Anda di halaman 1dari 7

LATIHAN HUKUM DAGANG

1. KUHDagang Indonesia merupakan turunan dari Wetboek van Koophandel (WvK)


Belanda yang dibuat berdasarkan asas konkordansi (Pasal 131 IS) dan berlaku di
Indonesia pada tanggal 1 Mei 1884.
Pertanyaan :
Jelaskan dasar hukum berlakunya KUHDagang di Indonesia!
KUHD yang berlaku di Indonesia berdasarkan pasal 1 aturan peralihan UUD 1945 yang pada
pokoknya mengatur bahwa peraturan yang ada masih tetap berlaku sampai pemerintah Indonesia
memberlakukan aturan penggantinya.

2. Menurut sistematikanya, KUHPER terdiri dari 4 buku.


Pertanyaan :
Sebutkan sistematika KUHPER tersebut dan jelaskan buku berapa hukum dagang diatur!

 Buku I, tentang Orang(van persoonen);


 Buku II, tentang Kebendaan(van zaken);
 Buku III, tentang Perikatan(van verbintennisen);
Khusus untuk bidang perdagangan, Kitab undang-undang hukum dagang (KUHD)
juga dipakai sebagai acuan. Isi KUHD berkaitan erat dengan KUHPer, khususnya
Buku III. Bisa dikatakan KUHD adalah bagian khusus dari KUHPer.
 Buku IV, tentang Daluarsa dan Pembuktian(van bewijs en verjaring).

3. Bentuk-bentuk badan usaha diatur dalam KUHPER dan KUHD serta diatur diluar
KUHPER dan KUHD.
Pertanyaan :
Sebutkan bentuk-bentuk badan usaha yang diatur dalam KUHPER dan KUHD serta yang
diluar KUHPER dan KUHD!

 Bentuk Perusahaan yang Diatur dalam KUH perdata/KUHD


Perseroan Terbatas
Perusahaan Umum
Perusahaan Perseroan
Perusahaan Daerah
Koperasi
Yayasan

 Bentuk Perusahaan yang Diatur di luar KUH Perdata/KUHD


Perusahaan Perseorangan
Persekutuan Perdata
Firman & Persekutuan Komanditor (CV)
4. Pengangkutan adalah perjanjian timbal balik antara pengangkut dengan pengirim,
dimana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang
dan/atau orang dari satu tempat ketempat tujuan dengan selamat, sedangkan pengirim
mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan.
Pertanyaan :
a. Sebutkan jenis-jenis pengangkutan dan undang-undang yang mengaturnya!

 Pengangkutan Darat
Yang diatur pada KUHP Buku I Bab V bagian I, II pasal 96-98 dan dasar hukum yang lain dapat
kita lihat pada BW / KUHP Perdata.
Buku III (Overen Comet) Dalam hal pengangkutan darat sekalian diatur tentang pengangkatan
barang, pengangkutan lain yang diatur :
a. Pada Stb 1927/262 tentang pengangkatan kereta pai
b. UU No 3 / 1965 (lembaran negara 1965 No 25) tentang lalu lintas jalan raya)
c. Stb 1936 No 451 berdasarkan PP No 28 / 1951 (LN 1951 No 2 ) dan PP No 2/1964/LN
1964 no 5 tentang peraturan lalu lintas jalan raya.
d. Peraturan tentang pos dan telekomunikasi

 Pengangkutan Laut
Dalam pengangkutan laut diatur pada :
a. KUHP Buku II Bab V, tentang perjanjian antara kapal
b. KUHP Buku II Bab V A, tentang pengangkatan barang
c. KUHP Buku II Bab V B, tentang pengangkutan orang
d. Peraturan-peraturan Khusus lainnya.

 Pengangkutan Udara
Diatur pada :
a. Stb 1939 No. 100 berdasarkan UU No. 83/1958 (LN 1958 No 159)
b. Tentang peraturan-peraturan lainnya.

 Pengangkutan Perairan Pedalaman


Diatur pada :
a. Buku I Bab V KUHP bagian 2 dan 3 pasal 90 – 98 misalnya pengangkutan di Sungai dan di
selat, danau dsb

b. Sebutkan dan jelaskan azas-azas hukum pengangkutan yang bersifat privat!

