Anda di halaman 1dari 38

Komisi Pemberantasan Korupsi

Republik Indonesia
---------------------------------------------
“Untuk Keadilan”

SURAT DAKWAAN
--------------------------------------
Nomor : DAK - 50 /24/11/2015

A. IDENTITAS TERDAKWA :

Nama Lengkap : RECKYA YACHOP PARDOSI


Tempat Lahir : Bengkulu
Umur/Tanggal Lahir : 49 Tahun / 31 Desember 1965
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Denpasar C3 No. 8 Kuningan,
Jakarta Selatan.
Agama : Kristen
Pekerjaan : Ketua Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia (DPD RI)
Pendidikan : S.2

B. PENAHANAN :
Terhadap terdakwa di lakukan Penahanan sebagai berikut :

Penyidik :  Rutan Jakarta Timur Cabang KPK sejak tanggal 28

Agustus 2015 sampai dengan tanggal 16 September

2015.
 Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 17

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 1 of 38


September 2015 sampai dengan tanggal 21 Oktober

2015.
Penuntut Umum :  Rutan Jakarta Timur Cabang KPK sejak tanggal 22

Oktober 2015 sampai dengan tanggal 10 November

2015.
 Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tindak Pidana

Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak

tanggal 11 November 2015 s/d perkara ini

dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

C. DAKWAAN :
PERTAMA :
------- Bahwa Terdakwa RECKYA YACHOP PARDOSI, selaku Pegawai

Negeri atau Penyelenggara Negara yaitu Anggota Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia (DPD RI) yang menjabat sejak tanggal 2 Oktober

2014 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor :

92/R Tahun 2014 Tertanggal 30 September 2014 dan menjabat sebagai Ketua

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (Ketua DPD RI)

berdasarkan keputusan DPD RI No : 03 / DPD RI / 2014 – 2015 tertanggal 02

Oktober 2014, baik sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan atau

turut serta melakukan perbuatan bersama-sama dengan VANESIA. (dilakukan

penuntutan secara terpisah). Pada kurun waktu antara bulan 15 Februari 2015

sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015, atau SETIDAK-TIDAKNYA pada

suatu waktu tertentu di tahun 2015, bertempat di rumah Recky Yachop Pardosi

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 2 of 38


aliad Recky di Jl. Denpasar C3 No. 8 Kuningan, Jakarta Selatan atau setidak-

tidaknya di tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum PENGADILAN

TINDAK PIDANA KORUPSI pada PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT

yang berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara tindak pidana

korupsi berdasarkan Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, yang menerima hadiah yaitu menerima

hadiah berupa uang sejumlah Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dari

VANESIA selaku Direktur CV. Dahulu Bersama dari keseluruhan uang yang

dijanjikan sejumlah Rp 1.250.000.000 (satu milyar dua ratus lima puluh juta

rupiah), padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut

diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau

tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yaitu Terdakwa mengetahui

atau patut menduga hadiah tersebut diberikan untuk menggerakkan Terdakwa

dengan jabatannya selaku Ketua DPD RI dalam mempengaruhi pejabat di

Perum Bulog yang dipimpin oleh ELICKA PRAICY CATHERINE

PALEBANGAN alias ELICKA PRAICY selaku Direktur Utama Perum Bulog

supaya membantu agar sebagian kuota gula impor dapat disalurkan kepada

Provinsi Bengkulu melalui Perum Bulog Divre Bengkulu sebanyak 5.000 (lima

ribu) ton yang diajukan oleh CV Dahulu Bersama, yang bertentangan

dengan kewajibannya yaitu bertentangan dengan kewajiban anggota DPD

sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 5 angka 4 Undang-Undang Nomor

28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; Pasal 302 ayat (3) Undang-Undang Nomor 17

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 3 of 38


Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(UU MD3) dan Pasal 2013 Peraturan Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib (Peraturan DPD RI tentang

Tata Tertib), yang keseluruhan ketentuan tersebut pada prinsipnya mengatur

tentang Anggota DPD dilarang melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme,

serta dilarang menerima gratifikasi. Perbuatan Terdakwa dilakukan dengan

cara-cara sebagai berikut :----------------------------------------------------------

 Terdakwa adalah anggota DPD RI Periode tahun 2014 sampai dengan

tahun 2019 perwakilan dari Bengkulu yang diangkat berdasarkan Surat

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 92/R Tahun 2014

tertanggal 30 September 2014 dan menduduki jabatan sebagai Ketua DPD

RI berdasarkan Keputusan DPD RI Nomor: 03/ DPD RI/2014-2015 tanggal

02 Oktober 2014.

 Terdakwa sejak tahun 2003 telah mengenal dan bersahabat dengan

VANESIA ketika bersama sama menempuh Magister Manajemen

Universitas Padjajaran di Sumedang, Jawa Barat, setelah selesai

menempuh studinya Terdakwa mendirikan PT. Agromuko yang bergerak di

bidang perkebunan kelapa sawit dan bekerja sama dengan VANESIA

selaku direktur CV Dahulu Bersama sebagai Penyewaan Angkutan dalam

mengangkut hasil kelapa sawit ke Pabrik Crude Palm Oil (CPO) milik

Terdakwa dan sebagai Distributor hasil Crude Palm Oil (CPO) hasil olahan

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 4 of 38


PT. Agromuko milik Terdakwa dan sering menjadi rekanan Terdakwa dalam

berbagai proyek usaha milik Terdakwa di berbagai bidang.

 Bahwa hingga pertengahan tahun 2013, VANESIA menjadi salah satu

orang kepercayaan Terdakwa ketika VANESIA menjadi tim sukses

Terdakwa dalam melakukan kampanye pemenangan Terdakwa dalam

pencalonan sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia (DPD RI) hingga terpilihnya Terdakwa menjadi anggota Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) mewakili Provinsi

Bengkulu.

 Bahwa sekitar awal bulan Januari 2015, terjadi peningkatan harga gula di

Provinsi Bengkulu yang disebabkan minimnya pasokan gula dan mahalnya

biaya produksi gula lokal yang menyebabkan pedagang menaikan harga

gula hingga mencapai Rp. 16.000/kg (enam belas ribu rupiah per kilogram)

yang biasanya hanya Rp. 13.000/kg (tiga belas ribu rupiah per kilogram),

sehingga akibat mahalnya harga jual dipasaran tersebut, VANESIA selaku

Direktur CV Dahulu Bersama yang bergerak dibidang distributor barang

berupaya untuk mendapatkan stok gula dengan harga yang lebih murah.

 Bahwa pada tanggal 2 Februari 2015, untuk mendapatkan stok gula

dengan harga murah VANESIA mengajukan permohonan pembelian gula

impor kepada Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Bengkulu sebanyak

5.000 (tiga ribu) ton, tetapi permohonan pembelian gula impor yang

diajukan CV Dahulu Bersama melalui Perum Bulog Divre Bengkulu tidak

mendapat tanggapan dari Perum Bulog, Karena CV Dahulu Bersama tidak

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 5 of 38


memenuhi beberapa syarat untuk menjadi Rekan Bisnis Perum Bulog,

hingga akhirnya harga di Provinsi Bengkulu terus melonjak hingga

mencapat Rp. 18.000/kg.

 Bahwa pada tanggal 5 Februari 2015, bertempat di Kantor CV Dahulu

Bersama Jl. Depati Payung Negara No. 89, Sukarami,Bengkulu (cri

alamat kantor di bengkulu), VANESIA selaku Direktur CV Dahulu Bersama

mengadakan rapat terbatas dengan Adinita Pratama (Manager

Operasional CV Dahulu Bersama), Adira Kayana (Manager Marketing CV

Dahulu Bersama) serta Aditiya Prajasa (Head Of Legal CV Dahulu

Bersama) dalam rangka membahas upaya untuk menjadikan CV Dahulu

Bersama sebagai Rekanan Perum Bulog untuk mendistribusikan gula

impor di Bengkulu dan dalam pertemuan tersebut Aditiya Prajasa (Head

Of Legal CV. Dahulu Bersama) memberikan saran bahwa lebih baik

mengajukan permohonan kuota distribusi gula impor melalui kenalan di

Perum Bulog atau memiliki kenalan dengan Pejabat Negara sehingga

dalam hal ini VANESIA menerima saran tersebut dan akan melakukan

komunikasi dengan kenalan dekatnya yaitu Terdakwa yang dapat

membantu CV. Dahulu Bersama untuk mendapatkan Kuota Distribusi Gula

Impor di Bengkulu.

