MATERI KULIAH

FILSAFAT HUKUM :

DIBAWAH BIMBINGAN
PROF. DR. JUANDA, S.H.,M.H.
 BAB. I
PENDAHULUAN

BEBERAPA PENDAPAT HUKUM

 HUKUM PRODUK SUDAH ADA DAN LANGSUNG DAPAT DIGUNAKAN
 HUKUM SEBUAH PRODUK YANG DIBUAT UNTUK LANGSUNG DIGUNAKAN,
BUKAN BERARTI MENGGUNAKAN HUKUM ITU TIDAK DIPERLUKAN THEO HUIJBERS, POKOK PERSOALAN
INTERPRETASI, KRITIK, KERAGUAN, ATAU DIPERTANYAKAN FILSAFAT HUKUM BUKANLAH GUID
 HUKUM ALAT DARI SUATU PEMEGANG KEKUASAAN DALAM UPAYA IURIS, MELAINKAN GUID IUS.
MEREKA MENGUASAI KELOMPOK LAIN
 HUKUM ADA DI DALAM PUTUSAN-PUTUSAN HAKIM FILSAFAT HUKUM ADALAH KARYA PIKIR
 HUKUM TERWUJUD DALAM BENTUK PERBUATAN-PERBUATAN, PERILAKU- BERSAMA ANTARA FILSAFAT MORAL,
PERILAKU MANUSIA (HAKIM, JAKSA, ATAU POLISI) ATAU BENTUK FILSAFAT POLITIK, DAN BAHASA
KEBIASAAN DI MASYARAKAT
 HUKUM BAGIAN DARI BUDAYA SUATU MASYARAKAT
 BAB. II
FILSAFAT HUKUM -> FILSAFAT DAN HUKUM. PENGERTIAN FILSAFAT DAN
(BAHASA YUNANI “PHILOSOPHIA”, KATA PHILO (PHILEIN) FILSAFAT HUKUM
BERARTI CINTA, DAN SOPHIA BERARTI KEBIJAKSANAAN

FILSAFAT CIRI FILSAFAT MNRT PLATO

1. FILSAFAT HARUS MAMPU BERTAHAN TERHADAP DISKUSI KRITIK
2. BERCIRIKHASKAN PADA PENGGUNAAN METODENYA YANG KHAS, DIALEKTIKA.
FILSAFAT 3. BERUSAHA MENCAPAI REALITAS YANG SESUNGGUHNYA.
HUKUM 4. MEMAHAMI HAKEKAT SESUNGGUHNYA DARI REALITAS
5. BERFILSAFAT JUGA BERARTI MEMAHAMI YANG IDEAL, MAKA SEORANG
FILOSOF “TAHU BAGAIMANA SEHARUSNYA MANUSIA HIDUP

 FILSAFAT HUKUM HARUS BERUPAYA MENCARI DAN MENEMUKAN HAKEKAT HUKUM SECARA RADIKAL
(SAMPAI KE AKAR-AKARNYA), SECARA SISTEMATIS (TERSUSUN SECARA RAPI, KONSISTEN, DAN KONSTAN),
RASIONAL (DAPAT DITERIMA OLEH AKAL SEHAT), DAN METODIS (MEMILIKI CARA TERTENTU YANG DAPAT
DIRUNUT OLEH ORANG LAIN).
 FILSAFAT HUKUM BERUPAYA UNTUK MENEMUKAN JAWABAN TERDALAM DARI SEBUAH OBJEK FORMALNYA
YAITU HUKUM

