SUKSESI NEGARA
Kelompok 9
Suksesi negara adalah suatu keadaan di mana terjadi perubahan atau penggantian kedaulatan dalam
suatu negara sehingga terjadi semacam “pergantian negara” yang membawa akibat akibat hukum yang
sangat kompleks. Sehingga dapat dikatakan suksesi sebagai bentuk lahirnya negara.
Negara tidaklah bersifat statis melainkan bersifat dinamis, dalam arti bahwa negara-negara tersebut
terus berkembang sesuai dengan tingkat kebudayaan yang dimilikinya.
Secara harfiah, istilah suksesi Negara berarti “penggantian atau pergantian kedaulatan negara atas
sebagian atau seluruh wilayah teritorialnya”. Jadi suksesi Negara berarti suatu keadaan dimana terjadi
perubahan atau penggantian.
Kedaulatan dalam suatu Negara sehingga terjadi semacam “Pergantian Negara” yang membawa
akibat-akibat hukum yang sangat kompleks. Negara yang lama atau Negara, yang induk disebut
dengan istilah Predecessor State, sedangkan negara yang “menggantikan” disebut Successor State.
KONVESI WINA DAN HUBUNGAN DENGAN SUKSESI NEGARA
Dalam Hukum Internasionalpositif, masalah suksesi negara diatur dalam Konvensi Wina 1978,
tentang Suksesi Negara dalam Hubungan dengan Perjanjian Internasional (Vienna Convention on
Succession of State in respect of Treaties) tertanggal 23 Agustus 1978. Dan Konvensi Wina
tertanggal 7 April 1983 tentang suksesi negara yang terkait dengan harta benda, arsip-arsip, dan
utang-utang negara pasca suksesi.
TEORI AKIBAT HUKUM SUKSESI NEGARA SUKSESI NEGARA DALAM DIMENSI HUKUM
Elaborasi mengenai hal tersebut, terkonsentrasi pada dua teori Sebagaimana telah dipahami bahwa terjadinya suksesi negara
mainstream, yaitu teori Universal ( Common Doctrine) dan tidak hanya berpengaruh pada satu aspek, tetapi juga
teori tabula rasa (Clean State). Namun penulis sendiri menimbulkan konsekuensi yang sangat pelik pada semua
mengajukan teori jalan tengah (middle ground) sebagai
aspek terutama dimensi hukum.
terobosan dari kebuntuan yang ditawarkan dua teori
mainstream. Penggantian suatu negara oleh negara lain mengenai
Sesusungguhnya kedua pendirian ini sama tidak realistisnya. tanggung jawab hubungan internasional suatu wilayah secara
Sebab praktik menunjukkan ada hal-hal yang dianggap dapat umum menimbulkan tiga masalah pokok.
beralih dari predecessor state kepada successor state. 1. Suksesi berdampak langsung terhadap individu-individu
Sebaliknya, adahal-hal yang memang tidak beralih, yang terdapat di wilayah tersebut.
sebagaimana ditunjukkan dalam praktik negara-negara
2. Suksesi mempunyai pengaruh langsung terhadap hukum
selamaini. Dengan kata lain, tidak mungkin dibuat kriteria yang
bersifat general dalam hubungan ini melainkan harus dilihat nasional yang berlaku di wilayah yang dimaksud.
kasus per kasus. 3. Suksesi negara mempunyai beberapa akibat terhadap
Atas dasar itulah maka penulis mengajukan teori jalan tengah pengaturan hukum internasional terutama antar negara yang
(middle ground doctrine) yang menekankan pengalihan hak dan baru dengan negara lain.
kewajiban negara predecessor kepada negara successor
pascasuksesi, diserahkan kepada masing-masing pihak untuk
memodifikasi mekanisme akibat hukum suksesi tersebut sesuai
C. RAGAM AKIBAT HUKUM SUKSESI NEGARA
Akibat Hukum Suksesi Negara terhadap Hak dan Kewajiban dalam Kontrak/Perjanjian Internasional
Sejumlah kasus yang berkaitan dengan persoalan ini menunjukkan bahwa pada dasarnya negara pengganti (successor state)
dianggap berkewajiban untuk menghormati kontrak-kontrak semacam itu yang dibuat oleh negara yang digantikan (predecessor
state) dengan pihak pemegang konsesi (konsesionaris).
Ada 3 kategori secara umum Akibat hukum suksesi negara terhadap hak dan kewajiban dalam kontrak/perjanjian yang
dibuat sebelumnya oleh Predecessor State kepada Successor State:
• Perjanjian internasional yang berkaitan dengan teritorial (territorial treaty)
• Perjanjian internasional berkaitan dengan aspekpolitis (political treaty)
• Perjanjian internasional lainnya (other treaty).
D. KASUS PREAH VIHEAR
Tinoco atas nama pemerintah Kosta Rika mengadakan sejumlah perjanjian dengan
Negara lain diantaranya dengan Central Costa Rica Petroleum Company asal Inggris
yang memberikan hak konsesi untuk mengeksplorasi minyak di Kosta Rika dan
perjanjian lainnya dengan Royal Bank of Canada yang memberikan sejumlah pinjaman
kepada Tinoco atas nama pemerintah Kosta Rika meski sebenarnya Royal Bank of
Canada mengetahui bahwa pinjaman itu digunakan untuk kepentingan pribadi Tinoco.
Akibatnya segala pinjaman yang dilakukan selama periode itu tidak dapat dibebankan
terhadap pemerintahan baru. Hal ini merugikan Inggris karena perjanjian dengan
Central Costa Rica Petroleum Company menjadibatal dan pinjaman yang diberikan
Royal Bank of Canada tidak bisa ditagih.
F. AKIBAT-AKIBAT SUKSESI NEGARA
Pecahnya Uni Soviet Menjadi Beberapa Negara Merdeka (1991) Uni Soviet merupakan sebuah
negara komunis di Eropa Timur dan Asia Utara yang berdiri sejak November 1917 menurut kalender
Gregorian) sampai pada tahun 1991 Sampai tahun 1917.