A. Bentuk Usaha
Adalah organisasi usaha atau badan usaha yang menjadi wadah penggerak setiap jenis
usaha. Bnetuk hukum perusahaan tersebut diakui/diatur oleh undang – undang, baik bersifat
perseorangan, persekutuan, atau badan hukum. Firma dan CV diatur dalam KUHD, Perseroan
Terbatas (PT) diatur dalam UU No 1 Tahun 1995, koperasi diatur dalam UU No 25 Tahun
1992, perum dan persero diatur dalam UU No 9 Tahun 1969.
B. Kegiatan Usaha
Jika kegiatan itu bukan dilakukan oleh pengusaha, melainkan oleh pekerja, kegiatan itu
disebut pekerjaan, bukan usaha.
1. Perundang – undangan
Meliputi ketentua undang – undang peninggalan zaman Hindia Belanda yang hingga
kini masih berlaku, seperti ketentuan yang terdapat pada BW dan KUHD. Selain BW
dan KUHD undang – undang RI juga mengatur tentang Hukum Perusahaan antara
lain mengenai:
a. perusahaan perindustrian
b. perusahaan perdagangan
c. perusahaan jasa
d. perusahaan pembiayaan
2. Kontrak Perusahaan
Perjanjian atau kontrak perusahaan selalu dibuat tertulis, maupun bertaraf nasional
maupun internasional. Merupakan sumber utama hak dan kewajiban serta tanggung
jawab pihak – pihak. Selalu melibatkan pihak ketiga, baik menegnai penyerahan
barang maupun cara pembayaran harga. Kontrak perusahaan selalu terikat dengan
ketentua undang – undang berdasarkan asas pelengkap, yaitu yang menyatakan bahwa
kesepakatan pihak –pihak yang tertuang dalam kontrak merupakan ketentuan utama
yang wajib diikuti oleh pihak –pihak.
Tapi dalam kontak tidak ditentukan, ketentuan undang – undang yang diberlakukan.
Pada kontrak internasional mungkin akan timbul masalah, misalnya ketentua undang
– undang pihak mana yang diberlakukan, disini pihak – pihak berhadapan dengan
masalah piliahan hukum (choice of law)
3. Yurisprudensi
Merupakan sumber hukum perusahaan yang dapat diikuti oleh pihak –pihak terutama
jika terjadi sengketa. Hak dan kewajiban yang telah ditetapkan hakim dipandang
sebagai dasar yang adil untuk menyelesaikan sengketa hak dan kewajiban antara
pihak – pihak. Dengan adanya yurisprudensi maka, kekosongan hukum dapat diatasi
sehingga perlindungan hukum terhadap kepentingan pihak – pihak terutama yang
berusaha di Indonesia dapat dijamin.
4. Kebiasaan
Merupakan sumber hukum yang dapat diukuti oleh para pengusaha, karena dalam
undang – undang dan perjanjian tidak semua mengenai pemenuhan hak dan
kewajiban itu diatur. Kebiasaan yang dapat diikuti dalam praktik perusahaan adalah
yang memenuhi kriteria:
a. Perbuatan yang bersifat keperdataan
b. Menegenai hak dan kewajian yang seharusnya dipenuhi
c. Tidak bertentangan dengan undang – undang atau kepatuhan
d. Diterima oleh pihak – pihak secara sukarela karena dianggap hal yang logis dan
patut
e. Menuju akibat hukum yang dikehendaki oleh para pihak –pihak.
Kebiasaan yang bertaraf internasional, harus disetujui oleh negara –negara penanda
tangan yang dituangkan dalam bentuk konvensi internasional.
1. Badan usaha
Badan usaha yang menjalankan kegiatannya dalam bidang perekonomian mempunyai
bentuk hukum tertentu, seperti perusahaan dangang (PD), firma, CV, PT, Peum,
Pesero, dan koperasi. Hal ini dapat diketahui melalui akta pendirian perusahaan yang
dibuat di muka notaris, termaksud juga koperasi.
2. Kegiatan dalam bidang perekonomian
Meliputi perindustrian, perdagangan, dan perjasaan. Namun menurut Molegraff
kegiatan dalam bidang ekonomi hanya meliputi bidang perdagangan.
3. Terus menerus
Kegiatan dalam bidang perekonomian itu dilakukan secara terus – menerus, artinya
kegiatan tersebut sebagai mata pencaharian, tidak insidental, dan bukan pekerjaan
sambilan.
4. Bersifat tetap
Artinya tidak berubah atau berganti dalam waktu singkat, tetapi untuk jangka waktu
lama. Jangka waktu ditentukn dalam akta pendirian perusahaan atau surat izin usaha.