 Bahwa pada tanggal 4 Februari 2015, Terdakwa pun mengetahui adanya

kenaikan harga gula di Bengkulu setelah membaca berita dari situs Antara

Bengkulu pada alamat domain berita yaitu

“https://bengkulu.antaranews.com/berita/37567/harga-gula-pasir-di-

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 6 of 38


bengkulu-capai rp16000” dengan headline berita “Harga gula pasir di

Bengkulu capai Rp16.000”, selain itu Terdakwa juga beberapa kali

mendapat keluhan dari masyarakat Bengkulu melalui LSM – Guntur

Provinsi Bengkulu serta Keluarga Kerukunan Tabot Bencoolen Provinsi

Bengkulu terkait tingginya harga gula sehingga untuk memastikan

kebenaran terkait kenaikan harga gula di Bengkulu, Terdakwa meminta

Michael Adrian selaku Asisten Pribadi untuk mengecek harga gula di

Bengkulu secara langsung. Michael Adrian melaporkan bahwa memang

benar terjadi peningkatan harga gula di Bengkulu yang disebabkan

minimnya stok gula dan apabila stok gula di Bengkulu tidak ditambah

harga gula akan terus meningkat, oleh sebab itu Terdakwa meminta

Michael Adrian untuk membuat laporan terkait kenaikan harga gula

tersebut dan akan Terdakwa bawa pada rapat internal DPD berikutnya.

 Bahwa menindaklanjutin hasil rapat dari CV. Dahulu Bersama tersebut,

Vanesia pada tanggal 07 Februari 2015 dengan menggunakan nomor

+628125872368 berusaha untuk menghubungi Terdakwa di nomor

+6281328514578 dan berharap sebagai Ketua DPD RI, Terdakwa dapat

membantu CV Dahulu Bersama untuk mendapatkan stok gula dari Perum

Bulog, setelah berusaha dihubungi melalui chat whatsapp bahwa Michael

Adrian selaku asisten pribadi Terdakwa membalas pesan dari Vanesia dan

menyatakan bahwa saat itu Terdakwa masih berada di China untuk

menjadi keynote speech di acara APEC-Fortune 500 Forum yang

merupakan bagian dari acara 7th APEC Small and Medium Enterprises

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 7 of 38


Technology Conference and Fair dan kemudian akan dihubungi kembali

oleh Michael Adrian atau Terdakwa.

 Bahwa pada tanggal 10 Februari 2015, Terdakwa mendapat kabar melalui

Nomor HP Whatsapp Terdakwa di Nomor +6281328514578 dari Michael

Adrian di nomor Whatsapp +628152657492, bahwa Vanesia meminta

waktu bertemu Terdakwa untuk membicarakan mengenai upaya

mendapatkan kuota impor gula untuk CV. Dahulu Bersama, Terdakwa

kemudian meminta Michael Adrian dengan menggunakan nomor

+628152657492 menghubungi Vanesia pada nomor +628125872368

melalui Whatsapp untuk dijadwalkan agar Vanesia dapat menemui dirinya

pada tanggal 15 Februari 2019 di rumah Terdakwa yang berada di alamat

Jl. Denpasar C3 No. 8 Kuningan, Jakarta.

 Bahwa pada tanggal 15 Februari 2015 sekitar pukul 07.10 WIB, Vanesia

menemui Terdakwa di rumahnya di Jl. Denpasar C3 No. 8 Kuningan,

Jakarta. Di pertemuan tersebut Vanesia menceritakan kenaikan harga gula

di Bengkulu dan meminta bantuan kepada Terdakwa agar kuota gula impor

dapat dialokasikan ke Provinsi Bengkulu serta dapat dialokasikan atau

didistribusikan oleh CV Dahulu Bersama dengan cara menjadikan CV

Dahulu Bersama sebagai rekanan Perum Bulog dan menyatakan akan

memberikan hadiah kepada Terdakwa yaitu sebesar Rp. 250,00 (dua ratus

lima puluh rupiah) dari setiap 1 kg gula yang terjual.

 Bahwa pada tanggal 16 Februari 2015 sekitar pukul 07.30, Melaui chat

Whatsapp Vanesia pada nomor +628125872368 menghubungi Terdakwa

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 8 of 38


di nomor +6281328514578 , untuk mengingatkan Terdakwa menghubungi

Direktur Perum Bulog untuk membicarakan serta mengkoordinasikan agar

kuota gula impor yang dialokasikan ke Provinsi Bengkulu dapat diberikan

serta dialokasikan atau didistribusikan oleh CV Dahulu Bersama dengan

cara menjadikan CV Dahulu Bersama sebagai rekanan Perum Bulog.

 Bahwa selain itu Terdakwa juga menanyakan kepada Vanesia terkait

jumlah kuota gula impor yang diinginkan oleh CV Dahulu Bersama dan

dalam hal ini Vanesia selaku Direktur CV Dahulu Bersama menginginkan

untuk mendapatkan 3.000 (Tiga Ribu) Ton Gula, namun Terdakwa

mengatakan kepada Vanesia jika gula impor yang diinginkan hanya 3.000

(tiga ribu) ton saja maka hadiah yang akan didapatkan oleh Terdakwa akan

hanya sedikit oleh sebab itu Terdakwa mengatakan kepada Vanesia akan

mengusahakan CV Dahulu Bersama untuk mendapatkan 5.000 Ton Gula

Impor dari Perum Bulog sehingga dalam hal ini hadiah , agar komitmen/fee

yang diperoleh menjadi Rp. 1.250.000.000 (satu milyar dua ratus juta)

rupiah dan Vanesia menyetujui hal tersebut.

 Bahwa pada pukul 13.30, Terdakwa melalui Whatsapp dengan

menggunakan nomor +6281328514578 menghubungi Elicka Praicy

Catherine Palebangan (Elicka Praicy) dengan nomor +6281823042376

selaku Direktur Utama Perum Bulog. Dalam pembicaraan tersebut

Terdakwa menanyakan kepada Direktur Utama Perum Bulog apakah

Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah yang mendapatkan jatah

gula impor, Elicka Praicy Catherine Palebangan (Elicka Praicy) kemudian

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 9 of 38


menjelaskan bahwa Bengkulu bukan merupakan salah satu daerah untuk

mendapatkan alokasi gula impor untuk tahun 2015.

 Bahwa dari penjelasan tersebut, Terdakwa meminta bantuan agar

sebagian kuota gula impor tepatnya sekitar kurang lebih 5.000 (lima ribu)

ton dapat disalurkan ke Provinsi Bengkulu melalui Perum Bulog Divre

Bengkulu dikarenakan sedang tingginya harga gula di Bengkulu selain itu

Terdakwa juga mengatakan bahwa sudah ada salah satu perusahaan yaitu

CV Dahulu Bersama yang berasal dari Provinsi Bengkulu yang telah siap

untuk menampung dan menyalurkan gula impor tersebut.

 Bahwa atas permintaan Terdakwa dan dikarenakan Terdakwa merupakan

seorang Ketua DPD RI, Elicka Praicy Catherine Palebangan (Elicka

Praicy) menyanggupi permintaan dari Terdakwa dan kemudian Elicka

Praicy Catherine Palebangan (Elicka Praicy) meminta nomor handphone

pemilik CV Dahulu Bersama lalu menyampaikan akan kepada Terdakwa

akan mengusahakan untuk mengalokasikan gula impor Perum Bulog untuk

Provinsi Bengkulu dan menyerahkan serta menunjuk CV Dahulu Bersama

sebagai rekanan Perum Bulog dalam melakukan pendistribusian gula

impor tersebut.

