a. Teori Klasik
Ehrlich membicarakan hubungan antarakelompok dan sosial dengan
menggunakan metodologi sosiologi sebenarnya. Tidak melihat hukum
dalam wujud sebagai kaidah melainkan melihat hukum dalam wujudnya di
dalam masayrakat. Kemudian ia melahirkan kosep tentang living law.
b. Teori Makro
Menjelaskan hubungan atau kaitan antara hukum dengan bidang-bidang
lain diluarnya, seperti budaya, politik , dan ekonomi. Dengan memberika
penjelasan tersebut teori makro ini memberi tahu kepada kita tempat
hukum adalah dalam konteks yang luas yaitu hukum tidak dapat
dibicarakan terlepas dari faktor-faktor disekelilingnya. Hukum memiliki
habitat dan kenyataan.
c. Teori Empiris
Donald Black memisahkan hukum sebagai fakta dari unsur lain, seperti
tujuan, nilai, ideologi, dan sebagainya. Hukum adalah sesuatu yang dapat
diamati secara eksternal. Teori menjelaskan fakta dan hanya fakta itu saja
yang boleh menjadikan bahan proposisi dan ada perilaku hukum (bhavior
of law).
Di buku Sosiologi Hukum karangan Prof. Dr. Satjipto Rahardjo, S.H.
ada dua teori besar yaitu:
Teori Struktural
1. Setiap masyarakat adalah relatif konsisten, yang merupakan struktur
elemen-elemen yang stabil.
2. setiap masyarakat merupakan struktur elemen-elemen terintegrasikan
dengan baik.
3. Setiap elemen dalam masyarakat mempunyai fungsi sendiri, yaitu
memberikan sumbangannya dalam raangka mempertahankan bagunan
sistem yang ada.
4. Setiap struktur sosial bekerja atas dasar konsensus nilai oleh para
anggotanya.
Teori Konflik
1. Setiap masyarakat, setiap saat selalu dihadapkan kepada perubahan-
perubahan sosial merupakan hal yang umum
2. Setiap masyarakat, dalam segala bidangnya selalu memperlihatkan
adanya ketidak-cocokan dan konflik-konflik sosial merupakan hal
yang umum.
3. Setiap masyarakat didasarkan pada pemaksaan oleh segolongan
anggota-anggota msayarakat yang lain.