No.15/Pid.D/FH/2011/PS UMSU
Demi keadilan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Jaksa pada Pengadilan
Negeri Sidoarjo.
Membaca surat-surat pemeriksaan sementara dari polisi yang tertuang dalam Berita
Acara Pemeriksaan (BAP) tanggal 24 November 2021 dalam perkaranya tersangka :
Nama : MUHAMMAD RAFI SHALAHUDDIN Alias (Putra)
Tempat lahir : Sidoarjo.
Umur/taggal lahir : 21 Tahun / 27 Februari 2001.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Bilal Gg. Budiman No. 4 Sidoarjo
Karena perkara telah cukup diperiksa serta banyak alasan-alasan diancam dengan
hukuman sebagaimana diatur dalam Pasal 188 Jo. Pasal 360 (2) KUH Pidana. Sedang
pemeriksaan selanjutnya adalah masuk wewenang Pengadilan Semu Fakultas Hukum UMSU
Medan.
Oleh karena tersangka berada dalam tahanan sementara sejak tanggal 09 Januari
2010 oleh Penyidik.
MEMINTA
1
Saksi II
Nama : MICHIKA BELLINA ARTAMEVIA (CHIKA)
Umur : 23 Tahun / 20 Agustus 1988.
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Bilal No. 40 Medan.
Saksi III
Nama : FICKO ARYADUTA PARSETYA ANORAGA (DUTA)
Umur : 23 Tahun / 20 Agustus 1988.
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Bilal No. 40 Sidoarjo.
Korban
Nama : NAURA RANA TSABITA (NAURA)
Umur : 22 Tahun / 03 April 1989.
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Bilal Gg. Budiman No. 43 Sidoarjo. Korban I
2
Demikianlah surat ini diperbuat agar kiranya Ketua Pengadilan negri Sioarjo dapat
melanjutkan pemeriksaan tersebut.
Hormat saya,
Jaksa Penuntut Umum
3
SURAT PENETAPAN PENUNJUKAN MAJELIS HAKIM
No.15/Pid.D/FH/2011/PS UMSU
MENIMBANG
Bahwa perkara tersebut termasuk wewenang Pengadilan Semu Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara Medan.
MENGINGAT
4
Pasal 188 Jo. Pasal 360 (2) KUHP
MENETAPKAN
Menunjukkan Majelis Hakim yang terdiri dari :
1. ARYA PRATAMA Sebagai Hakim Ketua
2. DEA TRI ANANDA Sebagai Hakim Anggota I
3. SYEVALINA AQUILA SP Sebagai Hakim Anggota II
4. MUHAMMAD FARREL RB Sebagai Panitera Pengganti
Untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut di atas. Demikian surat ini
ditetapkan di Medan pada tanggal 12 Fabruari 2011.
5
SURAT PENETAPAN PANITERA PENGGANTI
No.15/Pid.D/FH/2011/PS UMSU
Untuk mencatat segala Berita Acara yang ada di dalam persidangan. Demikian surat
ini ditetapkan di Medan pada tanggal 13 November 2011.
Ketua Pengadilan Semu
Klinis Fakultas Hukum
UMSU Medan
6
SURAT PENETAPAN HARI SIDANG
No.15/Pid.D/FH/2011/PS UMSU
MENIMBANG
Bahwa pada persidangan dalam perkara tersebut diatas, telah dapat di tetapkan
memperhatikan pasal-pasal yang berkenan dengan ini.
MENETAPKAN
Bahwa hari sidang dalam perkara ini di buka di gedung yang ditentukan untuk itu yaitu
Ruang 5 (lima) lantai I Gedung (C) Pengadilan Negeri Sidoarjo, Jl, Capten Muctar Basri No.
3 Medan tanggal 14 November 2011 Pukul 09.00 WIB
7
Memerintahkan kepada MUHAMMAD FAREL RADIA BHARATA sebagai Panitera
Pengganti Pengadilan Semu Sidoarjo, untuk memanggil Pihak-pihak yang berpekara untuk
datang pada hari yang telah ditentukan serta membawa surat-surat yang hendak diajukan.
Menetapkan bahwa tenggang waktu antara pemanggilan kepada pihak-pihak yang berpekara
dengan hari siding adalah 5 hari kerja.
8
SIDANG I (SATU)
Lahir di Medan, Umur 22 Tahun, lahir 20 Mei 1989, Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan
Indonesia, Agama Islam. Pekerjaan Mahasiswa, Alamat Jl. Bilal Gg. Budiman No. 45
Medan. Terdakwa diancam dalam dakwaan Primair Pasal 188 Jo. Pasal 360 (2) KUH
Pidana.
Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh hakim ketua, lalu
memerintahkan pada Jaksa Penuntut Umum supaya menghadirkan terdakwa di ruang
persidangan.
Kemudian terdakwa memasuki ruangan persidangan di damping penasihat hukumnya
M. Rasidi Lubis berdasarkan surat dakwaan khusus tertanggal 14 November 2011, yang
9
kemudian atas pertanyaan hakim ketua. Terdakwa menerangkan bahwa ia dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani serta siap mengikuti persidangan.
Majelis hakim bertanya kepada terdakwa menjawab dengan menggunakan penasiha
hukum, lalu penasihat hukum terdakwa menyerahkan berkas surat kuasa dan tanda bukti
sebagai advokat yang memperbolehkan advokat bicara dimuka pengadilan.
Selanjutnya hakim ketua menerangkan bahwa sesuai dengan berita acara persidangan
hari ini adalah untuk mendengar surat dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum,
maka dibacalah surat dakwaan sampai selesai.
10
KEJAKSAAN SEMU KLINIS HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN
SURAT DAKWAAN
No. Reg.06/Pid.D/2011/KH-FH/PS UMSU
a. Terdakwa
b. Nama : HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra)
c. Tempat lahir : Medan.
d. Umur/taggal lahir : 22 Tahun / 20 Mei 1989.
e. Jenis Kelamin : Laki-laki
f. Kebangsaan : Indonesia.
g. Agama : Islam.
h. Pekerjaan : Mahasiswa
i. Alamat : Jl. Bilal Gg. Budiman No. 45 Medan
j. Status Tahanan
Penyidik : Tanggal 15 Oktober 2009 s/d 21 Oktober 2011
Jaksa Penuntut Umum : Tanggal 22 Oktober 2009 s/d 23 Oktober 2011.
Perpanjangan Penahanan
Oleh PS UMSU : Tanggal 23 Oktober 2011 s/d dilimpahkan ke PS
UMSU
k. Dakwaan
PRIMAIR
Bahwa terdakwa pada hari Senin tanggal 30 Desember 2011 Pukul 21.00 di Jalan
Bilal No.40 Kel, Glugur Darat Medan-Timur, yang dengan sengaja melakukan tindakan
pidana tersebut diatas yaitu dengan cara:
- Bahwa pada saat malam tahun baru si terdakwa bermain kembang api tanpa
menyadari bahwa percikan ataupun bunga dari kembang apinya tersambar mengenai
salah satu rumah;
11
- Bahwa dikarena tidak menyadari bahwa percikan dari kembang api itu sudah
mengenai salah satu rumah maka percikan kembang api itu pun menyebar sehingga
apinya semakin membesar;
- Bahwa sewaktu si terdakwa menyadarinya ternyata api pun sudah besar dan Karena
panik si terdakwa pergi meninggalkan rumah yang sudah terbakar begitu saja tanpa
berusaha memadamkan ataupun meminta pertolongan kepada warga lain;
- Bahwa ketika warga lain menyadari kebakaran tersebut apinya sudah melebar ke
puluhan rumah lainnya;
- Bahwa api tidak dapat dipadamkan warga dan pemadam kebakaran yang terlambat
datang di karenakan padatnya arus laluluntas pada saat malam tahun baru;
- Bahwa api berhasil dipadamkan pada pukul 23.15 setelah melahap puluhan rumah
korban.
- Kerugian yang diakibatkan mencapai kurang lebih Rp. 750.000.000
Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka jelas perbuatan terdakwa diancam dengan hukuman
sebagai mana diatur dalam Pasal 188 KUH Pidana
SUBSIDAIR
Bahwa terdakwa pada hari Senin tanggal 30 Desember 2011 Pukul 21.00 terdakwa
diduga melakukan tindaka Pidana Kejahatan Yang Mendatangkan Bahaya Bagi Kemanan
Umum Manusia Atau Barang yaitu kebakaran dan tindakan tersebut terjadi di daerah dekat
rumah korban yang beralamat di Jalan Bilal No.40 Kel, Glugur Darat Medan-Timur, yang
dengan sengaja melakukan tindakan pidana tersebut diatas yaitu dengan cara:
- Bahwa pada saat malam tahun baru si terdakwa bermain kembang api tanpa
menyadari bahwa percikan ataupun bunga dari kembang apinya tersebur mengenai
salah satu rumah;
- Bahwa dikarena tidak menyadari bahwa percikan dari kembang api itu sudah
mengenai salah satu rumah maka percikan kembang api itu pun menyebar sehingga
apinya semakin membesar;
- Bahwa sewaktu si terdakwa menyadarinya ternyata api pun sudah besar dan Karena
panik si terdakwa pergi meninggalkan rumah yang sudah terbakar begitu saja tanpa
berusaha memadamkan ataupun meminta pertolongan kepada warga lain;
- Bahwa ketika warga lain menyadari kebakaran tersebut apinya sudah melebar ke
puluhan rumah lainnya;
12
- Bahwa api tidak dapat dipadamkan warga dan pemadam kebakaran yang terlmabat
dating di karenakan padatnya arus laluluntas pada saat malam tahun baru;
- Bahwa api berhasil dipadamkan pada pukul 23.15 setelah melahap puluhan rumah
korban.
Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka jelas perbuatan terdakwa diancam dengan hukuman
sebagai mana diatur dalam Pasal 360 (2) KUH Pidana.
13
Setelah, Jaksa Penuntut Umum selesai membacakan surat dakwaannya, kemudian
hakim bertanya kepada Penasehat Hukum Terdakwa apakah dia mengerti mengenai surat
dakwaan yang dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut.
dan, Penasehat Hukum Terdakwa menjawab bahwa dia mengerti atas surat dakwaan
yang dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum. Kemudian hakim kembali bertanya kepada
Penasehat Hukum terdakwa apakah dia akan menyiapkan eksepsi terhadap dakwaan jaksa
Penuntut Umum tersebut, dan jika dia akan mengajukan eksepsi tersebut, berapa lama waktu
yang dibutuhkannya untuk menyiapkan eksepsi tersebut.
Demikianlah Berta Acara Persidangan ini diperbuat dan ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitra Pengganti Pengadilan Semu Fakultas Hukum UMSU medan.
14
SIDANG II (DUA)
Lahir di Medan, Umur 22 Tahun, lahir 20 Mei 1989, Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan
Indonesia, Agama Islam. Pekerjaan Mahasiswa, Alamat Jl. Bilal Gg Budiman No. 45 Medan.
Terdakwa diancam dalam dakwaan Primair Pasal 360 KUHP, dan Dakwaan Subsidair Jo.
Pasal 188 KUHP.
15
Dan setelah Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hakim Ketua menyuruh semua
hadirin yang ada di dalam ruang sidang agar duduk kembali.
Kemudian, Hakim Ketua membuka sidang perkara pidana ini dengan mengatakan
“Senin 16 November 2009, sidang perkara pidana No.Reg. 15/Pid.D/FH/2011/PS UMSU,
atas nama HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) sebagai terdakwa, dengan ini dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum,” lalu dilanjutkan dengan memberikan ketukan palu
sebanyak tiga kali. Dan sidang pun telah resmi di buka oleh Majelis Hakim. Lalu,
persidangan pun dijalankan.
Kemudian hakim menyuruh terdakwa beralih ke kursi terdakwa yang tepat berada di
tengah. Lalu, hakim menanyakan kepada terdakwa apakah terdakwa dalam keadaan sehat
dan dapat mengikuti persidangan ini. Lalu, terdakwa menjawab bahwa dia dalam keadaan
sehat dan dapat melaksanakan jalannya persidangan saat ini.
Dan selanjutnya, Hakim Ketua bertanya kepada Penasehat Hukum terdakwa apakah
eksepsi yang dijanjikannya dalam waktu satu minggu telah disiapkannya.
Lalu Penasehat Hukum Terdakwa menjawab dan mengatakan bahwa dia telah
menyiapkan surat eksepsi yang telah dijanjikannya dalam waktu satu minggu. Kemudian,
hakim menyuruh Penasehat Hukum Terdakwa untuk membacakannya.
Setelah itu, barulah kemudian Penasehat Hukum membacakan Eksepsinya yang isinya
sebagai berikut : ------------------------------------------------
16
LAW OFFICE
WINOTO & ASSOCIATES
Kantor Advokat / Penasehat Hukum
Jl. Halat No. 43 Medan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini HARYONO WINOTO selaku Penasehat
Hukum, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra)
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 7 Oktober 2011 yang diajukan dalam perkara
pidana Reg.15/Pid.D/FH/2011/PS UMSU sebagai Terdakwa di Pengadilan Semu Klinis
Hukum Fakultas Hukum UMSU yang didakwa Jaksa Penuntut Umum dengan dua Dakwaan
yaitu Dakwaan pertama telah melanggar Tindak Pidana melanggar Pasal 188 Jo. Pasal 360
(2) KUHP.