 Bahwa sekitar pukul 15.30, melalui chat Whatsapp dengan nomor

+6281328514578 Terdakwa menghubungi Vanesia di nomor

+628125872368, Terdakwa mengatakan bahwa telah membicarakan

terkait Terdakwa telah menghubungi Elicka Praicy Catherine Palembangan

(Elicka Praicy) selaku Direktur Utama Perum Bulog untuk dapat

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 10 of 38


mengalokasikan kuota gula impor ke Provinsi Bengkulu sebanyak 5.000

(lima ribu) ton serta Elicka Praicy Catherine Palembangan juga akan

mengusahakan CV Dahulu Bersama menjadi rekanan Perum Bulog untuk

dapat mengalokasikan gula impor tersebut dan juga telah memberikan

nomor handphone Vanesia kepada Elicka Praicy Catherine Palembangan

untuk dihubungi kemudian untuk membicarakan kelanjutan dari

penunjukan CV Dahulu Bersama sebagai distributor gula impor tersebut.

 Bahwa Terdakwa juga mengarahkan kepada Vanesia untuk membuat

kembali surat permohonan untuk menjadi rekanan Perum Bulog sebagai

distributor gula impor di Bengkulu yang ditujukan kepada Direktur Utama

Perum Bulog Pusat serta Kepala Perum Bulog Divre Bengkulu, yang mana

proses selanjutnya akan dipantau dan diawasi oleh Terdakwa serta Elicka

Praicy Catherine Palembangan (Elicka Praisy) yang telah diminta oleh

Terdakwa juga untuk mengawal proses penunjukan CV Dahulu Bersama

sebagai rekanan Perum Bulog untuk melakukan distribusi gula impor yang

akan dialokasikan Perum Bulog Pusat kepada Bengkulu.

 Dalam rangka menindaklanjuti arahan dari Terdakwa tersebut, pada

tanggal 16 Februari 2015 CV Dahulu Bersama mengajukan surat

permohonan menjadi rekanan/distributor gula impor di Bengkulu sebanyak

5.000 (lima ribu) Ton kepada Direktur Utama Perum Bulog serta Kepala

Perum Bulog Divre Bengkulu.

 Bahwa pada tanggal 25 Februari 2015, Elicka Praicy Catherine

Palembangan (Ellicka Praicy) dengan menggunakan nomor

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 11 of 38


+6281823042376 menghubungi Vanesia pada nomor +628125872368

melalui whatsapp untuk menanyakan terkait perkembangan dari keinginan

CV Dahulu Bersama untuk menjadi Rekanan Perum Bulog dalam menjadi

Distributor Gula Impor sebagaimana arahan dan perintah dari Terdakwa.

Setelah itu Vanesia mengatakan kepada Elicka Praicy Catherine

Palembangan (Ellicka Praicy) bahwa CV Dahulu Bersama telah

mengajukan permohonan menjadi rekanan/distributor gula impor kepada

Perum Bulog serta Perum Bulog Divre Bengkulu serta meminta tolong

kepada Elicka Praicy Catherine Palembangan (Ellicka Praicy) untuk

sesegera mungkin mengeluarkan jawaban atau persertujuan terkait

permohonan CV Dahulu Bersama tersebut.

 Bahwa Elicka Praicy Catherine Palembangan (Ellicka Praicy) pada nomor

+6281823042376 kemudian menghubungi Graciela Franciska Tanisiwa

(Graciela Tanisiwa) di nomor +6281622092148 selaku Kepala Perum

Bulog Divre Provinsi Bengkulu memberitahukan bahwa Perum Bulog telah

mengalokasikan Kuota Gula Impor DKI Jakarta kepada Bengkulu sebesar

5.000 (lima ribu) ton selain itu Elicka Praicy Catherine Palembangan

(Ellicka Praicy) juga mengatakan kepada Graciela Franciska Tanisiwa

(Graciela Tanisiwa) adanya titipan pesan dari Terdakwa selaku ketua DPD

agar Vanesia selaku pemilik CV Dahulu Bersama diberikan alokasi

pembelian gula impor Perum Bulog Divre Bengkulu untuk disalurkan di

Wilayah Provinsi Bengulu. Elicka Praicy Catherine Palembangan (Ellicka

Praicy) meminta kepada Graciela Franciska Tanisiwa (Graciela Tanisiwa)

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 12 of 38


untuk menindaklanjuti pesan tersebut dan jikalau ada hambatan agar

melapor. Graciela Franciska Tanisiwa (Graciela Tanisiwa) siap

melaksanakan hal tersebut. Pesan ini kemudian disampaikan Graciela

Franciska Tanisiwa (Graciela Tanisiwa) kepada Hasita Zhafirah Saraswati

selaku Wakil Kepala Perum Bulog Divre Bengkulu untuk ditindak lanjuti.

 Bahwa pada tanggal 09 Maret 2015, Hasita Zhafirah Saraswati dengan

nomor +6281911480024 kemudian menghubungi Vanesia pada nomor

+628125872368 yang kemudian memberitahukan bahwa CV Dahulu

Bersama telah diterima menjadi rekanan Perum Bulog Divre Bengkulu

untuk mendistribusikan gula impor dari Perum Bulog dengan total 3.000

ton (tiga ribu) Ton dengan harga Rp. 9.500,00/kg (sembilan ribu lima ratus

per kilogram), yang dimana gula tersebut akan didistribusikan secara

bertahap, yang pertama sebanyak 2.000 (dua ribu) ton dan yang kedua

sebanyak 1.000 (seribu) ton.

 Bahwa Pada tanggal 11 Maret 2015, Elicka Praicy Catherine Palembangan

(Elicka Praicy) dengan nomor +6281823042376 kemudian menghubungi

Vanesia pada nomor +628125872368 yang kemudian menanyakan

progress dan hambatan yang dihadapi oleh CV Dahulu Bersama dalam

kerjasamanya sebagai rekanan Perum Bulog titipan dari Terdakwa dan

dalam hal ini Vanesia menyampaikan kepada Elicka Praicy Catherine

Palembangan (Elicka Praicy), bahwa CV Dahulu Bersama telah

mengajukan Purchase Order (PO) gula import sebanyak 5.000 (lima ribu)

ton kepada Perum Bulog Divre Bengkulu , namun yang di setujui hanya

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 13 of 38


3.000 (tiga ribu) ton saja yang kemudian akan di distribusikan secara

bertahap, yakni yang pertama 2.000 (dua ribu) ton dan yang kedua 1.000

(seribu) ton.

 Bahwa Vanesia meminta bantuan kepada Elicka Praicy Catherine

Palembangan (Elicka Praicy) untuk dapat disetujui Purchase Order (PO)

dari CV Dahulu Bersama untuk pembelian gula impor sebanyak 5000 ton

sebagaimana telah diarahkan dan dikoordinasikan oleh Terdakwa kepada

Elicka Praicy Catherine Palembangan (Elicka Praicy).

 Bahwa kemudian Elicka Praicy Catherine Palembangan (Elicka Praicy)

kemudian menanyakan hal tersebut kepada Graciela Franciska Tanisiwa

(Graciela Tanisiwa), yang kemudian di jelaskan oleh Graciela Franciska

Tanisiwa (Graciela Tanisiwa) mendapat kabar dari Tetania Retno Gumilang

bahwa kuota yang di berikan hanya 3000 ton saja. Bahwa Elicka Praicy

Catherine Palembangan (Elicka Praicy) menanyakan hal tersebut kepada

Tetania Retno Gumilang dan meminta agar stok gula impor di tambahkan

ke Perum Bulog Divre Bengkulu karena ada titipan dari Terdakwa, yang

akhirnya disanggupi oleh Tetania Retno Gumilang. Terkait pernambahan

stok di Perum Bulog Divre Bengkulu ini kemudian di laporkan pada

Graciela Franciska Tanisiwa (Graciela Tanisiwa) dan permohonan dari CV

Dahulu Bersama akhirnya di setujui seluruhnya sebesar 5.000 (lima ribu).

 Bahwa pada tanggal 25 Maret 2015, CV Dahulu Bersama kemudian

menerima sebanyak 2.000 (dua ribu) ton gula yang di salurkan melalui

Perum Bulog Divre Bengkulu. Lalu Pada tanggal 1 April 2015, CV Dahulu

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 14 of 38


Bersama kemudian mendistribusikan gula-gula tersebut kepada agen-

agennya untuk kemudian dijual keseluruh wilayah Bengkulu.