5. Terang – terangan
Artinya ditunjukan kepada dan diketahui oleh umum, bebas berhubungan dengan
pihak lain, serta diakui dan dibenarkan oleh pemerintah bedasarkan undang – undang.
Bentuk terang – terangan ini diketahui dari akta pendirian perusahaan, nama dan
merek perusahaan, surat izin usaha, surat isin tempat usaha, dan akta pendaftaran
perusahaan.
6. Keuntungan dan atau laba
Istilah ekonomi yang menunjukan nilai lebih (hasil) yang diperoleh dari modal yang
diusahakan (capital gain), merupakan tujuan utama setiap perusahaan.
7. Pembukuan
Merupakan catatan menegnai hak dan kewajiban yang berkaitan dengan kegiatan
usaha suatu perusahaan. Menurut Pasl 8 ayat 1 UU No 8 Tahun 1997 tentang
Dokumen Perusahaan, setiap perusahaan wajib membuat catatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Menurut Vollmar, setiap badan hukum memiliki kekayaan yang bertujuan untuk
digunakan bagi kepentingan tertentu, kekayaan itu diurus dan digunakan untuk tujuan
tertentu, dan tujuan badan hukum adalah yang dilindungi oleh hukum. Badan hukum
merupakan pendukung hak dan kewajiban sehingga dapat mengadakan hubungan bisnis
dengan pihak lain. Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan pengurus, apabila
kekayaan tidak mencukupi untuk meneutupi kewajibannya. Untuk menghindari likudasi
maka mendapat pinjaman dana dari pengurus dan jika BUMN maka mendapat suntikan dana
dari negara.
Perseroan Terbatas
Layanan cepat dapat dilakukan memalaui jasa informasi teknologi sistem administrasi
badan hukum secara elektronik atau sistem manual dalam keadaan tertentu.
1. Badan hukum
Artinya badan yang memenuhi syarat UU sebagai subjek hukum, pendukung
hak, dan kewajiban, mampu melakukan perbuatan hukum, dan memiliki tujuan
tertentu. Tujuannya memiliki harta kekayaan sendiri, terpisah dari harta kekayaan
pribadi. Perseroan terbatas adalah persekutuan modal yang bertujuan melakukan
kegiatan perusahaan.
2. Didirikan berdasarkan pada perjanjian
Artinya harus ada sekurang – kurangnya dua orang yang bersepakat
mendirikan perseroan, yang dibuktikan secara tertulis dan tersusun dalam
bentuk anggaran dasar. Kemudian dimuat dalam akta pendirian yang dibuat di
muka notaris. Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham pada saat persero
didirikan.
3. Melakukan kegiatan usaha
Yaitu kegiatan dalam bidang perekonomian (perindutrian,
perdagangan, perjasaan, dan pembiayaan) yang bertujuan mendapatkan
keuntungan dan atau laba. Melakukan kegiatan usaha artinya menjalankan
perusahaan. Harus mendapatkan izin usaha dari pihak yang berwenang dan
didaftarkan dalam daftar perusahaan menurut undang – undang yang berlaku.
4. Modal usaha
Menurut ketentuan Pasal 32 ayat 1 Undang – Undang No 40 Tahun
2007, modal dasar perseroan sekurang – kurangnya Rp 50 juta.
5. Memenuhi persyaratan undang – undang
Setiap perseroan harus memenuhi persyaratan yang ditentuka Undang
– Undnag Perseroan dan peraturan pelaksanannya. Ketentuan ini
memumjukan bahwa persero menganut sistem tertutup.
Organ Perusahaan
2. Direksi perseroan
Terdiri dari 1 orang atau lebih, perseroan terbuka wajib mempunyai paling
sedikit 2 orang anggota direksi. Tugas dan wewenang anggota direksi ditetepkan
berdasar pada keputusan RUPS (Pasal 92 ayat 3,4, dan 5 UU No 40 Tahun 2007).
Apabila RUPS tidak menetapkan pembagian tugas dan wewenang sudah sewajarnya
penetapan tersebut dilakukan oleh dirksi sendiri. Syarat menjadi anggota direksi
adalah perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kacuali dalam 5 tahun
terakhir sebelum pengangkatannya pernah:
a. Dinyatakan pailit
b. Menjadi anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang dinyatalan
bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit
c. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan negara
dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
Anggota direksi diangkat oleh RUPS daan untuk jangka waktu tertentu dan
dapat diangkat kembali. Setiap anggota direksi bertanggung jawab penuh secara
pribadi atas kerugian atau lalai dalam menjalankan tugasnya. Tanggung jawab yang
dimaksud tersebbut berlaku secara tanggung rentang bagi setiap anggota direksi.
