Anda di halaman 1dari 81

LAPORAN

PRAKTIKUM PERADILAN AGAMA (PPA)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

DI PENGADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA

Oleh :

MUHAMAD IRSYAD

1173050070

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2019 M /1440 H
LEMBAR PERSETUJUAN

PRAKTIKUM PERADILAN AGAMA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

DI PENGADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA

Oleh :

MUHAMAD IRSYAD

1153050093

Telah Diperiksa Dan Memenuhi Syarat Untuk Dinilai Dan Dapat Dikeluarkan
Nilai Akhir (Kumulatif) Untuk Praktik Peradilan Agama

Mengetahui Menyetujui

Ketua Prodi, Pembimbing,

Dr.H. Utang Rosidin, SH., MH. Dr. Siah Khosi’ah M.Ag


NIP. 197902052007101004 NIP. 196207211996032001
LEMBAR PENILAIAN

PRAKTIKUM PERADILAN AGAMA (PPA)

DI PENGADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA

Kepada Yth:
Ketua/Sekretaris Jurusan Ilmu Hukum
Fakultas Syari’ah dan Hukum
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Setelah memperhatikan proses praktik, mulai dari pembekalan,


kehadiran, pengamatan di lapangan, penulisan laporan individual peserta
praktikum, maka dengan ini dinyataka bahwa :

Nama : Muhamad Irsyad

Nim : 1173050070

Jurusan : Ilmu Hukum

Lokasi : Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Nilai :..............(........)

Demikian keterangan ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Bandung, September 2017

Pembimbing

Dr. Siah Khosi’ah M.Ag


NIP. 196207211996032001

i
KATA PENGANTAR

ِ ‫بِس ِْم هللا الرَّحْ َم ِن الر‬


‫َّحي ِْم‬

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat

dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Tak lupa

solawat serta salam penulis curahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad

SAW sebagai umatnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillah penulis sangat bersyukur karena karunia Allah SWT,

laporan Praktikum Peradilan Agama (PPA) ini dapat terselesaikan, walaupun

penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu, segala bentuk kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan

penyusun di masa yang akan datang.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah ikut

serta membantu dalam penyusunan laporan ini, bantuan, dorongan serta

bimbingannya. Ucapan terima kasih penulis sampaiakan kepada:

1. Bapak Drs. Ahmad Fatoni, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

2. Bapak Dr. H. Utang Rosidin, SH., M.H. , selaku Ketua Jurusan Ilmu

Hukum

3. Ibu Dr. Siah Khosi’ah, M.Ag selaku dosen pembimbing dalam penulisan

laporan Praktikum Peradilan Agama (PPA).

i
4. Bapak Hamzah S.Ag., MH selaku pembimbing simulasi persidangan di

fakultas Syari’ah dan Hukum.

5. Bapak Drs. Abun Bunyamin, SH selaku Ketua Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya, Bapak Fakhrurazi, S.Ag., M.Hi selaku wakil ketua

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya, Bapak Asep Ridwan Hotoya, S.Hi.,

M.Ag selaku Hakim dan pembimbing pengamatan di Pengadilan Agama

Kota Tasikmalaya , para hakim, panitera, staff dan karyawan-karyawan

lainnya di Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya, terimakasih atas

informasi, motivasi, bimbingan serta pengarahan yang telah diberikan

kepada penulis.

6. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Harudin Spd., LC. dan Ibunda mira .

Doa restu, nasihat dan petunjuk dari mereka kiranya merupakan dorongan

moril yang paling berarti bagi penulis.

7. Kawan-kawan kelompok praktikum di Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya yang secara tidak langsung menjadi stabilisator penyemangat

dan selalu memberikan support kepada penulis.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

berjasa dalam penyusunan laporan ini. Semoga Allah yang Maha Pengasih

membalas kebaikan mereka.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan

mudah–mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi

ii
penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT selalu meridhoi

dan dicatat sebagai amal ibadah disisi-Nya, amin.

Penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan baik secara penulisan

maupun struktural terdapat beberapa kesalahan karena pada dasarnya penulis

masih dalam tahap belajar. Kritik dan saran yang membangun penulis butuh untuk

perbaikan ke depannya.

Bandung, September2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1

A. Latar Belakang Praktikum Peradilan Agama................................ 1

B. Dasar Penyelenggara Praktikum Peradilan Agama....................... 2

C. Tujuan Praktikum Peradilan Agama............................................. 3

D. Bentuk Dan Jenis Kegiatan Praktikum Peradilan Agama............. 3

E. Tempat Dan Waktu Kegiatan Praktikum Peradilan Agama.......... 4

BAB II DESKRIPSI UMUM PENGADILAN AGAMA KOTA

TASIKMALAYA

A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya............ 6

B. Visi Dan Misi Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya................... 8

C. Tujuan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya.............................. 9

D. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya.......... 10

E. Tujuan Pokok Dan Fungsi Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya 38

Bab III KEDUDUKAN, TUGAS, DAN WEWENANG PENYELESAIAN

PERKARA PENGADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA

A. Kedudukan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya......................... 40

iv
B. Tugas Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya.................................. 41

C. Kewenangan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya....................... 47

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS TEMUAN LAPANGAN

DI PENGADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA.......... 49

A. Prosedur Pengajuan Perkara di Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya................................................................................... 49

B. Mekanisme Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya................................................................................... 52

C. Jumlah Penyelesaian Perkara/Kasus di Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya................................................................................... 55

D. Hasil Temuan Produk-Produk Putusan Hakim di Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya................................................................................... 56

E. Aplikasi Temuan Lapangan Dalam Simulasi Persidangan............ 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 61

B. Saran/Rekomendasi....................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktikum Peradilan Agama

Sebagaimana diketahui, bahwa pendidikan program sarjana diarahkan

untuk menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian

tertentu, sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan

cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya. Di samping

itu, mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya

sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada

masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan

bersama.

Sejalan dengan arah pendidikan tersebut, penddikan yang

diselenggarakan oleh fakultas syari’ah dan hukum adalah menyiapkan para

mahasiswa agar memiliki kemampua akademik dalam pembekalan dan

pengenalan pengetahuan tentang berbagai masalah hukum dalam masyarakat,

termasuk masala-masalah penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan

pengadilan agama.

Untuk tujuan tersebut diperlukan adanya kegiatan kurikulum dan

tercantum dan terdapat di luar kegiatan perkuliahan berupa praktik lapangan, yang

bersinggungan dan menunjang kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini, praktik

pengadilan menjadi salah satu jenis praktik yang harus diikuti oleh mahasiswa

Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

1
B. Dasar Penyelenggara Praktikum Peradilan Agama

Dasar penyelenggaraan Praktikum Peradilan Agama (PPA) mahasiswa

Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah:

1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi

4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan

5. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan Iain Sunan

Gunung Djati Bandung Menjadi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

6. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia

7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 07 Tahun 2013 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Uin Sunan Gunung Djati Bandung

8. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Statuta Uin

Sunan Gunung Djati Bandung

9. Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/06361 tanggal 06 Juli 2015

tentang Pengangkatan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung

2
10. Keputusan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Nomor

Un.05/II.2/KP.07.6/151/2015 tanggal 08 September 2015 tentang

Pengangkatan Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung

Djati Bandung

11. Perjanjian kerjasama antara fakultas syari’ah dan hukum UIN Sunan

Gunung Djati Bandung dengan direktorat jenderal badan Peradilan Agama

Mahkamah Agung Republik Indonesia tentang pendidikan, penelitian,

penyuluhan, dan pengawasan kinerja hakim pengadilan agama Nomor:

Un.05/III.3/PP.00.9/617/2012 dan Nomor: 0995/DJA/PP.00/V/2012.

C. Tujuan Praktikum Peradilan Agama

Tujuan praktikum peradilan agama adalah:

1. Membekali mahasiswa, agar memiliki pemahaman dan apresiasi tentang

administrasi peradilan

2. Membekali mahasiswa agar memiliki pengalaman praktis dalam

penyelenggaraan administrasi peradilan

3. Membekali mahasiswa agar memiliki pengalaman praktis dalam

menyelesaikan perkara

4. Membekali mahasiswa agar memiliki keterampilan dalam menyelesaikan

perkara

D. Bentuk dan Jenis Kegiatan Praktikum Peradilan Agama

Kegiatan Praktikum Peradilan Agama (PPA) dilakukan dalam bentuk:

3
1. Pengamatan lapangan yang dilakukan di pengadilan agama dengan sasaran

pengamatan meliputi: administrasi umum, administrasi peradilan, dan

proses menyelesaikan perkara

2. Simulasi persidangan yang dilakukan di ruang simulasi persidangan (Moot

Court) fakultas syari’ah dan hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung

E. Tempat dan Waktu Kegiatan Praktikum Peradilan Agama

Adapun waktu dan tempat penyelenggaran Praktik Peradilan dilaksanakan

mulai 05 Juli sampai dengan 21 Juli 2017, dengan pertelaan sebagai berikut:

1. Penyegaran bagi dosen pembimbing Praktek Pradilan Agama di

Fakultas Syariah dan Hukum pada tanggal 19 Juni 2017

2. Kegiatan pembekalan dilaksanakan di GedungAnwar Musaddad UIN

Sunan Gunung Djati Bandung pada tanggal 20 Juni 2017

3. Pengamatan dilaksanakan di Pengadilan Agama di lingkungan

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya pada tanggal 05 Juli s.d. 21 Juli

2017

4. Kegiatan simulasi persidangan dilaksanakan di Ruang Moot Court

Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada

tanggal 24 Juli s.d. 29 Juli 2016

5. Kegiatan pengamatan dan orientasi lapangan dilaksanakan di 24

Pengadilan Agama di lingkungan pengadilan Tinggi Agama Bandung,

yaitu: Pengadilan Agama Bandung, pengadilan Agama Cimahi,

Pengadilan Agama Bogor, Pengadilan Agama Cibadak, Pengadilan

Agama Garut, Pengadilan Agama kuningan, Pengadilan Agama

4
Subang, Pengadilan Agama Sumedang, Pengadilan Agama Banjar,

Pengadilan Agama Ciamis, Pengadilan Agama Cibinong, Pengadilan

Agama Cirebon, Pengadilan Agama Bekasi, Pengadilan Agama

Majalengka, Pengadilan Agama Sukabumi, Pengadilan Agama

Tasikmalaya, Pengadilan Agama Bekasi, Pengadilan Agama Cianjur,

Pengadilan Agama Cikarang, Pengadilan Agama Depok, Pengadilan

Agama Karawang, Pengadilan Agama Purwakarta, Pengadilan Agama

Sumber dan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya.