Sebelum kami sampai kepada isi pokok Eksepsi kami atas nama Terdakwa dan selaku
Penasihat Hukum Terdakwa untuk menghaturkan terima kasih atas kesempatan yang
diberikan kepada kami untuk menyampaikan eksepsi di depan persidangan.
Bahwa kami selaku Penasihat Hukum dari Terdakwa mengingatkan bahwa Eksepsi
kami ajukan bukan semata-mata untuk mempersulit jalannya persidangan ataupun mencari-
cari kesalahan dan kelemahan atas Dakwaan Jaksa Penuntut Umum akan tetapi demi
kepentingan penegakan hukum yang dilihat dari segi hukum Terdakwa.
17
Setelah kami pelajari dengan seksama, uraian Dakwaan yang telah didakwakan
kepada klien kami, yang menjadi uraian pokok-pokok keberatan Terdakwa / Penasehat
Hukum terhadap Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah sebagai berikut :
1. Kewenangan Mengadili
Bahwa Terdakwa menurut kompetensi relatif seharusnya perkara yang diajukan ini
harusnya diperiksa dan diadili di Pengadilan Negeri Semu Deli Serdang sesuai dengan tindak
pidana yang dilakukan didaerah hukum Deli Serdang (locus delicti), sebagaimana yang diatur
dalam pasal 84 ayat 1 KUHAP yang menyebutkan bahwa “Pengadilan Negeri berwenang
mengadili segala perkara mengenai tindak pidana yang dilakukan di daerah hukummya”.
18
2. Menolak isi Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum batal demi hukum atau terhadap
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak dapat diterima.
3. Meminta kepada Jaksa Penuntut Umum agar Terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA
Alias (Putra) dibebaskan dari tahanan.
4. Mengembalikan harkat, kedudukan dan martabat terdakwa pada posisi semula.
5. Membebankan biaya yang timbul kepada negara
Demikian Eksepsi ini disampaikan, Atas perhatian Majelis Hakim yang mulia
Pengadilan Semu Fakultas Hukum UMSU Medan untuk mengabulkan Eksepsi ini, sebelum
dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.
Medan, Senin 21 November 2009
Penasehat Hukum Terdakwa
HARYONO WINOTO
19
Setelah Penasehat Hukum Terdakwa selesai membacakannya, kemudian hakim
memberi kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah dia akan memberikan
tanggapan atas eksepsi yang dibuat oleh penasehat Hukum Terdakwa, dan jika ia
mengajukannya berapa waktu yang akan diperlukannya untuk memberikan tanggapan atas
eksepsi tersebut.
Demikianlah Berita Acara Persidangan ini diperbuat dan ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitra Pengadilan Semu Fakultas Hukum UMSU medan.
20
SIDANG III (TIGA)
Lahir di Medan, Umur 22 Tahun, lahir 20 Mei 1989, Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan
Indonesia, Agama Islam. Pekerjaan Mahasiswa, Alamat Jl. Bilal Gg. Budiman No. 45
Medan. Terdakwa diancam dalam dakwaan Primair Pasal 188 KUHP dan Dakwaan Subsidair
Jo. Pasal 360 KUHP.
21
Dan setelah Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hakim Ketua menyuruh semua
hadirin yang ada di dalam ruang sidang agar duduk kembali.
Kemudian, Hakim Ketua membuka sidang perkara pidana ini dengan mengatakan
“selasa 28 November 2011, sidang perkara pidana No.Reg. 15/Pid.D/FH/2011/PS UMSU,
atas nama HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) sebagai terdakwa, dengan ini dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum,” lalu dilanjutkan dengan memberikan ketukan palu
sebanyak tiga kali. Dan sidang pun telah resmi di buka oleh Majelis Hakim. Lalu,
persidangan pun dijalankan.
Kemudian hakim menyuruh terdakwa beralih ke kursi terdakwa yang tepat berada di
tengah. Lalu, hakim menanyakan kepada terdakwa apakah terdakwa dalam keadaan sehat
dan dapat mengikuti persidangan ini. Lalu, terdakwa menjawab bahwa dia dalam keadaan
sehat dan dapat melaksanakan jalannya persidangan saat ini.
Dan selanjutnya, Hakim Ketua bertanya kepada Penasehat Hukum terdakwa apakah
eksepsi yang dijanjikannya dalam waktu satu minggu telah disiapkannya.
Setelah itu, hakim bertanya kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah dia sudah siap
membacakan tanggapan atas eksepsi dari penasehat hukum terdakwa tersebut. Kemudian,
jaksa penuntut umum menjawab bahwa dia telah menyiapkan tanggapannya.
Lalu hakim menyuruh jaksa penuntut umum untuk membacakan tanggapannya.
Namun, sebelum tanggapannya dibacakan terlebih dahulu jaksa menyerahkan tanggapannya
kepada Majelis Hakim, kemudian Majelis Hakim menyuruh Penasehat Hukum untuk
mengambil tanggapan eksepsi tersebut yang sudah berada di tangan Majelis Hakim.
Setelah itu, barulah tanggapan tersebut dibaca oleh Jaksa Penutut Umum, yang mana
isinya adalah sebagai berikut : ------------------------------------
22
TANGGAPAN JAKSA PENUNTUT UMUM
ATAS KEBERATAN (EKSEPSI) PENASEHAT HUKUM
DALAM PERKARA PIDANA ATAS NAMA TERDAKWA :
HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra)
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang Mulia,
Penasehat Hukum terdakwa yang terhormat, dan
Para hadirin sidang yang kami hormati.
Pertama-tama sebagai insan manusia, marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayat yang diberikanNya, sehingga pada hari ini,
kami selaku Penuntut Umum telah berkesempatan untuk membacakan dan mengajukan
pendapat/tanggapan atas nota keberatan (eksepsi) yang diajukan Penasehat Hukum para
terdakwa terhadap dakwaan Penuntut Umum.
Selanjutnya kami selaku Penuntut Umum mengucapkan terima kasih kepada Majelis
Hakim yang memimpin persidangan ini atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk
menyampaikan pendaat/tanggapan atas nota keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa
yang walaupun datang dari kepentingan para terdakwa namun mempunyai satu tujuan yang
sama yaitu mencapai kebenaran dan keadilan.
Menurut Pasal 156 ayat (1) KUHAP, terdakwa atau penasehat hukum dapat
mengajukan keberatan dalam hal :
a). Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya, atau
b). Dakwaan tidak dapat diterima,
c). Surat Dakwaan harus dibatalkan.
Ad.a
Pengertian pengadilan tidak berwenang mengadili meliputi :
a.1. Tidak berwenang mengadili secara relatif, yaitu :
- Tindak pidana dilakukan di luar daerah hukum pengadilan yang bersangkutan.
- Tempat tinggal, berdiam, ditahan terdakwa dan tempat kediaman sebagian besar saksi
tidak lebih dekat pada pengadilan negeri di dalam daerah yang bersangkutan daripada
pengadilan negeri di dalam dareah hukumnya perbuatan dilakukan.
23
a.2. Tidak berwenang mengadili secara absolut :
Apabila perkara tersebut di luar yuridiksi pengadilan negeri, akan tetapi termasuk
wewenang lingkungan peradilan lain
Ad.b
Undang-undang tidak dapat menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan dakwaan
tidak dapat diterima. Oleh sebab itu jawaban harus dicari dalam doktrin. Hak menuntut hapus
karena nebis in idem, terdakwa meninggal dunia, daluarsa, atau karena dengan sukarela
membayar denda maksimal terhadap pelanggaran yang tidak diancam pidana pokok selain
denda.
Ad.c
Apabila kita simak ketentuan pasal 143 ayat (2) KUHAP, maka syarat suatu surat
dakwaan harus :
1. diberi tanggal dan ditandatangani oleh Jaksa Penuntut Umum,
2. memuat secara lengkap identitas terdakwa,
3. memuat uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana dilakukan.
Apabila surat dakwaan tidak memenuhi kebutuhan tersebut pada ayat (2) butir b
(syarat ke-3 diatas) maka dakwaan batal demi hukum.
24
II. PEMBAHASAN
Bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas ternyata sebagian besar ini
keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa telah memasuki uraian materi pokok perkara
dan pembuktian. Namun, demekian untuk lebih jelasnya kami akan tetap menanggapi dan
menyampaikan pendapat terhadap keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa yang
pokok-pokoknya hanya bersinggungan dengan 2 (dua) pokok keberatan, dimana sebagain
besar isi eksespsi alasan-alasan yaitu :
1. Dakwaan terhadap terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) merupakan
kekeliruan besar dalam penangkapannya.
Pendapat/Tanggapan :
Bahwa kami selaku Penuntut Umum tidak sependapat dengan Penasehat Hukum
terdakwa yang menyatakan bahwa dakwaan Jaksa Penuntut Umum merupakan
kekeliruan besar dalam penangkapannya dengan alasan-alasan yang tidak dapat kami
terima, perlu Penasehat Hukum terdakwa ketahui, bahwa dalam setiap percobaan atau
pelaksanaan tindak pidana, pihak penyedik berhak menangkap atas tuduhan tersebut,
ketika perbutan tersebut diketahui langsung oleh penyedik, dan ketika terdakwa
ditangkap dalam keadaan sedang melakukan percobaan tindak pidana. Dan jelas
bahwa ada surat perintah atas penggeledahan yang dilakukan oleh pihak penyedik,
kami bependapat bahwa apakah terdakwa sengaja tidak mengatakannya kepada
Penasehat Hukum atau memang sengaja dihilang-hilangkan.
2. Dakwaan tidak dapat diterima.
Bahwa kami selaku Penuntut Umum telah menguraikan secara jelas, cermat dan
lengkap dalam surat dakwaan sesuai dengan Pasal 143 ayat (2) huruf a dan huruf b
tentang :
a. Tempus delicti, dengan menguraikan waktu tindak pidana yang dilakukan
terdakwa dalam surat dakwaan yaitu dengan kalimat “Pada hari Senin
tanggal 20 September 2009 Pukul 13.00”
b. Loctus delicti, dengan menguraikan tempat tindak pidana yang dilakukan
terdakwa dalam surat dakwaan yaitu dengan kalimat “Jalan Bilal No. 21 Kel,
Glugur Darat Medan-Timur Medan”
Jadi, dengan demekian yang mana yang dimaksudkan oleh Penasehat Hukum para
terdakwa bahwa dakwaan tidak dapat diterima karena tidak cermat? Sementara dakwaan
yang telah kami bacakan sudah memuat uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai
25
tindak pidana yang di dakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana
pengeksploitasian anaka tersebut
Bahwa kami tidak memahami pola pikir Penasehat Hukum terdakwa yang membuat
alasaan-alasan yang tidak jelas yang dijadikan dasar eksepsi atas dakwaan kami dan juga
kami berpendapat bahwa mungkin Penasehat Hukum terdakwa tidak memahami surat
dakwaan kami atau Penasehat Hukum terdakwa memahami tapi pura-pura tidak memahami
apa yang telah kami uraikan dalam surat dakwaan.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, ternyata semua pokok keberatan (eksepsi)
Penasehat Hukum terdakwa tiak beralasan dan harus ditolak.
III. KESIMPULAN
Bahwa oleh karena semua pokok keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa
tidak beralasan, kami mohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara atas
nama terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) memutuskan dan menetapkan ;
1. Menolak semua keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa ;
2. Menyatakan Pengadilan Semu UMSU berwenang memeriksa dan mengadili terdakwa
atas nama HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra);
3. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum tanggal 24 Nopember 2011 adalah sah
dan memenuhi syarat seperti yang diatur dalam pasal 143 ayat (2) KUHAP;
4. Melanjutkan memeriksa perkara terdakwa dengan surat dakwaan Penunutut Umum
yang dibacakan di sidang tanggal 26 November 2011 sebagai dasar pemeriksaaan
perkara atas nama HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra)
26
Seteleh Jaksa Penuntut Umum selesai membacakannya, Majelis Hakim beruding dan
setelah itu Majelis Hakim menunda sidang hingga satu minggu ke depan tanggal 06
Desember 2011 dengan agenda acara Pembuktian. Kemudian hakim menyatakan kepada
jaksa umum bahwa jaksa umum harus kembali menahan terdakwa dan menghadirkannya
kembali di persidangan berikutnya. Dan sidang pun ditunda hingga minggu depan dengan
akhir sidang satu kali ketukan.
Demikianlah Berita Acara Persidangan ini diperbuat dan ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitra Pengadilan Semu Fakultas Hukum UMSU medan.
27
SIDANG IV (EMPAT)
Lahir di Medan, Umur 22 Tahun, Tanggal 20 Mei 1972, Jenis Kelamin Laki-laki,
Kebangsaan Indonesia, Agama Islam. Pekerjaan Pedagang, Alamat Jl. Bilal Gg. Budiman
No. 21 Medan. Terdakwa diancam dalam dakwaan Primair Pasal 188 KUHP dan Dakwaan
Subsidair Jo. Pasal 360 KUHP.
Susunan Persidangan terdiri dari :
RIZA DALI MIRANI Sebagai Hakim Ketua
RYAN FADLI SIREGAR Sebagai Hakim Anggota I
ALFIAN AFFANDI Sebagai Hakim Anggota II
AMIRSAL BAYU ANGIN HRP Sebagai Panitera Pengganti
DENI INDRAWAN LUBIS Sebagai Jaksa Penuntut Umum
HARYONO WINOTO Sebagai Penasihat Hukum Terdakwa
28
yang dapat mengganggu jalanya persidangan
(setelah majelis hakim memasuki ruangan persidangan barulah mempersilahkan untuk duduk
semuanya)
(kemudian hakim membuka persidangan dengan mengetuk palu sebanyak satu kali setelah itu
hakim bertanya kepada Jaksa Penuntut Umum)
Jaksa Penuntut Umum : Terima kasih pak, hakim saya dapat untuk menghadirkan
terdakwa dalam kasus persidangan ini.
