnya makruh
jika duduk dimasjid sebelum sholat dua rokaat.”
Etika Akademik
Masyarakat akademik dicirikan salah satunya oleh ketertarikannya
terhadap etika akademik yang berlaku secara universal, seperti kejujuran,
keterbukaan, obyektivitas, kemauan untuk belajar dan berkembang serta saling
menghormati dan tidak berlaku diskriminatif.
Masyarakat kampus merupakan salah satu bagian penting dari
masyarakat akademis. Oleh sebab itu seluruh komponen civitas akademika
semestinya memahami dengan benar dan merasa terkait dengan Etika
Akademik tersebut. Keterkaitan terhadap etika akademik harus tercermin pada
setiap aspek kegiatan akademik, seperti perkuliahan, penelitian, penulisan dan
publikasi, penggunaan gelar akademis dan sebagainya. Dengan demikian
dipandang perlu untuk menjelaskan bagaimana Etika Akademik merupakan
tersebut diterapkan secara spesifik dalam berbagai kegiatan akademik maupun
kegiatan kampus lainnya. Tindakan yang melangggar etika akademik maupun
kegiatan kampus lainnya. Tindakan yang melanggar Etika Akademik
merupakan tindakan tidak etis atau pelanggaran akademik.
Aktivitas yang termasuk dalam kategori tindakan tidak etis dan atau
pelanggaran akademik merupakan perbuatan terlarang, antara lain adalah
(1) penyontekan/kecurangan dalam ujian /cheating,
(2) plagiat,
(3) perjokian,
(4) pemalsuan,
(5) penyuapan,
(6) tindakan diskriminatif, dan sejenisnya.
Universitas Brawijaya
6) Pemecatan atau dikeluarkan (dicabut status kemahasiswaannya) dari Fakultas
Ekonomi Dan
7) Dicabut gelar akademik yang telah diperoleh dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Brawijaya
Tata Tertib
a. Berpakaian sopan dan rapi (tidak memakai kaos oblong dan /atau sandal)
Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib di atas tidak akan dilayani urusan
administrasinya.
Perkuliahan
a. Berpakaian sopan dan rapi (tidak memakai kaos oblong dan/atau sandal).
Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib diatas tidak diperkenankan mengikuti
kuliah.
Mengikuti Ujian
Selama mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) maupun ujian Ujian Akhir
Semester (UAS), mahasiswa:
c. Dilarang membawa tas, buku dan catatan lainnya ke ruang ujian, kecuali ujian
yang bersifat open book
e. Dilarang keluar ruang ujian selama ujian berlangsung, kecuali ada ijin dari
pengawas
f. Dilarang bertanya pada sesame peserta ujian apabila menghadapi soal ujian
yang kurang jelas/salah.
Bagi mahsiswa yang melanggar tata tertib di atas, dikenakan sanksi berupa:
c. Menunjukkan surat surat ijin mengikuti ujian dari panitia ujian, untuk
pelanggaran point d
Ujian Akhir Studi Dan Yudisium Selama mengikuti Ujian Akhir Studi dan
Yudisium, mahasiswa:
Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib di atas tidak diperkenankan mengikuti
Ujian Akhir Studi dan Yudisium
BAB III
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Etika merupakan suatu konsepsi dalam baik atau buruk nya seseorang. Dengan
etika kita bisa menilai perilaku seseorang. Etika dalam profesi hukum memiliki
peran yang sangat penting.
Profesi yang bergerak di dalam bidang hukum antara lain hakim, jaksa, polisi,
advokat, notaris dan berbagai unsur instansi yang diberi kewenangan berdasarkan
undang – undang. Dalam menjalankan fungsi keprofesionalannya dilengkapi
dengan rambu – rambu dalam arti luas, yaitu rambu – rambu hukum (hukum
perundangan) dalam arti luas, dan rambu – rambu etik dan moral profesi (kode
etik profesi), sehingga tanggung jawab profesi dalam pelaksanaan profesi meliputi
tanggung jawab hukum dan tanggung jawab moral.
DAFTAR PUSTAKA
Aprita, Serlika. 2019. Etika Profesi Hukum. Bandung: Refika Aditama
Ardiani, Ni Komang Ayu, Ni Made Sunarsih danI Gusti Ayu Asri Pramest. 2020. Persepsi
Mahasiswa Akuntansi, Akuntan Pendidik Dan Akuntan Publik Terhadap Prinsip-Prinsip
Etika Dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Jurnal Kharisma VOL. 2 No. 1. e-ISSN
2716-2710
Ariyanti, Ni Made Hanny dan Widanaputra. 2018. Pengaruh Idealisme, Relativisme Dan
Etika Pada Persepsi Mahasiswa Akuntansi Atas Perilaku Etis Akuntan. E- Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.24. No. 3.
Febriansyah, Satria, Dwi Risma Deviyanti, Ledy Setiawati. 2016. Analisis perbedaan
perilaku etis pelaku akuntansi berdasarkan karakteristik individu dalam etika penyusunan
laporan keuangan. JIAM – Jurnal Ilmu Akuntansi Mulawarman Vol. 1 (1).
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi
8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ismanto, Joko dan Pipin Fitriasari. 2019. Pengaruh Idealisme, Relativisme, Tingkat
Pengetahuan Akuntansi Dan Love Of Money Terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang Krisis
Etika Akuntan. Jurnal Akuntansi Profesi Vol. 10 No. 2 p-ISSN : 2338 6177, e-ISSN : 2686-
2468
Lestari, Baiq Winda dan Ditya Permatasari. 2020. Pengetahuan Etika Akuntansi, Religiusitas
Dan Love Of Money Sebagai Determinan Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi. EL
MUHASABA: Jurnal Akuntansi (e-Journal) Vol. 11, No. 2, P ISSN : 2086-1249 ; E ISSN
2442 – 8922
Liliweri, Alo. 2015. Komunikasi Antar Personal. Jakarta: PT. Prenadamedia Group
Mustofa, Ahmad, Kurnia Ekasari dan Kartika Dewi. 2020. Perilaku Tidak Etis Akuntan:
Melihat dari Persepsi Mahasiswa Akuntansi Politeknik Negeri Malang. AKUNSIKA: Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Vol. 1 No. 2.
Mutiarasari, Ketut Ria dan I Putu Julianto. 2020. Pengaruh Orientasi Etis, Gender, Dan
Pengetahuan Kode Etik Akuntan Terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai
Perilaku Tidak Etis Akuntan. VJRA, Vol.9, No.2, p-ISSN:2337- 537X : e-ISSN:2686-1941
Nisa, Yassinta Ainun. 2020. Pengaruh Love Of Money, Machiavellian, Idealisme Dan
Religiusitas Pada Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi. Prisma (Platform Riset Mahasiswa
Akuntansi) Volume 01 Nomor 03. 64-73.