 Konsensual
Pengangkutan tidak diharuskan dalam bentuk tertulis, sudah cukup dengan kesepakatan
pihak-pihak. Tetapi untuk menyatakan bahwa perjanjian itu sudah terjadi atau sudah ada
harus dibuktikan dengan atau didukung oleh dokumen angkutan.
 Koordinatif
Pihak-pihak dalam pengangkutan mempunyai kedudukan setara atau sejajar, tidak ada
pihak yang mengatasi atau membawahi yang lain. Walaupun pengangkut menyediakan
jasa dan melaksanakan perintah penumpang/pengirim barang, pengangkut bukan bawahan
penumpang/pengirim barang. Pengangkutan adalah perjanjian pemberian kuasa.
 Campuran
Pengangkutan merupakan campuran dari tiga jenis perjanjian, yaitu pemberian kuasa,
penyimpanan barang, dan melakukan pekerjaan dari pengirim kepada pengangkut.
Ketentuan ketiga jenis perjanjian ini berlaku pada pengangkutan, kecuali jika ditentukan
lain dalam perjanjian pengangkutan.
 Retensi
Pengangkutan tidak menggunakan hak retensi. Penggunaan hak retensi bertentangan
dengan tujuan dan fungsi pengangkutan. Pengangkutan hanya mempunyai kewajiban
menyimpan barang atas biaya pemiliknya.
 Pembuktian dengan dokumen
Setiap pengangkutan selalu dibuktikan dengan dokumen angkutan. Tidak ada dokumen
angkutan berarti tidak ada perjanjian pengangkutan, kecuali jika kebiasaan yang sudah
berlaku umum, misalnya pengangkutan dengan angkutan kota (angkot) tanpa karcis/tiket
penumpang.

c. Sebutkan macam-macam perantara pengangkutan beserta dasar hukumnya!

 ekspeditur (KUHD BAB IV bagian II pasal 86-90 KUHD


 bagian kapal
 perusahaan lain
5. Membuat pembukuan merupakan kewajiban bagi setiap badan usaha karena dari
pembukuan itu pengusaha bisa melihat akibat-akibat sesuatu kekeliruan dalam
penyelenggaraan perusahaan sehingga dapat menentukan tindakan-tindakan yang harus
diambil dalam masa yang akan datang.
a. Sebutkan dasar hukum yang mengatur tentang pembukuan!
Dasar hukum pelaksanaan akuntansi (pembukuan) bagi perusahaan di Indonesia diatur dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 6 dan Undang-Undang Perpajakan No. 16
Tahun 2000 pasal 28.
b. Sifat pembukuan adalah rahasia, jelaskan apa maknanya!
artinya meskipun tujuan diadakannya pembukuan untuk pihak ketiga mengetahui hak-hak dan
kewajibannya, namun tidak berarti secara otomatis setiap orang diperbolehkan memeriksa atau
melihat pembukuan perusahaan.

c. Sebutkan 2(dua) cara untuk membuka pembukuan dalam suatu perusahaan, jelaskan!

 Represention
Artinya melihat pembukuan perusahaan dengan perantara hakim
 Communication
Artinya pihak-pihak yang disebutkan di bawaj ini dapat melihat pembukuan pengusaha
secara langsung yakni, para ahli waris, pendiri perseroan, kreditur, dan buruh yang
upahnya ditentukan pada maju mundurnya perusahaan.

6. Jelaskan istilah hukum dibawah ini : (dengan ilustrasi)


a. Onrechmatigdaad
Diatur dalam pasal 1365 KUHPER, suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh
seseorang yang karena kesalahannya menimbulkan kerugian kepada orang lain.

b. Zaakwarnerming
Perbuatan perwakilan sukarela dimana seseorang bersedia mengurus kepentingan orang lain.

c. Lex Special Derogat Lex Generale


Asas penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang khusus menyempurnakan hukum
yang bersifat umum.

d. Pacta Sun Servanda


Asas perjanjian yang berarti bahwa perjanjian yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersepakat
akan menjadi undang-undang bagi keduanya.
7. a. Apakah syarat-syarat sahnya perjanjian pendirian persekutuan perdata dan apakah
akibat hukumnya serta syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi! Jelaskan.
Adapun syarat-syarat pendirian dari Maatschap (Pendirian Persekutuan Perdata) atas adanya
Perjanjian harus memenuhi Pasal 1320 KUHPerdata ;

 Tidak dilarang oleh hukum;


 Tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum; dan
 Harus merupakan keuntungan kepentingan bersama yang dikejar.
Akibat hukumnya jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi adalah dapat batal demi
hukum/dapat dibatalkan.
b. Apakah ciri-ciri perusahaan yang berbadan hukum dan apakah perusahaan komanditer
adalah perusahaan yang berbadan hukum! Jelaskan.
Ciri-ciri perusahaan yang berbadan hukum :

 Perusahaan berbadan hukum wajib mendapat pengesahan Menteri Kehakiman


 Harta perusahaan dengan harta pemilih dipisahkan
 Tanggung jawab hanya sampai pada modal yang disetorkan kepada perusahaan/yayasam
 Dapat memiliki harta berupa tanah dan bangunan (atas nama perusahaan)
Persekutuan Komanditer atau CV merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bukan badan
hukum yang diatur dalam buku pertama, titel ketiga, bagian kedua Pasal 16-35 Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang, Pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang menegaskan :
"Persekutuan dengan jalan meminjam uang atau disebut juga persekutuan komanditer, diadakan
antara seorang sekutu atau lebih yang bertanggung jawab secara pribadi dan untuk seluruhnya
dengan seorang atau lebih sebagai peminjam uang".
8. Istilah hukum dagang atau Hukum Perniagaan merupakan istilah dengan cakupan yang
sangat tradisional dan sangat sempit kedua istilah tersebut hanya melingkupi topik-topik
yang terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) saja dan
KUHPerdata. Padahalm begitu banyak topik hukum dagang yang berkembang saat ini.
Pertanyaan :
a. Jelaskan hal apa saja yang diatur dalam KUHDagang dan KUHPerdata! Apakah
ketentuan dalam KUHD dan KUHPer masih dapat dijadikan landasan hukum untuk
melakukan kegiatan bisnis saat ini!