LATAR BELAKANG SESEORANG BERFILSAFAT :
1. RASA INGIN TAHU TERHADAP SESUATU
2. RASA HERAN TERHADAP SESUATU YANG BERBEDA
DARI ATAU DENGAN YANG LAIN
3. INGIN MENJAWABPERTANYAAN MENGAPATERJADI
BENTURAN-BENTURAN DAN BAGAIMANA MENEMUKAN
KETENTERAMAN, KEDAMAIAN, DAN KEADILAN
4. ADA KERAGU-RAGUANDARI SESEORANG TERHADAP
PENDAPAT ATAU REALIATAS YANG NYATA INI
BAB. III
BERFILSAFAT TENTANG HUKUM
MENURUT SOETIKSNO ADA 5 FAKTOR YANG MENDORONG
ORANG BERFILSAFAT TENTANG HUKUM YAITU UNTUK
MENCARI DAN MENEMUKAN HAKEKAT HUKUM, YAKNI:
1. KETEGANGAN ANTARA KEPERCAYAAN / KEYAKINAN AGAMA
YANG DIANUT DENGAN HUKUM YANG BERLAKU.
2. KETEGANGAN ANTARA IDEOLOGI YANG DIANUT DENGAN
HUKUM YANG DIBUAT. KETIDAKSESUAIAN ANTARA HUKUM
YANG MENGATUR DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT YANG
DIATUR HUKUM.
3. KESANGSIAN TENTANG KEBENARAN YANG HENDAK DIBANGUN
OLEH HUKUM ITU.
4. KETEGANGAN ANTARA HUKUM ALAM/ KODRAT DENGAN HUKUM
POSITIF.
5. FUNGSI SOSIAL DARI HUKUM : KETEGANGAN ANTARA NORMA
(DAS SOLLEN) DAN EMPIRIS (DAS SEIN).
 BAB. IV
TUJUAN DAN KEGUNAAN MEMPELAJARI KEGUNAAN FILSAFAT HUKUM
FILSAFAT HUKUM
 HUKUM ADALAH ALAT BUKAN TUJUAN.
 ARTINYA SEBAGAI ALAT, MAKA HUKUM
TUJUAN FILSAFAT HUKUM
ITU SELALU DICARI FORMULASINYA
SATJIPTO RAHARDJO, MENGATAKAN BAHWA FILSAFAT HUKUM YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
MEMPELAJARI PERTANYAAN-PERTANYAAN MENDASAR DARI HUKUM, MASYARAKAT
TENTANG HAKEKAT HUKUM, DAN TENTANG DASAR BAGI KEKUATAN  KEBUTUHAN MASYARAKAT ITU TERUS
MENGIKAT (DAN MEMAKSA) DARI HUKUM. ATAS DASAR YANG
BERUBAH DAN BERKEMBANG SESUAI
DEMIKIAN ITU, FILSAFAT HUKUM MEMBAHAS DAN MENGKAJI SERTA
DENGAN PERUBAHAN DAN
MENGKRITISI BAHAN-BAHAN HUKUM, SEPERTI UNDANG-UNDANG,
PUTUSAN HAKIM, PERJANJIAN/PERIKATAN, KEBIASAAN/ ADAT- PERKEMBANGAN MASYARAKATNYA,
ISTIADAT DAN HUKUM ADAT  MAKA HUKUM YANG BENAR, ADIL, DAN
BERMANFAAT TENTUNYA MENGIKUTI
GUSTAV RADBRUCH, MEMBAGI 3 BIDANG KAJIAN YAITU UNTUK PERKEMBANGAN MASYARAKATNYA ITU,
MENCARI, MENEMUKAN, DAN MENGANALISISNYA, YAITU ASPEK SEBAB “BUKAN MASYARAKAT UNTUK
KEADILAN MENYANGKUT KESELASARAN, KESEIMBANGAN, DAN HUKUM TETAPI HUKUM UNTUK
KESERASIAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN SUBJEK HUKUM. ASPEK
MASYARAKAT.”
TUJUAN KEADILAN ATAU FINALITAS YAITU MENENTUKAN ISI HUKUM
AGAR SEJALAN DENGAN TUJUAN YANG HENDAK DICAPAI DENGAN
HUKUM SEBAGAI INSTRUMENTALNYA DAN ASPEK KEPASTIAN
HUKUM ATAU LEGALITAS YAITU MENJAMIN BAHWA HUKUM MAMPU
MEMBERIKAN DAN MENETAPKAN HAK ATAS SESUATU DARI MENCARI DAN
SESEORANG SEBAGAI SUBJEK HUKUM MENEMUKAN
HAKEKAT
HUKUM
 BAB. V
TUGAS FILSAFAT HUKUM
TUGAS FILSAFAT HUKUM
 TUGAS FILSAFAT HUKUM ADALAH MEMFORMULASI CITA-CITA POLITIK DALAM KONSEP KEADILAN DAN
KETERTIBAN HUKUM.
 RADBRUCH MENGATAKAN “SEGALA PERUBAHAN BESAR DALAM BIDANG POLITIK SELALU DIDAHULUI
OLEH FILSAFAT HUKUM. PADA AWALNYA ADA FILSAFAT HUKUM, PADA AKHIRNYA ADA REVOLUSI”.
OLEH KARENA ITU, SEBUAH REVOLUSI SELALU BERAWAL DARI KELAHIRAN SEBUAH ALIRAN DALAM
FILSAFAT HUKUM.