 Bahwa pada tanggal 11 Mei 2015 sekitar pukul 20.00 WIB bertempat di

Rumah Terdakwa yang berada di alamat Jl. Denpasar C3 No. 8

Kuningan, Jakarta. melakukan pertemuan dengan Vanesia dan Ronal

Septian Mandiri, dalam pertemuan tersebut Terdakwa menanyakan terkait

perkembangan pendistribusian Gula Impor yang dialokasikan oleh Perum

Bulog Divre Bengkulu kepada CV Dahulu Bersama, selain itu Terdakwa

juga meminta Vanesia untuk mewujudkan komitmennya sesegera mungkin

untuk pengalihan kuota gula impor yang dikerikan oleh Perum Bulog Divre

Bengkulu kepada CV Dahulu Bersama yang telah diusahakan oleh

Terdakwa, permintaan Terdakwa itu tidak dapat disanggupi oleh Vanesia

sesegera mungkin dikarenakan proses pendistribusian serta penjualan

gula impor yang masih belum dikeluarkan sebanyak 3.000 (tiga ribu) ton

serta lamanya proses pendistribusian apabila hanya di jual di wilayah

Bengkulu saja.

 Bahwa selanjutnya Terdakwa mengatakan kepada Vanesia akan

mengusahakan kembali kepada Direktur Utama Perum Bulog serta Kepala

Perum Bulog Divre Bengkulu, supaya sisa alokasi gula impor kepada CV

Dahulu Bersama sebanyak 3.000 (tiga ribu) ton dapat dikeluarkan

sesegera mungkin dan pada saat itu juga Terdakwa meminta Vanesia

untuk secepat mungkin untuk mendistribusikan alokasi gula impor tersebut

secepatnya kalau perlu untuk didistribusikan keluar Bengkulu seperti

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 15 of 38


didistribusikan ke Medan maupun ke Padang sehingga komitmen yang

telah disepakati sebelumnya dapat segera diberikan kepada Terdakwa.

 Bahwa pada tanggal 12 Mei 2015, Terdakwa dengan menggunakan nomor

+6281328514578 menghubungi Elicka Praicy Catherine Palembangan

(Elicka Praicy) di nomor +6281823042376, lalu Terdakwa menanyakan

terkait sisa kuota gula impor sebanyak 3.000 (tiga ribu) ton kepada CV

Dahlu Bersama yang belum diberikan atau diserahkan kepada CV Dahulu

Bersama yang kemudian Elicka Praicy Catherine Palembangan (Elicka

Praicy) mengatakan bahwa kuota gula impor tersebut belum dapat

diberikan apabila CV Dahulu bersama belum mendistribusikan serta

menjual habis alokasi gula impor yang telah diberikan sebelumnya yaitu

2.000 (dua ribu) ton dan Perum Bulog juga menerima laporan bahwa CV

Dahulu Bersama menjual gula impor tersebut dengan harga diatas harga

batas atas yang diterapkan oleh Perum Bulog serta Perum Bulog Divre

Bengkulu.

 Bahwa mengetahui hal tersebut, Terdakwa meminta kepada Elicka Praicy

Catherine Palembangan (Elicka Praicy) untuk dapat sesegera mungkin

mengeluarkan sisa kuota gula impor sebanyak 3.000 (tiga ribu) kepada CV

Dahulu Bersama dan akan menjamin CV Dahulu Bersama tidak akan

kembali menjual gula impor diatas harga yang telah ditentukan oleh Perum

Bulog dan Perum Bulog Divre Bengkulu, mengetahui Terdakwa yang

menjamin serta meminta maka Elicka Praicy Catherine Palembangan

(Elicka Praicy) langsung menyetujui untuk secepatnya akan mengirimkan

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 16 of 38


sisa alokasi gula impor sebanyak 3.000 (tiga ribu) ton kepada CV Dahulu

Bersama.

 Bahwa menindaklanjuti permintaan Terdakwa, Elicka Praicy Catherine

Palembangan (Elicka Praicy) mengirimkan surat kepada Graciela

Franciska Tanisiwa (Graciela Tanisiwa) selaku Kepala Perum Bulog Divre

Bengkulu untuk dapat mengirimkan kembali gula impor sebanyak 3.000

(tiga ribu) ton kepada CV Dahulu Bersama dikarenakan adanya titipan dari

Terdakwa untuk dapat secepatnya gula impor tersebut dikirimkan kapada

CV Dahulu bersama untuk selanjutnya didistribusikan kembali ke daerah

Bengkulu.

 Bahwa Pada tanggal 27 Juli 2015 sekitar pukul 19.30, Vanesia bertemu

Terdakwa di rumahnya yang berada di alamat Jl.Denpasar C3 No.8

Kuningan,Jakarta.dan dalam pertemuan tersebut Vanesia melaporkan

terkait penjualan gula impor yang telah hampir selesai dilakukan oleh CV

Dahulu Bersama dan juga menyampaikan bahwa harga gula di Provinsi

Bengkulu mengalami penurunan harga yang signifikan dan dalam hal ini

Terdakwa mengingatkan kepada Vanesia terkait komitmennya terhadap

kelancaran pengurusan pengalokasian gula impor kepada CV Dahulu

Bersama yang diusahakan oleh Terdakwa, dan permintaan Terdakwa

tersebut disanggupi oleh Vanesia dengan meminta waktu untuk

mempersiapkan hadiah atas bantuan yang telah diberikan Terdakwa

tersebut dan menyerahkannya di tanggal 26 Agustus 2015 dan Terdakwa

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 17 of 38


menyetujuinya serta meminta Vanesia untuk memberikan hadiah tersebut

secara bertahap untuk mengurangi kecurigaan pihak berwenang.

 Bahwa pada tanggal 18 Agustus 2015, Vanesia meminta kepada Nindhiya

Faradila selaku bendahara CV Dahulu Bersama untuk menyiapkan serta

mengirimkan uang sebesar Rp.200.000.000 ( Dua Ratus Juta Rupiah) Ke

rekening BCA di nomor rekening 676 030 0860 atas nama Manertiur

Meilina Lubis selaku saudara dari Vanesia yang berada di Jakarta,

kemudian Vanesia dengan menggunakan nomor +628125872368

menghubungi Manertiur Meilina Lubis di nomor +628542970125 dan

memberikan pesan bahwa ia mengirimkan uang sebesar Rp.200.000.000 (

Dua Ratus Juta Rupiah ) ke rekening BCA di Nomor 676 030 0860 atas

nama Manertiur Meilina Lubis dan meminta agar uang tersebut disimpan

terlebih dahulu di rekening Manertiur Meilina Lubis untuk tidak

menggunakan uang tersebut dikarenakan akan digunakan oleh Vanesia

untuk diberikan kepada Rekanannya yaitu Terdakwa dan diminta untuk

cairkan pada tanggal 26 Agustus 2015 pukul 09.00 WIB.

 Bahwa Pada tanggal 30 Juli 2015 sekitar Pukul 10.00 WIB, Vanesia

bersama dengan Ronal Septian Mandiri yang merupakan suaminya

menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia (GA-

171) dan sesampainya di Jakarta Vanesia bersama Ronal Septian Mandiri

dan menemui Manertiur Meilina Lubis di rumahnya di JL. Kemanggisan Ilir

3 No. 30 untuk mengambil uang sebesar Rp. 200.000.000 (dua ratus juta)

yang telah dikirimnya kemarin. Selanjutnya Uang sebesar Rp. 200.000.000

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 18 of 38


(dua ratus juta rupiah) tersebut kemudian diletakan bersamaan dengan

Honorarium Terdakwa sebagai Pemateri pada Seminar Motivasi di CV

Dahulu Bersama dengan Judul “The Law of Attraction” yang akan

diberikan oleh Vanesia selaku Direktur CV Dahulu Bersama kepada

Terdakwa.

 Bahwa sekitar Pukul 22.30 WIB, Vanesia bersama Ronal Septian Mandiri

tiba di rumah Terdakwa yang berada di alamat Jl. Denpasar C3 No. 8

Kuningan, Jakarta. Kemudian Vanesia membawa 2 (dua) bungkusan

amplop besar bertuliskan CV Dahulu Bersama bertuliskan Honorarium

Pembicara Seminar “The Law of Attraction” yang berisikan uang Rp.

200.000.000 (dua ratus juta) kemudian menyerahkan amplop tersebut

kepada Terdakwa melalui asisten pribadi Terdakwa yaitu Michael Adrian.

