Anda di halaman 1dari 8

MEREK

Undang Undang Merek di Indonesia:


Undang Undang Merek yang kini berlaku di Indonesia adalah Undang Undang Nomor 20
Tahun 2016. Undang-undang ini menggantikan Undang Undang Nomor 14 Tahun 2001. UU
Merek yang pernah berlaku di Indonesia sejak Indonesia merdeka, adalah: UU no 21/1961,
UU no 19/1992, UU no 14/1997 dan UU no 15/2001.

Fungsi Merek :
(Citasi: Buku Pedoman DJKI)

1. tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain
atau badan hukum lainnya;
2. alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebut
mereknya;
3. jaminan atas mutu barangnya;
4. penunjuk asal barang/jasa yang dihasilkan.

Merek Adalah : lihat Ps 1 angka 1, Pasal 2 (3)


Tanda  identitas pada produk /jasa
Wujud merek bisa bermacam2 : suara, hologram, 3 dimensi  Merek non konvensional
Perlindungan terhadap hak Merek bersifat eksklusif. (Pasal 1 angka 5)  bersifat eksklusif.
Contoh: Bila A sudah memiliki merek “Esoden” untuk tapal gigi , B tidak berhak untuk
memiliki merek Esoden tersebut.
Yang mungkin, A dan B secara bersama sama mendaftarkan dan memiliki merek Esoden .
Dalam hal ini A dan B berada pada pihak yang sama, bukan kompetitor.
merek ada 2 macam: merek barang dan jasa
Merek memiliki nilai ekonomi yang dapat dialihkan, dilisensikan bahkan dapat diwakafkan
(Dasar hukum lihat UU Merek)

Cara memperoleh hak merek (ps 4 dst)


Di Indonesia, tanda yang digunakan dalam perdagangan baru memiliki hak khusus/eksklusif
bila merek tersebut didaftarkan .
Hal-hal yang tidak dapat didaftarkan sebagai merek. (Lihat Ps 20 dan 21)

PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK (Pasal 4 dst)


(lihat juga Permenhukam no 67/2016 yg diamandemen dan Permenhukam no 12/2021 )
Pendaftaran merek diajukan ke Direktorat Jendral KI (DJKI)
Setelah didaftarkan maka DJKI akan melakukan pemeriksaan merek yang dilakukan oleh
pegawai pemeriksa merek.
Pemeriksaan tersebut ada 2 tahap, yakni pemeriksaan administratif dan pemeriksaan
substantif.
Pemeriksaan Administratif:
Pemeriksaan yang dilakukan di kantor DJKI atas formulir pendaftaran yang sudah
dilengkapi oleh si pendaftar. Bila formulir tersebut tidak lengkap lengkap, formulir
akan dikembalikan oleh Direktorat Merek dengan maksud agar dilengkapi.
Bila persyaratan administratif sudah lengkap, proses pemeriksaan maju pada
pemeriksaan yang bersifat substantif. Terhadap permohonan merek yg diajukan setiap
pihak dapat mengajukan keberatan.
(Note: Perhatikan tentang Tanggal penerimaan)

Pemeriksaan Substantif:
Setelah pemeriksaan administratif selesai maka pemeriksaan substansi dilakukan.
Pengertian pemeriksaan substantif adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap nama
merek yang diajukan, di sini pemeriksa harus benar-benar melakukan pemeriksaan
sehingga diperoleh keyakinan bahwa permohonan akan dikabulkan bila syarat-syarat
pada ps 20 dan 21 tidak dilanggar. Setelah pemeriksaan substantif selesai maka
diputuskan apakah merek dapat didaftarkan atau tidak. Jika diputuskan bahwa merek
dapat didaftar, menteri akan mengeluarkan sertifikat merek kpd pemohon.

Banding atas penolakan permohonan pendaftaran merek:


Merek yang permohonan nya ditolak oleh ,tentu tidak menyenangkan pihak pendaftar. Dalam
hal pendaftaran merek ditolak oleh kantor merek, pendaftar dapat mengajukan permohonan
banding ke Komisi Banding Merek.
Komisi Banding Merek adalah
Badan khusus yang diketuai secara tetap oleh seorang ketua merangkap anggota dan
berada dilingkungan departemen yang dipimpin oleh Menteri.
Bila pemohon tidak puas atas keputusan Komisi Banding Merek, pemohon dapat
mengajukan gugatan atas putusan penolakan banding ke Pengadilan Niaga.
Terhadap putusan Pengadilan Niaga dapat diajukan Kasasi

Jangka waktu perlindungan:


