Hukum publik juga dapat dikatakan sebagai suatu aturan yang mengatur masayarakat,
sehingga hukum publik juga dapat disebut dengan hukum negara. Berikut ini
merupakan ciri-ciri dari hukum publik yang perlu diketahui meliputi:
Ada beberapa hukum yang berkaitan dengan hukum publik diantaranya ialah, hukum
tata negara, hukum administrasi negara, hukum pidana,hukum internasional publik.
Penjabaran tersebut dapat dipahami dengan lebih rinci sebagai berikut :
mengatur bentuk dan susunan suatu negara serta hubungan kekuasaan anatara lat-alat
perlengkapan negara satu sama lain dan hubungan pemerintah pusat dengan daerah
(pemda)
mengatur cara menjalankan tugas (hak dan kewajiban) dari kekuasaan alat
perlengkapan negara;
3. Hukum Pidana.
mengatur perbuatan yang dilarang dan memberikan pidana kepada siapa saja yang
melanggar dan mengatur bagaimana cara mengajukan perkara ke muka pengadilan
(pidana dilmaksud disini termasuk hukum acaranya juga). Paul Schlten dan Logemann
menganggap hukum pidana bukan hukum publik.
Perbedaan yang dapat diketahui mengenai hukum publik dengan hukum perdata disini
ialah terletak pada bagaimana cara pendirian suatu badan hukum tersebut, seperti yang
diatur pada pasal 1653 KUHPerdata yaitu ada tiga macam, yakni :
1. badan hukum yang diadakan oleh kekuasaan umum (Pemerintah atau Negara).
2. badan hukum yang diakui oleh kekuasaan umum.
3. badan hukum yang diperkenankan dan yang didirikan dengan tujuan tertentu
yang tidak bertentangan dengan undang-undang atau kesusilaan (badan hukum
dengan konstruksi keperdataan).
Untuk dapat membedakankan badan hukum tersebut, dapat dicari beberapa kriteria
yaitu badan hukum perdata merupakan badan huum yang didirikan oleh perseorangan,
sedangkan badan hukum publik jelas pendiriannya diadakan oleh pemegang kekuasaan
publik.
Para ahli Jerman, berpendapat bahwa perbedaan antara badan hukum publik dan badan
hukum perdata terletak pada bagian apakah badan hukum tersebut memiliki kekuasaan
sebagai penguasa, dan badan hukum itu dianggap mempunyai kekuasaan sebagai
penguasa, yaitu jika badan hukum tersebut dapat mengambil keputusan-keputusan dan
membuat peraturan-peraturan yang mengikat orang lain yang tidak tergabung dalam
badan hukum tersebut (wewenang).