Tak lama setelah penyerahan itu, Terdakwa, Vanesia, Ronal Septian

Mandiri serta Michael Adrian dibawa ke kantor KPK untuk diproses lebih

lanjut.

------- Bahwa Perbuatan Terdakwa tersebut merupakan tindak pidana

sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 12 huruf b Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat 1 Ke-1 Kitab

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 19 of 38


Undang-Undang Hukum Pidana.

-------------------------------------------------------------

ATAU

KEDUA :

------- Bahwa Terdakwa RECKYA YACHOP PARDOSI, selaku Pegawai

Negeri atau Penyelenggara Negara yaitu Anggota Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia (DPD RI) yang menjabat sejak tanggal 2 Oktober

2014 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor :

92/R Tahun 2014 Tertanggal 30 September 2014 dan menjabat sebagai Ketua

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (Ketua DPD RI)

berdasarkan keputusan DPD RI No : 03 / DPD RI / 2014 – 2015 tertanggal 02

Oktober 2014, baik sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan atau

turut serta melakukan perbuatan bersama-sama dengan VANESIA. (dilakukan

penuntutan secara terpisah). Pada kurun waktu antara bulan 15 Februari 2015

sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015, atau SETIDAK-TIDAKNYA pada

suatu waktu tertentu di tahun 2015, bertempat di rumah Recky Yachop Pardosi

aliad Recky di Jl. Denpasar C3 No. 8 Kuningan, Jakarta Selatan atau setidak-

tidaknya di tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum PENGADILAN

TINDAK PIDANA KORUPSI pada PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT

yang berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara tindak pidana

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 20 of 38


korupsi berdasarkan Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, yang menerima pemberian atau janji

yaitu menerima pemberian berupa uang sejumlah Rp. 200.000.000 (dua ratus

juta rupiah) dari VANESIA selaku Direktur CV. Dahulu Bersama dari

keseluruhan uang yang dijanjikan sejumlah Rp 1.250.000.000 (satu milyar dua

ratus lima puluh juta rupiah), dengan maksud supaya pegawai negeri atau

penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam

jabatannya yaitu dengan maksud supaya Terdakwa yang merupakan Ketua

DPD RI menggunakan jabatannya dalam mempengaruhi pejabat di Perum

Bulog yang dipimpin oleh ELICKA PRAICY CATHERINE PALEBANGAN alias

ELICKA PRAICY selaku Direktur Utama Perum Bulog supaya membantu agar

CV Dahulu Bersama mendapatkan sebagian kuota gula impor yang akan

disalurkan kepada Provinsi Bengkulu melalui Perum Bulog Divre Bengkulu

sebanyak 5.000 (lima ribu) ton, yang bertentangan dengan kewajibannya

yaitu bertentangan dengan kewajiban anggota DPD sebagaimana diatur dalam

ketentuan Pasal 5 angka 4 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan

Nepotisme; Pasal 302 ayat (3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang

Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU MD3) dan

Pasal 2013 Peraturan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 2014 tentang Tata Tertib (Peraturan DPD RI tentang Tata Tertib), yang

keseluruhan ketentuan tersebut pada prinsipnya mengatur tentang Anggota

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 21 of 38


DPD dilarang melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta dilarang

menerima gratifikasi. Perbuatan Terdakwa dilakukan dengan cara-cara

sebagai

berikut :-----------------------------------------------------------------------------------

 Terdakwa adalah anggota DPD RI Periode tahun 2014 sampai dengan

tahun 2019 perwakilan dari Bengkulu yang diangkat berdasarkan Surat

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 92/R Tahun 2014

tertanggal 30 September 2014 dan menduduki jabatan sebagai Ketua DPD

RI berdasarkan Keputusan DPD RI Nomor: 03/ DPD RI/2014-2015 tanggal

02 Oktober 2014.

 Terdakwa sejak tahun 2003 telah mengenal dan bersahabat dengan

VANESIA ketika bersama sama menempuh Magister Manajemen

Universitas Padjajaran di Sumedang, Jawa Barat, setelah selesai

menempuh studinya Terdakwa mendirikan PT. Agromuko yang bergerak di

bidang perkebunan kelapa sawit dan bekerja sama dengan VANESIA

selaku direktur CV Dahulu Bersama sebagai Penyewaan Angkutan dalam

mengangkut hasil kelapa sawit ke Pabrik Crude Palm Oil (CPO) milik

Terdakwa dan sebagai Distributor hasil Crude Palm Oil (CPO) hasil olahan

PT. Agromuko milik Terdakwa dan sering menjadi rekanan Terdakwa dalam

berbagai proyek usaha milik Terdakwa di berbagai bidang.

 Bahwa hingga pertengahan tahun 2013, VANESIA menjadi salah satu

orang kepercayaan Terdakwa ketika VANESIA menjadi tim sukses

Terdakwa dalam melakukan kampanye pemenangan Terdakwa dalam

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 22 of 38


pencalonan sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia (DPD RI) hingga terpilihnya Terdakwa menjadi anggota Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) mewakili Provinsi

Bengkulu.

 Bahwa sekitar awal bulan Januari 2015, terjadi peningkatan harga gula di

Provinsi Bengkulu yang disebabkan minimnya pasokan gula dan mahalnya

biaya produksi gula lokal yang menyebabkan pedagang menaikan harga

gula hingga mencapai Rp. 16.000/kg (enam belas ribu rupiah per kilogram)

yang biasanya hanya Rp. 13.000/kg (tiga belas ribu rupiah per kilogram),

sehingga akibat mahalnya harga jual dipasaran tersebut, VANESIA selaku

Direktur CV Dahulu Bersama yang bergerak dibidang distributor barang

berupaya untuk mendapatkan stok gula dengan harga yang lebih murah.

 Bahwa pada tanggal 2 Februari 2015, untuk mendapatkan stok gula

dengan harga murah VANESIA mengajukan permohonan pembelian gula

impor kepada Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Bengkulu sebanyak

5.000 (tiga ribu) ton, tetapi permohonan pembelian gula impor yang

diajukan CV Dahulu Bersama melalui Perum Bulog Divre Bengkulu tidak

mendapat tanggapan dari Perum Bulog, Karena CV Dahulu Bersama tidak

memenuhi beberapa syarat untuk menjadi Rekan Bisnis Perum Bulog,

hingga akhirnya harga di Provinsi Bengkulu terus melonjak hingga

mencapat Rp. 18.000/kg.

 Bahwa pada tanggal 5 Februari 2015, bertempat di Kantor CV Dahulu

Bersama Jl. Depati Payung Negara No. 89, Sukarami,Bengkulu (cri

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 23 of 38


alamat kantor di bengkulu), VANESIA selaku Direktur CV Dahulu Bersama

mengadakan rapat terbatas dengan Adinita Pratama (Manager

Operasional CV Dahulu Bersama), Adira Kayana (Manager Marketing CV

Dahulu Bersama) serta Aditiya Prajasa (Head Of Legal CV Dahulu

Bersama) dalam rangka membahas upaya untuk menjadikan CV Dahulu

Bersama sebagai Rekanan Perum Bulog untuk mendistribusikan gula

impor di Bengkulu dan dalam pertemuan tersebut Aditiya Prajasa (Head

Of Legal CV. Dahulu Bersama) memberikan saran bahwa lebih baik

mengajukan permohonan kuota distribusi gula impor melalui kenalan di

Perum Bulog atau memiliki kenalan dengan Pejabat Negara sehingga

dalam hal ini VANESIA menerima saran tersebut dan akan melakukan

komunikasi dengan kenalan dekatnya yaitu Terdakwa yang dapat

membantu CV. Dahulu Bersama untuk mendapatkan Kuota Distribusi Gula

Impor di Bengkulu.