10 tahun sejak tgl penerimaan. Perlindungan dapat diperpanjang dengan mengajukan
permohonan perpanjangan merek
Terhadap hak atas merek dapat dilakukan pengalihan hak dan lisensi

Penghapusan dan Pembatalan Merek:


Penghapusan Merek:
Yaitu tindakan menghapus/menghilangkan nama merek sehingga merek yang semula eksist
berikut perlindungannya menjadi berakhir.
Pengajuan penghapusan merek dapat dilakukan oleh:
-Pemilik merek itu sendiri
- Menteri  cek syarat2 nya di pasal 72:7  keberatan : diajukan ke PTUN, upaya hukum
selanjutnya: Kasasi
- Penghapusan oleh pihak lain ( Ps 74)
a. merek tidak digunakan berturut-turut selama 3 tahun atau lebih dalam perdagangan
barang dan atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir kecuali
apabila ada alasan yang dapat diterima oleh Kantor Merek; atau
b. merek digunakan untuk jenis barang dan atau jasa yang tidak sesuai dengan jenis
barang atau jasa yang dimintakan pendaftaran, termasuk pemakaian merek yang
tidak sesuai dengan merek yang didaftar.
Dalam hal penghapusan dilakukan oleh pemegang merek maka tidak boleh merugikan
perjanjian yang sudah ada sebelumnya antara pemegang merek dengan pihak ketiga
(perjanjian lisensi).
Penghapusan merek oleh pihak ketiga dilakukan melalui mekanisme pengajuan gugatan ke
Pengadilan Niaga (PN)

Pembatalan Merek:ps 76 sd 78 UUMIG


Pembatalan yaitu tindakan hukum atas suatu merek yang sudah eksist menjadi batal, sehingga
merek yang semula ada itu dianggap tidak pernah ada.
Gugatan pembatalan merek dapat dilakukan oleh pihak yang berkepentingan (ps 76 lihat
juga penjelasan pasal ), berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dan 21.
Gugatan dilakukan kepada pemilik merek melalui Pengadilan Niaga. Jangka waktu untuk
bisa melakukan pembatalan adalah 5 tahun sejak tanggal pendaftaran merek (ps 77)
Gugatan pembatalan juga dapat dilakukan jika terdapat unsur itikad tidak baik, atau merek
yang didaftarkan bertentangan dengan kebijakan publik (ps 77)

Pelanggaran Merek: dapat diajukan gugatan ganti rugi dan/atau penghentian semua kegiatan
yang berkaitan dgn penggunaan merek tersebut

Upaya hukum
Terhadap putusan Pengadilan Niaga atas gugatan pembatalan,penghapusan,
pelanggaran merek tidak dapat dilakukan banding, melainkan langsung kasasi.
Penggunaan merek tanpa hak dapat dikenakan sanksi pidana penjara dan/atau denda (ps 100)

3.8. Pengalihan Merek dan Lisensi Merek:


Pengalihan Merek:
Yaitu tindakan hukum yang dilakukan oleh pemegang merek untuk menyerahkan hak merek
yang dimilikinya kepada orang lain. Biasanya orang yang menerima pengalihan merek akan
memberikan sejumlah uang kepada pemegang hak merek sebagai kontra prestasi. Dengan
dialihkannya merek kepada orang lain maka pihak pemegang merek (lama) tidak memiliki
hak eksklusif lagi atas merek tersebut. Hak eksklusif tersebut berpindah ke pemegang merek
yang baru yaitu pihak yang menerima pengalihan tadi.
Menurut pasal 41 merek dapat beralih karena: pewarisan, wasiat, wakaf, hibah,perjanjian atau
sebab-seba lain yang dibenarkan oleh undang-undang.

Lisensi Merek:
Dalam mengeksploitasi hak yang dimiliki nya, pemegang merek dapat menggunakan hak itu
sendiri, atau memberi ijin orang lain untuk menggunakan hak merek yang ia miliki. Akibat
nya penerima lisensi dapat menggunakan hak merek tersebut, yakni memakai merek tersebut
dalam perdagangan. Sejauh apa hak penerima lisensi untuk menggunakan hak merek
tergantung pada isi perjanjian yang dibuat oleh pemegang hak merek (lisensor) dan penerima
lisensi.
Perjanjian lisensi itu dapat berupa perjanjian lisensi eksklusif atau non eksklusif.