(kemudian jaksa penuntut umum memanggil terdakwa setelah diperintahkan oleh hakim
ketua)
Hakim Ketua : Apakah terdakwa dalam keadaan sehat dan dapat
mengikuti persidangan ini
Setelah itu Majelis hakim meminta kepada Jaksa Penuntut Umum, Penasehat Hukum
Terdakwa dan Terdakwa untuk mendengarkan secara seksama Putusan Sela yang akan
dibacakan oleh Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Di harapkan kepada Jaksa Penuntut Umum, Penasehat
Hukum Terdakwa dan Terdakwa untuk mendengarkan
secara seksama Putusan Sela yang akan kami bacakan
29
Lalu Majelis Hakim membacakan Putusan Sela yang isinya sebagai berikut : --------------------
30
“Demi Keadilan Berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa”
KEJAKSAAN SEMU KLINIS HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN
“Demi Keadilan”
SURAT DAKWAAN
No. Reg.06/Pid.B/2009/KH-FH/PS UMSU
l. Terdakwa
m. Nama : HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra)
n. Tempat lahir : Medan.
o. Umur/taggal lahir : 22 Tahun / 20 Mei 1989.
p. Jenis Kelamin : Laki-laki
q. Kebangsaan : Indonesia.
r. Agama : Islam.
s. Pekerjaan : Mahasiswa
t. Alamat : Jl. Bilal Gg. Budiman No. 45 Medan
u. Status Tahanan
Penyidik : Tanggal 15 Oktober 2009 s/d 21 Oktober 2011
Jaksa Penuntut Umum : Tanggal 22 Oktober 2009 s/d 23 Oktober 2011.
Perpanjangan Penahanan
Oleh PS UMSU : Tanggal 23 Oktober 2011
v. Dakwaan
PRIMAIR
Bahwa terdakwa pada hari Senin tanggal 30 Desember 2011 Pukul 21.00 terdakwa
diduga melakukan tindaka Pidana Kejahatan Yang Mendatangkan Bahaya Bagi Kemanan
Umum Manusia Atau Barang di Jalan Bilal No.40 Kel, Glugur Darat Medan-Timur, yang
dengan sengaja melakukan tindakan pidana tersebut diatas yaitu dengan cara:
- Bahwa pada saat malam tahun baru si terdakwa bermain kembang api tanpa
menyadari bahwa percikan ataupun bunga dari kembang apinya tersambar mengenai
salah satu rumah;
31
- Bahwa dikarena tidak menyadari bahwa percikan dari kembang api itu sudah
mengenai salah satu rumah maka percikan kembang api itu pun menyebar sehingga
apinya semakin membesar;
- Bahwa sewaktu si terdakwa menyadarinya ternyata api pun sudah besar dan Karena
panik si terdakwa pergi meninggalkan rumah yang sudah terbakar begitu saja tanpa
berusaha memadamkan ataupun meminta pertolongan kepada warga lain;
- Bahwa ketika warga lain menyadari kebakaran tersebut apinya sudah melebar ke
puluhan rumah lainnya;
- Bahwa api tidak dapat dipadamkan warga dan pemadam kebakaran yang terlambat
datang di karenakan padatnya arus laluluntas pada saat malam tahun baru;
- Bahwa api berhasil dipadamkan pada pukul 23.15 setelah melahap puluhan rumah
korban.
- Diperkirakan kerugian akibat kebakaran tersebut sebesar Rp. 750.000.000
Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka jelas perbuatan terdakwa diancam dengan hukuman
sebagai mana diatur dalam Pasal 188 KUH Pidana
SUBSIDAIR
Bahwa terdakwa pada hari Senin tanggal 30 Desember 2011 Pukul 21.00 terdakwa
diduga melakukan tindaka Pidana Kejahatan Yang Mendatangkan Bahaya Bagi Kemanan
Umum Manusia Atau Barang yaitu kebakaran dan tindakan tersebut terjadi di daerah dekat
rumah korban yang beralamat di Jalan Bilal No.40 Kel, Glugur Darat Medan-Timur, yang
dengan sengaja melakukan tindakan pidana tersebut diatas yaitu dengan cara:
- Bahwa pada saat malam tahun baru si terdakwa bermain kembang api tanpa
menyadari bahwa percikan ataupun bunga dari kembang apinya tersebur mengenai
salah satu rumah;
- Bahwa dikarena tidak menyadari bahwa percikan dari kembang api itu sudah
mengenai salah satu rumah maka percikan kembang api itu pun menyebar sehingga
apinya semakin membesar;
- Bahwa sewaktu si terdakwa menyadarinya ternyata api pun sudah besar dan Karena
panik si terdakwa pergi meninggalkan rumah yang sudah terbakar begitu saja tanpa
berusaha memadamkan ataupun meminta pertolongan kepada warga lain;
- Bahwa ketika warga lain menyadari kebakaran tersebut apinya sudah melebar ke
puluhan rumah lainnya;
32
- Bahwa api tidak dapat dipadamkan warga dan pemadam kebakaran yang terlmabat
dating di karenakan padatnya arus laluluntas pada saat malam tahun baru;
- Bahwa api berhasil dipadamkan pada pukul 23.15 setelah melahap puluhan rumah
korban.
Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka jelas perbuatan terdakwa diancam dengan hukuman
sebagai mana diatur dalam Pasal 360 (2) KUH Pidana.
33
LAW OFFICE
WINOTO & ASSOCIATES
Kantor Advokat / Penasehat Hukum
Jl. Halat No. 43 Medan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini HARYONO WINOTO selaku Penasehat
Hukum, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra)
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 7 Oktober 2011 yang diajukan dalam perkara
pidana Reg.15/Pid.D/FH/2011/PS UMSU sebagai Terdakwa di Pengadilan Negeri Semu Deli
Serdang yang didakwa Jaksa Penuntut Umum dengan dua Dakwaan yaitu Dakwaan pertama
telah melanggar Tindak Pidana melanggar Pasal 188 Jo. Pasal 360 (2) KUHP.
Sebelum kami sampai kepada isi pokok Eksepsi kami atas nama Terdakwa dan selaku
Penasihat Hukum Terdakwa untuk menghaturkan terima kasih atas kesempatan yang
diberikan kepada kami untuk menyampaikan eksepsi di depan persidangan.
Bahwa kami selaku Penasihat Hukum dari Terdakwa mengingatkan bahwa Eksepsi
kami ajukan bukan semata-mata untuk mempersulit jalannya persidangan ataupun mencari-
cari kesalahan dan kelemahan atas Dakwaan Jaksa Penuntut Umum akan tetapi demi
kepentingan penegakan hukum yang dilihat dari segi hukum Terdakwa.
Bahwa menurut ketentuan pasal 143 ayat 2 KUHAP suatu Surat Dakwaan harus
memenuhi syarat formal dan syarat materil, yaitu :
34
1. Syarat Formil
- Surat Dakwaan tidak jelas mengenai kronologi kejadian
- Surat Dakwaan tidak cermat mengenai bagaimana kejadian berlangsung dan tempat
kejadian
2. Syarat Material
- Surat Dakwaan harus memuat Dakwaan yang menyebutkan waktu dan tempat delik
dilakukan.
- Surat Dakwaan harus memuat Dakwaan yang disusun secara cermat, jelas dan
lengkap tindak pidana yang didakwakan
Kemudian dijelaskan pula bahwa surat dakwaan yang tidak memenuhi syarat pasal
142 ayat 2 huruf (b) KUHAP, maka surat dakwaan tersebut menjadi batal demi hukum.
Bahwa, pengajuan eksepsi diatur dalam pasal 156 ayat 1 KUHAP, yang menyebutkan
bahwa keberatan Terdakwa atau Penasihat Hukum terhadap Surat Dakwaan, yaitu :
1. Tentang Kewenangan mengadili.
2. Tentang Dakwaan tidak dapat diterima
3. Tentang Surat Dakwaan harus dibatalkan
Setelah kami pelajari dengan seksama, uraian Dakwaan yang telah didakwakan
kepada klien kami, yang menjadi uraian pokok-pokok keberatan Terdakwa / Penasehat
Hukum terhadap Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah sebagai berikut :
1. Kewenangan Mengadili
Bahwa Terdakwa menurut kompetensi relatif seharusnya perkara yang diajukan ini
harusnya diperiksa dan diadili di Pengadilan Negeri Semu Deli Serdang sesuai dengan tindak
pidana yang dilakukan didaerah hukum Deli Serdang (locus delicti), sebagaimana yang diatur
dalam pasal 84 ayat 1 KUHAP yang menyebutkan bahwa “Pengadilan Negeri berwenang
mengadili segala perkara mengenai tindak pidana yang dilakukan di daerah hukummya”.
2. Dakwaan Tidak Dapat Diterima
Bahwa dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak disebutkan tempat kejadian
tindak pidana, hanya disebutkan nama lokasinya dan waktu kejadian tindak pidana.
Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mendakwa Terdakwa dengan Dakwaan primer
Pasal 188 KUHP tidak diuraikan secara jelas dan cermat bagaimana terdakwa telah
melakukan tindakan kebakaran.
Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mendakwa Terdakwa dengan dakwaan subsidair
Pasal 360 (2) KUHP namun tidak diuraikan secara jelas dan cermat dalam Dakwaan apakah
tindakan dari Terdakwa tersebut dapat dikatakan sebagai seseorang yang karena kesahannya
35
menyebabkan orang lain luka sedemikan rupa sehingga orang itu menjadi sakit sementara
atau tidak dapat menjalani jabatannya atau pekerjaannya sementara.
Bahwa dengan demikian fakta hukum yang menjadi dasar Dakwaan telah
menyimpang dari fakta yang sebenarnya, dalam hal ini sudah barang tentu akan berpengaruh
besar terhadap kejelasan isi Dakwaan atau dengan kata lain Dakwaan kabur atau tidak jelas.
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas terbukti bahwasannya Surat Dakwaan Jaksa
Penuntut Umum tidak menguraikan secara cermat, jelas lengkap mengenai fakta hukum yang
menjadi dasar Dakwaan terhadap Terdakwa atau dengan kata lain tidak memenuhi syarat
materil sebagaimana diatur dalam pasal 143 ayat 2 huruf (b) KUHAP.
Bahwa menurut Pasal 143 ayat 3 KUHAP Surat Dakwaan yang tidak memenuhi
syarat materil adalah batal demi hukum.
Maka berdasarkan argumentasi-argumentasi yuridis sebagaimana terurai diatas
dengan ini mohon kiranya Majelis Hakim yang terhormat berkenan memberikan Putusan Sela
dalam perkara ini dengan amar sebagai berikut:
1. Menerima Eksepsi Seluruhnya.
2. Menolak isi Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum batal demi hukum atau terhadap
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak dapat diterima.
3. Membebaskan Terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) dibebaskan dari
tahanan.
4. Mengembalikan harkat, kedudukan dan martabat terdakwa pada posisi semula.
5. Membebankan biaya yang timbul kepada negara
Demikian Eksepsi ini disampaikan, Atas perhatian Majelis Hakim yang mulia
Pengadilan Semu Fakultas Hukum UMSU Medan untuk mengabulkan Eksepsi ini, sebelum
dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.
HARYONO WINOTO
36
TANGGAPAN JAKSA PENUNTUT UMUM
ATAS KEBERATAN (EKSEPSI) PENASEHAT HUKUM
DALAM PERKARA PIDANA ATAS NAMA TERDAKWA :
HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra)
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang Mulia,
Penasehat Hukum terdakwa yang terhormat, dan
Para hadirin sidang yang kami hormati.
Pertama-tama sebagai insan manusia, marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayat yang diberikanNya, sehingga pada hari ini,
kami selaku Penuntut Umum telah berkesempatan untuk membacakan dan mengajukan
pendapat/tanggapan atas nota keberatan (eksepsi) yang diajukan Penasehat Hukum para
terdakwa terhadap dakwaan Penuntut Umum.
Selanjutnya kami selaku Penuntut Umum mengucapkan terima kasih kepada Majelis
Hakim yang memimpin persidangan ini atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk
menyampaikan pendaat/tanggapan atas nota keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa
yang walaupun datang dari kepentingan para terdakwa namun mempunyai satu tujuan yang
sama yaitu mencapai kebenaran dan keadilan.
Menurut Pasal 156 ayat (1) KUHAP, terdakwa atau penasehat hukum dapat
mengajukan keberatan dalam hal :
a). Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya, atau
b). Dakwaan tidak dapat diterima,
c). Surat Dakwaan harus dibatalkan.
Ad.a
Pengertian pengadilan tidak berwenang mengadili meliputi :
a.1. Tidak berwenang mengadili secara relatif, yaitu :
- Tindak pidana dilakukan di luar daerah hukum pengadilan yang bersangkutan.
- Tempat tinggal, berdiam, ditahan terdakwa dan tempat kediaman sebagian besar saksi
tidak lebih dekat pada pengadilan negeri di dalam daerah yang bersangkutan daripada
pengadilan negeri di dalam dareah hukumnya perbuatan dilakukan.