 Bahwa pada tanggal 4 Februari 2015, Terdakwa pun mengetahui adanya

kenaikan harga gula di Bengkulu setelah membaca berita dari situs Antara

Bengkulu pada alamat domain berita yaitu

“https://bengkulu.antaranews.com/berita/37567/harga-gula-pasir-di-

bengkulu-capai rp16000” dengan headline berita “Harga gula pasir di

Bengkulu capai Rp16.000”, selain itu Terdakwa juga beberapa kali

mendapat keluhan dari masyarakat Bengkulu melalui LSM – Guntur

Provinsi Bengkulu serta Keluarga Kerukunan Tabot Bencoolen Provinsi

Bengkulu terkait tingginya harga gula sehingga untuk memastikan

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 24 of 38


kebenaran terkait kenaikan harga gula di Bengkulu, Terdakwa meminta

Michael Adrian selaku Asisten Pribadi untuk mengecek harga gula di

Bengkulu secara langsung. Michael Adrian melaporkan bahwa memang

benar terjadi peningkatan harga gula di Bengkulu yang disebabkan

minimnya stok gula dan apabila stok gula di Bengkulu tidak ditambah

harga gula akan terus meningkat, oleh sebab itu Terdakwa meminta

Michael Adrian untuk membuat laporan terkait kenaikan harga gula

tersebut dan akan Terdakwa bawa pada rapat internal DPD berikutnya.

 Bahwa menindaklanjutin hasil rapat dari CV. Dahulu Bersama tersebut,

Vanesia pada tanggal 07 Februari 2015 dengan menggunakan nomor

+628125872368 berusaha untuk menghubungi Terdakwa di nomor

+6281328514578 dan berharap sebagai Ketua DPD RI, Terdakwa dapat

membantu CV Dahulu Bersama untuk mendapatkan stok gula dari Perum

Bulog, setelah berusaha dihubungi melalui chat whatsapp bahwa Michael

Adrian selaku asisten pribadi Terdakwa membalas pesan dari Vanesia dan

menyatakan bahwa saat itu Terdakwa masih berada di China untuk

menjadi keynote speech di acara APEC-Fortune 500 Forum yang

merupakan bagian dari acara 7th APEC Small and Medium Enterprises

Technology Conference and Fair dan kemudian akan dihubungi kembali

oleh Michael Adrian atau Terdakwa.

 Bahwa pada tanggal 10 Februari 2015, Terdakwa mendapat kabar melalui

Nomor HP Whatsapp Terdakwa di Nomor +6281328514578 dari Michael

Adrian di nomor Whatsapp +628152657492, bahwa Vanesia meminta

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 25 of 38


waktu bertemu Terdakwa untuk membicarakan mengenai upaya

mendapatkan kuota impor gula untuk CV. Dahulu Bersama, Terdakwa

kemudian meminta Michael Adrian dengan menggunakan nomor

+628152657492 menghubungi Vanesia +628125872368 pada nomor

melalui Whatsapp untuk dijadwalkan agar Vanesia dapat menemui dirinya

pada tanggal 15 Februari 2019 di rumah Terdakwa yang berada di alamat

Jl. Denpasar C3 No. 8 Kuningan, Jakarta..

 Bahwa pada tanggal 15 Februari 2015 sekitar pukul 07.10 WIB, Vanesia

menemui Terdakwa di rumahnya di Jl. Denpasar C3 No. 8 Kuningan,

Jakarta. Di pertemuan tersebut Vanesia menceritakan kenaikan harga gula

di Bengkulu dan meminta bantuan kepada Terdakwa agar kuota gula impor

dapat dialokasikan ke Provinsi Bengkulu serta dapat dialokasikan atau

didistribusikan oleh CV Dahulu Bersama dengan cara menjadikan CV

Dahulu Bersama sebagai rekanan Perum Bulog dan menyatakan akan

memberikan hadiah kepada Terdakwa yaitu sebesar Rp. 250,00 (dua ratus

lima puluh rupiah) dari setiap 1 kg gula yang terjual.

 Bahwa pada tanggal 16 Februari 2015 sekitar pukul 07.30, Melalui chat

Whatsapp Vanesia pada nomor +628125872368 menghubungi Terdakwa

di nomor +6281328514578, untuk mengingatkan Terdakwa menghubungi

Direktur Perum Bulog untuk membicarakan serta mengkoordinasikan agar

kuota gula impor yang dialokasikan ke Provinsi Bengkulu dapat diberikan

serta dialokasikan atau didistribusikan oleh CV Dahulu Bersama dengan

cara menjadikan CV Dahulu Bersama sebagai rekanan Perum Bulog.

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 26 of 38


 Bahwa selain itu Terdakwa juga menanyakan kepada Vanesia terkait

jumlah kuota gula impor yang diinginkan oleh CV Dahulu Bersama dan

dalam hal ini Vanesia selaku Direktur CV Dahulu Bersama menginginkan

untuk mendapatkan 3.000 (Tiga Ribu) Ton Gula, namun Terdakwa

mengatakan kepada Vanesia jika gula impor yang diinginkan hanya 3.000

(tiga ribu) ton saja maka hadiah yang akan didapatkan oleh Terdakwa akan

hanya sedikit oleh sebab itu Terdakwa mengatakan kepada Vanesia akan

mengusahakan CV Dahulu Bersama untuk mendapatkan 5.000 Ton Gula

Impor dari Perum Bulog sehingga dalam hal ini hadiah , agar komitmen/fee

yang diperoleh menjadi Rp. 1.250.000.000 (satu milyar dua ratus juta)

rupiah dan Vanesia menyetujui hal tersebut.

 Bahwa pada pukul 13.30, Terdakwa melalui Whatsapp dengan

menggunakan nomor +6281328514578 menghubungi Elicka Praicy

Catherine Palebangan (Elicka Praicy) dengan nomor +6281823042376

selaku Direktur Utama Perum Bulog. Dalam pembicaraan tersebut

Terdakwa menanyakan kepada Direktur Utama Perum Bulog apakah

Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah yang mendapatkan jatah

gula impor, Elicka Praicy Catherine Palebangan (Elicka Praicy) kemudian

menjelaskan bahwa Bengkulu bukan merupakan salah satu daerah untuk

mendapatkan alokasi gula impor untuk tahun 2015.

 Bahwa dari penjelasan tersebut, Terdakwa meminta bantuan agar

sebagian kuota gula impor tepatnya sekitar kurang lebih 5.000 (lima ribu)

ton dapat disalurkan ke Provinsi Bengkulu melalui Perum Bulog Divre

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 27 of 38


Bengkulu dikarenakan sedang tingginya harga gula di Bengkulu selain itu

Terdakwa juga mengatakan bahwa sudah ada salah satu perusahaan yaitu

CV Dahulu Bersama yang berasal dari Provinsi Bengkulu yang telah siap

untuk menampung dan menyalurkan gula impor tersebut.

 Bahwa atas permintaan Terdakwa dan dikarenakan Terdakwa merupakan

seorang Ketua DPD RI, Elicka Praicy Catherine Palebangan (Elicka

Praicy) menyanggupi permintaan dari Terdakwa dan kemudian Elicka

Praicy Catherine Palebangan (Elicka Praicy) meminta nomor handphone

pemilik CV Dahulu Bersama lalu menyampaikan akan kepada Terdakwa

akan mengusahakan untuk mengalokasikan gula impor Perum Bulog untuk

Provinsi Bengkulu dan menyerahkan serta menunjuk CV Dahulu Bersama

sebagai rekanan Perum Bulog dalam melakukan pendistribusian gula

impor tersebut.

 Bahwa sekitar pukul 15.30, melalui chat Whatsapp dengan nomor

+6281328514578 Terdakwa menghubungi Vanesia di nomor

+628125872368 , Terdakwa mengatakan bahwa telah membicarakan

terkait Terdakwa telah menghubungi Elicka Praicy Catherine Palembangan

(Elicka Praicy) selaku Direktur Utama Perum Bulog untuk dapat

mengalokasikan kuota gula impor ke Provinsi Bengkulu sebanyak 5.000

(lima ribu) ton serta Elicka Praicy Catherine Palembangan juga akan

mengusahakan CV Dahulu Bersama menjadi rekanan Perum Bulog untuk

dapat mengalokasikan gula impor tersebut dan juga telah memberikan

nomor handphone Vanesia kepada Elicka Praicy Catherine Palembangan

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 28 of 38


untuk dihubungi kemudian untuk membicarakan kelanjutan dari

penunjukan CV Dahulu Bersama sebagai distributor gula impor tersebut.