5
BAB II

DESKRIPSI UMUM PERADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA

A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya merupakan Pengadilan Agama

Kelas II yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 3 Tahun 2011 tanggal 24 Februari 2011, bersamaan dengan pembentukan

15 Pengadilan Agama lainnya di seluruh Indonesia, yaitu Pengadilan Agama Kota

Banjar, Pengadilan Agama Amurang, Pengadilan Agama Marisa, Pengadilan

Agama Parigi, Pengadilan Agama Andoolo, Pengadilan Agama Pasar Wajo,

Mahkmah Syarí’ah Tiga Redelong, Pengadilan Agama Kota Padang Sidempuan,

Pengadilan Agama Mentok, Pengadilan Agama Lebong, Pengadilan Agama Batu

Licin, Pengadilan Agama Taliwang, Pengadilan Agama Labuan Bajo, Pengadilan

Agama Nunukan, dan Pengadilan Agama Arso.

Meskipun demikian, Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya baru mulai

beroperasi sejak diresmikan oleh Dirjen Badan Peradilan Agama MARI waktu itu

oleh Drs. H. Wahyu Widiana, MA pada tanggal 22 Nopember 2011. Sesaat

setelah PA Kota Tasikmalaya diresmikan kemudian dilantik Ketua PA Kota

Tasikmalaya pertama, yaitu Drs. Uu Abdul Haris, M.H, oleh Wakil Ketua

Pengadilan Tinggi Agama Bandung (Drs. H. Hasan Bisri, SH, M.Hum). 

Sedangkan Wakil Ketua PA Kota Tasikmalaya pertama ada Drs. Asep M. Ali

Nurdin, MH dan Panitera atau sekretaris dijabat oleh Misbahul Bahri, S.Ag.

6
Pada saat  itu PA Kota Tasikmalaya belum memiliki gedung sendiri,

sehingga untuk beroperasi melayani para pencari keadilan  Pengadilan Agama

Kota Tasikmalaya menempati gedung milik Kementrian Agama Kabupaten

Tasikmalaya di Jl. Sutisna Senjaya.

Setelah itu pada tanggal 31 Januari 2017 diresmikanlah kantor

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya yang beralamat di Jln. Letnan Harun

Kelurahan Sukarindik Kecamatan, Bungursari kota Tasikmalaya

Pada awal diresmikannya, Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya baru

memiliki 12 pegawai dan telah beroperasi sejak hari kedua setelah diresemikan.

Akan tetapi Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya sudah dapat beroperasi

menerima dan memeriksa perkara di minggu pertama sebanyak kurang lebih 50

perkara dan pada bulan berikutnya menerima sekitar 200 perkara. Dan pada saat

ini Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya telah memiliki 24 Pegawai dengan rata-

rata perkara yang diterima perbulan  sekitar 200 perkara.

Sejak bulan September 2013 Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

dipimpin oleh Dra. Siti Zurbaniyah, SH, M.Hi sebagai Ketua dan Drs. Abun

Bunyamin, SH sebagai Wakil Ketua.

Pada Bulan Agustus 2015 Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

dipimpin oleh Drs. H. Muhammad Umar, S.Ag, M.HI sebagai Ketua dan Drs.

Abun Bunyamin, S.H sebagai Wakil Ketua. Dan pada tanggal 09 September 2016

Drs. Abun Bunyamin,S.H dilantik menjadi Ketua Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya dan pada tanggal 16 September 2016 dilantik Fakhrurrazi, S.Ag,

7
M.HI sebagai Wakil Ketua pada Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya, sampai

saat sekarang ini.

B. Visi dan Misi Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Visi :

"Mewujudkan Peradilan Agama yang Agung"

Misi :

1. Menciptakan lembaga peradilan yang mandiri dan independen, bersih dan

berwibawa sebagai syarat utama bagi tegaknya negara hukum.

2. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat sebagai wujud

peningkatan kualitas pelayanan kepada publik.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia peradilan secara

berkelanjutan. Peningkatan kualitas ini akan memberikan dampak positif

dalam menciptakan profesionalisme, etos kerja serta mutu

produktifitasnya.

4. Mewujudkan serta meningkatkan sarana dan prasarana yang representatif,

aplikabel dan aksep-tabel terhadap perkembangan zaman yang semakin

pesat. Sarana prasarana merupakan instrumen kedua yang dirasakan sangat

penting untuk dioptimalkan untuk mencapai tujuan, visi dan misi

organisasi.

5. Mewujudkan serta mengembangkan keterbukaan informasi secara

bermartabat dan bertanggungjawab. Hal ini merupakan jawaban atas

8
panggilan pelayanan publik serta bentuk akselerasi yang memang harus

dilakukan dalam rangka menghadapi tantangan perkembangan zaman.

6. Mendukung serta melaksanakan keputusan-keputusan dan atau instruksi-

instruksi organisasi vertikal maupun horisontal. Pengadilan Agama

Subangmerupakan salah satu lembaga peradilan dari sekian lembaga

peradilan lainnya yang bertugas melaksanakan kekuasaan kehakiman.

C. Tujuan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Adapun tujuan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya adalah:

1. Untuk melaksanakan tugas pokok dan tugas-tugas peradilan Agama dalam

turut mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat yang aman, tentram

dan tertib sebagai bagian integral dalam upaya mewujudkan masyarakat

madani.

2. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai, baik nilai insrtinsik maupun nilai

ektrinsik. Dimasa depan nilai-nilai, baik nilai kehakiman Islam yang

bersumber dari nilai-nilai universal Islam tetap akan menjadi landasan dan

etos pengabdian hakim khususna dan aparat Peradilan Agama umumnya.

3. Untuk melakukan peran serta secara konstruktif dan aspiratif dalam

pembangunan bangsa, khususnya pembangunan nasional. Melanjutkan

pembangunan bansa merupakan tugas nasional dan Peradilan Agama

menjadi bagian integral di dalamnya. Eksistensi, kiprah dan kinerja

Peradilan Agama senantiasa didambakan dan memperoleh legitimasi

rakyat baik formal maupun kultural.

9
D. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Rincian tugas dan tanggung jawab struktur organisasi Pengadilan Agama

Kota Tasikmalaya Kelas II adalah sebagai berikut :

1. Ketua

Rincian Tugas ketua, yaitu:

a. Memimpin dan bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas

pokok Pengadilan Agama secara baik dan benar

10
b. Memimpin dan bertanggung jawab atas terselenggaranya peradilan

yang Independen, transparan, sederhana, cepat, dan biaya ringan

c. Membuat perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dengan

pengawasan secara efektif dan efesien dalam rangka menunjang

pelaksanaan tugas-tugas organisasi

d. Membagi tugas dan tanggung jawab secara jelas dalam rangka

mewujudkan keserasian dan kerjasama antara Pejabat/Pelaksana

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

e. Melaksanakan pertemuan berkala sekurang-kurangnya 2 (dua)

bulan sekali dengan para Hakim serta Pejabat

Struktural/Fungsional dan sekurang-kurangnya 1 (satu ) bulan

sekali dengan seluruh karyawan

f. Menetapkan panjar biaya perkara sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku dengan taksiran disesuaikan dengan

jarak/radius tempat tinggal dengan Kantor Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya

g. Mendistribusikan perkara gugatan dan permohonan melalui

Penunjukan Majelis Hakim

h. Memerintahkan kepada Jurusita untuk melakukan pemanggilan,

agar terhadap Termohon Eksekusi dapat dilakukan tegoran

(Aanmaning) untuk memenuhi putusan yang telah berkekuatan

hukum tetap, putusan serta merta, putusan provisi dan pelaksanaan

eksekusi lainnya

11
i. Memerintahkan kepada Jurusita untuk melaksanakan Somasi &

Berwenang menangguhkan eksekusi untuk jangka waktu tertentu

dalam hal ada gugatan perlawanan;

j. Berwenang menangguhkan eksekusi dalam hal ada Permohonan

Peninjauan Kembali hanya atas perintah Ketua Mahkamah Agung

RI

k. Menetapkan pelaksanaan lelang, tempat pelaksanaan lelang dan

Kantor Lelang Negara sebagai pelaksanaan lelang

l. Memerintahkan dan memimpin jalannya eksekusi & Mengawasi

pelaksanaan Court Calender dan mengumumkannya pada

pertemuan berkala para Hakim

m. Meneliti Court Calender dan membina Hakim agar memutus

perkara yang diserahkan kepadanya paling lama 6 (enam) bulan

n. Memerintahkan kepada Majelis Hakim agar menyampaikan

putusan/penetapan kepada para pihak yang berperkara, paling lama

14 hari

o. Menunjuk Hakim Pengawas Bidang & Melakukan pembinaan

terhadap organisasi DHARMA YUKTI KARINI, IKAHI, dan lain-

lain yang ada dalam lingkungan Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya;

p. Memberi bimbingan dan pembinaan terhadap semua pejabat dan

pegawai Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya & Memberikan

hukuman disiplin pegawai menurut tingkat dan jenis hukuman

12
yang dilanggar oleh Pegawai Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya;

q. Melakukan penataan organisasi dan tata ruang demi

penyelenggaran tugas;

r. Mendisposisi surat-surat yang memerlukan tindak lanjut;

s. Menandatangani surat-surat penting dan / rahasia & Menilai

prestasi kerja Wakil Ketua, para Hakim, Panitera dan Sekretaris

kedalam penilaian prestasi kerja (SKP)

t. Menetapkan Majelis Hakim atas perkara yang terdaftar &

Menunjuk Hakim sebagai Mediator dari Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya;

u. Menunjuk Hakim untuk membantu pencari keadilan yang

memerlukannya termasuk untuk membuat gugatan/permohonan

lisan;

v. Membentuk Tim Promosi dan Mutasi (TPM), Tim Badan

Pertimbangan Jabatan dan pengurus IKAHI Cabang Pengadilan

Agama Kota Tasikmalaya

w. Membentuk Tim Penerimaan Tenaga Kontrak Pengadilan Agama

Kota Tasikmalaya & Membentuk Tim Penerimaan Pos Bakum

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya;

x. Mengambil sumpah/melantik para Hakim, pejabat Fungsional,

Struktural dan Pegawai Negeri sipil pada Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya;

13
y. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi yang

terkait serta dapat memberikan keterangan, pertimbangan, dan

nasihat tentang hukum kepada Instansi Pemerintah apabila diminta.

z. Melaksanakan tugas lainnya yang menjadi wewenang dan

tanggung jawab sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan

yang berlaku.

