Orang yang menjalankan kegiatan usaha (pelaku usaha) wajib membuat pembukuan,
yakni catatan2 yang berhubungan dengan hak dan kewajiban perusahaan dalam
melakukan kegiatan perusahaan.
Pembukuan dapat dijadikan alat bukti oleh pelaku usaha. (UU memberikan kedudukan
khusus pada pembukuan sehingga kekuatan pembuktiannya lebih kuat dari pada tulisan
biasa dkl: kekuatan pembuktian pembukuan dapat menguntungkan pihak pembuatnya
(pelaku bisnis yang bersangkutan)
Mengenai kekuatan pembuktian dari pembukuan, diatur dalam Pasal 7 KUHD (LIHAT
PS 6 SD 12 KUHD)
Beda kekuatan pembuktian Pasal 7 KUHD dengan Pasal 1881 KUHPerdata.
Jadi:
Kekuatan pembuktian pembukuan, lebih kuat dari pada tulisan pada umumnya
(karena bisa /ada kemungkinan diterima oleh hakim sebagai alat bukti )
tulisan pada pembukuan dapat digunakan untuk keuntungan si pembuatnya (DHI
Pelaku Usaha)
Pasal 5 Pimpinan perusahaan wajib tetap menyimpan naskah dokumen asli dokumen
perusahaan yang telah dialihkan ke dalam mikrofilm atau media lainnya, dalam hal dokumen
tersebut masih: a. mempunyai kekuatan pembuktian otentik; b. mengandung kepentingan
hukum tertentu.
PEDAGANG PERANTARA / PERANTARA DAGANG
Adalah :
Penghubung antara produsen/pengusaha dengan konsumen/pihak ketiga (mitra bisnis)
Pelaku usaha (pengusaha/dhi prinsipal) serta perantara dagang tidak terikat pada pasal 1367
KUHPerdata.
Perantara dagang yang memiliki hub perjanjian kerja dengan pengusaha/ perantara dengan
yang bekerja di dlm perusahaan
1. Pekerja keliling:
Pihak yang melakukan tugas di bawah perintah pengusaha/perusahaan tempat ia bekerja,
bertugas sebagai perantara dengan pihak ketiga, membuat persetujuan-persetujuan atas nama
perusahaan/pengusaha dengan pihak ketiga dalam rangka memperluas bisnis
pengusaha/perusahaan
2. Pengurus Filial:
Pihak yang mewakili pengusaha/perusahaan untuk semua hal, terbatas pada satu cabang atau
wilayah tertentu.
3. Pengurus Prokurasi
Pihak yang berkedudukan sebagai wakil pimpinan perusahaan untuk suatu bidang tertentu
4. Pemimpin perusahaan
Pemegang kuasa pertama dari pemilik perusahaan
Agen Perniagaan
Perusahaan yang menjalankan usahanya dengan menjadi perantara dari satu atau beberapa
perusahaan lain, dengan membuat perjanjian atas nama prinsipalnya, dengan pihak
ketiga/kosumen
(misalnya sebagai penyalur objek dagang dari pengusaha dimaksud)
(karena hubungan hukumnya bersifat horizontal, perantara dagang/agen memiliki kebebasan
dalam menentukan cara menyalurkan objek dagang milik pengusaha dimaksud)
Makelar
Orang yang menjalankan usaha dengan menjadi perantara bagi orang/ perusahaan lain yang
tidak memiliki hubungan kerja (perburuhan) dengan pihak tersebut (prinsipal).
Makelar adalah perantara dagang yang diangkat resmi oleh pemerintah.
Bidang pekerjaan makelar adalah pembelian dan penjualan komoditi, kapal, surat berharga
dll.
Makelar, sehubungan dgn tugasnya wajib membuat pembukuan. Ia dikualifikasikan sebagai
perusahaan.
Prinsipal berhak utk melihat catatan/pembukuan yg dibuat oleh makelar, yg berhubungan dgn
bisnis prinsipal
Memperoleh provisi dari prinsipalnya.
Komisioner
Sama seperti makelar, namun perbuatan yang dilakukan komisioner atas nama perusahaannya
sendiri.
Komisioner melakukan pekerjaan atas amanat/perintah dan tanggungan pihak lain/prinsipal
Tidak diangkat oleh pemerintah
Memperoleh provisi