 Bahwa Terdakwa juga mengarahkan kepada Vanesia untuk membuat

kembali surat permohonan untuk menjadi rekanan Perum Bulog sebagai

distributor gula impor di Bengkulu yang ditujukan kepada Direktur Utama

Perum Bulog Pusat serta Kepala Perum Bulog Divre Bengkulu, yang mana

proses selanjutnya akan dipantau dan diawasi oleh Terdakwa serta Elicka

Praicy Catherine Palembangan (Elicka Praisy) yang telah diminta oleh

Terdakwa juga untuk mengawal proses penunjukan CV Dahulu Bersama

sebagai rekanan Perum Bulog untuk melakukan distribusi gula impor yang

akan dialokasikan Perum Bulog Pusat kepada Bengkulu.

 Dalam rangka menindaklanjuti arahan dari Terdakwa tersebut, pada

tanggal 16 Februari 2015 CV Dahulu Bersama mengajukan surat

permohonan menjadi rekanan/distributor gula impor di Bengkulu sebanyak

5.000 (lima ribu) Ton kepada Direktur Utama Perum Bulog serta Kepala

Perum Bulog Divre Bengkulu.

 Bahwa pada tanggal 25 Februari 2015, Elicka Praicy Catherine Palembangan

(Ellicka Praicy) dengan menggunakan nomor +6281823042376 menghubungi

Vanesia pada nomor +628125872368 melalui whatsapp untuk menanyakan

terkait perkembangan dari keinginan CV Dahulu Bersama untuk menjadi

Rekanan Perum Bulog dalam menjadi Distributor Gula Impor sebagaimana

arahan dan perintah dari Terdakwa. Setelah itu Vanesia mengatakan kepada

Elicka Praicy Catherine Palembangan (Ellicka Praicy) bahwa CV Dahulu

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 29 of 38


Bersama telah mengajukan permohonan menjadi rekanan/distributor gula

impor kepada Perum Bulog serta Perum Bulog Divre Bengkulu serta meminta

tolong kepada Elicka Praicy Catherine Palembangan (Ellicka Praicy) untuk

sesegera mungkin mengeluarkan jawaban atau persertujuan terkait

permohonan CV Dahulu Bersama tersebut.

 Bahwa Elicka Praicy Catherine Palembangan (Ellicka Praicy) pada nomor

+6281823042376 kemudian menghubungi Graciela Franciska Tanisiwa

(Graciela Tanisiwa) di nomor +6281622092148 selaku Kepala Perum

Bulog Divre Provinsi Bengkulu memberitahukan bahwa Perum Bulog telah

mengalokasikan Kuota Gula Impor DKI Jakarta kepada Bengkulu sebesar

5.000 (lima ribu) ton selain itu Elicka Praicy Catherine Palembangan

(Ellicka Praicy) juga mengatakan kepada Graciela Franciska Tanisiwa

(Graciela Tanisiwa) adanya titipan pesan dari Terdakwa selaku ketua DPD

agar Vanesia selaku pemilik CV Dahulu Bersama diberikan alokasi

pembelian gula impor Perum Bulog Divre Bengkulu untuk disalurkan di

Wilayah Provinsi Bengulu. Elicka Praicy Catherine Palembangan (Ellicka

Praicy) meminta kepada Graciela Franciska Tanisiwa (Graciela Tanisiwa)

untuk menindaklanjuti pesan tersebut dan jikalau ada hambatan agar

melapor. Graciela Franciska Tanisiwa (Graciela Tanisiwa) siap

melaksanakan hal tersebut. Pesan ini kemudian disampaikan Graciela

Franciska Tanisiwa (Graciela Tanisiwa) kepada Hasita Zhafirah Saraswati

selaku Wakil Kepala Perum Bulog Divre Bengkulu untuk ditindak lanjuti.

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 30 of 38


 Bahwa pada tanggal 09 Maret 2015, Hasita Zhafirah Saraswati dengan

nomor +6281911480024 kemudian menghubungi Vanesia pada nomor

+628125872368 yang kemudian memberitahukan bahwa CV Dahulu

Bersama telah diterima menjadi rekanan Perum Bulog Divre Bengkulu

untuk mendistribusikan gula impor dari Perum Bulog dengan total 3.000

ton (tiga ribu) Ton dengan harga Rp. 9.500,00/kg (sembilan ribu lima ratus

per kilogram), yang dimana gula tersebut akan didistribusikan secara

bertahap, yang pertama sebanyak 2.000 (dua ribu) ton dan yang kedua

sebanyak 1.000 (seribu) ton.

 Bahwa Pada tanggal 11 Maret 2015, Elicka Praicy Catherine Palembangan

(Elicka Praicy) dengan nomor +6281823042376 kemudian menghubungi

Vanesia pada nomor +628125872368 yang kemudian menanyakan

progress dan hambatan yang dihadapi oleh CV Dahulu Bersama dalam

kerjasamanya sebagai rekanan Perum Bulog titipan dari Terdakwa dan

dalam hal ini Vanesia menyampaikan kepada Elicka Praicy Catherine

Palembangan (Elicka Praicy), bahwa CV Dahulu Bersama telah

mengajukan Purchase Order (PO) gula import sebanyak 5.000 (lima ribu)

ton kepada Perum Bulog Divre Bengkulu , namun yang di setujui hanya

3.000 (tiga ribu) ton saja yang kemudian akan di distribusikan secara

bertahap, yakni yang pertama 2.000 (dua ribu) ton dan yang kedua 1.000

(seribu) ton.

 Bahwa Vanesia meminta bantuan kepada Elicka Praicy Catherine

Palembangan (Elicka Praicy) untuk dapat disetujui Purchase Order (PO)

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 31 of 38


dari CV Dahulu Bersama untuk pembelian gula impor sebanyak 5000 ton

sebagaimana telah diarahkan dan dikoordinasikan oleh Terdakwa kepada

Elicka Praicy Catherine Palembangan (Elicka Praicy).

 Bahwa kemudian Elicka Praicy Catherine Palembangan (Elicka Praicy)

kemudian menanyakan hal tersebut kepada Graciela Franciska Tanisiwa

(Graciela Tanisiwa), yang kemudian di jelaskan oleh Graciela Franciska

Tanisiwa (Graciela Tanisiwa) mendapat kabar dari Tetania Retno Gumilang

bahwa kuota yang di berikan hanya 3000 ton saja. Bahwa Elicka Praicy

Catherine Palembangan (Elicka Praicy) menanyakan hal tersebut kepada

Tetania Retno Gumilang dan meminta agar stok gula impor di tambahkan

ke Perum Bulog Divre Bengkulu karena ada titipan dari Terdakwa, yang

akhirnya disanggupi oleh Tetania Retno Gumilang. Terkait pernambahan

stok di Perum Bulog Divre Bengkulu ini kemudian di laporkan pada

Graciela Franciska Tanisiwa (Graciela Tanisiwa) dan permohonan dari CV

Dahulu Bersama akhirnya di setujui seluruhnya sebesar 5.000 (lima ribu).

 Bahwa pada tanggal 25 Maret 2015, CV Dahulu Bersama kemudian

menerima sebanyak 2.000 (dua ribu) ton gula yang di salurkan melalui

Perum Bulog Divre Bengkulu. Lalu Pada tanggal 1 April 2015, CV Dahulu

Bersama kemudian mendistribusikan gula-gula tersebut kepada agen-

agennya untuk kemudian dijual keseluruh wilayah Bengkulu.

 Bahwa pada tanggal 11 Mei 2015 sekitar pukul 20.00 WIB bertempat di

Rumah Terdakwa yang berada di alamat Jl.Denpasar C3 No.8

Kuningan,Jakarta melakukan pertemuan dengan Vanesia dan Ronal

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 32 of 38


Septian Mandiri, dalam pertemuan tersebut Terdakwa menanyakan terkait

perkembangan pendistribusian Gula Impor yang dialokasikan oleh Perum

Bulog Divre Bengkulu kepada CV Dahulu Bersama, selain itu Terdakwa

juga meminta Vanesia untuk mewujudkan komitmennya sesegera mungkin

untuk pengalihan kuota gula impor yang dikerikan oleh Perum Bulog Divre

Bengkulu kepada CV Dahulu Bersama yang telah diusahakan oleh

Terdakwa, permintaan Terdakwa itu tidak dapat disanggupi oleh Vanesia

sesegera mungkin dikarenakan proses pendistribusian serta penjualan

gula impor yang masih belum dikeluarkan sebanyak 3.000 (tiga ribu) ton

serta lamanya proses pendistribusian apabila hanya di jual di wilayah

Bengkulu saja.