Tanggung Jawab ketua, yaitu:

a. Kesinambungan pembinaan dan pengembangan bawahan

b. Keberhasilan dan kebenaran dalam pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi pengadilan

c. Pengamanan kebijakan atasan

d. Kebenaran laporan kepada atasan.

2. Wakil ketua

Tugas wakil ketua, yaitu:

a. Membantu Ketua dalam membuat program kerja jangka pendek

dan jangka panjang, pelaksanaan serta pengorganisasiannya

b. Mewakili tugas Ketua bila berhalangan

c. Melakukan pengawasan intern sesuai dengan rencana kerja dan

ketentuan yang berlaku serta melaporkan hasil pengawasan

tersebut kepada Ketua

d. Menerima berkas perkara dan menetapkan tanggal hari sidang

untuk di proses persidangan

14
e. Melaksanakan dan memimpin persidangan perkara yang

ditanganinya bersama anggota Majelisnya

f. Melakukan koordinasi dengan para Hakim Pengawas Bidang

selaku Koordinator Pengawas Bidang

g. Melakukan Pengawasan Disiplin Kerja seluruh pegawai selaku

Ketua Tim Pengawas Penegakan Disiplin Kerja

h. Bersama Ketua Pengadilan Agama melakukan rapat berkala dan

pembinaan-pembinaan lainnya bagi seluruh pegawai

i. Melaksanakan tugas sebagai Mediator.

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Ketua baik

secara lisan maupun tertulis.

3. Hakim

Rincian Tugas dan Tanggung Jawab Hakim :

a. Membantu Pimpinan dalam membuat program kerja jangka

pendek dan jangka panjang, pelaksanaan dan pengorganisasiannya

b. Menerima dan mempelajari berkas yang diterima

c. Menetapkan hari sidang terhadap perkara yang diterima

d. Menetapkan penyitaan

e. Memimpin sidang untuk memeriksa dan memutus perkara yang

diberikan kepadanya

f. Meneliti dan menadatangani Berita Acara Persidangan

g. Membuat dan menandatangani Putusan/Penetapan

15
h. Bertanggung jawab terhadap penyelesaian/minutasi berkas perkara

yang sudah diputus

i. Membuat Court Calender dengan baik dan tertib

j. Membuat laporan kegiatan hakim setiap bulan dan diserahkan

kepada Wakil Ketua

k. Melaksanakan pengawasan, bimbingan dan arahan dalam bidang

yang telah ditentukan sesuai dengan surat keputusan Ketua

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya tentang hakim pengawas

l. Mengadakan Musyawarah Majelis

m. Mempelajarai dan mendiskusikan secara berkala

putusan/permasalahan hukum yang diterma dari PTA dan MARI

n. Membuat SKP

o. Melaksanakan tugas - tugas lain yang atas perintah pimpinan baik

secara lisan maupun tertulis.

4. Panitera

Rincian Tugas Panitera:

a. Memimpin Kepaniteraan Pengadilan Agama, dan bertanggung

jawab dalam pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara

b. Menetapkan program kerja tahunan Kepaniteraan,

menyelenggarakan evaluasi dan pelaporannya

c. Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan,

dokumen, buku daftar, buku jurnal, buku register, dan surat-surat /

dokumen lainnya yang disimpan di Kepaniteraan

16
d. Membaca dan menerima disposisi surat masuk bidang

kepaniteraan

e. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan administrasi keuangan

perkara dan uang titipan pihak ketiga (Konsignasi)

f. Mengatur pembagian tugas bagi Pejabat Kepaniteraan, Panitera

Pengganti, Jurusita, Jurusita Pengganti dan Pelaksana Administrasi

bidang kepaniteraan

g. Meneliti dan memeriksa kelengkapan berkas perkara baru &

Menetapkan Penunjukan PP dan JSP perkara baru

h. Memeriksa data perkara, rencana anggaran biaya proses, dan

laporan biaya proses & Menandatangani laporan perkara,

keuangan perkara dan biaya proses

i. Menerima berkas gugatan / permohonan dari majelis hakim &

Membuat jadwal persidangan, mendampingi hakim, dan membuat

BAS

j. Membantu mengetik putusan / penetapan & Melaporkan

penundaan sidang dan amar putusan ke petugas register, dan

membantu penyelesaian minutasi berkas perkara

k. Melaksanakan penyelesaian berkas perkara yang telah diminutasi,

diserahkan ke Meja III untuk diberi sampul, dijahit dan disegel

l. Menandatangani Akta Cerai salinan Putusan / Penetapan

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya, dan surat - surat lain yang

17
menjadi wewenangnya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

m. Memeriksa dan menandatangani Akta

n. Pernyataan Permohonan (Banding, Kasasi, dan Peninjauan

Kembali) dan Akta Pencabutan (Banding, Kasasi, dan Peninjauan

Kembali)

o. Pemberitahuan pernyataan permohonan Banding, Kasasi, dan

Peninjauan Kembali dan pemberitahuan untuk Inzage

p. Penerimaan memori, kontra memori : Banding, Kasasi Dan

Peninjauan Kembali

q. Penyampaian memori, kontra memori : Banding, Kasasi Dan

Peninjauan Kembali

r. Pemberitahuan putusan Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali

s. Memeriksa dan mengirimkan berkas perkara yang dimohonkan

Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali dalam tenggang waktu

sesuai dengan ketentuan yang berlaku

t. Melaksanakan Penyitaan dan Eksekusi

u. Melaksanakan lelang sesuai dengan perintah Ketua Pengadilan,

mengawasi dan melaporkannya

v. Melaksanakan isi putusan yang dimohonkan eksekusi dan

melaporkannya pada pimpinan Pengadilan Agama;

w. Mengadakan rapat berkala baik dengan Pejabat Kepaniteraan dan

Pelaksana serta membuat laporannya

18
x. Menilai prestasi kerja jajaran Kepaniteraan, Melakukan

pengawasan terhadap Penegakan Disiplin Pegawai, Mengikuti

Rapat BAPERJAKAT;

y. Menandatangani SKP Wakil Panitera, Panitera Muda, Panitera

Pengganti, Jurusita, Jurusita Pengganti, serta pelaksana pada

bagian Kepaniteraan

z. Menyampaikan saran dan pendapat kepada pimpinan &

Melaksanakan tugas - tugas lain yang atas perintah pimpinan baik

secara lisan maupun tertulis.

Tanggung Jawab panitera, yaitu:

a. Kesinambungan pembinaan pengembangan bawahan;

b. Keberhasilan dan kebenaran pelaksanaan tugas Administrasi

Umum dan Administrasi keperkaraan, Manajemen Pengadilan dan

Pelayanan Publik;

c. Memaksimalkan penggunaan sumber daya;

d. Kebenaran laporan kepada atasan.

5. Panmud Hukum

Rincian tugas panmud hukum, yaitu:

a. Menyiapkan dan menyerahkan salinan-salinan putusan / penetapan

/ akta cerai atas permintaan para pihak;

b. Bertanggung jawab terhadap pengisian register Akta Cerai dengan

benar dan akurat ;

19
c. Menyimpan arsip perkara pada box-box arsip dan membuat

kendali arsip sesuai ketentuan Bindalmin ;

d. Membuat, mengirim laporan-laporan secara tepat waktu, yang

meliputi :

1) Laporan keadaan perkara (LI-PA1), laporan keuangan (LI-

PA7), dan laporan jenis perkara (LI-PA8) yang dibuat

sebulan sekali

2) Laporan perkara yang dimohonkan banding (LI-PA2),

kasasi (LI-PA3), dan peninjauan kembali (LI-PA4) serta

laporan perkara yang dimohonkan eksekusi (LI-PA5), yang

dibuat untuk setiap empat bulan atau pada akhir bulan

April, Agustus dan Desember

3) Laporan tentang kegiatan Hakim (LI-PA6), dibuat setiap

enam bulan sekali yaitu pada akhir bulan Juni dan

Desember

4) Meng-up load setiap laporan yang telah di susun

e. Mengumpulkan, mengelola, mengkaji data dan menyajikan

statistik perkara

f. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksana Sub Kepaniteraan

Hukum

g. Mendistribusikan tugas-tugas kepada Pelaksana Sub Kepaniteraan

Hukum

h. Mempersiapkan berkas-berkas yang akan disidangkan ;

20
i. Mengadakan pertemuan berkala dengan seluruh Pelaksana Sub

Kepaniteraan Hukum ;

j. Membuat catatan kegiatan harian ;

k. Melaksanakan tugas - tugas lain yang atas perintah pimpinan baik

secara lisan maupun tertulis.