Anggota direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian yag timbul seperti:
b. telah melakkan pengurusan dengan itikhad baik dan kehati – hatian untuk
kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.
c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak
langsung yang mengakibatkan kerugian
Direksi tidak berwenang mengajukan permohonan pailit atas perseroan sendiri kepada
pengadilan niaga sebelum memperoleh persetujuan RUPS, dengan tidak mengurangi
ketentuan yang diatur dalam UU Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang.
3. Dewan komisaris
Terdiri dari lebih dari satu orang dan setiap anggota dewan komisaris tidak
dapat bertindank sendiri, tetapi bertindak berdasar pada keputusan dewan komisaris.
Tugasnya berkaitan dengan menghimpun dan/atau mengelola dana masyarakat.
Memiliki Dewan Pengawas Syariah bertugas memberikan nasihat dan saran kepada
direksi serta mengawasi kegiatan perseroan agar sesuai dengan prisp syariah (Pasal
109 UU No 40 Tahun 2007). Dewan komisaris yang dapat diangkat adalah orang
yang cakap melakukan tindakan hukum, kecuali:
a. Dinyatakan pailit
b. Menjadi anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang dinyatalan
bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit
c. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan negara
dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
BUMN diatur dalam Undang – Undang No 19 Tahun 2009 tentang Badan Usaha
Milik Negara (Lembaran Negara Nomor 70 Tahun 2003). BUMN adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagain besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan seacara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Direksi adalah organ BUMN
yang bertanggung jawab atas pengurusan BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN, serta
mewakili BUMN didalam maupun diluar pengadilan.Bentuk BUMN ada 2 yaitu perusahaan
perseroan (persero) dan perusahaan umum (perum).
Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi
dalam saham yang seluruhnya atau paling sedikit 51% sahamnya dimilikioleh negara RI yang
tujuan utamanya menegjar keuntungan. Perum adalah BUMN yang seluruh modalnya
dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus menegjar
keuntungan berdasaran prinsip pengelolaan perusahaan.
Kekayaan negara yang dipisahkan adalah kekayaan negara yang berasal dari APBN
untuk dijadikan penyertaan modal persero dan/atau perum serta perseroan terbatas lainnya
(Pasal 1 angka 10 UU No 19 Tahun 2003).
Pengurusan bumn dilakukan oleh direksi, direksi selaku organ BUMN ditugaskan
melakukan pengurusan tunduk pada semua peraturan yang berlaku terhadap BUMN dan
berpegang pada penerapan prinsip – prinsip good corporate governance:
Perusahaan Perseroan
Terhadap persero berlaku prinsi prinsip yang diatur dalam Undang – Undang Nomor
1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Pasal 11 Undang – Undang No 19 Tahun 2003).
Tujuan persero adalah menyediakan barang barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan (Pasal 12
Undang – Undang No 19 Tahun 2003).
Organ persero terdiri atas RUPS, direksi dan komisaris. Menteri bertindang selaku
RUPS dalam hal seluruh saham persero dimiliki oleh negara dan bertindak selaku pemegang
saham pada persero dan perseroan terbatas dalam hal tidak seluruh sahamnya dimiliki negara.
Pihak yang menerima kuasa wajib mendapatkan persetujuan menteri untuk mengambil
keputusan dalam RUPS mengenai :
Persero yang modalnya 100% dikuasai oleh negara, menteri selaku pemegang saham
setiap keputusan tertulis yang berhubungan dengan persero merupakan keputusan RUPS.
Bagi persero yang sahamnya dimiliki negara kurang dari 100% maka menteri selaku
pemegang saham keputusannya dimabil besama – sama dengan pemegang saham lainnya
dalam RUPS.
Direksi juga wajib membuat laporan tahunan kepada RUPS, dalam waktu 5 bulan
setelah tahun buku persero ditutup. Laporan tahunan memuat:
a. Perhitungan tahunan yang terdiri dari atas neraca akhir tahun buku yang baru lampau
dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas
dokumen tersebut.
b. Neraca gabungan perseroan yang tergabung dalam satu grup disamping neraca masing
– masing dari perseroan tsb
c. Laporan mengenai keadaan dan jalnnya perseroan serta hasil yang telah dicapai
d. Kegiatan utama perseroan dan perubahan selama tahun buku
e. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengauhi kegeiatan
perseroan
f. Gaji dan tunjangan lain bagi anggota direksi dan honorarium serta tunjangan lain bagi
anggota komisaris.
Direksi juga wajib memelihara risalah rapat dan menyelenggarakan pembukuan persero
(Pasal 26 UU No 19 tahun 2003).
1. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS menegnai rencana kerja dan anggaran
perusahaan direksi
2. Mengikuti perkembangan kegiatan persero serta memberikan pendapat dan saran
kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi perusahaan
persero
3. Melaporkan dengan segara kepada pemegang saham apabila terjadi gejala
menurunnya kinerja persero
4. Memberikan nasihat kepada direksi dalam melaksanakan pengurusan persero
5. Melakukan tugas pengawasan lain yang ditetapkan anggran dasar persero dan/atau
berdasarkan keputusan RUPS
1. Melihat buku – buku, surat – surat serta dokumen lainnya memeriksa kas untuk
keperluan vertifikasi dan memeriksa kekayaan persero
2. Memasuki pekarangan, gedungm dan kantor yang digunakan persero
3. Meminta penjelasan dari direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan
yang menyangkut pengelolaan persero
4. Meminta direksi dan atau pejabat lainnya dengan sepengetahuan direksi untuk
mengahdiri rapat komisaris.
5. Menghadiri rapat direksi dan meberikan pandangan – pandangan terhadap hal – hal
yang dibicarakan.
6. Memeberhentikan sementara direksi dengan menyebutka alasannya
7. Wewewnag lain yang dianggap perlu sebagaimana diatur dalam anggran dasar
persero.
RESTRUKTURISASI BUMN
Adalah upaya yang dilakukan dalam rangka penyehatan BUMN yang merupakan
salah satu langkah strategis untuk memperbaiki kodisi internal perusahaan guna memperbaiki
kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan (Pasal 1 angka 11 UU No 19 Tahun 2003).
Tujuan dai restrukturisasi adalah:
Ruang Lingkup
Meliputi:
a. Restrukturisasi sektoral
Pelaksanaanya disesuaikan dengan kebijakan sektor dan/atau peraturan
perundang – undangan.
b. Restrukturisasi perusahaan/korporasi
Meliputi:
i. Peningkatan itensitas persaingan usaha, terutama di sektor sektor yang
terdapat monopoli, baik yang diregulasi maupun monopili alamiah
ii. Penataan hubungan funsional antara pemerintah selaku regulator dan
BUMN selaku badan usaha, termaksdu didalam penerapan prinsip –
prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan menetapkan arah dalam
rangka pelaksanaan kewajiban pelayanan publik
iii. Restrukturisasi internal yang mencakup keuangan, organisasi/ manajemn
operasional, sistem, dan prosedur (Pasal 73 UU No 19 tahun 2007)
Kredit sindikasi adalah pinjaman yang diberikan oleh dua atau lebih lembaga
keuangan dengan syarat dan kondisi yang serupa, menggunakan dokumetasi yang umum dan
ditatausahakan oleh suatu agen bank, serta disusun oleh arranger yang bertugas dan
bertanggung jawab muali dari poses penandatanganan kredit. Singkatnya, kredit yang
disalurkan oleh bebrapa bank secara bersama – sama kepada seorang debitor.
a. Peminjam (borrower)
Pihak penerima kredit, umunya badan hukum berbentuk perseoan terbatas.
b. Para pemberi pinjaman (lendres)
Pihak pemberi kredit umunya adalah lembaga keunagn bank atau bukan bank
c. Pencari dana
Pihak yang ditunjuk dan diangkat oleh peminjam untuk mencari dana dengan
pedekatan pada bank – bank lain agar ikut berpatisipasi. Pencari dana juga bertindak
sebagai lender
d. Agen bank
Pihak yang mewakili dan bertindak untuk kepentingan dan atas nama para
pemberi kredit, diangkat dan bertanggung jawab secara operasional dalam
peneglolaan pinjaman sindikasi. Dalam praktiknya, bank pencari dana (lead manager)
menduduki posisi agen bank.
Kredit Macet
Pencegahan
1. Aman:
2. Terarah: kredit yang disalurkan harus sesuai dengan tujuan peruntukannya
3. Menghasilkan: sehingga pemberian kredit bertujuan untuk memperoleh
keuntungan.
Penyelesaian
1. Melakukan negosiasi
- Penjadwalan ulang : perubahan syarat – syarat kredit yang menyangkut
jadwal pembayaran, jangka waktu, dan perubahan besar angsuran
- Penataan ulang : perubahan syarat – syarat kredit menyangkut
penambahan dana seluruh atau sebagain
- Persyaratan ulang: perubahan sebagaian atau seluruh syarat kredit
sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum saldo kredit
2. Peneyelesaian melalui litigasi
a. Mengajukan gugatan ke pengadilan negeri sesuai dengan ketentuan hukum
acara perdata atau permohonan eksekusi grosse akte
b. Peneyelesaian melalui Panitia Urusan Piutang Negara khusus bagi kredit yang
menyangkut kekayaan negara
c. Peneyelsaian sengketa melalui abritase nasional. Ada dua badan abritase yaitu
BANI dan Barsyanas. Keduanya berada di Jakarata