TUGAS HUKUM
 TUGAS HUKUM TIDAK TERLEPAS DARI PARADIGMA HUKUM YANG DIANUT.
 MISALNYA HUKUM ALAM MEMPUNYAI TUGAS MENCIPTAKAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN, TUGAS
HUKUM POSITIF ADALAH MENCIPTAKAN KEPASTIAN HUKUM, DAN DENGAN DEMIKIAN KEADILAN,
KESEJAHTERAAN, DAN KETERTIBAN SOSIAL DAPAT TERJAMIN.
 TUGAS HUKUM MENURUT ALIRAN SOSIOLOGAL JURISPRUDENS ADALAH UNTUK MEMBERIKAN
KESEJAHTERAAN YANG BENAR-BENAR NYATA BUKAN SEKEDAR PROSES FORMAL BELAKA. JIKA
PENEKANAN HANYA PADA FORMALISME HUKUM, MAKA PARADIGMA YANG DIANUT ADALAH
FORMALISME HUKUM. FORMALISME HUKUM SERING DITEMUKAN SEBAGAI BAGIAN DARI PARADIGMA
POSITIVISME.
 BAB. VI
RUANG LINGKUP FILSAFAT HUKUM
RUANG LINGKUP
 ONTOLOGY HUKUM ( APA ITU HUKUM )
 AKSIOLOGI HUKUM ( TUJUAN DAN MANFAAT HUKUM ) FILSAFAT HUKUM
 METODOLOGI HUKUM ( BGMN SUBSTANSI HUKUM ADALAH MASALAH
DICARI, DITEMUKAN DAN DITERAPKAN ) HAKEKAT HUKUM
 EPISTEMOLOGI HUKUM

PERSOALAN POKOK DLM

FILSAFAT
LILI RASYIDI HUKUM POKOK PERSOALAN PD BUKU INI :
 HUBUNGAN HUKUM DENGAN KEKUASAAN,  KEADILAN,
 HUBUNGAN HUKUM DENGAN NILAI-NILAI SOCIAL-BUDAYA,  KEDAULATAN: TUHAN, NEGARA, RAKYAT, DAN
 APA SEBABNYA NEGARA BERHAK MENGHUKUMSESEORANG, HUKUM
 APA SEBAB ORANG MENAATI HUKUM,  KEKUASAAN HUKUM,
 MASALAH PERTANGGUNGJAWABAN,  KETERATURAN
 MASALAH HAK MILIK  HUKUM DAN PERLINDUNGAN HAM,
 MASALAH KONTRAK,  KEBERLAKUAN HUKUM DAN EFEKTIFITAS
 MASALAH PERANAN HUKUM SEBAGAI SARANA HUKUM,
PEMBAHARUAN MASYARAKAT,  KEPASTIAN HUKUM,
 MASALAH HUKUM SEBAGAI CONTROL SOCIAL DALAM  PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WARGA
MASYARAKAT, NEGARA.
 SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM.
 BAB. VII
PERTENTANGAN POKOK DALAM FILSAFAT
HUKUM

