FAKULTAS HUKUM
Dosen Pengampu :
Dr. Hartati, S.H., M.H.
JAMBI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005, hlm. 38.
kian tergerus arus kebebasan dunia. Pesta seksual, baik heteroseksual maupun
sesama jenis, banyak ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Orang-orang
yang menyatakan diri sebagai LGBT juga semakin berani menunjukkan diri dan
mengajak orang lain untuk bergabung dengan mereka. Di tengah berbagai
permasalahan hukum di Indonesia yang tidak kunjung tuntas, masalah LGBT
semakin memprihatinkan.
Hal ini adalah tugas bagi seluruh aspek masyarakat tentang isu-isu
LGBT. Penyimpangan dari nilai-nilai luhur harus ditindak secara tegas dengan
mengembalikannya kepada cita hukum bangsa yaitu Pancasila. Agar pengaturan
LGBT tidak bertentangan dengan Hak Asasi Manusia,maka harus mencerminkan
nilai-nilai dari cita-cita hukum yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuaan penulisan
D. Manfaat penulisan
Hak yang terdapat dalam pasal ini adalah hal yang absolut(tidak
dapatdikurangi). Perbuatan LGBT bertentangan dengan norma-norma dasar
negara Indonesia yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Pasal 8 B ayat (1), namun hal ini kaum minoritas yakni
kaum LGBT berhak mendapat perlindungan oleh negara karena mereka sudah
mengalami diskriinatif yang dilakukan oleh masyarakat luas sendiri. Oleh kareana
itu tak heran bila kaum LGBT sendri mendesak pemerintah untuk melegalkan
LGBT, agar mereka tidak didiskriminasi oleh masyarakat luas.
Sila pertama pada Pancasila yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa” ini
mengisyaratkan bahwa negara Indonesia adalah negara yang berketuhanan atau
negara yang beragama bukan sekuler. Sebagaimana kita ketahuibahwa agama
yang diakui oleh Negara ada 6 agama; Islam, Kristen Potestan, Katholik,Hindu,
Buddha,dan Konghucu. Dari 6 agamayang diakui ini, tidak satu agama pun dalam
kitab sucinya yang melegalakan LGBT. Sehingga, jika ada pihak yang berwacana
melegalkan LGBT, selain akan betentangan dengan agama juga akan sangat
bertentangan dengan sumber hukum negara yakni Pancasila.