Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perbandingan Hukum sebagai metode penelitian dan sebagai ilmu
pengetahuan usianya relatif masih muda. Namun demikian manfaatnya sangat
dirasakan, sehingga dimasukkan dalam kurikulum di semua Fakultas Hukum Negeri
maupun swasta. Perbandingan hukum mempunyai banyak kegunaan, manfaat serta
fungsinya tidak kecil bagi berbagai bidang antara lain: Berfungsi bagi pengembangan
ilmu hukum di Indonesia, Berfungsi bagi praktik pembinaan hukum, dan berfungsi
dalam rangka perencanaan hukum.
Hukum perdata Belanda berasal dari hukum perdata Perancis yaitu Code
Napoleon yang disusun berdasarkan hukum Romawi Corpus Juris Civilis yang pada
waktu itu dianggap sebagai hukum yang paling sempurna. Hukum Privat yang berlaku
di Perancis dimuat dalam dua kodifikasi yang disebut Code Civil (hukum perdata) dan
Code de Commerce (hukum dagang). Sewaktu Perancis menguasai Belanda (1806-
1813), kedua kodifikasi itu diberlakukan di negeri Belanda yang masih dipergunakan
terus hingga 24 tahun sesudah kemerdekaan Belanda dari Perancis (1813).

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalad sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sejarah perbandingan hukum perdata’?
2. Apa saja peran perbandingan hukum perdata’?
3. Bagaimana kondisi perbandingan hukum perdata di indonesia’
4. Apa saja macam perbandingan hukum perdata’?
5. Siapa bapak Perbandingan hukum perdata’?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sejarah perbandingan hukum perdata.
2. Mengetahui peran perbandingan hukum perdata.
3. Mengetahui kondisi perbandingan hukum perdata di Indonesia.
4. Mengetahui macam perbandingan hukum perdata.
5. Mengetahui siapa bapak perbandingan hukum perdata.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah sejarah perbandingan hukum perdata

Pada awalnya hukum yang berlaku di masing-masing negara di Eropa


Kontinental adalah hukum kebiasaan. Namun dalam perkembangan jaman hukum
kebiasaan tersebut menjadi lenyap oleh karena adanya penjajahan oleh bangsa
Romawi dan adanya anggapan bahwa hukum Romawi lebih sempurna daripada
hukum asli negara mereka sendiri, sehingga diadakanlah resepsi
(perkawinan/percampuran) hukum.

Negara Perancis yang semula memberlakukan bermacam-macam hukum


dengan berbagai tahap, akhirnya pada tahun 1807 dapat
memproklamirkan/diundangkan buku Code Civil des Francais atau Code Napoleon
yang merupakan kodifikasi hukum yang pertama di dunia. Seperti halnya di Perancis,
di negara Belanda, hukum yang mula-mula berlaku adalah hukum kebiasaan yaitu
hukum Belanda kuno. Namun akibat penjajahan Perancis (1806 – 1813) terjadilah
perkawinan hukum Belanda kuno dengan Code Civil. Tahun 1814, setelah Belanda
merdeka dibentuklah panitia yang dipimpin oleh J.M. Kemper untuk menyusun kode
hukum Belanda berdasarkan Pasal 100 Konstitusi Belanda. Konsep kode hukum
Belanda menurut Kemper lebih didasarkan pada hukum Belanda kuno, namun tidak
disepakati oleh para ahli hukum Belgia (pada saat itu Belgia masih bagian dari negara
Belanda), karena mereka lebih menghendaki Code Napoleon sebagai dasar dari
konsep kode hukum Belanda. Setelah Kemper meninggal (1824), ketua panitia diganti
oleh Nicolai dari Belgia. Akibatnya kode hukum Belanda sebagian besar leih
didasarkan pada Code Napoleon dibandingkan hukum Belanda kuno. Namun
demikian susunannya tidak sama persis dengan Code Napoleon, melainkan lebih
mirip dengan susunan Institusiones dalam Corpus Juris Civils yang terdiri dari empat
buku.

Dalam hukum dagang Belanda tidak berdasar pada hukum Perancis melainkan
berdasar pada peraturan-peraturan dagang yang dibuat sendiri yang kemudian menjadi
himpunan hukum yang berlaku khusus bagi para golongan pedagang. Sejarah
perkembangan hukum dagang Belanda ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan
hukum dagang yang di Perancis Selatan dan di Italia. Sampai meletusnya Revolusi
Perancis, hukum dagang hanya berlaku bagi golongan pedagang saja (kelompok
gilde). Perkembangan hukum dagang ini cepat sekali yaitu sebagai berikut pada abad
XVI – XVII adanya Pengadilan Saudagar guna menyelesaikan perkara-perkara
perniagaan, pada abad XVII adanya kodifikasi hukum dagang yan belum sepenuhnya
dilaksanakan, tahun 1673 dibuat Ordonance du Commerce oleh Colbert, dan tahun
1681 lahir Ordonance du Marine. Sesudah revolusi Perancis, kelompok gilde dihapus
dan hukum dagang juga diberlakukan untuk yang bukan pedagang, sehingga hukum
dagang dan hukum perdata menjadi tida terpisah. Walau dalam kenyataannya
pemisahaan tersebut tetap terjadi.Mengenai kodifikasi dapat diketengahkan, bahwa
maksud dari kodifikasi adalah agar adanya kepastian hukum secara resmi dalam suatu
sistem hukum tertentu. Akan tetapi masyarakat terus berkembang, sehingga
hukumnya dituntut untuk ikut terus berkembang. Dengan metode kodifikasi dalam
suatu sistem hukum yang terjadi adalah hukum selalu tertinggal di belakang
perkembangan masyarakat, karena banyak masalah-maslaah yang tak mampu
diselesaikan oleh kodifikasi hukum. Kitab Undang-undang Hukum Perdata (dikenal
KUHPer.) yang berlaku di Indonesia tidak lain adalah terjemahan dari ''Burgerlijk
Wetboek'' (atau dikenal dengan BW) yang berlaku di kerajaan Belanda dan
diberlakukan di Indonesia berdasarkan azas konkordansi (azas persamaan hukum).
Untuk Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda, BW diberlakukan
mulai 1859.Hukum perdata Belanda sendiri disadur dari hukum perdata yang berlaku
di Perancis dengan beberapa penyesuaian