6. Panmud gugatan

Rincian Tugas sebagai Panitera Muda Gugatan :

a. Bertanggungjawab terhadap proses

penerimaan perkara gugatan, dan mengisikannya ke dalam buku

register induk perkara gugatan sesuai urutan penerimaan dari

pemegang Kas, dan membubuhi nomor perkara sesuai dengan

urutan dalam buku register tersebut

b. Melengkapi berkas perkara gugatan yang

diterima dengan formulir / instrumen yang telah ditetapkan, untuk

kemudian diserahkan kepada Wakil Panitera

c. Menaksir Panjar biaya Perkara Gugatan,

Verzet,Banding, Kasasi, PK, Sita dan Exsekusi sesuai dengan

Radius yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam SKUM

d. Bertanggung jawab terhadap pengisian

kolom-kolom register perkara gugatan, Register Mediasi, Register

Perkara Prodeo dan Register Surat Kuasa dengan tertib, cermat,

dan lengkap serta tepat waktu, berdasarkan jalannya persidangan

perkara

21
e. Menyerahkan berkas perkara yang telah

dibuatkan PMH kepada Ketua Majelis Hakim dan mencatat

pembagian tersebut pada sebuah daftar secara cermat Menerima :

1) Memori Banding

2) Kontra Memori Banding

3) Memori Kasasi

4) Kontra Memori Kasasi

5) Jawaban / tanggapan atas alasan Peninjauan Kembali

f. Mempersiapkan, meneliti kelengkapan

berkas bundel A dan bundel B bagi perkara yang dimohonkan

banding, kasasi dan Peninjauan Kembali, sesuai ketentuan yang

berlaku

g. Menggandakan berkas bundel A dan Bundel

B serta menjilidnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

h. Mengirimkan berkas perkara yang

dimohonkan banding, kasasi dan peninjauan kembali secara tepat

waktu

i. Menyimpan salinan berkas yang sedang

dalam upaya hukum

j. Menetapkan urutan dan giliran Jurusita atau

para Jurusita Pengganti yang melaksanakan pekerjaan

kejurusitaan

22
k. Memimpin dan mengkoordinasikan

pelaksana Sub Kepaniteraan Gugatan

l. Mendistribusikan tugas-tugas kepada

Pelaksana Sub Kepaniteraan Gugatan

m. Mempersiapkan berkas-berkas yang akan

disidangkan

n. Mengadakan pertemuan berkala dengan

seluruh Pelaksana Sub Kepaniteraan Gugatan

o. Menyampaikan laporan-laporan secara

periodik kepada Panitera melalui Wakil Panitera tentang perkara

gugatan

p. Membuat catatan kegiatan harian

q. Melaksanakan tugas - tugas lain yang atas

perintah pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.

Tanggung Jawab Panmud Gugatan :

a. Kesinambungan pembinaan pengembangan bawahan;

b. Keberhasilan dan kebenaran pelaksanaan tugas pada kepaniteraan

Muda Gugatan;

c. Memaksimalkan penggunaan sumber daya;

d. Kebenaran laporan kepada atasan.

7. Panmud permohonan

Rincian Tugas sebagai Panitera Muda Permohonan :

23
a. Mendaftarkan perkara Permohonan (baru) kedalam buku Register

Induk perkara permohonan sesuai urutan penerimaan dari pemegang

kas, dan membubuhi nomor perkara sesuai urutan dalam buku register

tersebut

b. Melengkapi berkas perkara permohonan yang diterima dengan

formulir / instrumen yang telah ditetapkan, untuk kemudian

diserahkan kepada Wakil Panitera

c. Bertanggung jawab terhadap pengisian kolom-kolom register perkara

permohonan dengan tertib, cermat, dan lengkap serta tepat waktu,

berdasarkan jalannya persidangan perkara

d. Bertanggung jawab terhadap pengisian buku register :

1) Buku Register Permohonan (Voluntair), Register Banding, Kasasi,

PK, Penyitaan Barang Bergerak, Penyitaan barang Tidak Bergerak

dan Exsekusi

e. Menyerahkan berkas perkara yang telah dibuatkan PMH kepada Ketua

Majelis Hakim dan mencatat pembagian tersebut pada sebuah daftar

secara cermat

f. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksana Sub Kepaniteraan

Permohonan

g. Mendistribusikan tugas-tugas kepada Pelaksana Sub Kepaniteraan

Permohonan

h. Mengadakan pertemuan berkala dengan seluruh Pelaksana Sub

Kepaniteraan Permohonan

24
i. Menyampaikan laporan-laporan secara periodik kepada Panitera

melalui Wakil Panitera tentang perkara Permohonan

j. Membuat catatan kegiatan harian

k. Melaksanakan tugas - tugas lain yang atas perintah pimpinan baik

secara lisan maupun tertulis.

8. Panitera Pengganti

Rincian Tugas sebagai Panitera Pengganti :

a. Membantu Hakim dalam persidangan dengan mengikuti dan mencatat

jalannya sidang pengadilan ;

b. Membantu Hakim dalam hal Penetapan hari sidang dan berita acara

persidangan yang harus selesai sebelum sidang berikutnya ;

c. Melaporkan perkembangan perkara kepada Meja II (baca : Petugas

Register) setiap kali selesai sidang, untuk dicatat dalam register

perkara hal-hal sebagai berikut :

1) Penundaan hari sidang, dan alasannya ;

2) Perkara yang sudah diputus berikut amarnya ;

d. Melaporkan kepada Kasir Perkara yang sudah putus untuk dikeluarkan

biaya redaksi dan materai

e. Menandatangani Berita Acara Persidangan bersama-sama dengan

Hakim Ketua Majelis serta asli Putusan / Penetapan

f. Menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum bila telah

selesai diminutasi

g. Membuat catatan kegiatan harian

25
h. Melaksanakan tugas lain dibidang perkara yang diberikan oleh

Panitera.

i. Melaksanakan tugas - tugas lain yang atas perintah pimpinan baik

secara lisan maupun tertulis.

Tanggung Jawab:

a. Keberhasilan dan kebenaran pelaksanaan tugas membantu Hakim

dalam melaksanakan tugas persidangan;

b. Kebenaran laporan kepada atasan.

9. Jurusita

Rincian Tugas sebagai Jurusita :

a. Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Majelis

Hakim

b. Menyampaikan pengumuman-pengumuman, panggilan, teguran-

teguran, dan pemberitahuan penetapan atau putusan Pengadilan

menurut cara-cara berdasarkan ketentuan undang-undang

c. Membuat Penetapan Aanmaning beserta Berita Acaranya

d. Mendampingi Panitera/Jurusita dalam melaksanakan Penyitaan

Jaminan, Sita Eksekusi dan Eksekusi

e. Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan

f. Atas petunjuk Panitera membuat berita acara penyitaan, yang salinan

resminya diserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

g. Membuat catatan kegiatan harian

26
h. Melaksanakan tugas - tugas lain yang atas perintah pimpinan baik

secara lisan maupun tertulis.

Tanggung Jawab:

a. Keberhasilan dan kebenaran pelaksanaan tugas yang diperintahkan

oleh Majelis hakim dalam kelancaran proses persidangan

b. Kebenaran laporan kepada atasan.

10. Jurusita Pengganti

Rincian Tugas sebagai Jurusita pengganti:

a. Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Majelis

Hakim

b. Menyampaikan pengumuman-pengumuman, panggilan, teguran-

teguran, dan pemberitahuan penetapan atau putusan Pengadilan baik

dari luar maupun dalam menurut cara-cara berdasarkan ketentuan

undang-undang

c. Membuat Penetapan Aanmaning beserta Berita Acaranya

d. Mendampingi Panitera/Jurusita dalam melaksnakan Penyitaan

Jaminan, Sita Eksekusi dan Eksekusi

e. Atas petunjuk Panitera membuat berita acara penyitaan, yang salinan

resminya diserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

f. Membuat catatan kegiatan harian

g. Melaksanakan tugas lain dibidang perkara yang diberikan oleh

Panitera.

27
h. Melaksanakan tugas - tugas lain yang atas perintah pimpinan baik

secara lisan maupun tertulis

Tugas Tambahan :

a. Sebagai pembantu kasir dalam

pembukuan Keuangan Perkara

b. Register Buku Induk Perkara ;

Tanggung Jawab:

a. Keberhasilan dan kebenaran pelaksanaan tugas yang

jugadiperintahkan oleh Majelis hakim dalam kelancaran proses

persidangan

b. Kebenaran laporan kepada atasan.

11. Sekretaris

Rincian Tugas Sebagai Sekretaris :

a. Mengawasi Pelaksanaan Urusan Kepegawaian dan Ortala.

b. Mengawasi Pelaksanaan Urusan Umum dan Keuangan.

c. Mengawasi Pelaksanaan Pengelolaan Teknologi Informasi dan

pelaporan.

d. Mengawasi Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip,

perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan dan

perpustakaan.

e. Memeriksa pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi

serta pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Agama

Kota Tasikmalaya.

28
f. Melaksanakan tugas sebagai Kuasa Pengguna Anggaran dan Kuasa

Pengguna Barang.

g. Melaksanakan tugas sebagai Pejabat Pembuat Komitmen /

Penanggung Jawab Kegiatan.

h. Memberi Pembinaan kinerja kepada Pegawai yang ada pada sub

Perencanaan IT dan Pelaporan, Sub Bagian Umum dan Keuangan

serta Sub Bagian Kepegawaian dan Ortala.

i. Bertanggung jawab atas kegiatan kesekretariatan, yang meliputi

urusan Kepegawaian dan Ortala, Umum dan Keuangan, serta IT

dan perencanaan.

j. Menetapkan program kerja tahunan, menyelenggarakan evaluasi

dan pelaporannya.

k. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan administrasi keuangan

keuangan DIPA selaku Kuasa Pengguna Anggaran;

l. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh unit kerja dan

pelaksana di bawahnya.

m. Mengatur pembagian tugas bagi Pejabat Kesekretariatan dan

Pelaksana.

n. Bertanggung jawab terhadap ketertiban dan kebersihan kantor,

kedisiplinan kerja pegawai serta urusan rumah tangga kantor

lainnya.

o. Bertanggung jawab terhadap ketertiban inventaris barang Kantor

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya sebagai KPB.

29
p. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dibidang kesekretariatan di

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya.

q. Memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk kepada

bawahannya dalam melaksanakan tugas.

r. Mengadakan rapat berkala baik dengan Pejabat Struktural maupun

dengan Pelaksana dan membuat laporannya.

s. Mendistribusikann surat-surat yang telah didisposisi Ketua

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya kepada unit pelaksana.

t. Mengadakan hubungan kerja.

u. Menilai prestasi kerja jajaran Kesekretariatan.

v. Menyampaikan saran dan pendapat kepada pimpinan

w. Membuat catatan kegiatan harian ;

x. Melaksanakan lelang sesuai dengan perintah Ketua Pengadilan,

mengawasi dan melaporkannya sebagai KPB;

y. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas seluruh tenaga

Kontrak

z. Melakukan pengawasan terhadap Penegakan Disiplin Pegawai,

Mengumpulkan bahan dan mengikuti Rapat BAPERJAKAT dan

Melaksanakan tugas - tugas lain yang atas perintah pimpinan baik

secara lisan maupun tertulis.

