Dengan demikian :
Asal Masalah = 24 (angka pembagi dr 8 dan 6)
- Isteri/janda : 1/8 : 3
- Bapak : 1/6 : 4
- Ibu : 1/6 : 4
- 2 anak laki-laki ashabah : 13
- 4 anak perempuan _____ +
24
Untuk saudara laki-laki dan saudara perempuan tertutup oleh adanya anak
laki-laki, sedangkan anak perempuan menjadi ashabah karena mewaris
bersama-sama dengan anak laki-laki.
KASUS II :
Pewaris meninggalkan : seorang ibu, suami, 1 anak perempuan dan 1 cucu laki-laki
Dengan demikian :
Asal Masalah = 12 (angka pembagi dr 2, 4 dan 6)
- Suami : 1/4 : 3
- Ibu : 1/6 : 2
- 1 anak perempuan : 1/2 : 6
- 1 cucu laki-laki : ashabah : 1+
12
KASUS III :
Pewaris meninggalkan : seorang ibu, suami, 1 anak perempuan dan 1 cucu
perempuan
Dengan demikian :
Asal Masalah (AM) = 12 (angka pembagi dr 2, 4 dan 6)
- Suami : 1/4 : 3
- Ibu : 1/6 : 2
- 1 anak perempuan : 1/2 : 6
- 1 cucu perempuan : 1/6 : 2+
13 (AUL)
Terjadi aul (angka pembilang lebih besar dari penyebut). Dalam hal ini penyebut tadi
diperoleh 12 (AM) Untuk itu utk membagi harta warisan menggunakan penyebut 13.
Misal harta warisan Rp. 130.000 maka jika diterapkan pada perhitungan bagian harta
masing-masing sebagai berikut :
- Suami : 3/13 X 130.000 = 30.000
- Ibu : 2/13 X 130.000 = 20.000
- 1 anak perempuan : 6/13 X 130.000 = 60.000
- 1 cucu perempuan : 2/13 X 130.000 = 20.000 +
130.000
KASUS IV:
Pewaris meninggalkan : Isteri/ janda, 3 anak perempuan, Bapak dan Ibu.
Oleh karena itu bagian masing-masing yaitu :
AM = 24
- Isteri/ janda : 1/8 : 3 :
- 3 anak perempuan : 2/3 : 16 :
- Bapak : 1/6 : 4 :
- Ibu : 1/6 : _4_ + :
27 → AUL maka penyelesaikan seperti kasus
nomor III
KASUS V :
Ahli waris hanya terdiri dari ibu dan seorang anak perempuan. Sehingga perolehan
masing-masing :
AM = 6
- ibu : 1/6 : 1
- anak perempuan : ½ : 3_+
4 ( terjadi Radd, yaitu bagian ahli waris lebih kecil
dari AM/ Asal Masalah, dengan kata lain harta
warisan berlebih)
Karena tidak ada ahli waris lain, dan tidak ada ahli waris yang tampil sebagai
ashabah, maka sisa dari harta dibagi lagi diantara ahli waris sesuai dengan bagian
masing-masing, dalam hal ini ada sisa harta 2 bagian. Yang dapat dibagi diantara ahli
waris dengan perbandingan 1:3. Atau bila dsepakati disedekahkan juga
diperbolehkan.
KASUS VI:
Diketahui ahli waris terdiri dari : ayah, ibu, suami, 5 anak perempuan
Dengan demikian :
Asal Masalah : 12
- Ayah = 1/6 = 2
- Ibu = 1/6 = 2
- Suami =¼ =3
- 5 anak perempuan = 2/3 = 8 +
15 (AUL)
Bagian anak perempuan bila diperhatikan adalah 8. Padahal ada 5 anak perempuan.
Berarti masih terdapat pecahan dan belum mendapatkan hasil yang bulat utk masing-
masing ahli waris. Untuk itu penyelesaiannya adalah menggunakan metode
tabayyun. Jumlah bagian ahli waris sejumlah 15 dikalikan dengan jumlah kepala
bagian anak perempuan 5 orang. Dengan demikian Asal Masalah menjadi 75.
Sehingga menjadi :
- 5 anak perempuan : 5 X 8 = 40
- Ayah : 5 X 2 = 10
- Ibu : 5 X 2 = 10
- Suami : 5 X 3 = 15 +
= 75
Jika terdapat harta kekayaan 150.000.000. Maka bagiannya :
- 5 anak perempuan : 40 / 75 X 150.000.000 = 80.000.000
- Ayah : 10 / 75 X 150.000.000 = 20.000.000
- Ibu : 10 / 75 X 150.000.000 = 20.000.000
- Suami : 15 / 75 X 150.000.000 = 30.000.000 +
150.000.000
Sehingga bagian untuk anak perempuan masing-masing @ 10.000.000