37
a.2. Tidak berwenang mengadili secara absolut :
Apabila perkara tersebut di luar yuridiksi pengadilan negeri, akan tetapi termasuk
wewenang lingkungan peradilan lain
Ad.b
Undang-undang tidak dapat menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan dakwaan
tidak dapat diterima. Oleh sebab itu jawaban harus dicari dalam doktrin. Hak menuntut hapus
karena nebis in idem, terdakwa meninggal dunia, daluarsa, atau karena dengan sukarela
membayar denda maksimal terhadap pelanggaran yang tidak diancam pidana pokok selain
denda.
Ad.c
Apabila kita simak ketentuan pasal 143 ayat (2) KUHAP, maka syarat suatu surat
dakwaan harus :
1. diberi tanggal dan ditandatangani oleh Jaksa Penuntut Umum,
2. memuat secara lengkap identitas terdakwa,
3. memuat uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana dilakukan.
Apabila surat dakwaan tidak memenuhi kebutuhan tersebut pada ayat (2) butir b
(syarat ke-3 diatas) maka dakwaan batal demi hukum.
38
pokok-pokoknya hanya bersinggungan dengan 2 (dua) pokok keberatan, dimana sebagain
besar isi eksespsi alasan-alasan yaitu :
1. Dakwaan terhadap terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) merupakan
kekeliruan besar dalam penangkapannya.
Pendapat/Tanggapan :
Bahwa kami selaku Penuntut Umum tidak sependapat dengan Penasehat Hukum
terdakwa yang menyatakan bahwa dakwaan Jaksa Penuntut Umum merupakan
kekeliruan besar dalam penangkapannya dengan alasan-alasan yang tidak dapat kami
terima, perlu Penasehat Hukum terdakwa ketahui, bahwa dalam setiap percobaan atau
pelaksanaan tindak pidana, pihak penyedik berhak menangkap atas tuduhan tersebut,
ketika perbutan tersebut diketahui langsung oleh penyedik, dan ketika terdakwa
ditangkap dalam keadaan sedang melakukan percobaan tindak pidana. Dan jelas
bahwa ada surat perintah atas penggeledahan yang dilakukan oleh pihak penyedik,
kami bependapat bahwa apakah terdakwa sengaja tidak mengatakannya kepada
Penasehat Hukum atau memang sengaja dihilang-hilangkan.
2. Dakwaan tidak dapat diterima.
Bahwa kami selaku Penuntut Umum telah menguraikan secara jelas, cermat dan
lengkap dalam surat dakwaan sesuai dengan Pasal 143 ayat (2) huruf a dan huruf b
tentang :
c. Tempus delicti, dengan menguraikan waktu tindak pidana yang dilakukan
terdakwa dalam surat dakwaan yaitu dengan kalimat “Pada hari Senin
tanggal 20 September 2009 Pukul 13.00”
d. Loctus delicti, dengan menguraikan tempat tindak pidana yang dilakukan
terdakwa dalam surat dakwaan yaitu dengan kalimat “Jalan Bilal No. 21 Kel,
Glugur Darat Medan-Timur Medan”
Jadi, dengan demikian yang mana yang dimaksudkan oleh Penasehat Hukum para
terdakwa bahwa dakwaan tidak dapat diterima karena tidak cermat? Sementara dakwaan
yang telah kami bacakan sudah memuat uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai
tindak pidana yang di dakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana
pengeksploitasian anaka tersebut
Bahwa kami tidak memahami pola pikir Penasehat Hukum terdakwa yang membuat
alasaan-alasan yang tidak jelas yang dijadikan dasar eksepsi atas dakwaan kami dan juga
kami berpendapat bahwa mungkin Penasehat Hukum terdakwa tidak memahami surat
39
dakwaan kami atau Penasehat Hukum terdakwa memahami tapi pura-pura tidak memahami
apa yang telah kami uraikan dalam surat dakwaan.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, ternyata semua pokok keberatan (eksepsi)
Penasehat Hukum terdakwa tiak beralasan dan harus ditolak.
III. KESIMPULAN
Bahwa oleh karena semua pokok keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa
tidak beralasan, kami mohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara atas
nama terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) memutuskan dan menetapkan ;
1. Menolak semua keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa ;
2. Menyatakan Pengadilan Semu UMSU berwenang memeriksa dan mengadili terdakwa
atas nama HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra);
3. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum tanggal 24 Nopember 2011 adalah sah
dan memenuhi syarat seperti yang diatur dalam pasal 143 (2) KUHAP ;
4. Melanjutkan memeriksa perkara terdakwa dengan surat dakwaan Penunutut Umum
yang dibacakan di sidang tanggal 26 November 2011 sebagai dasar pemeriksaaan
perkara atas nama HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra)
40
PUTUSAN SELA
No.Reg. 15/Pid.D/FH/2011/PS UMSU
Setelah membaca:
Menimbang:
Bahwa sesuai dengan Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 11 April 2009 dengan
No.Reg.06/Pid.D/2011/KH-FH/PSUMSU Terdakwa didakwa dengan Dakwaan sebagai
berikut:
DAKWAAN sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 188 KUH jo Pasal 360
(2) KUH Pidana.
Menimbang Atas Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut tim Penasehat Hukum Terdakwa
mengajukan keberatan yang pada pokoknya ada tiga hal yaitu:
1. Kewenangan Mengadili
Bahwa Terdakwa menurut kompetensi relatif seharusnya perkara yang diajukan ini
harusnya diperiksa dan diadili di Pengadilan Negeri Semu Deli Serdang Medan sesuai dengan
tindak pidana yang dilakukan didaerah hukum Deli Serdang (locus delicti), sebagaimana
yang diatur dalam pasal 84 ayat 1 KUHAP yang menyebutkan bahwa “Pengadilan Negeri
berwenang mengadili segala perkara mengenai tindak pidana yang dilakukan di daerah
hukummya”.
2. Dakwaan Tidak Dapat Diterima
41
Bahwa dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak disebutkan tempat kejadian
tindak pidana, hanya disebutkan nama lokasinya dan waktu kejadian tindak pidana.
Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mendakwa Terdakwa dengan Dakwaan primer
Pasal 188 KUHP tidak diuraikan secara jelas dan cermat bagaimana terdakwa telah
melakukan tindakan kebakaran.
Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mendakwa Terdakwa dengan dakwaan subsidair
Pasal 360 (2) KUHP namun tidak diuraikan secara jelas dan cermat dalam Dakwaan apakah
tindakan dari Terdakwa tersebut dapat dikatakan sebagai seseorang yang karena kesahannya
menyebabkan orang lain luka sedemikan rupa sehingga orang itu menjadi sakit sementara
atau tidak dapat menjalani jabatannya atau pekerjaannya sementara.
Bahwa dengan demikian fakta hukum yang menjadi dasar Dakwaan telah
menyimpang dari fakta yang sebenarnya, dalam hal ini sudah barang tentu akan berpengaruh
besar terhadap kejelasan isi Dakwaan atau dengan kata lain Dakwaan kabur atau tidak jelas.
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas terbukti bahwasannya Surat Dakwaan Jaksa
Penuntut Umum tidak menguraikan secara cermat, jelas lengkap mengenai fakta hukum yang
menjadi dasar Dakwaan terhadap Terdakwa atau dengan kata lain tidak memenuhi syarat
materil sebagaimana diatur dalam pasal 143 ayat 2 huruf (b) KUHAP.
Bahwa menurut Pasal 143 ayat 3 KUHAP Surat Dakwaan yang tidak memenuhi
syarat materil adalah batal demi hukum.
Maka berdasarkan argumentasi-argumentasi yuridis sebagaimana terurai diatas
dengan ini mohon kiranya Majelis Hakim yang terhormat berkenan memberikan Putusan Sela
dalam perkara ini dengan amar sebagai berikut:
1. Menerima Eksepsi Terdakwa / Penasehat Hukum Seluruhnya.
2. Menolak isi Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum batal demi hukum atau terhadap
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak dapat diterima.
3. Meminta kepada Jaksa Penuntut Umum agar Terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias
(Putra) dibebaskan dari tahanan.
4. Mengembalikan harkat, kedudukan dan martabat terdakwa pada posisi semula.
5. Membebankan biaya yang timbul kepada negara
42
Menimbang:
Bahwa terhadap Keberatan atau Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa tersebut Jaksa Penuntut
Umum telah pula mengajukan Pendapat atau Tanggapan yang dibacakan pada Persidangan
pada hari Rabu 05 Desember 2011untuk lebih jelasnya dan menyingkat uraian keputusan ini.
Yang pada pokoknya berkesimpulan memohon kepada Majelis Hakim Peradilan Semu
Fakultas Hukum UMSU menolak Keberatan atau Eksepsi tim Penasehat Hukum Terdakwa
sebagai berikut:
Menurut Pasal 156 ayat (1) KUHAP, terdakwa atau penasehat hukum dapat mengajukan
keberatan dalam hal :
a). Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya, atau
b). Dakwaan tidak dapat diterima,
c). Surat Dakwaan harus dibatalkan.
Ad.a
Pengertian pengadilan tidak berwenang mengadili meliputi :
a.1. Tidak berwenang mengadili secara relatif, yaitu :
- Tindak pidana dilakukan di luar daerah hukum pengadilan yang bersangkutan.
- Tempat tinggal, berdiam, ditahan terdakwa dan tempat kediaman sebagian besar saksi
tidak lebih dekat pada pengadilan negeri di dalam daerah yang bersangkutan daripada
pengadilan negeri di dalam dareah hukumnya perbuatan dilakukan.
a.2. Tidak berwenang mengadili secara absolut :
Apabila perkara tersebut di luar yuridiksi pengadilan negeri, akan tetapi termasuk
wewenang lingkungan peradilan lain
Ad.b
Undang-undang tidak dapat menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan dakwaan
tidak dapat diterima. Oleh sebab itu jawaban harus dicari dalam doktrin. Hak menuntut hapus
karena nebis in idem, terdakwa meninggal dunia, daluarsa, atau karena dengan sukarela
membayar denda maksimal terhadap pelanggaran yang tidak diancam pidana pokok selain
denda.
Ad.c
Apabila kita simak ketentuan pasal 143 ayat (2) KUHAP, maka syarat suatu surat
dakwaan harus :
1. diberi tanggal dan ditandatangani oleh Jaksa Penuntut Umum,
2. memuat secara lengkap identitas terdakwa,
43
3. memuat uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana dilakukan.
Apabila surat dakwaan tidak memenuhi kebutuhan tersebut pada ayat (2) butir b
(syarat ke-3 diatas) maka dakwaan batal demi hukum.
Bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas ternyata sebagian besar ini
keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa telah memasuki uraian materi pokok perkara
dan pembuktian. Namun, demekian untuk lebih jelasnya kami akan tetap menanggapi dan
menyampaikan pendapat terhadap keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa yang
pokok-pokoknya hanya bersinggungan dengan 2 (dua) pokok keberatan, dimana sebagain
besar isi eksespsi alasan-alasan yaitu :
1. Dakwaan terhadap terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) merupakan
kekeliruan besar dalam penangkapannya.
Pendapat/Tanggapan :
Bahwa kami selaku Penuntut Umum tidak sependapat dengan Penasehat Hukum
terdakwa yang menyatakan bahwa dakwaan Jaksa Penuntut Umum merupakan
kekeliruan besar dalam penangkapannya dengan alasan-alasan yang tidak dapat kami
terima, perlu Penasehat Hukum terdakwa ketahui, bahwa dalam setiap percobaan atau
pelaksanaan tindak pidana, pihak penyedik berhak menangkap atas tuduhan tersebut,
ketika perbutan tersebut diketahui langsung oleh penyedik, dan ketika terdakwa
ditangkap dalam keadaan sedang melakukan percobaan tindak pidana. Dan jelas
bahwa ada surat perintah atas penggeledahan yang dilakukan oleh pihak penyedik,
44
kami bependapat bahwa apakah terdakwa sengaja tidak mengatakannya kepada
Penasehat Hukum atau memang sengaja dihilang-hilangkan.
Dakwaan tidak dapat diterima.
Bahwa kami selaku Penuntut Umum telah menguraikan secara jelas, cermat dan
lengkap dalam surat dakwaan sesuai dengan Pasal 143 ayat (2) huruf a dan huruf b
tentang :
e. Tempus delicti, dengan menguraikan waktu tindak pidana yang dilakukan
terdakwa dalam surat dakwaan yaitu dengan kalimat “Pada hari Senin
tanggal 20 September 2009 Pukul 13.00”
f. Loctus delicti, dengan menguraikan tempat tindak pidana yang dilakukan
terdakwa dalam surat dakwaan yaitu dengan kalimat “Jalan Bilal No. 21 Kel,
Glugur Darat Medan-Timur Medan”
Jadi, dengan demekian yang mana yang dimaksudkan oleh Penasehat Hukum para
terdakwa bahwa dakwaan tidak dapat diterima karena tidak cermat? Sementara dakwaan
yang telah kami bacakan sudah memuat uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai
tindak pidana yang di dakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana
pengeksploitasian anaka tersebut
Bahwa kami tidak memahami pola pikir Penasehat Hukum terdakwa yang membuat
alasaan-alasan yang tidak jelas yang dijadikan dasar eksepsi atas dakwaan kami dan juga
kami berpendapat bahwa mungkin Penasehat Hukum terdakwa tidak memahami surat
dakwaan kami atau Penasehat Hukum terdakwa memahami tapi pura-pura tidak memahami
apa yang telah kami uraikan dalam surat dakwaan.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, ternyata semua pokok keberatan (eksepsi)
Penasehat Hukum terdakwa tiak beralasan dan harus ditolak.