Tanggung Jawab:

a. Kesinambungan pembinaan pengembangan bawahan

30
b. Keberhasilan dan kebenaran pelaksanaan tugas dibidang

Administrasi Umum dan Pengelolaan DIPA

c. Memaksimalkan penggunaan sumber daya

d. Kebenaran laporan kepada atasan.

12. Kasubag kepegawaian dan ORTALA

Rincian Tugas sebagai Kasubag Kepegawaian dan Ortala :

a. Menerima, mencatat, mengelola, menyalurkan, dan menyelesaikan

surat- surat masuk/keluar yang berkaitan dengan urusan

KepegawaiaN

b. Menyelenggarakan Tata Usaha Kepegawaian yang meliputi :

1) Buku Induk Pegawai

2) Mencatat Perubahan pangkat, gaji, dan surat-surat lain pada

Buku Induk Pegawai

3) Meneliti / memeriksa / melengkapi file kepegawaian

4) Menyusun file kepegawaian perorangan sesuai dengan urutan

Nomor Induk Pegawai

5) Membuat data / daftar petunjuk isi file kepegawaian

6) Kartu Pegawai

7) Mengusulkan Kartu Pegawai ke PTA Jawa Barat

8) Kartu Istri dan Kartu Suami :

c. Mempersiapkan usul permintaan Karis / Karsu

d. Pengolahan data dan informasi kepegawaian :

1) Data umum kepegawaian (A1 s.d A9 dan Profil pegawai)

31
2) Data untuk perencanaan (B1 s.d B2)

3) Data untuk pembinaan dan pengembangan (C1 s.d C4)

4) Data untuk pelayanan mutasi (D1 s.d D8);

e. Mengurus kepangkatan, penggajian, pesangon / biaya pindah, cuti,

dan jabatan meliputi :

1) Menyelesaikan kenaikan pangkat, penyesuaian ijazah,

penyesuaian masa kerja, dan usul ralat SK yang keliru

2) Membuat surat keterangan kenaikan gaji berkala

3) Mengurus pengangkatan pegawai dalam suatu jabatan, baik

jabatan structural maupun fungsional

4) Mengusulkan pemberian pesangon / biaya pindah bagi pegawai

yang pindah tugas karena kepentingan dinas

5) Menerbitkan surat ijin cuti atas permohonan izin cuti pegawai

6) Membuat Surat Pernyataan Menduduki Jabatan (SPMJ) dan Surat

Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) serta Surat Pernyataan

Pelantikan ;

f. Mengurus pemberhentian pegawai baik karena mencapai batas usia

pensiun, atas permintaan sendiri, tidak atas permintaan sendiri,

maupun meninggal dunia (pensiun janda / duda)

g. Meningkatkan kualitas SDM / pengembangan karir pegawai melalui :

1) Membuat jadwal pembinaan rutin

2) Mengusulkan izin / tugas belajar / peserta ujian dinas

3) Mengusulkan calon peserta Diklatpim ;

32
h. Mengkoordinir penyelenggaraan tugas yang berkenaan dengan

kesehatan pegawai

i. Melaksanakan tugas sebagai Sekretaris BAPERJAKAT Pengadilan

Agama Kota Tasikmalaya (memberikan saran dan masukan dalam

mutasi, promosi, pemberian sanksi bagi pejabat dan Pegawai pada

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya)

j. Meningkatkan pemberian penghargaan pegawai melalui Satya

Lencana Karya Satya

k. Meningkatkan pemahaman pegawai tentang pengetahuan yang

menjadi bidang tugasnya: Pembinaan rutin & Berpartisipasi aktif

mengikut sertakan pegawai/pejabat dalam pelatihan-pelatihan dan

kegiatan lainya

l. Melaksanakan Tugas sebagai Tim penegakan disiplin kerja Pegawai

m. Melaksanakan Administrasi bagi pegawai yang melanggar disiplin

(menerima hukuman disiplin) sesuai dengan peraturan yang berlaku

n. Menyiapkan bahan orientasi bagi pegawai/pejabat baru dan di

orientasi oleh atasan langsung

o. Menyusun laporan kegiatan Urusan Kepegawaian

p. Membuat perencanaan dibidang kepegawaian untuk kebutuhan /

pengadaan Hakim, Panitera, dan pegawai lainnya berdasarkan analisis

jabatan

q. Membimbing dan mengawasi pelaksanaan tugas para pegawai yang

menjadi bawahannya

33
r. Membuat Catatan Kegiatan Harian

s. Operator SIMPEG dan SIKEP

t. Menyiapkan bahan pembuatan SKP dan penilaian SKP seluruh

pegawai dan membuat penilaian prestasi kerja seluruh pegawai

u. Melaksanakan tugas - tugas lain yang atas perintah pimpinan baik

secara lisan maupun tertulis.

Tanggung Jawab:

a. Kesinambungan pembinaan dan

pengembangan bawahan;

b. Keberhasilan dan kebenaran pelaksanaan

tugas pada bagian Kepegawaian;

c. Memaksimalkan penggunaan sumber daya;

d. Kebenaran laporan kepada atasan.

13. Kasubag umum & keuangan

Rincian Tugas sebagai Kasubag Umum dan Keuangan :

a. Urusan surat menyurat :

1) Menerima, mencatat, dan menyalurkan surat-surat masuk kepada

unit pengolah

2) Membuka dan menyortir surat-surat masuk yang bersipat rutin

3) Meneruskan surat-surat yang telah diagenda kepada Ketua

melalui Panitera/Sekretaris untuk diberi disposisi dan

diteruskannya sesuai dengan disposisi Ketua ataupun

Panitera/Sekretaris

34
4) Memelihara dan mengatur pemakaian Cap Dinas dan Kop Surat

5) Menerima, meneliti, dan mencatat semua konsep surat / bahan

yang akan diketik / digandakan

6) Mengoreksi surat-surat / bahan-bahan yang telah selesai ditik /

digandakan

7) Mengirim surat-surat yang telah ditandatangani oleh pejabat

berwenang ke alamat masing-masing

8) Mengurus pengetikan / penggandaan surat-surat keluar sesuai

dengan kode indeks yang ditetapkan

9) Menyusun, memelihara, dan menyimpan arsip kantor secara

sistimatis dan terus menerus sesuai dengan pola pengarsipan

dinamis

10) Melaksanakan penyusutan arsip dengan cara penyerahan dan

pemusnahan ;

b. Urusan Perlengkapan :

1) Membuat perencanaan penggandaan barang dan alat-alat

keperluan kantor, mengurus, memelihara barang-barang

inventaris milik negara serta mengajukan usul penghapusan

Barang Milik Negara

2) Mengurus pembelian barang-barang kebutuhan kantor

berdasarkan surat pesanan yang telah ditanda tangani dan

disetujui Panitera/Sekretaris

35
3) Menyusun dan membuat laporan secara periodik Barang Milik

Negara

4) Meneliti, mengusulkan, dan menetapkan penghapusan barang

inventaris di lingkungan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

5) Sebagai Operator SIMAK BMN dan penomoran barang

inventaris;

c. Urusan rumah tangga :

1) Mengatur penerimaan tamu pada Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya

2) Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan kebersihan kantor

serta lain-lain yang berkenaan dengan urusan rumah tangga

kantor

3) Melaksanakan tugas-tugas kehumasan dan keprotokolan

4) Merencanakan, mengusulkan kebutuhan ATK dan keperluan

rumah tangga lainnya melalui PPK

5) Mengkoordinir Keamanan lingkungan Kantor supaya Kondusif

6) Mengatur, membagi tugas mengevaluasi, dan menilai tenaga

kontrak

7) Membuat laporan kinerja Tenaga Kontrak Kepada KPA;

d. Urusan lain-lain :

1) Menata dan Mengolah perpustakaan Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya

36
2) Membimbing, mengawasi para pegawai yang menjadi

bawahannya

3) Membuat catatan kegiatan harian

4) Menerima, mencatat, mengelola, menyalurkan, dan

menyelesaikan surat-surat masuk / keluar tentang Keuangan

5) Melakukan program proyeksi kebutuhan anggaran rutin tahunan

untuk penyusunan RKAKL tahun berikutnya;

e. Membuat rencana prioritas penggunaan Anggaran DIPA ;

f. Mengusulkan Revisi DIPA;

g. Membuat, menghimpun dan meneliti laporan keuangan ;

h. Membuat laporan kegiatan urusan Keuangan ;

i. Mengawasi dan membimbing pelaksanaan tugas Bendahara

Penerima, dan Bendahara Pengeluaran DIPA dan pelaksana

keuangan lainnya;

j. Membuat catatan kegiatan harian ;

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris;

l. Rekonsiliasi dengan KPPN;

m. Operator SAKPA

n. Melaksanakan tugas - tugas lain yang atas perintah pimpinan baik

secara lisan maupun tertulis.

Tanggung Jawab:

a. Kesinambungan pembinaan pengembangan bawahan

37
b. Keberhasilan dan kebenaran pelaksanaan tugas pada surat

menyurat, Inventaris dan rumah tangga kantor

c. Keberhasilan dan kebenaran pelaksanaan tugas pada bagian

Keuangan DIPA dan Penerimaan Negara Bukan Pajak

d. Memaksimalkan penggunaan sumber daya

e. Kebenaran laporan kepada atasan.

14. Kasubag perencanaan IT dan pelaporan

Rincian Tugas sebagai Kepala Sub Bagian Perencanaan, IT, dan

Pelaporan:

a. Menyiapkan bahan penyusunan Program

Kerja Sub Kepaniteraan dan Kesekretariatan

b. Menyusun dan menyempurnakan SOP yang

diterima dari Kesekretariatan dan Kepaniteraan serta didokumentasikan

secara baik.

c. Menyusun Rencana strategis, Indikator

Utama, RKT, PKT dan SAKIP (LPKIJ)

d. Menyusun RKA-KL dan Petunjuk

Operasional Kerja

e. Melaksanakan Revisi DIPA ke DJA dan

DJPB

f. Bertanggung jawab dalam hal Pengelolaan

Teknologi Informasi dan statistik

38
g. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi

Kegiatan

h. Membuat Laporan Tahunan

i. Bertanggung jawab dalam Dokumentasi

Arsip Pelaporan dan kegiatan

j. Memberi Penilaian kepada bawahan

k. Melaksanakan tugas - tugas lain yang atas

perintah pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.

