PARADIGMA HUKUM
1. Standar Kompetensi:
Mahasiswa dapat memahami bahwa hukum mempunyai paradigma,
yaitu perspektif dasar yang memicu kebutuhan untuk melihat hukum
sebagai institusi untuk mengekspresikan paradigma tersebut.
2. Kompetensi Dasar:
a. Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan tentang hukum
sebagai sistem nilai.
b. Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan tentang hukum sebagai ideologi.
c. Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan tentang hukum sebagai
rekayasa sosial.
3. Indikator:
a. Mahasiswa dapat mengemukakan tentang hukum sebagai sistem nilai.
b. Mahasiswa dapat mengemukakan tentang hukum sebagai ideologi.
c. Mahasiswa dapat mengemukakan tentang hukum sebagai rekayasa sosial.
4. Materi Pokok:
a. Hukum Sebagai Sistem Nilai.
b. Hukum Sebagai Ideologi.
c. Hukum Sebagai Rekayasa Sosial.
Bab 8 | Paradigma 79
Hukum
5. Pengalaman Belajar:
Kegiatan Awal - Dosen mereview pointer-pointer materi
kuliah yang lalu dan menghubungkan dengan
materi kuliah yang akan disampaikan.
- Mahasiswa; memperhatikan dan mengajukan
pertanyaan yang belum jelas.
- Media/alat; white board.
Kegiatan Inti - Dosen menjelaskan tentang hukum sebagai
sistem nilai, ideologi dan sebagai rekayasa
sosial dalam masyarakat.
- Mahasiswa memperhatikan, menanyakan hal-
hal yang belum jelas dan mendiskusikan
masalah yang ditemukan dalam materi yang
disampaikan.
- Media/alat : white board dan infocus.
Kegiatan Akhir - Dosen mengulang point-point penting sesuai
dengan topik pekuliahan. Dosen juga
menanyakan beberapa materi kepada mahasiswa.
- Mahasiswa mengajukan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan dosen secara spontan.
- Media/alat white board dan infocus.
80 Sosiologi Hukum
sebagai berikut:
Bab 8 | Paradigma 81
Hukum
1. Kegagalan untuk mengeluarkan aturan (to achief rules)
2. Kegagalan untuk mengumumkan aturan tersebut kepada public
(to publicize)
3. Kegagalan karena menyalahgunakan perundang-undangan yang
berlaku surut (retroactive legislation)
4. Kegagalan karena membuat aturan-aturan yang saling bertentangan
(contraditory rules)
5. Kegagalan karena menuntut dilakukannya perilaku di luar kemampuan
orang yang diatur (beyond the power of the affected)
6. Kegagalan karena sering melakukan perubahan
7. Kegagalan untuk menyerasikan aturan dengan praktik penerapannya.