Bahwa oleh karena semua pokok keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa
tidak beralasan, kami mohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara atas
nama terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) memutuskan dan menetapkan ;
1. Menolak semua keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa ;
2. Menyatakan Pengadilan Semu UMSU berwenang memeriksa dan mengadili terdakwa atas
nama HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra);
3. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum tanggal 24 Nopember 2011 adalah sah dan
memenuhi syarat seperti yang diatur dalam pasal 188 KUHP ;
45
4. Melanjutkan memeriksa perkara terdakwa dengan surat dakwaan Penunutut Umum yang
dibacakan di sidang tanggal 26 November 2011 sebagai dasar pemeriksaaan perkara atas
nama HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra)
Menimbang
Bahwa oleh karena semua keberatan tim Penasihat Hukum Terdakwa telah dinyatakan tidak
dapat diterima maka sesuai Pasal 156 ayat (2) KUHAP pemeriksaan perkara Terdakwa harus
dinyatakan dilanjutkan karena berdasarkan dakwaan yang diajukan Jaksa Memperhatikan
ketentuan Pasal 188 jo Pasal 360 (2) KUH pidana dan masih belum mencukupi Eksepsi dari
Tersangka.
Mengadili:
1. Mwnolak Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa seluruhnya Klinis Hukum Fakultas Hukum
UMSU.
2. Menyatakan Peradilan Semu UMSU mengadili perkara Terdakwa tersebut.
3. Menyatakan a Surat Dakwaan Penuntut Umum pada tanggal 20 Nopember 2011
No.Reg.06/Pid.B/2009/KH-FH/PSUMSU adalah memenuhi syarat Undang-undang
karenanya dapat diterima sebagai dasar pemeriksaan di persidangan dalam perkara ini.
4. Menyatakan pemeriksaan perkara HAIKAL SYAHPUTRA dilanjutkan.
5. Menyatakan biaya perkara ditangguhkan sampai putusan akhir.
Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Negeri Semu UMSU
pada hari Sabtu 10 Desember 2011
46
Demikian putusan sela ini diperbuat dengan Majelis Hakim:
47
Setelah putusan sela ini dibacakan kemudian hakim menanyakan kepada Jaksa
penuntut Umum dan Penasehat Hukum terdakwa apakah paham dengan isi putusan sela ini.
Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa penuntut Umum dan Penasehat Hukum
terdakw apakah paham dengan isi putusan sela ini
(Maka keduanya menjawab, bahwa mereka telah paham dengan putusan sela tersebut)
Hakim Ketua : Apakah Jaksa Penuntut Umum dapat menghadirkan
saksi-saksi di persidangan hari ini..
Jaksa Penuntut Umum : Ya kami dapat menghadirkan saksi-saksi pada hari ini
begitu juga dengan korban untuk bisa kita dengar
keterangan yang lebih jelas
Hakim Ketua : Baiklah kalau begitu, kepada Jaksa Penuntut Umum
diharapkan untuk menghadirkan saksi-saksi, dan korban
Kemudian jaksa penuntut umu memanggil para saksi yang telah diajukannya yaitu
atas nama DANANG SYARIF HIDAYAT (ARIF) dan GILANG PERDANA AKLIS
(AKLIS) untuk masuk ke dalam ruang persidangan agar dapat diperiksa demi lancarnya
acara persidangan hari ini
Sebelum memulai persidangan, hakim terlebih dahulu meminta agar para saksi
menyerahkan agar diperlihatkan kartu identitasnya agar bisa dicatat oleh panitera..
Hakim Ketua : Kepada para saksi apakah dapat menyerahkan kartu
identitasnya agar bisa dicatat oleh panitera.
Lalu, para saksi tersebut mengeluarkan kartu identitasnya berupa KTP (Kartu Tanda
Penduduk) dan menyerahkannya kepada Hakim Ketua
Kemudian hakim bertanya kepada para saksi sebelum melakukan pemeriksaan di
dalam acara persidangan ini terlebih dahulu menanyakan kepada para saksi apakah mereka
siap disumpah berdasarkan agama dan kepercayaannya masing-masing
Hakim Ketua : Kepada para saksi apakah siap disumpah berdasarkan agama
dan kepercayaannya masing-masing
Dan kedua saksi ditanyakan mengenai agamanya, kedua saksi tersebut beragama
Islam. Kemudian para saksi siap disumpah demi kelancaran pemeriksaan di persidangan.
Lalu, mereka disumpah dengan mengikuti kata-kata yang dikeluarkan oleh Hakim Anggota,
yang isinya sebagai berikut :
“Demi Allah saya bersumpah, akan memberikan keterangan dan kesaksian yang sebenar-
benarnya, tidak lain dari yang sebenar-benarnya”
48
Setelah disumpah, hakim menyuruh salah satu saksi agar keluar terlebih dahulu, dan
Saksi yang keluar yaitu saksi II atas nama GILANG PERDANA AKLIS (AKLIS) dan Saksi I
atas nama DANANG SYARIF HIDAYAT (ARIF) tetap berada di dalam ruangan. Hakim
bertanya identitas kepada saudara saksi I yang telah dijawabnya, kemudian terjadi dialog
antara Hakim dan Saksi I.
Hakim Ketua : “Saudara saksi, apakah anda mengenal terdakwa?”
49
Saksi I : “maksudnya saya si Terdakwa memainkan kembang api
tersebut dengan memegang langsung kembang apinya yang
langsung di bakar tidak menggunakan media penghantar
seperti botol ataupun menanam kembang api tersebut”
(lalu Jaksa Penuntut Umum mengatakan pertanyaan dari kami cukup sampai disitu saja pak.
Hakim)
(Kemudian Hakim mempersilahkan Penasihat Hukum untuk bertanya)
Penasihat Hukum : “”saudara saksi mengapa anda bias ada di rumah Terdakwa,
ada keperluan apa saudara kerumah Terdakwa?’
Saksi I : “Saya ke rumah Terdakwa karena di undang si Terdakwa
untuk k rumahnya untuk menyambut tahun baru”
Penasihat Hukum : “anda mengatakan bahwa anda di undang si Terdakwa,
apakah anda mengetahui bahwa si Terdakwa ingin bermain
kembang api?”
Saksi : “tidak , karena ketika Terdakwa hanya mengundang saya buat
datang”
Penasihat Hukum : “Terima kasih pak. Hakim saya rasa cukup, pertanyaan dari
saya kepada saksi”
Hakim Ketua : “Bagai mana saudara saksi ada lagi hal lain yang ingin anda
sampaikan?”
Saksi I : “tidak pak saya rasa cukup”
Hakim Ketua : “Baik, silahkan ambil kartu identitas anda dan silahkan
meninggalkan ruangan persidangan”
Kemudian, selanjutnya hakim menyuruh jaksa penuntut umum untuk
memanggil saksi berikutnya atas nama GILANG PERDANA AKLIS (AKLIS) dan Jaksa
Penuntut Umum pun menyuruh saksi berikutnya untuk masuk ke dalam ruang persidangan
Hakim Ketua : “Saudara saksi, apakah anda mengenal terdakwa?”
50
Saksi II : “ya pak. Hakim”
Saksi II : “Pada saat itu saya yang berada di rumah yang pas kebetulan
di depan rumah saya Terdakwa bermain kembang api, pada
saat bermain kembang api saya sudah melarang Terdakwa
untuk tidak bermain di situ, agar si Terdakwa pergi ke tanah
lapang. Tetapi Terdakwa tidak menghiraukan peringaan saya
dan tetap bermain”.
51
Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk
bertanya kepada saksi
Jaksa Penuntut Umum : “apakah saudara mengetahu kenapa si Terdakwa kabur begitu
saja meninggalkan kejadian?”
Saksi II : “setahu saya Terdakwa kabur karena ketakutan karena saya
meneriaki kebakaran”
Jaksa Penuntut Umum : “anda mengatakan si Terdakwa kabur karena ketakutan.
Apakah anda mengetahui sendiri si terdakwa memang kabur
karena ketakutan?”
Saksi II : “ iya , berdasarkan yang saya lihat begitu pak jaksa karena
yang mengetahui kebakaran itu pertama kali adalah saya.
Karena kebakaran tersebut tepat di depan mata saya yang pas
pada saat itu saya sedang menuju ke rumah korban kebakaran
yang berada 5 rumah dari rumah saya”
Jaksa Penuntut Umum : “setahu anda apakah si Terdakwa memiliki unsure
kesengajaan untuk membkar atau mengarahkan kembag api
tersebut ke aragh rumah korban?”
Saksi II : “setahu saya tidak Karena kembang api tersebut di mainkan
atau di arahkan kesegala arah ”
Jaksa Penuntut Umum : “sedikitpun menurut anda tidak ada unsur kesengajaan?”
52
mdengan dia sehingga dia tidak menghiraukan saya”
Penasihat Hukum : “berapa kali anda mencoba melarang terdakwa?”
Penasihat Hukum : “saya rasa pertanyaan dari saya cukup majelis hakim”
Hakim Ketua : “Bagai mana saudara saksi ada lagi hal lain yang ingin anda
sampaikan?”
Saksi II : “tidak pak saya rasa cukup”
Hakim Ketua : “Baik, silahkan ambil kartu identitas anda dan silahkan
meninggalkan ruangan persidangan”
Lalu kemudian hakim bertanya kepada penasehat hukum apakah dia telah
menyiapkan saksi-saksi untuk meringankan tuduhan jaksa terhadap terdakwa. Kemudian
penasehat hukum menyatakan bahwa dia telah menyiapkan dua saksi untuk dapat diperiksa
dipersidangan hari ini.
Hakim memepersilahkan penasehat hukum untuk memanggil para saksi yang
diajukannya.
Kemudian Penasihat Hukum memanggil para saksi yang telah diajukannya yaitu atas
nama
Saksi I
Nama HIDAYAT DANANG SYARIF, Umur 21 Tahun, Pekerjaan Mahasiswa, Alamat Jl.
Kapten Muslim No.113 Medan
Saksi II
Nama AKLIS GILANG PERDANA Umur 23 Tahun, Pekerjaan Mahasiswa Alamat Jl.
Bilal No. 403 Medan.
Sebelum memulai persidangan, hakim terlebih dahulu meminta agar para saksi
menyerahkan agar diperlihatkan kartu identitasnya agar bisa dicatat oleh panitera..
Lalu, para saksi tersebut mengeluarkan kartu identitasnya berupa KTP (Kartu Tanda
Penduduk) dan menyerahkannya kepada Hakim Ketua
53
Kemudian hakim bertanya kepada para saksi sebelum melakukan pemeriksaan di
dalam acara persidangan ini terlebih dahulu menanyakan kepada para saksi apakah mereka
siap disumpah berdasarkan agama dan kepercayaannya masing-masing. Dan kedua saksi
ditanyakan mengenai agamanya, kedua saksi tersebut beragama Islam. Kemudian para saksi
siap disumpah demi kelancaran pemeriksaan di persidangan. Lalu, mereka disumpah dengan
mengikuti kata-kata yang dikeluarkan oleh Hakim Anggota, yang isinya sebagai berikut :
“Demi Allah saya bersumpah, akan memberikan keterangan dan kesaksian yang sebenar-
benarnya, tidak lain dari yang sebenar-benarnya”
Setelah disumpah, hakim menyuruh salah satu saksi agar keluar terlebih dahulu, dan
Saksi yang keluar yaitu saksi II atas nama AKLIS GILANG PERDANA dan Saksi I atas
nama HIDAYAT DANANG SYARIF, tetap berada di dalam ruangan. Hakim bertanya
identitas kepada saudara saksi I yang telah dijawabnya, kemudian terjadi dialog antara
Hakim dan Saksi I.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah anda mengenal terdakwa?”
54
Hakim Anggota I : “setelah ia mengatan begitu apa anda tetap berada di rumah
atau ikut memasang kembang api?”
Saksi I : “saya tetap berada di dalam rumah pa hakim Karena saya
mempersiapkan makanan yang telah di beli oleh terdakwa
untuk di hidangkan.
Hakim Anggota II : “anda mengatakan, bahwa terdakwa memasang kembang api
untuk memeriahkan suasana. Apakah anda tau bahwa
terdakwa akan memasang kembang api itu di depan rumahnya
dimana posisi rumah tersebut padat akan penduduk?”
Saksi I : “saya mengetahuinya karena saya bertanya kepada si
terdakwa ingin memasang dimana”
Hakim Anggota II : “setelah itu apakah anda tidak melarangnya?”
Saksi I : “tidak”
55
selalu bermain kembang api seperti ini”
Penasihat Hukum : “saya rasa pertanyaan saya cukup majelis hakim”
Hakim Ketua : “Bagai mana saudara saksi ada lagi hal lain yang ingin anda
sampaikan?”
Saksi I : “tidak pak saya rasa cukup”
Hakim Ketua : “Baik, silahkan ambil kartu identitas anda dan silahkan
meninggalkan ruangan persidangan”
Kemudian Hakim Ketua memerintahkan Penasehat Hukum untuk memanggil Saksi II
MUKLIS HANIF untuk masuk ke dalam ruangan persidangan.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah anda mengenal terdakwa?”