 Hukum Perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan


hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitik beratkan pada
kepentingan perseorangan.
 Hukum Perdata adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi tingkah laku
manusia dalam memenuhi kepentingannya.
 Hukum Perdata adalah ketentuan dan peraturan yang mengatur dan membatasi kehidupan
manusia atau seseorang dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan
hidupnya.
 Hukum dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan
perdagangan untuk memperoleh keuntungan atau hukum yang mengatur hubungan
hukum antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam lapangan
perdagangan.
 Hukum dagang adalah aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan orang yang satu
dan lainnya dalam bidang perniagaan.
b. Jelaskan dan berikan contoh hubungan antara KUHD dan KUHPerdata dalam
pengaturan kegiatan bisnis/dagang!
1. Hubungan Hukum Perdata dengan Hukum Dagang
Hukum dagang adalah hukum perikatan yang timbul khusus dari lapangan perusahaan.
Hukumperdata diatur dalam KUH Perdata dan Hukum Dagang diatur dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD).Kesimpulan ini sekaligus menunjukkan bagaimana hubungan
antara hukum dagang dan hukum perdata.Hukum perdata merupakan hukum umum (lex
generalis) dan hukum dagang merupakan hukum khusus (lex specialis).Dengan diketahuinya
sifat dari kedua kelompok hukum tersebut, maka dapat disimpulkan keterhubungannya sebagai
lex specialis derogat lex generalis, artinya hukum yang bersifat khusus mengesampingkan
hukum yang bersifat umum. Adagium ini dapat disimpulkan dari pasal 1 Kitab undang-Undang
Hukum Dagang yang pada pokoknya menyatakan bahwa: “Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata seberapa jauh dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang tidak khusus diadakan
penyimpangan-penyimpangan, berlaku juga terhadap hal-hal yang disinggung dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang.
Hubungan antara KUHD dengan KUH perdata adalah sangat erat, hal ini dapat dimengerti
karena memang semula kedua hukum tersebut terdapat dalam satu kodefikasi.Pemisahan
keduanya hanyalah karena perkembangan hukum dagang itu sendiri dalam mengatur pergaulan
internasional dalam hal perniagaan.
Hukum Dagang merupakan bagian dari Hukum Perdata, atau dengan kata lain Hukum Dagang
meruapkan perluasan dari Hukum Perdata.Untuk itu berlangsung asas Lex Specialis dan Lex
Generalis, yang artinya ketentuan atau hukum khusus dapat mengesampingkan ketentuan atau
hukum umum.KUHPerdata (KUHS) dapat juga dipergunakan dalam hal yang daitur dalam
KUHDagang sepanjang KUHD tidak mengaturnya secara khusus.

10. Dalam kegiatan bisnis atau dagang, dikenal dengan alat bayar seperti wesel, cek, bilyer,
giro.
Pertanyaan :
Jelaskan fungsi pokok surat berharga selain sebagai alat bayar!

 Sebagai alat pemindahan hak tagih (karena dapat diperjualbelikan).


 Sebagai Surat Legitimasi (Surat Bukti Hak Tagih)

Jelaskan dan berikan cara peralihan surat berharga yang berklausa atas unjuk, atas
pengganti, dan atas nama dalam kegiatan bisnis!
• Klausula Atas Tunjuk (Aan toonder)
Klausula atas tunjuk atau yang artinya pemegang surat berharga yang akan memperoleh tagihan,
tidak cukup hanya dengan membawa surat itu. Namun harus menunjukkan atau memperlihatkan
kepada debitur.
Atas klausula ini, peralihan cukup hanya dengan menyerahkan surat berharga tersebut kepada
pihak yang menerima peralihan. Artinya, tidak ada perbuatan hukum yang lain yang harus
dilakukan.
• Klausula Pengganti (Aan Order)
Klausula pengganti atau yang juga dikenal dengan Surat Tertunjuk memiliki langkah peralihan
yang sedikit berbeda. Jika pada Klausula Aan Toonder penjual cukup menyerahkan surat
berharga tersebut. Maka pada klausula in, penjual harus melakukan perbuatan hukum berupa
Endosmen.
• Klausula Atas Nama (Aan Opname)
Klausula ini mewajibkan dua perbuatan hukum dalam hal peralihan surat berharga. Berbeda
dengan Klausula Pengganti dan Klausula Atas Tunjuk, klausula ini sedikit rumit langkah
peralihannya. Yaitu, penjual harus membuat akta jual-beli atau yang dikenal dengan istilah
Cessie.

Anda mungkin juga menyukai