Anda di halaman 1dari 17

PANCASILA SEBAGAI SISTEM

ETIKA

D E V I R U T H W I D AYA N T I 5535154911
L I A N A RA H AY U S I A H A A N 5535154222
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada


hakikatnya merupakan suatu nilai sehingga
merupakan sumber dari segala penjabaran norma
baik, norma hukum, norma moral maupun norma
kenegaraan lainnya.
Norma-norma tersebut meliputi
(1) norma moral yaitu yang berkaitan dengan
tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut
baik maupun buruk, sopan ataupun tidak sopan,
susila atau tidak susila.
(2) norma hukum yaitu suatu sistem peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam suatu
tempat dan waktu tertentu dalam pengertian ini
peraturan hukum yang dimaksud adalah peraturan
hukum yang berlaku di Indonesia.
PENGERTIAN ETIKA

Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi


menjadi dua kelompok yaitu etika umum dan etika
khusus.
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar
tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan
moral.
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang
bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran
moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil
sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan
berbagai ajaran moral (Suseno, 1987).
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi
menjadi dua kelompok yaitu etika umum dan etika
khusus.
PENGERTIAN NILAI, NORMA, DAN MORAL
1. PENGERTIAN NILAI
nilai pada hakekatnya adalah sifat atau kualitas
yang melekat pada suatu objek. Bukan objek itu
sendiri. Sesuatu itu mengandung nilai artinya
ada sifat atau kualitas yang melekat pada
sesuatu itu.
Nilai yang sebenarnya adalah suatu kenyataan
yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan
lainnya. Ada nilai itu karena adanya kenyataan-
kenyataan lain sebagai pembawa nilai
(wertranger).
2. Hierarkhi Nilai
Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat
dikelompokkan dalam empat tingkatan sebagai
berikut;
Nilai-nilai kenikmatan
Nilai-nilai kehidupan
Nilai-nilai kejiwaan
Nilai-nilai kerohanian
Notonagoro membagi nilai menjadi tiga macam, yaitu :
Nilai material,
Nilai vital,
Nilai kerohanian, Nilai kerohanian ini dapat
dibedakan atas empat macam:
a. Nilai kebenaran,
b. keindahan atau nilai estetis,
c. Nilai kebaikan atau nilai moral,
d. Nilai religius
NILAI DASAR, NILAI INSTRUMENTAL DAN NILAI PRAKSIS

Dalam kaitannya dengan derivasi atau


penjabarannya maka nilai dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam, yaitu;
Nilai dasar
Nilai instrumental
Nilai praksis
3. HUBUNGAN NILAI, NORMA, DAN MORAL

nilai dijadikan landasan, alasan, atau motivasi dalam


bersikap dan bertingkah laku baik disadari maupun
tidak. Nilai berbeda dengan fakta dimana fakta dapat
diobservasi melalui suatu verifikasi empiris,
sedangkan nilai bersifat abstrak yang hanya dapat di
pahami dipikirkan dimengerti dan dihayati oleh
manusia. Nilai tidak bersifat kongkrit yaitu tidak dapat
ditangkap dengan indera manusia, dan nilai dapat
bersifat objektif maupun subjetif. Wujud yang lebih
kongkrit dari nilai adalah merupakan suatu norma.
Terdapat berbagai macam norma, dari berbagai
macam norma yang paling kuat keberlakuannya
adalah norma hukum, karena dapat dipaksakan oleh
suatu kekuasaan eksternal misalnya penguasa atau
penegak hukum
Istilah moral mengandung integritas dan martabat
pribadi manusia. Makna moral yang terkandung dalam
kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan
tingkah lakunya.
C. PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR
FUNDAMENTAL BAGI BANGSA DAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