Saksi II : “yang saya ketahui terdakwa adalah orang yang baik, ramah,
yaa memang dia sedikit ugal-ugalan dan ceroboh”
Hakim Anggota I : “apakah anda mengetahui telah terjadi peristiwa tanggal 31
Desember 2010 tepatnya pukul 21.00?”
Saksi II : “saya mengetahuinya karena pas kejadian itu kebetula saya
memang berada dekat dengan tersangka?”
Hakim Anggota I : “tolong anda ceritakan bagaimana kejadiannya berlangsung”
Saksi II : “pada saat itu Tersangka bermain kembang api seperti biasa,
saya pun mengambil kursi dan menaruhnya d depan rumah
Tersangka untuk melihat dengan jelas kembang api yang d
56
pasang Tersangka, kejadian itu berlangsung cepat karena
Tersangka tidak tau bahwa percikan kembang api itu
mengenai salah satu rumah warga dimana iya menyadarinya
setelah api membesar dan sudah melalap salah satu rumah
warga dank arena panic dan takut dia menjadi sasaran amukan
warga Tersangka pun melarikan diri untuk menghindari
amukan warga”
Hakim Anggota II : “Bagaimana cara Tersangka bermain kembang apai yang anda
lihat?”
Saksi II : “memang Tersangka memainkan kembang api dengan asal-
asalan pak hakim dimana iya mengarahkannya sedikit
menyamping bukan luruh tinggi ke atas”
Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk
bertanya kepada saksi
Jaksa Penuntut Umum : “saudara saksi, anda mengatakan bahwa Tersangka
memainkan kembang api tesebut secara menyamping, kalau
anda memngetahui itu kenapa anda tidak melarangnya
bukankan anda tahu itu bebahaya?”
Saksi II : “ya saya sudah coba katakan bahwa itu berbahaya terhadap
Tersangka tetapi tidak dihiraukan”
Jaksa Penuntut Umum : “lalu apa yang dijawab oleh Terdakwa?”
Jaksa Penuntut Umum : “terima ksih majelis saya rasa pertanyaan saya cukup”
57
terlambat datang”
Penasihat Hukum : “saya rasa pertanyaan saya cukup majelis hakim”
Hakim Ketua : “Bagai mana saudara saksi ada lagi hal lain yang ingin anda
sampaikan?”
Saksi II : “tidak pak saya rasa cukup”
Hakim Ketua : “Baik, silahkan ambil kartu identitas anda dan silahkan
meninggalkan ruangan persidangan”
Setelah mendengarkan keterangan para saksi, Majelis hakim kembali bertanya kepada
jaksa apakah dapat menghadirkan terdakwa pada hari ini. Kemudian jaksa menjawab bahwa
dia dapat menghadirkan terdakwa pada hari ini juga. Lalu, hakim memerintahkan jaksa untuk
mendudukan terdakwa di depan pengadilan.
Hakim Ketua : “saudara Terdakwa apa benar anada memainkan kembang api
dengan asal?”
Terdakwa : “ya benar pak. Hakim.”
Hakim Anggota I : “Lalu, mengapa anda memainkan kembang api secara asal
padahal sudah banyak yang memperingatkan anada?”
Terdakwa : “saya, mengakui saya salah, saya melakukanya, saya khilaf,
saya terlalu egois karena tidak memperdulikan nasehat orang
lain oleh Karen itu saya mengakui semua kesalahan saya”
Hakim Anggota II : “apakah anda tidak merasa bersalah terhadap tetangga-
tetangga anda yang menjadi korban akibat ulah anda?”
Terdakwa : “saya merasa sangat menyesal, saya sudah mencoba meminta
maaf kepada para tetangga saya pak hakim”
Hakim Anggota II : “lantas apa tanggapan tetangga anda dengan permohonan
58
maaf dari anda?”
Terdakwa : “mereka mengatakan untuk mempertangung jawabkan
perbuatan saya dengan hokum yang berlaku tetapi sebagian
memang sudah memaafkan saya”
Hakim Ketua : “apakah saudara menyesal akan perbuatan Terdakwa?”
Terdakwa : “ya saya sangat menyesal pak. Hakim, dan saya berjanji tidak
akan mengulanginya lagi”
Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk
bertanya kepada Terdakwa
Jaksa Penuntut Umum : “saudara Terdakwa apakah anda mengakui peristiwa yang
terjadi pada hari Senin tanggal 31 Desembe 2010 pukul 21.00
di dasari kehendak anda sendiri tanpa ada paksaan dari orang
lain”
Terdakwa : “ya saya mengakuinya, itu didasari kehendak saya sendiri
tanpa ada kehendak orang lain disitu”
Jaksa Penuntut Umum : “bagaimana perasaan saudara setelah terjadinya kebakaran ?”
Jaksa Penuntut Umum : “saudara Terdakwa kenapa anda kabur begitu saja
meninggalkan perbuatan anada?”
Terdakwa : “saya merasa takut dan panic sehingga saya kabur”
Jaksa Penuntut Umum : “saya rasa pertannyaan dari saya cukup majelis hakim”
59
mengakuinya ”
Penasihat Hukum : “kenapa anda tidak mendengarkan nasehat orang lain untuk
tidak bermain kembang api di daerah itu dan jangan
memainkannya secara asal”
Terdakwa : “ya saya sangat menyesal untuk tidak memperdulikan baik
teman maupun tetangga saya yang sudah menasehati saya”
Penasihat Hukum : “saya rasa pertanyyan saya cukup majelis hakim”
60
SIDANG V (LIMA)
Lahir di Medan, Umur 22 Tahun, lahir 20 Mei 1989, Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan
Indonesia, Agama Islam. Pekerjaan Mahasiswa, Alamat Jl. Bilal Gg.Budiman No. 45 Medan.
Terdakwa diancam dalam dakwaan Primair Pasal 188 KUHP jo. Pasal 360 KUHP
61
untuk tidak mengaktifkan segala jenis alat komunikasi
yang dapat mengganggu jalanya persidangan
(setelah majelis hakim memasuki ruangan persidangan barulah mempersilahkan untuk duduk
semuanya)
(kemudian hakim membuka persidangan dengan mengetuk palu sebanyak satu kali setelah itu
hakim bertanya kepada Jaksa Penuntut Umum)
Jaksa Penuntut Umum : Terima kasih majelis hakim yang terhormat, kami Jaksa
Penuntut Umum sudah mempersiapkan Tuntutan dalam
perkara ini
(kemudian Jaksa Penuntut Umum memberikan berkas Tuntutan kemeja Hakim, dan
Hakim Ketua menyuruh Penasihat Hukum Terdakwa untuk mengambil berkas Tuntutan.)
Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum silahkan membaca
Tuntutannya..
62
KEJAKSAAN SEMU KLINIS HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
SURAT TUNTUTAN
No. Reg. 15/Pid.D/FH/2011/PS -UMSU
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang Mulia,
Tim Penasehat Hukum yang terhormat,
Sidang yang kami muliakan,
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
kerana atas Rahmat, persidangan ini dapat berjalan dengan lancar hingga saat ini.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami smpaikan kepada Majelis Hakim yang
begitu arif dan bijaksana memimpin jalannya persidangan ini, sehingga tiba saatnya bagi
kami Jaksa Penuntut Umum untuk membacakan Tuntutan Pidana dalam perkara ini.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada saudara Penasehat Hukum terdakwa atas
partisipasinya hadir di persidangan ini mendampingi dan membela terdakwa sesuai dengan
hak dan kepentingannya yang diberikan oleh undang-undang dalam rangka mencari dan
mendapatkan kebenaran materiil dalam perkara ini, sehingga persidangan ini dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Semu Klinis Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara dapat hasil pemeriksaan sidang dalam perkara atas nama
terdakwa :
Nama : HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra)
Tempat lahir : Medan
Umur/taggal lahir : 22 Tahun / 20 Mei 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Bilal Gg. Budiman No. 45 Medan
63
Berdasarkan surat penetapan Ketua Majelis Hakim Peradilan Semu Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Nomor : 15/Pid.D/FH/2011/PS
UMSU tangga 10 November 2009 (Acara Pemeriksaan Biasa), terdakwa dihadapkan
ke depan persidangan dengan dakwaan sebagai berkut :
PRIMAIR
Bahwa terdakwa pada hari Senin tanggal 31 Desember 2010 pukul 21.00 terdakwa
diduga melakukan tindaka Pidana Kejahatan yang mendatangkan bahaya bagi keamanan
umum manusia atau barang (kebakaran) sekaligus korban adalah tetangga Terdakwa sendiri,
dan tindakan tersebut terjadi di sekitar rumah terdakwa yang beralamat di Jalan Bilal Gg.
Budiman No. 45 Kel, Glugur Darat Medan-Timur, yang dengan sengaja melakukan tindakan
pidana tersebut diatas yaitu dengan cara:
- Bahwa pada saat malam tahun baru si terdakwa bermain kembang api tanpa
menyadari bahwa percikan ataupun bunga dari kembang apinya tersebur mengenai
salah satu rumah;
- Bahwa dikarena tidak menyadari bahwa percikan dari kembang api itu sudah
mengenai salah satu rumah maka percikan kembang api itu pun menyebar sehingga
apinya semakin membesar;
- Bahwa sewaktu si terdakwa menyadarinya ternyata api pun sudah besar dan Karena
panik si terdakwa pergi meninggalkan rumah yang sudah terbakar begitu saja tanpa
berusaha memadamkan ataupun meminta pertolongan kepada warga lain;
- Bahwa ketika warga lain menyadari kebakaran tersebut apinya sudah melebar ke
puluhan rumah lainnya;
- Bahwa api tidak dapat dipadamkan warga dan pemadam kebakaran yang terlmabat
dating di karenakan padatnya arus laluluntas pada saat malam tahun baru;
- Bahwa api berhasil dipadamkan pada pukul 23.15 Wib setelah melahap puluhan
rumah korban.
Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka jelas perbuatan terdakwa diancam dengan hukuman
sebagai mana diatur dalam Pasal 188 KUHP.
64
SUBSIDAIR
Bahwa terdakwa pada hari Senin tanggal 31 Desember 2010 pukul 21.00 terdakwa
diduga melakukan tindaka Pidana Kejahatan yang mendatangkan bahaya bagi keamanan
umum manusia atau barang (kebakaran) sekaligus korban adalah tetangga Terdakwa sendiri,
dan tindakan tersebut terjadi di sekitar rumah terdakwa yang beralamat di Jalan Bilal Gg.
Budiman No. 45 Kel, Glugur Darat Medan-Timur, yang dengan sengaja melakukan tindakan
pidana tersebut diatas yaitu dengan cara:
- Bahwa pada saat malam tahun baru si terdakwa bermain kembang api tanpa
menyadari bahwa percikan ataupun bunga dari kembang apinya tersebur mengenai
salah satu rumah;
- Bahwa dikarena tidak menyadari bahwa percikan dari kembang api itu sudah
mengenai salah satu rumah maka percikan kembang api itu pun menyebar sehingga
apinya semakin membesar;
- Bahwa sewaktu si terdakwa menyadarinya ternyata api pun sudah besar dan Karena
panik si terdakwa pergi meninggalkan rumah yang sudah terbakar begitu saja tanpa
berusaha memadamkan ataupun meminta pertolongan kepada warga lain;
- Bahwa ketika warga lain menyadari kebakaran tersebut apinya sudah melebar ke
puluhan rumah lainnya;
- Bahwa api tidak dapat dipadamkan warga dan pemadam kebakaran yang terlmabat
dating di karenakan padatnya arus laluluntas pada saat malam tahun baru;
- Bahwa api berhasil dipadamkan pada pukul 23.15 Wib setelah melahap puluhan
rumah korban.
Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka jelas perbuatan terdakwa diancam dengan hukuman
sebagai mana diatur dalam Pasal 360 ayat (2) KUHP
65
II. KETERANGAN-KETERANGAN
A. KETERANGAN SAKSI
66
- Bahwa benar saksi menghampiri terdakwa pada malam itu untuk untuk melihat
Terdakwa bemain kembang api;
- Bahwa benar saksi terdakwa orang yang baik dan ramah namun sedikit ceroboh;
- Bahwa benar saksi telah menasehati Terdakwa untuk tidak bermain kembang api;
- Bahwa benar saksi terdakwa tidak menghiraukan peringatan saksi;
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkannya.
B. PETUNJUK
Adanya persesuaian dari keterangan saksi-saksi yang diperoleh dan dikuatkan dengan
keterangan terdakwa maka dapat ditentukan adanya petunjuk telah terjadi tindak pidana
yang dilakukan terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra)
C. KETERANGAN TERDAKWA
HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa benar terdakwa memainkan kembang api;
- Bahwa benar terdakwa bermain untuk menyambut tahun baru;
- Bahwa benar terdakwa mengakui perbuatanya, dan sadar telah melanggar Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana;
- Bahwa benar terdakwa melakukan tindak pidana tersebut karena kelalaian, dan khilaf;
- Bahwa benar terdakwa melakukan tindakan tersebut atas khendak sendiri;
III. PEMBUKTIAN
Majelis Hakim Yang Mulia,
Tim Penasehat Hukum yang terhormat,
Sidang yang kami muliakan.
Selanjutnya kami membuktikan mengenai unsur-unsur tindak pidana yang
didakwakan yaitu :
Primair : melanggar Pasal 188 KUHP,
Subsidair : melanggar Pasal 360 (2) KUHP.