Tanggung Jawab:

a. Kesinambungan pembinaan pengembangan bawahan;

b. Keberhasilan dan kebenaran perencanaan dan Pelaporan

pada bagian Kepaniteraan dan Kesekretariatan;

c. Memaksimalkan penggunaan sumber daya;

d. Kebenaran laporan kepada atasan.

E. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Pengadilan Agama, yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama

bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-

perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang

perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum

Islam, serta wakaf dan shadaqah, sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undang-

undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang Peradilan Agama.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama

mempunyai fungsi sebagai berikut:

39
1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan

bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi

2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi

dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya

3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di

lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan

kecuali biaya perkara)

4. Memberikan Keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum

Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta

sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-Undang Nomor 50 Tahun

2010 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun

1989 tentang Peradilan Agama

5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan

pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang

beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam

sebagaimana diatur dalam Pasal 107 ayat (2) Undang-Undang Nomor

3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7

tahun 1989 tentang Peradilan Agama

6. Waarmerking Akta Keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan

deposito/ tabungan, pensiunan dan sebagainya

7. Pelaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan

hukum, pelaksanaan hisab rukyat, pelayanan riset/penelitian dan

sebagainya.

40
41
BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN WEWENANG PENYELESAIAN PERKARA

PENGADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA

A. Kedudukan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Menurut UUD 1945 Pasal 24 ayat (2) menyatakan : “Kekuasaan

kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang

ada di bawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan

Agama, lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara,

dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi .”

UU Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah

diubah dan ditambah dengan UU Nomor 3 Tahun 2006 dan UU Nomor 50 Tahun

2009, Pasal 2 menyatakan :"Peradilan Agama merupakan salah satu pelaksana

kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam

mengenai perkara perdata tertentu yang diatur dalam undang-undang ini."

Pasal 3 UU Peradilan Agama tersebut menyatakan :

1. Kekuasaan kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh :

a. Pengadilan Agama

b. Pengadilan Tinggi Agama

2. Kekuasaan kehakiman di lingkungan Pengadilan Agama berpuncak pada

Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.

42
B. Tugas Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya melaksanakan tugasnya sesuai

dengan ketentuan Pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006

Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan

Agama adalah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara tertentu antara

orang-orang yang beragama Islam di bidang :

1. Perkawinan

Hal-hal yang diatur dalam atau berdasarkan Undang-undang mengenai

perkawinan yang berlaku yang dilakukan menurut syari’ah, antara lain :

a. Izin beristri lebih dari seorang

b. Izin melangsungkan perkawinan bagi orang yang belum berusia

21(dua puluh satu) tahun, dalam hal orang tua wali, atau keluarga

dalam garis lurus ada perbedaan pendapat

c. Dispensasi kawin

d. Pencegahan perkawinan

e. Penolakan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah

f. Pembatalan perkawinan

g. Gugatan kelalaian atas kewajiban suami dan istri

h. Perceraian karena talak

i. Gugatan perceraian

j. Penyelesaian harta bersama

k. Penguasaan anak-anak

43
l. Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bilamana

bapak yang seharusnya bertanggung jawab tidak mematuhinya

m. Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada

bekas istri atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas istri

n. Putusan tentang sah tidaknya seorang anak

o. Putusan tentang pencabutan kekuasaan orang tua

p. Pencabutan kekuasaan wali

q. Penunjukan orang lain sebagai wali oleh pengadilan dalam hal

kekuasaan seorang wali dicabut

r. Penunjukan seorang wali dalam hal seorang anak yang belum cukup

umur 18 (delapan belas) tahun yang ditinggal kedua orang tuanya

s. Pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak yang ada

di bawah kekuasaannya

t. Penetapan asal-usul seorang anak dan penetapan pengangkatan anak

berdasarkan hukum Islam

u. Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan

perkawinan campuran

v. Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan dijalankan

menurut peraturan yang lain

2. Waris

Penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta

peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan

44
pembagian harta peninggalan tersebut, serta penetapan pengadilan atas

permohoonan seseorang tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris,

penentuan bagian masing-masing ahli waris.

3. Wasiat

Perbuatan seseorang memberikan suatu benda atau manfaat kepada orang

lain atau lembaga/badan hukum, yang berlaku setelah yang memberi tersebut

meninggal dunia.

4. Hibah

Pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang

kepada orang lain yang masih hidup untuk dimiliki.

5. Wakaf

Perbuatan seseorang atau sekelompok orang (wakif) untuk memisahkan

dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan

selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna

keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syari’ah.

6. Zakat

Harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan hukum

yang dimliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan syari’ah untuk diberikan

kepada yang berhak menerimanya.

45
7. Infaq

Perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain guna

menutupi kebutuhan, baik berupa makanan, muniman, mendermakan,

memberikan rezeki (karunia), atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain

berdasarkan rasa ikhlas dan karena Allah Subhanahu Wata’ala.

8. Shodaqoh

Perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain atau lembaga/badan

hukum secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu

dengan mengharap ridho Allah swt. dan pahala semata

9. Ekonomi syari’ah

Perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip

syari’ah, antara lain meliputi:

1) Bank Syari’ah

2) Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah

3) Asuransi Syari’ah

4) Reasuransi Syari’ah

5) Reksa Dana Syari’ah

6) Obligasi Syari’ah dan Surat Berharga Berjangka Menengah Syari’ah

7) Sekuritas Syari’ah

8) Pembiayaan Syari’ah

9) Pegadaian Syari’ah

46
10) Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari’ah

11) Bisnis Syari’ah;

Untuk melaksanakan tugas – tugas pokok tersebut Pengadilan Agama

mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Fungsi Mengadili (judicial power)

Yaitu memeriksa dan mengadili perkara perkara yang menjadi

kewenangan pengadilan agama di wilayah hukum masing-masing ; (vide Pasal 49

Undang – Undang No. 7 Tahun 1989 jo. Undang – Undang No. 3 Tahun 2006)

2) Fungsi Pengawasan

Yaitu mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku

Hakim, Panitera / Sekretaris, dan seluruh jajarannya (vide : Pasal 53 ayat (1)

Undang – Undang No. 7 Tahun 1989 jo. Undang – Undang No. 3 Tahun 2006) ;

Serta terhadap pelaksanaan administrasi umum. (vide : Undang – Undang No. 4

Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman). Pengawasan tersebut dilakukan

secara berkala oleh Hakim Pengawas Bidang

3) Fungsi Pembinaan

Yaitu memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk kepada

jajarannya, baik yang menyangkut tugas teknis yustisial, administrasi peradilan

maupun administrasi umum. (vide : Pasal 53 ayat (3) Undang-undang Nomor 7

Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006)

47
4) Fungsi Administratif

Yaitu memberikan pelayanan administrasi kepaniteraan bagi perkara

tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi, perkara banding, kasasi dan

peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya. Dan memberikan

pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan

Agama (Bidang Kepegawaian, Bidang Keuangan dan Bidang Umum)

5) Fungsi Nasehat

Yaitu memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum

Islam pada instansi pemerintah di wilayah hukumnya, apabila diminta

sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama

6) Fungsi lainnya

Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab dan rukyat dengan

instansi lain yang terkait.seperti DEPAG, MUI,Ormas Islam dan lain-lain (vide :

Pasal 52 A Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006).

Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penilitian dan sebagainya

serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan

dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua

Mahkamah Agung RI Nomor KMA/144/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan

Informasi di Pengadilan.

48
C. Kewenangan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Kewenangan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya seperti yang saya

ketahui terbagi kedalam dua bagian yaitu:

1. Kewenangan Absolut

Kewenangan Mutlak (Absolute Competensi) yaitu kewenangan yang

menyangkut kekuasaan mutlak untuk mengadili suatu perkara, artinya

perkara tersebut hanya bisa diperiksa dan diadili oleh Pengadilan Agama.

Dalam istilah lain disebut “Atribut Van Rechsmacht”.

Kewenangan Absolut PA Kota Tasikmalaya yaitu sesuai dengan

kewenangan PA pada umum nya yaitu: Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006, Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus

dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang

beragama Islam di bidang:

a. Perkawinan

b. Waris

c. Wasiat

d. Hibah

e. Wakaf

f. Zakat

g. Infaq

h. Shadaqah

i. Ekonomi syari'ah

49
2. Kewenangan Relatif 

Kewenangan Relatif (Relative Competensi) yaitu kewenangan

mengadili suatu perkara yang menyangkut wilayah/daerah hukum

(yurisdiksi), hal ini dikaitkan dengan tempat tinggal pihak-pihak

berperkara. Ketentuan umum menentukan gugatan diajukan kepada

pengadilan yang mewilayahi tempat tinggal tergugat (Pasal 120 ayat (1)

HIR/Pasal 142 ayat (1) RBg. Dalam Perkara perceraian gugatan diajukan

ke pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat tinggal isteri (Pasal

66 ayat (2) dan Pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989).

Dalam istilah lain kewenangan relatif ini disebut “Distribute van

Rechtsmacht”. Pengadilan yang berhak mengadili suatu perkara dalam

bahasa latin disebut dengan istilah “Actor Sequitur Forum Rei”.

50
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS TEMUAN LAPANGAN DI

PENGADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA

A. Prosedur Pengajuan Perkara di Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Adapun Prosedur Pengajuan Perkara di Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya, yaitu:

1. Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya dengan

membawa persyaratan buku nikah asli, foto copy buku nikah di satu

lembarkan di tempel materai dan di cap di kantor POS, foto copy KTP di

satu lembarkan di tempel di materai dan di cap POS, dan alamat tempat

tergugat.

2. Pihak berperkara menghadap POS BAKUM (Bantuan Hukum) untuk

membuat surat gugatan atau permohonan.

3. Pihak berperkara menghadap petugas Meja I dan menyerahkan surat

gugatan atau permohonan,minimal 2 (dua) rangkap. Untuk surat gugatan

ditambah sejumlah Tergugat.

4. Petugas Meja I (dapat) memberikan penjelasan yang dianggap perlu

berkenaan dengan perkara yang diajukan dan menaksir panjar biaya

perkara yang kemudian ditulis dalam Surat Kuasa Untuk Membayar

(SKUM). Besarnya panjar biaya perkara diperkirakan harus telah

mencukupi untuk menyelesaikan perkara tersebut,didasarkan pada pasal

182 ayat (1) HIR atau pasal 90 Undang-Undang Republik Indonesia

51
Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan AtasUndang-Undang Nomor : 7

Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama. Catatan :

a. Bagi yang tidak mampu dapat diijinkan berperkara secara Prodeo

( cuma-cuma). Ketidakmampuan tersebut dibuktikan dengan

melampirkan surat keterangan dari Lurah atau Kepala Desa setempat

yang dilegalisasi oleh Camat.

b. Bagi yang tidak mampu maka panjar biaya perkara ditaksir Rp.0,00

dan ditulis dalam Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM),didasarkan

pasal 237-245 HIR.

c. Dalam tingkat pertama,para pihak yang tidak mampu atau berperkara

secara prodeo ini ditulis dalam surat gugatan atau permohonan

bersama-sama (menjadi satu) dengan gugatan perkara.Dalam posita

surat gugatan atau pemohon untuk berperkara secara prodeo dan dalam

petitumnya.

5. Petugas Meja I menyerahkan kembali surat gugatan atau permohonan

kepada pihak berperkara disertai dengan Surat Kuasa Untuk Membayar

(SKUM) dalam rangkap 3 (tiga).

6. Pihak berperkara menyerahkan kepada pemegang kas (KASIR) surat

gugatan atau permohonan tersebut dan Surat Kuasa Untuk Membayar

(SKUM).

7. Pemegang kas menyerahkan asli Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM)

kepada pihak berperkara sebagai dasar penyetoran panjar biaya perkara ke

Bank BRI.

52
8. Pihak berperkara datang ke loket layanan bank dan mengisi slip

penyetoran panjar biaya perkara. Pengisian data dalam slip bank tersebut

sesuai dengan Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM),seperti nomor

urut,dan besarnya biaya penyetoran. Kemudian pihak berperkara

menyerahkan slip bank yang telah diisi dan menyetorkan uang sebesar

yang tertera dalam slip bank tersebut.

9. Setelah berperkara menerima slip bank yang telah divalidasi dari petugas

layanan bank,pihak berperkara menunjukan slip bank tersebut dan

menyerahkan Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) kepada pemegang

kas.

10. Pemegang kas setelah meneliti slip bank kemudian menyerahkan kembali

kepada pihak berperkara. Pemegang kas kemudian memberi tanda lunas

dalam Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) dan menyerahkan kembali

kepada pihak berperkara asli dan tindasan pertama Surat Kuasa Untuk

Membayar (SKUM) serta surat gugatan atau permohonan yang

bersangkutan.

11. Pihak berperkara menyerahkan kepada petugas Meja II surat gugatan atau

permohonan sebanyak jumlah tergugat ditambah 2(dua) rangkap serta

tindasan pertama Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM).

12. Petugas Meja II mendaftar/mencatat surat gugatan atau permohonan dalam

register bersangkutan serta memberi nomor register pada surat gugatan

atau permohonan tersebut yang diambil dari nomor pendaftaran yang

diberikan oleh pemegang kas.

53
13. Petugas Meja II menyerahkan kembali 1 (satu) rangkap surat gugatan atau

permohonan yang telah diberi nomor register kepada pihak berperkara.

Pihak-pihak yang berperkara akan dipanggil oleh jurusita/jurusita

pengganti untuk menghadap ke persidangan setelah ditetapkan Susunan

Majelis Hakim (PMH) dan hari sidang pemeriksaan perkaranya (PHS).

B. Mekanisme Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya

Adapun mekanisme penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya, yaitu:

1. Tahapan persidangan, mekanisme pemeriksaan perkara tertentu pada

Pengadilan Agama Kota Tasimalaya dilakukan di depan sidang pengadilan

secara sistematik dan harus melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Pemanggilan para pihak oleh panitera.

b. Memeriksa identitas para pihak, dan identitas kuasa (kalau ada

kuasanya) dengan memperlihatkan Kartu Tanda Pengenal Advokat

(KTPA).

c. Upaya perdamaian, pada sidang upaya perdamaian inisiatif upaya

perdamaian dapat timbul dari majelis hakim. Hakim harus secara

aktif dan sungguh-sungguh untuk mendamaikan para pihak. Upaya

perdamaian juga ditempuh dengan memberikan kesempatan

kepada para pihak untuk memilih mediator dalam upaya

menempuh proses mediasi sebagaimana diamanatkan oleh

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 01 tahun 2008, tentang

54
Prosedur Mediasi di Pengadilan. Apabila proses mediasi tidak

berhasil maka proses persidangan dilanjutkan dengan tahapan

berikutnya.

d. Pemeriksaan pokok perkara, pembacaan gugatan atau surat

permohonan, pada tahapan ini pihak penggugat atau pemohon

berhak meneliti kembali apakah seluruh materi (alasan/dalil-dalil

gugatan dan petitum) sudah benar dan lengkap. Hal-hal yang

tercantum dalam gugatan itulah yang menjadi obyek (acuan)

pemeriksaan dan pemeriksaan tidak keluar dari yang termuat dalam

surat gugatan atau surat permohonan.

e. Jawaban dari piha termohon/tergugat. Pihak tergugat/termohon

diberi kesempatan untuk membela diri dan mengajukan segala

kepentingannya terhadap penggugat/pemohon melalui Majelis

Hakim dalam persidangan.

f. Replik pemohon/penggugat, penggugat/ pemohon dapat

menegaskan gugatannya/ permohonannya yang disangkal oleh

tergugat/ termohon dan juga mempertahankan diri dari sangkalan

tergugat/termohon.

g. Duplik termohon/tergugat. Tergugat/ termohon menjelaskan

kembali jawaban yang disangkal oleh penggugat/pemohon. Replik

dan duplik dapat diulang-ulang sehingga akhirnya Majelis Hakim

memandang cukup atas replik dan duplik tersebut.

55
h. Pembuktian, penggugat/pemohon mengajukan semua alat bukti

untuk mendukung dalil-dalil gugatan. Demikian juga

tergugat/termohon mengajukan alat bukti untuk mendukung

jawaban (sanggahan) masing-masing pihak berhaak menilai alat

bukti pihak lawan.

i. Kesimpulan, masing-masing pihak baik penggugat/pemohon

maupun tergugat/termohon mengajukan pendapat akhir tentang

hasil pemeriksaan.

j. Musyawarah Majelis dan Pembacaan putusan, Hakim

menyampaikan segala pendapatnya tentang perkara itu dan

menyimpulkan dalam amar putusan, sebagai akhir dari sengketa

yang terjadi antara penggugat/pemohon dan tergugat/termohon.

2. Setelah perkara diputus, pihak yang tidak puas atas putusan tersebut dapat

mengajukan upaya hukum (verzet, banding dan peninjauan

kembali)nselambat-lambatnya 14 hari sejak perkara diputus atau

diberitahukan.

3. Setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap, untuk perkara

permohonan talak, pengadilan agama:

a. Menetapkan hari sidang ikrar talak

b. Memanggil pemohon dan termohon untuk mengahadiri sidang

ikrar talak.

c. Jika dalam tenggang waktu 6 bulan sejak ditetapkan sidang ikrar

talak, suami atau kuasanya tidak melaksanakan ikrar talak di depan

56
sidang, maka gugurlah kekuatan hukum penetapan tersebut dan

perceraian tidak dapat diajukan berdasarkan alasan hukum yang

sama.

4. Setelah pelaksanaan sidang ikrar talak, maka daoat dikeluarkan akta cerai.

5. Setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap, untuk perkara cerai

gugat, maka dapat di keluarkan akta cerai.

6. Untuk perkara lainnya, setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap,

maka para pihak yang berperkara dapat meminta salinan putusan.

7. Apabila pihak yang kalah dihukum untuk menyerahkan obyek sengketa,

keudian tidak mau menyerahkan secara sukarela, maka pihak yang

menang dapat mengajukan permohonan eksekusi ke Pengadilan Agama

yang memutus perkara tersebut.

C. Jumlah Penyelesaian Perkara/Kasus di Pengadilan Agama Kota

Tasikmalaya

Adapun dengan jumlah perkara yang diterima, dicabut, dikabulkan,

ditolak, digugurkan, dan didiputus di Pengadilan Agama kota Tasikmalaya dari

kurang lebih 29 jenis perkara yang diterima di Pengadilan Agama Tasikmalaya

selama bulan Juli dan sisa bulan Juni yang belum diputus, baik perkara yang

diajukan biasa maupun secra prodeo (pengajuan perkara bagi orang yang kurang

mampu) dengan kesluruhan berkisar sebanyak 720 perkara. Perkara yang dicabut:

5 perkara diantaranya cerai talak dan cerai gugat yang berhasil dimediasi oleh

majelis hakim, perkara yang dikabulkan: 285, perkara yang ditolak: 0, perkara

yang digugurkan: 2 dan perkara yang diputus: 287.

57
Perkara yang belum selesai yang diajukan pada tingkat banding yaitu 1

perkara cerai gugat. Dari jumlah keseluruhan perkara yang masuk di Pengadilan

Agama Kota Tasikmalaya paling banyak yaitu perkara cerai gugat. Yang kami

teliti di Pengadilan Agama Tasikmalaya pada umumnya masyarakat di kabupaten

tasik khususnya wanita penyebab dari perceraian yaitu karena adanya kesamaan

gender antara kaum laki-laki dan kaum wanita lebih tinggi jabatanya dan apalagi

dari segi penghasilannya lebih besar dari pada kaum laki-laki sehingga menjadi

salah satu faktor penyebab ketidak harmonisan dalam rumah tangga dan

menimbulkan ego seorang istri tidak puas dengan penghasilan suaminya dan rasa

paling berkuasa dalam rumah tangganya sehingga dia bisa hidup dengan

penghasilanya sendiri tanpa bantuan dari suaminya yang penghasilanya lebih

sedikit sehingga istrinya sudah tidak bahagia lagi dan mengajukan keinginanya

untuk bercerai dengan suaminya. Adapun penyebab yang paling banyak yaitu dari

faktor ekonomi yang kurang diperhatikan oleh suaminya. Bahkan ada perkara

cerai gugat yang masih belum merasa puas dengan apa yang telah diputuskan di

Pengadilan agama sehingga mengajukan pada tingkat banding.