1. Dasar filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai
filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakikatnya
merupakan sila pancasila merupakan suatu nilai-nilai
yang bersifat sistematis.
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik
Indonesia, mengandung makna bahwa dalam setiap
aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan serta
kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
Berkerakyatan, dan Berkeadilan, maka negara tersebut
pada hakikatnya menggunakan dasar filsafat dari nilai-
nilai sila-sila Pancasila.
NILAI-NILAI PANCASILA BERSIFAT OBJEKTIF DAPAT
DIJELASKAN SEBAGAI BERIKUT
Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri sebenarnya
hakikat maknanya yang terdalam menunjukkan
adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak,
karena merupakan suatu nilai
Inti dari nilai-nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang
masa dalam kehidupan bangsa Indonesia dan juga
pada bangsa lain baik dalam adat kebiasaan,
kebudayaan, kenegaraan, maupun dalam kehidupan
keagamaan.
Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 45,
menurut ilmu hukum memenuhi syarat sebagai pokok
kaidah negara yang fundamental sehingga merupakan
suatu sumber hukum positif di Indonesia.
NILAI-NILAI PANCASILA DAPAT
DIARTIKAN BAHWA KEBERADAAN NILAI-
NILAI. HAL ITU DIJELASKAN SEBAGAI
BERIKUT
Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia
sehingga bangsa Indonesia sebagai kausa materialis.
Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan
hidup) bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila didalamnya terkandung ketujuh
nilai-nilai kerohanian
2. Nilai-nilai pancasila sebagai nilai fundamental negara
Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam Pembukaan UUD
1945 secara yuridis memiliki kedudukan sebagai Pokok
Kaidah Negara yang Fundamental
NILAI-NILAI PANCASILA MENGANDUNG EMPAT
POKOK PIKIRAN
Pokok Pikiran Pertama menyatakan bahwa negara
Indonesia adalah negara persatuan
Pokok Pikiran kedua menyatakan bahwa negara hendak
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Pokok pikiran ketiga menyatakan bahwa negara
berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan.
Pokok pikiran keempat negara berdasarkan atas Ketuhanan
Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab
Dalam pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Pancasila
merupakan dasar yang fundamental bagi negara Indonesia
terutama dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara.
D. MAKNA NILAI-NILAI SETIAP SILA PANCASILA

Sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai yang


pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila
adalah sebagai berikut;
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
SESI TANYA-JAWAB
1. Pertanyaan dari Cut Ananta (kelompok 5)
Jelaskan pengertian Nilai Praksis? Berikan contoh dalam kehidupan
sehari-hari!
Jawaban :
Nilai Praksis adalah nilai yang dilaksanakan dalam kenyataan hidup
sehari-hari yang menandakan apakah nilai dasar atau instrumental
masih hidup di tengah masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Contoh nilai praksis seperti saling menghormati, toleransi, kerja sama,
kerukunan, bergotong royong, menghargai, dan sebagainya.

2. Pertanyaan dari Triannisa Intan Rahmadhani (kelompok 5)


Jelaskan Pengertian Etika Umum dan Etika Khusus! Berikan contohnya!
Jawaban :
Etika umum adalah etika yang berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar
bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia
mangambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral
dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak
ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
Etika khusus merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam
bidang kehidupan yang khusus. Bagaimana mengambil keputusan dan
bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukan,
yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar.
Contohnya : Bertegur sapa ketika berjumpa dengan sesama teman
3. Pertanyaan dari Hilda Laila (kelompok )
Jelaskan hubungan antara Nilai, Norma, dan Moral !
Jawaban:
Nilai adalah kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal mengenai
baik-buruk, benar-salah, patut-tidak patut, mulia-hina, penting-tidak penting. Nilai
bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan
perilaku manusia. Nilai berperan sebagai pedoman menentukan kehidupan setiap
manusia. Nilai manusia berada pada hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu
keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai sistem nilai. Sedangkan
norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai makhluk budaya, moral, religi dan
sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata
nilai untuk dipatuhi. Norma juga memiliki kekuatan untuk dipatuhikarena adanya sanksi.
Norma merupakan kongkretisasi dari nilai (perwujudan dari nilai). Setiap norma pasti
terkandung nilai di dalamnya. Nilai sekaligus menjadi sumbeer bagi norma. Tanpa ada
nilai tidak mungkin terwujud norma. Tanpa dibuatnya norma maka nilai yang hendak
dijalankan itu mustahil terwujudkan. Contoh: ada norma yang berbunyi: dilarang
merokok, norma tersebut dimaksudkan agar terwujud nilai kesehatan. Akhirnya yang
tampak dalam kehidupan dan melingkupi kehidupan kita bukan nilai, tetapi norma atau
kaidah. Norma atau kaidah adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan
panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran untuk
berbuat baik dan larangan untuk berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan ini
menjadi lebih baik. Moral berasal dari kata mos (mores) yang sininim dengan kesusilaan,
dan kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut
tingkah laku dan perbuatan manusi. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan
dan atau prinsip-prinsip yang benar, baik, terpuji, dan mulia. Moral dapat berupa
kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikatkehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Moral adalah bagian dari nilai yaitu nilai moral. Tidak semua
nilai adalah moral. Nilai moral berkaitan dengan tingkah laku manusia (human) tentang
hal baik-buruk. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah, dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak secara
moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap tidak bermoral.
4. Pertanyaan dari Muthia Khansa (kelompok 2)
Bagaimana aplikasi nilai , norma, dan moral dalam kehidupankita sehari hari,
baik dilingkungan akademik maupun lingkungan masyarakat? Berikan
contoh kongkritnya!
Jawab:
Aplikasi nilai, norma dan moral dalam kehidupan sehari hari :
Norma
a) Norma Moral : Berakaitan dengan tingkah laku manusia dilihat dari
sudut pandang sopan atau tidak sopan, baik atau buruk, benar atau salah,
maupun patut atau tidak patut.
Contoh :
1) Menghormati kedua orangtua di rumah;
2) Menghormati guru guru di sekolah;
3) Menghormati teman teman dalam pergaulan.