67
Ad.1 Unsur “barang siapa”
Adalah setiap subjek hukum yang dapat mempertangungjawabkan perbuatan yang
dilakukannya dalam perkara ini adalah terdakwa Haikal Syahputra Alias (Putra) yang
berdasarkan fakta di persidangan terdakwa dapat menjawab dan menerangkan seluruh
pertanyaan yang diajukan kepadanya secara baik, lancar, teratur, dan jelas sehingga tidak
terdapat satu alasan bahwa terdakwa tidak mampu dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Mengenai kemampua bertanggungjawab dari subjek hukum tersebut, ditegaskan
bahwa unsur kemampuan bertanggung jawab tidak perlu dibuktikan, unsur ini dianggap
terdapat pada setiap orang yang melakukan perbuatan melanggar undang-undang.
Dengan demekian unsur “setiap orang” telah terpenuhi.
Ad.2 Unsur “bahaya umum untuk barang”
Berdasarkan keterangan saksi dan dari keterangan terdakwa dimana Terdakwa
memang karena kesalahannya menyebabkan kebakaran, ini terlihat pada bukti-bukti yang
telah diajukan di depan peradilan yang berupa material bangunan yang hangus akibat
kebakaran tersebut dan pengakuan sendiri dari terdakwa.
Dengan demekian unusr “bahaya umum untuk barang” telah terpenuhi.
Berdasarkan unsur-unsur tersebut di atas, maka kami berkesimpulan bahwa terdakwa
Haikal Syahputra Alias (Putra) secara sah dan meyakinkan telah terbukti bersalah yang
sebagaimana diatur dalam dakwaan primair.
Oleh karena bentuk surat dakwaan kami susun secara subsidair, maka dengan
terbuktinya dakwaan primer, dakwaan subsidari tidak perlu dibuktikan lagi.
Setelah kami sampai kepada Tuntutan Pidana atas diri-diri terdakwa-terdakwa,
perkenankanlah kami mengemukakan hal-hal kami yang jadi pertimbangan dalam
mengajukan tuntutan pidana, yaitu :
68
dengan memperhatikan ketentuan undang-undang yang bersngkutan ;
---------- M E N U N T U T -----------
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa Haikal Syahputra Alias (Putra) secara sah dan meyakinkan
menurut hukum melakukan karena salahnya kebakaran sebagaimana diatur dalam
Pasal 188 KUHP,
2. Menjatuhkan pidana penajra terhadap terdakwa Haikal Syahputra Alias (Putra)
dengan pidana penjara 3 (tiga) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam
tahanan sementara, dengan perintah agar terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan
Negara (RUTAN) ;
3. Menetapkan Terdakwa tetap di tahan
4. Menetapkan agar terdakwa supaya dibebani membayar biaya perkara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demekianlah tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini
Senin tanggal 12 Desember 2009.
69
Setelah jaksa selesai membacakan tuntutannya, maka hakim bertanya kepada
terdakwa beserta penasehatnya apakah mengerti dengan isi surat tuntutan tersebut. Dan
mereka menjawab telah mengerti dengan isi tuntutannya.
Lalu, hakim bertanya kepada penasehat hukum apakah ingin mengajukan pleidoi.
Kemudian penasehat hukumnya mengatakan bahwa dia akan menyiapkan pleidoinya, dan
waktu yang dibutuhkan adalah satu minggu.
Setelah mendengarkan tuntutan dari jaksa dan penasehat hukum akan memberikan
pleidoinya, maka sidang ditunda minggu depan pada tanggal 19 Desember 2009 dengan acara
pembacaan pleidoi oleh penasehat hukum terdakwa Dan memerintahkan terdakwa agar jaksa
penuntut umum kembali menahannya. Kemudian hakim ketua mengetuk palu sebanyak 1
(satu) kali.
Demikianlah berita acara persidangan ini diperbuat dan ditanda tangani oleh hakim
ketua dan panitera.
70
SIDANG VI (ENAM)
Lahir di Medan, Umur 22 Tahun, lahir 20 Mei 1989, Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan
Indonesia, Agama Islam. Pekerjaan Mahasiswa, Alamat Jl. Bilal Gg. Budiman No. 45
Medan. Terdakwa diancam dalam dakwaan Primair Pasal 188 KUHP, dan Dakwaan
Subsidair Jo. Pasal 360 KUHP.
71
jalanya persidangan diharapkan kembali kepada hadirin
untuk tidak mengaktifkan segala jenis alat komunikasi
yang dapat mengganggu jalanya persidangan
(setelah majelis hakim memasuki ruangan persidangan barulah mempersilahkan untuk duduk
semuanya)
(kemudian hakim membuka persidangan dengan mengetuk palu sebanyak satu kali setelah itu
hakim bertanya kepada Jaksa Penuntut Umum)
(kemudian Penasihat Hukum memberikan berkas Pledoi ke meja Hakim, dan Hakim
Ketua menyuruh Jaksa Penuntut Umum untuk mengambil berkas Pledoi)
Hakim Ketua : Kepada Penasihat Hukum silahkan membaca Pledoinya..
72
LAW OFFICE
WINOTO & ASSOCIATES
Kantor Advokat / Penasehat Hukum
Jl. Halat No. 43 Medan
Sebelum kami sampai pada isi pokok Nota Pembelaan ini, perkenan kami terlebih
dahulu menyampaikan ucapan terima kasih kepada sidang pengadilan yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk melaksanakan fungsi sebagai Penasehat Hukum, yakni sejak
di mulainya permeriksaan persidangan hingga hari ini dapat menyampaikan Nota Pembelaan
dalam perkara terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra), serta permintaan maaf kami
atas segala sikap kami selama di persidangan perkara ini yang tidak berkenan di hati Majelis
Hakim.
Selanjutnya dalam kesempatan ini tak lupa kami sampaikan rasa salut kami atas upaya
dan kerja keras saudara Jaksa Penuntut Umum yang dengan segenap daya upayanya
membawa perkara ini kepersidangan, menghadirkan terdakwa, saksi-saksi, lain yang pada
akhirnya telah pula memajukan Nota Tuntutan yang dibacakan pada persidangan
sebelumnya.
Namun demekian tak dapat pula kami tutupkan rasa kecewa kami yang teramat dalam
terhadap keseluruhan isi dan Nota Tuntutan pidana dari Jaksa Penuntut Umum yang terkesan
sangat dipaksakan.
Satu-satunya kesimpulan yang harus kita temukan dalam Hukum Acara Pidana dan
dari Hukum Pidana itu sendiri adalah “Kebenaran yang sesungguhnya”, mencari “kebenaran
sejati”, atau dematariele waarheid sesuai dengan tempat duduk kita masing-masing menurut
Criminal Justice System yang biasa dilakukan di negeri kita ini, dimana Jaksa Penuntut
73
Umum harus dapat membuktikan kesalahan Terdakwa secara sah dan meyakinkan, secara
formil dan materil.
Hukum Positif, norma-norma dalam masyarakat, kebiasaan-kebiasaan yang tidak
menyimpang dari kepercayaan dan ikhtikad baik adalah sarana-sarana kita untuk mencari
kebenaran yang sudah tentu juga sarana untuk mencari keadilan (justice) seperti yang kami
sebutkan diatas. Itu berarti hukum dan norma-norma serta kebiasaan yang tidak menyimpang,
kepercayaan dan ikhtikad baik bukanlah sarana untuk mencari kesalahan orang, paling tinggi
hanyalah untuk merumuskan kesalahan tersebut supaya dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam usaha untuk mencari keadilan sejati tersebut, demikian juga untuk mencari
atau mendapatkan keadilan pada tingkah laku manusia dalam masyarakat selaku terdapat hal-
hal yang berbeda pandangan, meskipun berorientasi pada peraturan yang berlaku. Hal ini
terjadi karena kejahatan atau pun tingkah laku yang menyimpang tidak terjadi dan tidak akan
terdapat pada alam yang sepi dari manusia.
Kejahatan hanya dapat terjadi di tempat di mana manusia berada lebih dari seorang, di
mana ada masyarakat di mana ada pergaulan, disitulah baru dapat tumbuh kejahatan. Dengan
demikian, kejahatan adalah fenomena sosial yang normal, sehingga hukum norma-norma
tetap akan merupakan dilema-dilema yang belum dapat dipecahkan secara mutlak yang
memberi kepuasaan mutlak bagi pihak-pihak yang terlanda oleh hukum itu sendiri. Apalagi
tingkat intelegensia manusia dan kesadaran hukumnya sangat berbeda-beda dalam
masyarakat tersebut, dalam hal inilah keterampilan, kejujuran dan ikhtikad baik sangat
menentukan dalam rangka pencapaian kebenaran sejati dan rasa keadilan yang sesungguhnya.
Seperti kami kemukakan di atas selama proses peradilan pidana yang dicari adalah
kebenaran sejati atau demarteriele waarheid demi keadilan dan untuk mendapatkan keadilan
ini dibuat peraturan-peraturan, UU ataupun norma lainnya. Dalam melaksanakan atau
mengemban hukum sesuai dengan norma-norma, peraturan-peraturan, UU tersebut semua
aparat yang terlibat di dalamnya, kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dll haruslah berlaku
objektif, sabar dan terampil, teliti dan konsekwen atas misinya tersebut. Itu berarti pula dalam
mencari keadilan dalam suatu proses pidana seperti yang kita hadapi sekarang ini. Semua
aparat haruslah berjiwa dan bertindak seperti di atas, terutama haruslah berjiwa dan
74
bersemangat seperti yang dituangkan dalam pertimbangan pencabutan HIR (Stb. Tahun 1941
N0. 14) yang antara lain mengatakan “Bahwa pembangunan Hukum Nasional di bidang
hukum Acara Pidana tersebut adalah agar masyarakat menghayati hak dan kewajibannya
untuk meningkatkan pembinaan sikap para pelaksana penegak hukum, keadilan dalam
perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia, ketertiban serta kepastian hukum
manusia demi terselenggaranya Negara hukum sesuai dengan UUD 1945”.
Kebijakan hukum (legal policy) yang menyangkut dengan kebijakan penegakan
hukum (law inforcement) merupakan pula dari politik sosial (social policy) yang menjadi
usaha dari setiap masyarakat dan Negara untuk meningkatkan kesejahteraan warganya
(quality of life) bukan untuk menderitakan warganya tersebut. Demikianlah kebijakan hukum
mencakup baik pengetahuan maupun seni terutama yang berusaha untuk tujuan praktis yang
memungkinkan kesejahteraan umum bagi masyarakat banyak.
Pada saat ini dihadapkan kita para Justiabelen, di kursi terdakwa duduk seorang
Wanita yang bernama HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) terlihat pasrah menunggu
Keputusan Hukum atas perkara yang dituduhkan atau didakwakan padanya. Dia sangat
berharap Pengadilan ini tidak memberikan suatu keputusan yang tepat dan adil tanpa adanya
intervensi dari pihak manapun bagi dirinya.
Bahwa terdakwa dihadapkan ke persidangan perkara ini oleh Jaksa Penuntut Umu
karena didakwa telah melakukan tindak pidana atas Karen salahnya menyebabkan kebakaran
dalam Surat Dakwaan tertanggal 20 November 2011:
Terhadap Dakwaan
1. Terhadap dakwaan primer melanggar Pasal 188 KUHP;
Setiap orang yang karena kesalahannya menyebabkan kebakaran hukuman selama-
lamanya 5 (lima) tahun, atau hukuman kurungan selama-lamanya 1 (satu) tahun jika
Karen perbuatan itu timbul bahaya umum, bagi barang, karena perbuatan itu
berakibatmengancam jiwa orang lain.
2. Terhadap dakwaan subsidair dinyatakan terdakwa melanggar pasal . Pasal 360 KUHP
yaitu “barang siapa karena kesalahannya menyebabkan orang luka sedemikian rupa
sehingga orang itu menjadi sakit sementara atau tidak dapat menjalani jabatannya atau
75
pekerjaannya sementara dengan hukuman penjara selama-lamanya sebilan bula atau
hukuman selama-lamanya enam bulan
Terhadap tuntutan
Bahwa terdakwa telah dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum dengan hukuman penjara
3 (tiga) tahun dan mentepakan agar terdakwa supaya dibebani membayar biaya perkara sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
A. KETERANGAN SAKSI
76
- Bahwa benar saksi di undang Terdakwa untuk ke rumahnya;
- Bahwa benar saksi mendengar langsung Terdakwa ingin bermain kembang api;
- Bahwa benar saksi terdakwa adalah orang yang ceroboh dalam melakukan sesuatu;
- Bahwa benar saksi sudah melarang Terdakwa untuk tidak bermain kembang api;
- Bahwa benar saksi mendengar, bahwa Terdakwa tidak menghiraukan;
AKLIS GILANG PERDANA
- Bahwa benar saksi mengenal terdakwa;
- Bahwa benar saksi teman terdakwa;
- Bahwa benar saksi tidak berada ditempat peristiwa perkara;
- Bahwa benar saksi mengetahui perkara ini langsung di tempat kejadian perkara;
- Bahwa benar saksi menghampiri terdakwa pada malam itu untuk untuk melihat
Terdakwa bemain kembang api;
- Bahwa benar saksi terdakwa orang yang baik dan ramah namun sedikit ceroboh;
- Bahwa benar saksi telah menasehati Terdakwa untuk tidak bermain kembang api;
- Bahwa benar saksi terdakwa tidak menghiraukan peringatan saksi;
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkannya.