Merek Kolektif ( pasal 1butir 4):


Yaitu merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik yang sama
yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan dengan barang atau jasa sejenis lainnya (milik pengusaha/kelompok pengusaha
lain)

Indikasi Geografis :
Merupakan perlindungan yang diberikan atas suatu tanda yang menunjukkan daerah asal
suatu barang yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, factor manusia,
atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang
yang dihasilkan.
Contoh: rasa anggur di Perancis memiliki rasa yang khas karena struktur tanah yang khas di
Perancis yang tidak terdapat di tempat lain.
Indikasi geografis mendapat perlindungan setelah dilakukan pendaftaran.
Bila orang yang beritikad baik menggunakan indikasi geografis milik orang lain, maka orang
itu diberi kesempatan 2 tahun untuk tetap menggunakan indikasi geografis tsb

Indikasi Asal
Sama dengan indikasi geografis, namun tidak perlu didaftarkan. Indikasi asal semata-mata
hanya menunjukkan asal barang.

Perlindungan terhadap merek terkenal:


Pada UU no 21/1961, tidak dikenal mengenai merek terkenal. Istilah ini muncul pada UU
Merek tahun 1992. Meski demikian UU tidak memberi definisi mengenai merek terkenal.
Jadi tergantung penafsiran Dirjen HKI ,Pengadilan dan masyarakat.
Meski dalam UU tahun 1961 tidak ada perlindungan mengenai merek terkenal dalam kasus
Tancho, pemakai dan pendaftar merek yang meniru merek yang sudah terkenal di luar negeri
(Jepang) dianggap beritikad buruk sehingga gugatan penggugat dalam kasasi atas
penggunaan merek oleh tergugat dikabulkan.
Mahasiswa harus baca sendiri perlindungan merek terkenal berdasarkan UMIG 2016

Carilah informasi:
Apakah perbedaan perlindungan hukum antara merek yg bukan terkenal dan merek terkenal:
Apa akibat hukum bila merek terkenal tidak/belum didaftarkan?
Apa akibat bila seseorang/Badan Hukum mendaftarkan suatu merek terkenal tanpa ijin dari
pemilik merek terkenal

Penyelesaian secara litigasi atau non litigasi pada sengketa:


Litigasi: ke pengadilan niaga. Pada pengadilan niaga tidak ada upay ahk banding langsung
kasasi.

Latihan soal :

1. Pengunaan simbol R dan TM, ada akibat hukumnya??

2. A berdagang barang2 dari kelas 25, selama prose pendaftaran, atas barang2 yg dijual
di gunakan merek toto dan diberi simbol TM di atasnya.
2 thn kemudian merek toto dikabulkan oleh ditjen HKI.
Jelaskan bgmn akibat hk terhadap penggunaan merek toto yg menggunakan simbol tm
di atasnya.
missal: x menggunakan merek tersebut 6 bulan setelah barang dgn merek toto ™
diperdagangkan.
3. A sejak thn 1970 berdagang es krim yg diberi merek tip top. tidak didaftarkan.
B tahun 2007 mendaftarkan merek tip top untuk produk es krim. Apakah A dapat
menggugat B bila permohonan B dikabulkan.? Atas dasar apa gugatan tersebut
(apakah alas hak) yg dapat digunakan oleh A??
4. Windows progr kom, gunakan tanda TM utk merek tersebut. jadi tidak didaftar di
Indonesia. Apakah dapat perlindungan hukum di Indonesia?
bgmn bila X gunakan nama dan simbol windows untuk berdagang barang tertentu?
5. Lihat penertian merek , apakah tagline*merupakan merek atau bukan? (Just do it,
Think Different, connecting people, I’m loving it, PAsti Ada Jalan)
6. bagaimana sejarah perudangan-undangan merek di Indonesia
7. apa lingkup hak eksklusif yang diberikan kepada pemegang hak merek?
8. apa yang harus ditempuh seseorang agar memperoleh perlindungan merek di
Indonesia?
9. apa yg dimaksud dengan merek terkenal/wellknown mark?
10. apakah ada perbedaan perlindungan hukum yg diberikan terhadap merek biasa dan
merek terkenal?
11. Sistem pendaftaran (stelsel pendaftaran) apa yg digunakan di Indonesia.?
12. Syarat apa saja perlu diperhatikan bila seseorang hendak mendaftarkan merek di
Indonesia?
13. Untuk berapa lama Merek di lindungi di Indonesia?
14. Apa yg menyebabkan suatu merek yg sudah terdaftar di:
- hapuskan dan batalkan?
14. Kapan seseorang dinyatakan melakukan perbuatan pelanggaran merek? akibat hukum dan
sanksi?

Anda mungkin juga menyukai