D. Hasil Temuan Produk-Produk Putusan Hakim di Pengadilan Agama

Kota Tasikmalaya

Adapun hasil temuan produk-produk putusan hakim di Pengadilan

Agama Tasikmalaya, yaitu salah satunya perkara Cerai Gugat dengan Nomor:

4079/Pdt.G/PA.Tsm. antara X sebagai penggugat melawan Y sebagai Tergugat

dan perkara ini telah dianonimasi oleh pihak Pengadilan Agama Tasikmalaya

sehingga nama penggugat dan tergugat ditiadakan (anonimasi).

58
Adapun dengan hasil temuan dari produk putusan hakim pada perkara

cerai gugat dalam memutuskan perkara tersebut menggunakan hukum tertulis

yaitu telah dilaksanakan mediasi sesuai PERMA Nomor 1 Tahun 2008 akan

tetapi tidak berhasil, dan menimbang telah memenuhi alasan perceraian yang

diatur dalam pasal 39 ayat (2) UU Nomor : 1 Tahun 1974, jo. pasal 19 huruf (f)

PP Nomor : 9 Tahun 1975, jo. pasal 116 huruf (f) KHI.

Oleh karena itu majelis hakim bermusyawarah dan telah menimbang dari

beberapa segi hukum maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan

menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat kepada Penggugat. Karena apabila

pernikahan tersebut dilanjutkan maka akan berakibat buruk bagi keduanya, dan

jalan terakhir yaitu perceraian menjadi jalan yang terbaik untuk keduanya oleh

karena itu dari putusan tersebut hakim tidak melihat hukum tertulis saja yang

dijadikan acuan dalam memutuskan perkara cerai gugat melainkan hukum yang

tidak tertulis dan berdasarkan temuan dalam dalil kitab dan mengabulkan gugatan

penggugat dengan verstek.

E. Aplikasi Temuan Lapangan dalam Simulasi Persidangan

1. Susunan simulasi persidangan

Selain pengamatan yang dilakukan. Praktik di pengadilan agama juga di beri


arahan agar para mahasiawa memiliki kemampuan untuk melakukan persidangan
dan ini di praktikan dalam moot court yang disebut juga dengan simulasi
persidangan. Adapun susunan simulasi persidangan yang diikuti oleh penyusun
adalah sebagai berikut:

Ketua majelis : Raka Dimas Azhari


Hakim anggota : Muhammad Ashidiqi
Hakim Anggota : Muhammad Fikrul Hanif

59
Panitera : Maudhy Fathia
Mediator : Putri Amalia Zubaedah
Penggugat : Rahma Latifah
Kuasa Hukum : Nida Fitria
Tergugat : Abdul Hanif
Kuasa Hukum : Neni Suci Prenitasari
Saksi Penggugat : Moch. Rizki Wildan Karima
Nia Kurniasih
Saksi Tergugat : Neng Sri Astuti Assyaadah
Suherman

2. Duduk perkara dalam simulasi persidangan


Duduk perkara dalam Simulasi persidangan adalah mengenai Gugatan yang
diajukan oleh penggugat (Istri) untuk memproses perceraiannya dengan Tergugat
(Suami).
a. Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat, yang pernikahannya
dilaksanakan di Kota Tasikmalaya, pada tanggal 04 Desember 1993,
Kutipan Akta Nikah Nomor: 75/75/10/1994, tanggal 04 Desember 1993,
yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kota Tasikmalaya
b. Bahwa setelah menikah antara Penggugat dengan Tergugat membina
rumah tangga di jl. Letnan Harun RT. 09 RW. 03 Desa Mekargalih,
Kecamatan sukarindik, Kota Tasikmalaya;
c. Bahwa selama berumah tangga antara Penggugat dan Tergugat sampai
sekarang telah dikaruniai 3 orang anak bernama:
- Amelia Cahyani, umur12 tahun;
- Andrea Putra, umur 8 tahun;
- Amanda Cantika, umur 5 tahun;
d. Bahwa semula rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat rukun dan
harmonis, akan tetapi sejak 10 Februari 2015 keadaan rumah tangga mulai
tidak harmonis, antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan

60
dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat sudah tidak ada perhatian dan
kasih sayang lagi terhadap Penggugat;
e. Bahwa Tergugat sudah tidak lagi menghargai dan menghormati Penggugat
sebagai isteri yang baik;
f. Bahwa Tergugat sering mengucapkankan kata-kata yang tidak sepantasnya
diucapkan oleh seorang suami yang baik serta Penggugat bersifat
Tempramental;
g. Bahwa Tergugat sering berlaku kasar dan melakukan KDRT terhadap
Penggugat serta selalu membesar-besarkan masalah sekecil apapun.
h. Bahwa sejak 10 November 2016 sampai sekarang, Penggugat dengan
Tergugat sudah tidak berkomunikasi secara baik dikarenakan Penggugat
dan Tergugat telah pisah rumah;
i. Bahwa keluarga Penggugat dan keluarga Tergugat telah berupaya
mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar kembali rukun dalam
membina rumah tangga, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil;
j. Bahwa karena beberapa kejadian tersebut di atas, keadaan rumah tangga
Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik,
sehingga sulit untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah
dan rahmah, Penggugat menderita lahir bathin dan tidak sanggup lagi
untuk meneruskan rumah tangga dengan Tergugat serta tidak ada jalan
terbaik kecuali perceraian;

3. Proses dan putusan dalam simulasi persidangan


Dalam proses simulasi persidangan yang dilakukan sama halnya dengan
persidangan yang sebenarnya yang ada di Pengadilan Agama. Dimulai dengan
Pembukaan Persidangan, pemanggilan para pihak, Pemeriksaan Identitas para
pihak, Perdamaian, Pembacaan surat gugatan, Jawaban, Replik dan Duplik,
Pembuktian (Tertulis dan Alat bukti saksi), bahwa penggugat membawa dua
orang saksi untuk memperkuat gugatanya sebagai alat bukti kepada majelis
hakim, Kemudian setelah saksi dipanggil satu persatu untuk diminta kesaksiannya

61
majelis hakim menunda persidangan untuk membacakan putusan. Adapun
Penyerahan konklusi sampai dengan Pembacaan putusan.
Adapun Amar dalam putusan ini berbunyi sebagai berikut:
1) Mengabulkan gugatan Penggugat;
2) Menjatuhkan talak satu Bain Sugro dari Tergugat (ABDUL HANIF bin
ABDUL) kepada Penggugat (RAHMA LATIFAH binti LATI);
3) Memerintahkan Panitera untuk mengirimkan Salinan Putusan yang telah
berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang
wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan kepada
Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan dilangsungkan;
4) Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.
175.000,- (seratus tujuh pulih lima ribu rupiah);
Putusan yang ada dalam simulasi persidangan dapat dilihat selengkapnya
dalam dokumen simulasi persidangan.

62
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan, bahwa praktek Peradilan telah
memberikan gambaran serta memberikan pengalaman dan wawasan tentang tata
cara persidangan dalam berperkara di Pengadilan Agama. Adapun tahapan-
tahapan yang harus ditempuh antara lain: penerimaan, pemeriksaan, dan
penyelesaian perkara.
Dengan adanya kegiatan tersebut, mahasiswa dapat mempraktekan secara
benar tentang jalannya persidangan dengan mengamati sidang yang sebenarnya,
dan dapat menjadi bekal suatu hari nanti.
Mahasiswa dituntut untuk mengetahui keadaan di dalam Pengadilan Agama
tersebut, mulai dari proses kegiatan diluar persidangan sampai proses didalam
persidangan sehingga mahasiswa dapat mengaktualisasikan materi yang telah
didapatnya.

B. Evaluasi
1. Faktor pendukung
Pelaksanaan praktek profesi yang diadakan di Pengadilan Agama Kota
Tasikmalaya dapat dilaksanakan dengan baik, hal ini berkat kerjasama semua
pihak yang terkait dalam pelaksanaan praktek tersebut, baik itu dari pihak institusi
maupun pihak Pengadilan Agama khususnya kepada Bapak Pembimbing kami,
yang telah memberikan dorongan serta dukungan secara moril dalam pelaksanaan
praktik peradilan tersebut.
2. Faktor penghambat
Pelaksanaan praktek peradilan yang diselenggarakn di tempat yang agak
jauh tentunya akan menimbulkan hambatan terutama dari segi biaya.

63
C. Saran
Diharapkan pengamatan ini menjadi suatu kegiatan yang diharuskan bagi
mahasiswa khususnya Fakultas Syari’ah dan Hukum dengan waktu yang tidak
terlalu singkat sehingga dalam simulasi bisa diajukan sebagai bahan acuan.

64
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Yahya. 2001. Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama


UU No. 7 Tahun 1989. Jakarta: Sinar Grafika.
Buku Panduan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya.

65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Anggota Kelompok 32 Praktek Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Kegiatan Harian Diskusi Materi Bersama Hakim Pengadilan Agama Kota


Tasikmalaya

Latihan Simulasi Sidang di Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya


Halal Bihalal Bersama Seluruh Pegawai di Kantor Pengadilan Agama Kota
Tasikmalaya

Daftar Mediator Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya


Daftar Panjar Biaya Perkara Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Struktur Organisasi Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya


Daftar Nama Pejabat Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Penutupan Praktek Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya


Penyerahan Cendramata ke Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya
Makan Bersama Dalam Rangka Penutupan PPA Kota Tasikmalaya

Foto Bersama Ketua Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya


Foto Bersama Pembimbing Lapangan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya

Anda mungkin juga menyukai