B. KETERANGAN TERDAKWA
HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra), pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa benar terdakwa memainkan kembang api;
- Bahwa benar terdakwa bermain untuk menyambut tahun baru;
- Bahwa benar terdakwa mengakui perbuatanya, dan sadar telah melanggar Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana;
- Bahwa benar terdakwa melakukan tindak pidana tersebut karena kelalaian, dan khilaf;
- Bahwa benar terdakwa melakukan tindakan tersebut atas khendak sendiri;
77
Akhirnya sampailah kami pada permohonan yang selaku Penasehat Hukum Terdakwa
HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) agar kiranya Majelis Hakim Yang Mulia berkenan
untuk sependapat dengan kami dan selanjutnya memberikan keputusan hukum, yang amarnya
berbunyi sebagai berikut :
1. Menyatakan terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) tidak terbukti secara
sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana karena kesahannya menyebabkan
kebakaran oleh Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan primair terdakwa telah
melanggar Pasal 188 KUHP.
2. “Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon hukuman yang seringan-ringan
dan seadil-adilnya.”
“Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon hukuman yang seringan-ringan dan
seadil-adilnya.”
Sebelum kami sampai pada akhir nota pembelaan kami, maka perkenankanlah kami
untuk menyampaikan hal-hal yang akan dijadikan pertimbangan hukum bagi Majelis Hakim
untuk memberikan putusan terhadap diri terdakwa :
- Terdakwa mengakui bahwa dirinya belum pernah dihukum;
- Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan;
- Terdakwa masih dalam status Mahasiswa aktif;
- Terdakwa menyesal terhadap tindakannya, dan mengakui atas perbuatan yang telah
dilakukanya;
Demekianlah Nota Pembelaan kami sampaikan, atas perhatian dan perkenan Majelis
Hakim Yang Mulia untuk mengabulkannya, kami ucapkan terima kasih, semoga Tuhan
Yang Maha Kuasa memberikan petunjuk dan kekuatan bagi Yang Mulia Najelis Hakim.
HARYONO WINOTO
78
Setelah Penasihat Hukum selesai membacakan pledoinya, maka hakim bertanya
kepada Jakas Penuntut Umum apakah mengerti dengan isi surat Pledoi tersebut. Dan Jaksa
Penuntut Umum menjawab telah mengerti dengan isi pledoinya.
Lalu, hakim mengatakan setelah mendengarkan tuntutan dari jaksa dan pleidoi dari
penasehat hukum, maka hakim akan menjatuhkan putusan hingga minggu depan, maka
sidang ditunda minggu depan pada tanggal 26 Desember 2011 dengan acara pembacaan
putusan oleh hakim. Dan memerintahkan terdakwa agar jaksa penuntut umum kembali
menahannya. Kemudian hakim ketua mengetuk palu sebanyak 1 (satu) kali.
Demikianlah berita acara persidangan ini diperbuat dan ditanda tangani oleh hakim
ketua dan panitera.
79
SIDANG VII (TUJUH)
Lahir di Medan, Umur 22 Tahun, lahir 20 Mei 1989, Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan
Indonesia, Agama Islam. Pekerjaan Mahasiswa, Alamat Jl. Bilal Gg. Budiman No. 45
Medan. Terdakwa diancam dalam dakwaan Primair Pasal 188 Jo. Pasal 360 KUHP.
80
untuk tidak mengaktifkan segala jenis alat komunikasi
yang dapat mengganggu jalanya persidangan
(setelah majelis hakim memasuki ruangan persidangan barulah mempersilahkan untuk duduk
semuanya)
(kemudian hakim membuka persidangan dengan mengetuk palu sebanyak satu kali setelah itu
hakim bertanya kepada Jaksa Penuntut Umum)
Hakim Ketua : Acara sidang pada hari ini adalah pembacan Putusan
oleh majelis hakim, oleh karena itu, kepada Terdakwa,
Penasihat hukum, dan Jaksa penuntut Umum, untuk
mendengar dan memperhatikan isi tuntutan dari majelis
hakim dengan seksama
81
PENGADILAN SEMU KLINIS
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN
PUTUSAN
No.Reg. 15/Pid.D/FH/2011/PS -UMSU Medan
DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
82
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa ;
Setelah mendengar tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum yang pada pokoknya
sebagai berikut :
1. Menyatakan terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) secara sah dan
meyakinkan menurut hukum melakukan karean salahnya mengakibatkan kebakaran
sebagaimana diatur dalam Pasal 188 KUHP.
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias
(Putra) dengan pidana penjara 3 (tiga) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam
tahanan sementara, dengan perintah agar terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan
Negara (RUTAN) ;
3. Menetapkan agar terdakwa supaya dibebani membayar biaya perkara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Setelah mendengar pembelaan (pleidoi) dari Penasehat Hukum terdakwa yang pada
pokoknya menyatakan :
Menimbang, bahwa terdakwa diajukan kepersidangan oleh Penuntut Umum dengan dakwaan
----------------------------------------------------- :
83
PRIMAIR
Bahwa terdakwa pada hari Senin tanggal 30 Desember 2011 Pukul 21.00 terdakwa
diduga melakukan tindaka Pidana Kejahatan Yang Mendatangkan Bahaya Bagi Kemanan
Umum Manusia Atau Barang yaitu kebakaran dan tindakan tersebut terjadi di daerah dekat
rumah korban yang beralamat di Jalan Bilal No.40 Kel, Glugur Darat Medan-Timur, yang
dengan sengaja melakukan tindakan pidana tersebut diatas yaitu dengan cara:
- Bahwa pada saat malam tahun baru si terdakwa bermain kembang api tanpa
menyadari bahwa percikan ataupun bunga dari kembang apinya tersebur mengenai
salah satu rumah;
- Bahwa dikarena tidak menyadari bahwa percikan dari kembang api itu sudah
mengenai salah satu rumah maka percikan kembang api itu pun menyebar sehingga
apinya semakin membesar;
- Bahwa sewaktu si terdakwa menyadarinya ternyata api pun sudah besar dan Karena
panik si terdakwa pergi meninggalkan rumah yang sudah terbakar begitu saja tanpa
berusaha memadamkan ataupun meminta pertolongan kepada warga lain;
- Bahwa ketika warga lain menyadari kebakaran tersebut apinya sudah melebar ke
puluhan rumah lainnya;
- Bahwa api tidak dapat dipadamkan warga dan pemadam kebakaran yang terlmabat
dating di karenakan padatnya arus laluluntas pada saat malam tahun baru;
- Bahwa api berhasil dipadamkan pada pukul 23.15 setelah melahap puluhan rumah
korban.
Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka jelas perbuatan terdakwa diancam dengan hukuman
sebagai mana diatur dalam Pasal 188 KUH Pidana
SUBSIDAIR
Bahwa terdakwa pada hari Senin tanggal 30 Desember 2011 Pukul 21.00 terdakwa
diduga melakukan tindaka Pidana Kejahatan Yang Mendatangkan Bahaya Bagi Kemanan
Umum Manusia Atau Barang yaitu kebakaran dan tindakan tersebut terjadi di daerah dekat
rumah korban yang beralamat di Jalan Bilal No.40 Kel, Glugur Darat Medan-Timur, yang
dengan sengaja melakukan tindakan pidana tersebut diatas yaitu dengan cara:
- Bahwa pada saat malam tahun baru si terdakwa bermain kembang api tanpa
menyadari bahwa percikan ataupun bunga dari kembang apinya tersebur mengenai
salah satu rumah;
84
- Bahwa dikarena tidak menyadari bahwa percikan dari kembang api itu sudah
mengenai salah satu rumah maka percikan kembang api itu pun menyebar sehingga
apinya semakin membesar;
- Bahwa sewaktu si terdakwa menyadarinya ternyata api pun sudah besar dan Karena
panik si terdakwa pergi meninggalkan rumah yang sudah terbakar begitu saja tanpa
berusaha memadamkan ataupun meminta pertolongan kepada warga lain;
- Bahwa ketika warga lain menyadari kebakaran tersebut apinya sudah melebar ke
puluhan rumah lainnya;
- Bahwa api tidak dapat dipadamkan warga dan pemadam kebakaran yang terlmabat
dating di karenakan padatnya arus laluluntas pada saat malam tahun baru;
- Bahwa api berhasil dipadamkan pada pukul 23.15 setelah melahap puluhan rumah
korban.
Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka jelas perbuatan terdakwa diancam dengan hukuman
sebagai mana diatur dalam Pasal 360 (2) KUH Pidana.
85
- Bahwa benar saksi melihat peristiwa tersebut;
- Bahwa benar saksi melihat rumah terbakar pertama kali akibat kembang api terdakwa;
86
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi baik yang didengarkan dalam
persidangan di bawah sumpah dalam persidangan, keterangan terdakwa dalam persidangan
dan keterangan terdakwa dalam Berita Acara Pemeriksaan, pada Penyedik, serta dengan
adanya alat bukti tersebut, maka Hakim telah menemukan fakta-fakta yang terungkap dalam
persidangan sebagai berikut ;
- Bahwa benar pada hari Senin tanggal 31 Desember 2010 terdakwa diduga melakukan
tindaka Pidana Perlindungan Anak yaitu karena salahnya menyebabkan kebakaran
- Bawa benar teredakwa telah bermain kembang api
- Bahwa benar terdakwa melakukan tindak pidana tersebut tidak disengaja , dan khilf
- Bahwa benar terdakwa melakukan tindakan tersebut atas khendak sendiri;
Menimbang, bahwa bentuk dakwaan Penuntut Umum adalah berbentuk alternatif yang
berarti bahwa apabila dalam dakwaan primair telah terbukti, maka untuk dakwaan berikutnya
tidak perlu dipertimbangkan lagi dan sebaliknya apabila dakwaan primair tidak terbukti,
maka dakwaan selanjutnya harus dipertimbangkan/dibuktikan.
87
pertanyaan yang diajukan kepadanya secara baik, lancar, teratur, dan jelas sehingga tidak
terdapat satu alasan bahwa terdakwa tidak mampu dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Mengenai kemampua bertanggungjawab dari subjek hukum tersebut, ditegaskan
bahwa unsur kemampuan bertanggung jawab tidak perlu dibuktikan, unsur ini dianggap
terdapat pada setiap orang yang melakukan perbuatan melanggar undang-undang.
Dengan demekian unsur “setiap orang” telah terpenuhi.
Menimbang, bahwa adanya keterangan- keterangan saksi yang diakui oleh terdakwa
sendiri yang disampaikan di depan persidangan.
88
Menimbang, bahwa tentang Pembelaan Penasehat Hukum menyatakan terdakwa tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang
didakwakan Penuntut Umum kepada terdakwa dengan alasan pada pokoknya :
1. Menyatakan terdakwa HAIKAL SYAHPUTRA Alias (Putra) tidak terbukti secara
sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana karena kesahannya menyebabkan
kebakaran oleh Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan primair terdakwa telah
melanggar Pasal 188 KUHP.
2. “Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon hukuman yang seringan-ringan
dan seadil-adilnya.”
Menimbang, bahwa karena selama dalam proses pemeriksaan perkara terdakwa ada
ditahan, maka masa penahanan tersebut dikurangkan dengan pidana yang akan dijatuhkan.
Menimbang, bahwa karena terdakwa telah terbukti bersalah dan akan dijatuhi
hukuman, maka kepada terdakwa pantas dibebani membayar ongkos perkara.
89
Hal-hal yang memberatkan ;
- Perbuatan Terdakwa mengamcam jiwa orang banyak
- Perbuatan terdakwa telah merugikan materi orang banyak
- Perbuatan Terdak mengganggu kegiatan ataupun pekerjaan orang lain
90
-------------------- M E N G A D I L I ---------------------
Menghukum terdakwa, oleh karena itu dengan pidana selama 2 (dua ) tahun.
Demikian perkara ini diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Klinis
Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan pada hari Rabu
tanggal 23 Desember 2011 oleh kami Riza Dali Mirani sebagai Hakim Ketua, Ryan Fadli
Siregar sebagai Hakim Anggota, Alfian Affandi sebagai Hakim Anggota. Putusan mana
diucapkan pada hari itu juga dalam musyawarah rapat persidangan yang terbuka untuk
umum oleh Hakim Ketua tersebut, dihadiri oleh hakim-hakim anggota dan Deni Indrawan
Lubis sebagai Jaksa Penuntut Umum, Amirsal Bayu Angin Hrp sebagai Panitera dan dihadiri
oleh Terdakwa Haikal Syahputra alias (putra) dan Haryono Winoto sebagai Penasihat
Hukum.
Ditetapkan di Medan
Pada hari Rabu tanggal 18 Desember 2009
HAKIM KETUA
91
HAKIM ANGGOTA HAKIM ANGGOTA
PANITERA
92
Setelah hakim selesai membacakan putusannya, maka hakim bertanya kepada
terdakwa mengerti atas isi putusan tersebut. Kemudian terdakwa menjawab bahwa dia
mengerti dengan isi putusan yang telah dijatuhkan hakim tersebut.
Lalu, hakim mengatakan Saudara mempunyai hak untuk mengajukan upaya hukum
selanjutnya apabila saudara merasa keberatan atas putusan Majelis Hakim. Demikian juga
dengan Penuntut Umum juga memiliki hak yang sama untuk mengajukan upaya hukum
selanjutnya. Dengan demikian sidang pemeriksaan perkara dengan No.Reg.06/Pid.B/KH-
FH/2009/PS UMSU dinyatakan ditutup.
Demikianlah berita acara persidangan ini diperbuat dan ditanda tangani oleh
hakim ketua dan panitera.
93