Kenakalan remaja, kemiskinan, dan lain sebagainya merupakan hal yang harus dicerikan solusinya. Apa
bila perubahan sosial yang mengarah ke negatif ini tidak dicarikan solusinya maka yang terjadi adalah
masalah sosial yang berujung manjadi penyakit sosial.
Gillin dan Gillin sebagaimana yang diungkapkan oleh Salmadanis, memberikan batasan tentang patologi
sosial, yaitu pertama, patologi sosial adalah salah satu kajian tentang disorganisasi sosial atau
maladjustment yang dibahas dalam arti luas. Sebab, hasil, dan usaha perbaikan atau faktor-faktor yang
dapat mengganggu atau mengurai penyesuaian sosial. Seperti, kemiskinan, pengangguran, penyakit
rakyat, lemah ingatan, kejahatan, perceraian, pelacuran, ketegangan-ketegangan dalam keluarga dan
lain sebagainya. Kedua, patologi sosial berarti penyakit-penyakit masyarakat atau keadaan abnormal
pada masyarakat.
Faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit di dalam masyarakat memiliki beberapa faktor. Hal ini
dibuktikan dengan beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa gangguan mental cukup besar
kontribusinya terhadap waktu produktif dan ekonomi. Menurut Vebrianto, patologi sosial mempunyai
dua arti. Pertama, patologi sosial berarti suatu penyelidikan disiplin ilmu pengetahuan tentang
disorganisasi sosial dan social maladjustment, yang didalamnya membahsa tentang arti, eksistensi,
sebab, hasil, maupun tindakan perbaikan (treatment).
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit di dalam masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan
hasil penelitian yang menyatakan bahwa gangguan mental cukup besar kontribusinya terhadap waktu
produktif dan ekonomi.6 Menurut Vebrianto, patologi sosial mempunyai dua arti. Pertama, patologi
sosial berarti suatu penyelidikan disiplin ilmu pengetahuan tentang disorganisasi sosial dan social
maladjustment, yang di dalamnya membahas tentang arti, eksistensi, sebab, hasil, maupun tindakan
perbaikan (treatment) terhadap faktor-faktor yang mengganggu atau mengurangu penyesuaian sosial
(sosial adjustment). Kedua, patologi sosial berarti keadaan sosial yang sakit atau abnormal pada suatu
masyarakat.
Adapun beberapa istilah atau konsep lain untuk patologi sosial adalah masalah sosial, disorganisasi
sosial (social disorganization) disintegrasi sosial, social maladjustment, sociopathic, abnormal, atau
sociatry atau sosiatri. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa patologi adalah semua tingkah laku
sosial (masyarakat) yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas lokal, pola kesederhanaan,
moral, hal milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetanga, disiplin, kebaikan, dan hukum formal.
Ada beberapa faktor dasar yang menjadi pengaruh permasalahan penyakit sosial diantaranya sebagai
berikut.
Faktor pendidikan, faktor ini juga sangat berpengaruh terhadap munculnya penyakit sosial
karena pendidikan merupakan modal utama yang sangat diperlukan bagi seseorang untuk
menjalankan hidupnya dengan baik. Baik itu pendidikan formal (sekolah) maupun nonformal
(pendidikan dalam keluarga, lingkungan masyarakat, dan pergaulan). Pendidikan seseorang
dapat mengetahui mana yang baik dan buruk, mengetahui mana yang harus dilakukan dan yang
tidak seharusnya dilakukan sehingga tidak terjerumus dalam permasalahan penyakit-penyakit
masyarakat (patologi sosial).
Kenakalan remaja, seperti perkelahian, pencurian, dan lainnya yang ada di daerah biasanya dilakukan
oleh anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua, terpengaruh oleh lingkungan yang
buruk dan kurangnya pendidikan yang mereka miliki. Anak-anak yang melanjutkan sekolah (hanya
lulusan SD atau SMP), tidak bekerja, dan ditinggal oleh orang tua juga sangat rentang terjerumus ke
dalam penyakit-penyakit masyarakat (patologo sosial).