b) Norma Hukum : Berkaitan dengan peraturan yang berlaku dalam undang


disuatu daerah atau Negara.
Contoh :
1) Mematuhi peraturan yang berlaku dalam hukum;
2) Mematuhi peraturan rambu rambu lalu lintas dalam berkendaraan;
3) Memberikan sanksi bagi siapapun yang terbukti bersalah di depan
hukum.
c) Norma Agama : Berkaitan dengan tindakan atau kaidah yang mengatur kehidupan manusia yang berasal
dari Tuhan.
Contoh :
1) Mengucap salam saat ingin pergi dari rumah ataupun pulang ke rumah;
2) Kewajiban menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya;
3) Memeluk agama sesuai dengan kepercayaan masing masing asalkan memiliki satu Tuhan.

Nilai
a) Nilai Kenikmatan : Berkaitan dengan indera dan memunculkan suatu perasaan di dalam diri setiap orang.
1) Perasaan bangga karena mendapat prestasi yang bagus di sekolah;
2) Perasaan nikmat karena mencicipi masakan dari sang ibu di rumah;
4) Perasaan puas karena telah menyelesaikan tugas sekolah.

b) Nilai Kerohanian : Bersifat rohani manusia


Nilai kebenaran , contoh :
1) Yang tidak mematuhi tata tertib sekolah di anggap telah bersalah;
2) Perbuatan tidak terpuji harus di cegah dan dijauhi;
5) Mendengarkan setiap perkataan orangtua dan masih banyak lagi

Nilai keindahan, contoh :


1) Perasaan senang karena memiliki banyak teman;
2) Perasaan bangga karena hasil karya sendiri;
6) Perasaan takjub akan keindahan sebuah seni dan masih banyak lagi.

Nilai kebaikan, contoh :


1) Sopan santun dalam berperilaku;
2) Bertanggungjawab atas segala perbuatan;
3) Saling tolong menolong sesame teman dan masih banyak lagi.
Nilai religius, contoh :
1) Toleransi;
2) Tennggang rasa;
3) Bersyukur;
4) kemampuan melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan
Tuhan dan mencintai sesama.
Nilai Material : Berguna bagi jasmani manusia, contoh : Menolong fakir
miskin dan bersedekah.
Nilai Vital : Berguna bagi manusia untuk melakukan suatu kegiatan,
contoh : Melakukan gotong royong dalam kerja bakti.

Moral
Contoh :
1) Pembentukan perilaku melalui pembiasaan yang meliputi
pembentukan moral Agama, Pancasila, perasaan/emosi, kemampuan
bermasyarakat dan disiplin;
2) Melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik;
3) Latihan hidup tertib dan teratur;
4) Aturan dalam melatih sosialisasi dan masih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai