Anda di halaman 1dari 3

PENEGAKAN HUKUM OLEH POLRI

Pada hakekatnya hukum merupakan penceminan dari jiwa dan pikiran


rakyat (volkgeist). Konstitusi dasar Negara kita, secara tegas menyatakan bahwa
Negara Indonesia adalah Negara yang berlandaskan hukum (Rechtstaats).
Salah satu unsur yang dimiliki oleh negara hukum adalah pemenuhan akan hak-
hak dasar manusia (fundamental rights). Didalam Undang-undang Dasar Tahun
1945, Pasal 28D ayat (1) menyebutkan bahwa, Setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum. Ini merupakan pijakan dasar dan
perintah konstitusi untuk menjamin setiap warga Negara, termasuk orang yang
tidak mampu, untuk mendapatkan akses terhadap keadilan agar hak-hak
mereka atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama dihadapan hukum dapat diwujudkan dengan baik.

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan aparat penegak hukum yang


profesional serta memiliki kompetensi dan kapabilitas yang mumpuni dalam
proses pengungkapan/ peradilan pidana merupakan perwujudan kewajiban Polri
untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya sebagai penegak
hukum secara transparan kepada publik sesuai dengan mandat yang diberikan
oleh bangsa Indonesia dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 2002, penegakan
hukum yang akuntabel dapat di definisikan dengan terwujudnya kegiatan
penyidikan secara cepat, tepat, terbuka, responsif serta memenuhi ketentuan
hukum dan dapat dipertanggung jawabkan kepada publik.

Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau


berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman pelaku dalam
lalu-lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.

Pengertian penegakan hukum dapat pula ditinjau dari sudut obyeknya,


yaitu dari segi hukumnya. Dalam hal ini pengertiannya mencakup makna yang
luas dan sempit. Dalam arti luas, penegakan hukum itu mencakup pada nilai-
nilai keadilan yang terkandung di dalam bunyi atau formal maupun nilai-nilai
keadilan yang hidup dalam masyarakat. Tetapi dalam arti sempit, penegakan
hukum itu hanya menyangkut penegakan peraturan yang formal dan tertulis saja.
Karena itu, penerjemahan kata Law Enfocment ke dalam bahaasa Indonesia
dalam menggunakan perkataan Penegakan Hukum dalam arti luas dapat pula
digunakan istilah Penegakan Peraturan dalam arti sempit. Pembedaan antara
formalita aturan hukum yang tertulis dengan cakupan nilai keadilan yang
dikandungnya ini bahkan juga timbul dalam bahasa Inggris sendiri dengan
dikembangkannya istilah The Rule Of Law atau dalam istilah The Rule of Law
and Not Of A Man Versus itilah The Rule By Law yang berarti The Rule
Of Man By Law dalam istilah The Rule Of Lawterkandung makna
pemerintahan oleh hukum, tetapi bukan dalam artinya yang formal, melainkan
mencakup nilai-nilai keadilan yang terkandung di dalamnya. Karena itu
digunakan istialah The Rule Just Of Law. Dalam istilah sebaliknya adalah The
Rule By Law yang dimaksudkan sebagai pemerintahan oleh orang yang
menggunakan hukum sekedar sebagai alat kekuasaan belaka.

Berpijak kepada teori penegakan hukum Soerjono Soekamto, faktor-faktor


penegakan hukum atau yang lebih dikenal dengan istilah law enforcement yaitu:

a. Faktor hukumnya sendiri, yaitu peraturan perundang-undangan yang


berlaku di Indonesia.

b. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun


menerapkan hukum.

c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.

d. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau


diterapkan.

e. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang
didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.

Tujuan dari penegakan hukum, yaitu:

a. Untuk memenuhi keadilan. Keadilan memang tertuju bagi orang-orang


yang terkait dalam sebuah delik hukum, baik korban maupun pelaku, tapi
yang lebih mendasar adalah keadilan publik. Pihak yang berkepentingan
terhadap proses penegakan hukum tidak hanya pelaku dan korban, tapi
juga publik yang merasakan dampak, baik langsung maupun tidak
langsung, sebuah perbuatan yang telah dilakukan.
b. Menegakan hukum yang bertujuan untuk mencapai pemanfaatan hukum.
Pemanfaatan hukum maksudnya lebih ditujukan pada terpenuhinya
kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara, bukan demi kepentingan
pribadi atau kelompok.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas konsep penegakan hukum


dijelaskan sebagai proses penyesuaian antara nilai-nilai kaidah-kaidah dan pola
perilaku yang nyata dan bertujuan untuk mencapai tugas utama penegakan
hukum yaitu terciptanya supremasi hukum. Sehingga pelaksanaan penegakan
hukum salah satunya diwujudkan melalui peran Polri yang profesional, modern
dan terpercaya (PROMOTER).

Anda mungkin juga menyukai