 Bahwa selanjutnya Terdakwa mengatakan kepada Vanesia akan

mengusahakan kembali kepada Direktur Utama Perum Bulog serta Kepala

Perum Bulog Divre Bengkulu, supaya sisa alokasi gula impor kepada CV

Dahulu Bersama sebanyak 3.000 (tiga ribu) ton dapat dikeluarkan

sesegera mungkin dan pada saat itu juga Terdakwa meminta Vanesia

untuk secepat mungkin untuk mendistribusikan alokasi gula impor tersebut

secepatnya kalau perlu untuk didistribusikan keluar Bengkulu seperti

didistribusikan ke Medan maupun ke Padang sehingga komitmen yang

telah disepakati sebelumnya dapat segera diberikan kepada Terdakwa.

 Bahwa pada tanggal 12 Mei 2015, Terdakwa dengan menggunakan nomor

+6281328514578 menghubungi Elicka Praicy Catherine Palembangan

(Elicka Praicy) di nomor +6281823042376, lalu Terdakwa menanyakan

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 33 of 38


terkait sisa kuota gula impor sebanyak 3.000 (tiga ribu) ton kepada CV

Dahlu Bersama yang belum diberikan atau diserahkan kepada CV Dahulu

Bersama yang kemudian Elicka Praicy Catherine Palembangan (Elicka

Praicy) mengatakan bahwa kuota gula impor tersebut belum dapat

diberikan apabila CV Dahulu bersama belum mendistribusikan serta

menjual habis alokasi gula impor yang telah diberikan sebelumnya yaitu

2.000 (dua ribu) ton dan Perum Bulog juga menerima laporan bahwa CV

Dahulu Bersama menjual gula impor tersebut dengan harga diatas harga

batas atas yang diterapkan oleh Perum Bulog serta Perum Bulog Divre

Bengkulu.

 Bahwa mengetahui hal tersebut, Terdakwa meminta kepada Elicka Praicy

Catherine Palembangan (Elicka Praicy) untuk dapat sesegera mungkin

mengeluarkan sisa kuota gula impor sebanyak 3.000 (tiga ribu) kepada CV

Dahulu Bersama dan akan menjamin CV Dahulu Bersama tidak akan

kembali menjual gula impor diatas harga yang telah ditentukan oleh Perum

Bulog dan Perum Bulog Divre Bengkulu, mengetahui Terdakwa yang

menjamin serta meminta maka Elicka Praicy Catherine Palembangan

(Elicka Praicy) langsung menyetujui untuk secepatnya akan mengirimkan

sisa alokasi gula impor sebanyak 3.000 (tiga ribu) ton kepada CV Dahulu

Bersama.

 Bahwa menindaklanjuti permintaan Terdakwa, Elicka Praicy Catherine

Palembangan (Elicka Praicy) mengirimkan surat kepada Graciela

Franciska Tanisiwa (Graciela Tanisiwa) selaku Kepala Perum Bulog Divre

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 34 of 38


Bengkulu untuk dapat mengirimkan kembali gula impor sebanyak 3.000

(tiga ribu) ton kepada CV Dahulu Bersama dikarenakan adanya titipan dari

Terdakwa untuk dapat secepatnya gula impor tersebut dikirimkan kapada

CV Dahulu bersama untuk selanjutnya didistribusikan kembali ke daerah

Bengkulu.

 Bahwa Pada tanggal 27 Juli 2015 sekitar pukul 19.30, Vanesia bertemu

Terdakwa di rumahnya yang berada di alamat Jl. Denpasar C3 No. 8

Kuningan, Jakarta. dan dalam pertemuan tersebut Vanesia melaporkan

terkait penjualan gula impor yang telah hampir selesai dilakukan oleh CV

Dahulu Bersama dan juga menyampaikan bahwa harga gula di Provinsi

Bengkulu mengalami penurunan harga yang signifikan dan dalam hal ini

Terdakwa mengingatkan kepada Vanesia terkait komitmennya terhadap

kelancaran pengurusan pengalokasian gula impor kepada CV Dahulu

Bersama yang diusahakan oleh Terdakwa, dan permintaan Terdakwa

tersebut disanggupi oleh Vanesia dengan meminta waktu untuk

mempersiapkan hadiah atas bantuan yang telah diberikan Terdakwa

tersebut dan menyerahkannya di tanggal 26 Agustus 2015 dan Terdakwa

menyetujuinya serta meminta Vanesia untuk memberikan hadiah tersebut

secara bertahap untuk mengurangi kecurigaan pihak berwenang.

 Bahwa pada tanggal 18 Agustus 2015, Vanesia meminta kepada Nindhiya

Faradila selaku bendahara CV Dahulu Bersama untuk menyiapkan serta

mengirimkan uang sebesar Rp.200.000.000 ( Dua Ratus Juta Rupiah) Ke

rekening BCA di nomor rekening 676 030 0860 atas nama Manertiur

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 35 of 38


Meilina Lubis selaku saudara dari Vanesia yang berada di Jakarta,

kemudian Vanesia dengan menggunakan nomor +628125872368

menghubungi Manertiur Meilina Lubis di nomor +628542970125 dan

memberikan pesan bahwa ia mengirimkan uang sebesar Rp.200.000.000 (

Dua Ratus Juta Rupiah ) ke rekening BCA di Nomor 676 030 0860 atas

nama Manertiur Meilina Lubis dan meminta agar uang tersebut disimpan

terlebih dahulu di rekening Manertiur Meilina Lubis untuk tidak

menggunakan uang tersebut dikarenakan akan digunakan oleh Vanesia

untuk diberikan kepada Rekanannya yaitu Terdakwa dan diminta untuk

cairkan pada tanggal 26 Agustus 2015 pukul 09.00 WIB.

 Bahwa Pada tanggal 30 Juli 2015 sekitar Pukul 10.00 WIB, Vanesia

bersama dengan Ronal Septian Mandiri yang merupakan suaminya

menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia (GA-

171) dan sesampainya di Jakarta Vanesia bersama Ronal Septian Mandiri

dan menemui Manertiur Meilina Lubis di rumahnya di JL. Kemanggisan Ilir

3 No. 30 untuk mengambil uang sebesar Rp. 200.000.000 (dua ratus juta)

yang telah dikirimnya kemarin. Selanjutnya Uang sebesar Rp. 200.000.000

(dua ratus juta rupiah) tersebut kemudian diletakan bersamaan dengan

Honorarium Terdakwa sebagai Pemateri pada Seminar Motivasi di CV

Dahulu Bersama dengan Judul “The Law of Attraction” yang akan

diberikan oleh Vanesia selaku Direktur CV Dahulu Bersama kepada

Terdakwa.

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 36 of 38


 Bahwa sekitar Pukul 22.30 WIB, Vanesia bersama Ronal Septian Mandiri

tiba di rumah Terdakwa yang berada di alamat Jl. Denpasar C3 No. 8

Kuningan, Jakarta. Kemudian Vanesia membawa 2 (dua) bungkusan

amplop besar bertuliskan CV Dahulu Bersama bertuliskan Honorarium

Pembicara Seminar “The Law of Attraction” yang berisikan uang Rp.

200.000.000 (dua ratus juta) kemudian menyerahkan amplop tersebut

kepada Terdakwa melalui asisten pribadi Terdakwa yaitu Michael Adrian.

Tak lama setelah penyerahan itu, Terdakwa, Vanesia, Ronal Septian

Mandiri serta Michael Adrian dibawa ke kantor KPK untuk diproses lebih

lanjut.

---------- Bahwa Perbuatan Terdakwa tersebut merupakan tindak pidana

sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 5 ayat (2) jo. Pasal 5

ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Jo. Pasal 55 Ayat 1 Ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.---------

Jakarta, 12 November 2015


Penuntut Umum
Pada Komisi Pemberantasan Korupsi

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 37 of 38


(Dyah Dewi Alifia Rachma)

(Hans Poliman)

(Angela Feblitania emmanuella Hutauruk)

(Margamu Desy Putri Dewi)

Surat Dakwaan an. Reckya Yachop Pardosi Page 38 of 38

Anda mungkin juga menyukai