B. Ruang lingkup perbandingan hukum perdata

Hukum Perdata sering juga disebut dengan Hukum Sipil dan Hukum Privat,
yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur hal-hal yang bersifat keperdataan
atau kepentingan pribadi.
Sedangkan menurut Subekti, kata Hukum Perdata mengandung dua istilah, yaitu:
Pertama, Hukum Perdata dalam arti luas, yaitu hukum yang meliputi seluruh hukum
privat materil dan hukum dagang. Kedua, Hukum Perdata dalam arti sempit, yaitu
hukum yang meliputi hukum privat materil saja.

Ada beberapa definisi Hukum Perdata yang dikemukakan para ahli hukum
diantaranya Sukidno Mertokusumo, menurut beliau Hukum Perdata adalah hukum
antar perorangan yang mengatur hak dan kewajiban orang perseorangan yang satu
terhadap yang lain dari dalam hubungan kekeluargaan dan di dalam pergaulan
masyarakat yang pelaksanaannya diserahkan kepada masing-masing pihak
Adapun definisi Hukum Perdata manurut Salim H.S. adalah kaidah-kaidah hukum
(baik tertulis/tidak tertulis) yang mengatur hubungan antara subjek hukum satu dengan
subjek hukum yang lain dalam hubungan kekeluargaan dan di dalam pergaulan
kemasyarakatan.

Beberapa Peran perbandingan Hukum Perdata, yaitu:

a. Sebagai kaidah hukum yaitu:

1) tertulis yang terdapat dalam perundang-undangan, traktat dan yurisprudens


tidak tertulis yang timbul, tumbuh dan berkembang dalam praktek kehidupan
masyarakat (kebiasaan).

2) Mengatur hubungan hukum antara subjek hukum yang satu dengan subjek
hukum lain.

3) Bidang hukum yang diatur dalam Hukum Perdata meliputi hukum orang,
hukum keluarga, hukum benda dan sebagainya

C. Macam- macam perbandingan hukum perdata

Macam-macam perbandingan hukum perdata antara lain:

1. Perbandingan sistem Hukum Kontrak

Sistem Hukum Kontrak, Kata sepakat, penawaran dan penerimaan penawaran


Masalah peralihan hak Prinsip kebebasan berkontrak Wanprestasi dan ganti rugi,
Peristilahan “kontrak” Contractus (Romawi), Contract (Bld), Contract (Inggris),
Contrat (Prancis) , Contrato (Spanyol) , Vertract (Jerman)

Pengaturan Hukum Kontrak:

a. Kode Hammurabi (18 SM)

Apabila debitur tdk dpt membayar utang, debitur dpt membayar dg cara
meminjamkan istri ato anak gadisny pd kreditur selam 3 th.

Jika pemilik kehilangan brg tdk dpt menunjkkan saksi maka dia berslah krn
menjatuhkan nama baik org lain dan mengakibtkan timbul percekcokn sehingg
hrs dihkm mati. UU 12 Pasal (Twelve tables)/Hk dari Raja (450 SM) 450 SM;
Th lahrnya Sistm HK Eropa Kontinentl.

b. Basis bagi sistem Hk Eropa Kontinentl

“Jika utang diakui atau ditetapkan pengadilan, maka berlaku grace periode
selam 30 hr. jika masih tidak dibayar, debitor dapat ditahan dengan menangkap
dan membawa kepengadilan, jika utang belum dibayar atau tidak ada yang
menjamin hutangnya, kreditor dapat mengambil debitor dan menyanderanya
dan mengikatnya, jika dia mau debitor dapat hidup dengan biaya sendri. Jika
tidak maka kreditor akan memberi makan dari jagung sebanyak 1 pon/hari dan
jika dlm 60 hari disandera belum juga bayar, maka debitor dapat dijual ke luar
negeri /hukum mati”.

c. Kontrak konsensual

kontrak yang langsung mengikat sejak dicapai sepakat. Perbedaan prinsipal


Anglo: perhatian penuh diberikan thd proses kontrak dari hulu ke hilir. Contoh:
penawaran,penerimaan,prestasi balik.

Eropa: perhatian lebih ditekankan pd tahap hilir,dikenal kodifikasi hukum


perdata.

Cth.wanprestasi, force mejeur,ganti rugi, pelaksanaan kontrak.

d. Hukum Islam

Transaksi hrs dilakukn scara benar n tdk saling merugikan orang lain (an-
Nisa’:29).

2. Perbandingan Hukum Benda

Anda mungkin juga menyukai