TEORI
FILSAFAT
POLITIK

 MANUSIA SEBAGAI PERORANGAN/

TEORI HUKUM INDIVIDU - MANUSIA SEBAGAI MAHLUK
SOCIAL DALAM ALAM SEMESTA;
 FILSAFAT MEMBERI TEORI-TEORI HUKUM  KEHENDAK BEBAS – PENGETAHUAN
DASAR-DASAR BERPIKIR (INTELLECTUAL OBJEKTIF;
CATEGORIES), MAKA POLITIK
MEMBERIKAN PADANYA CITA-CITA PERTENTANGAN  AKAL - INTUISI;
MENGENAI KEADILAN. HUKUM POSITIF  STABILITAS - PERUBAHAN;
 MENURUT FILSAFAT FUNGSI TEORI HUKUM  POSITIVISME - IDEALISM;
ADALAH MEMFORMULASIKAN CITA-CITA
 KOLLEKTIVISME - INDIVIDUALISM;
POLITIK DALAM PRINSIP-PRINSIP HUKUM.
 DEMOKRASI - OTOKRASI;
 NASIONALISME - INTERNASIONALISME.

FILSAFAT SEBAGAI PARADIGMA BERPIKIR ATAU
PANDANGAN DUNIA
FILSAFAT HUKUM MEMUAT UNSUR-UNSUR FILSAFAT ATAU
PARADIGMA BERPIKIR SERTA MEMPEROLEH CIRI KHASNYA
SECARA KHSUSUS DARI TEORI POLITIK. KARENA SEMUA
PARADIGMA BERPIKIR TENTANG TUJUAN HUKUM SELALU
BERORIENTASI PADA “KONSEPSI' MANUSIA SEBAGAI MANUSIA
YANG BERPIKIR (THINKING INDIVIDUAL) DAN SEBAGAI
MAHLUK BERPOLITIK (POLITICAL BEING).
FILSAFAT SEBAGAI PROSES BERPIKIR TENTANG HUKUM
DAN TEORI HUKUM
KONFLIK ADALAH SEBUAH REALITAS SOSIAL YANG TIDAK
DAPAT DISEMBUNYIKAN. KONFLIK ITU ALAMI, SUNNATULAH.
UNTUK MENGHINDARI DAN MENGATASI KONFLIK DIBUATLAH
HUKUM, WALAUPUN PADATATARAN YANG PALING SEDERHANA
SEKALIPUN, YAITU MUSYAWARAH MUFAKAT PADA
MASYARAKAT YANG PALING SEDERHANA. SEJAK TERJADINYA
HUKUM, YANGPALING SEDERHANA ITU, BENIH-BENIH HUKUM
SUDAH DIBENTUK DAN DIBANGUN DAN DAPAT PULA
DIKATAKAN TELAH ADA HAMPIR SELURUH KOMPONEN.
SETELAH BERLANGSUNG SELAMA BERABAD-ABAD KEMUDIAN
MENGHASILKAN HUKUM MODERNSEPERTI SEKARANG INI.
BAB. VIII
DASAR-DASAR FILSAFAT HUKUM
FILSAFAT HUKUM ALAM/ HUKUM KODRAT/
NATURALISME
TEORI HUKUM ALAM DIMULAI DENGAN POSTULAT
BAHWA HUKUM ITU DIBUAT DAN BERDASARKAN
PADA RASIO MANUSIA. RASIO MANUSIA DI SELURUH
DUNIA ITU SAMA KARENA BERASAL DARI NILAI
MANUSIA YANG MEMILIKI HARKAT DAN MARTABAT
YANG SAMADI SELURUH DUNIA.
KAUM SOPHIS
ALIRAN PERTAMA YANG BERUPAYA UNTUK
MENJAWAB PERTANYAAN MENDASAR DI ATAS
SECARA TEORITIS-FILOSOFIS ADALAH KAUM SOPHIS
(SOFIS). INTI AJARANNYA:DARI ALAMNYA, MANUSIA
ADALAH SAMA (SEDERAJAD), DAN OLEH KARENA ITU
BERLAKU HUKUM YANG SAMA JUGA. ADA SATU
HUKUM YANG BERLAKU SECARA UNIVERSAL.
 BAB. IX
PENGARUH JAMAN HUKUM

ZAMAN ROMAWI KUNO

KEKAISARAN ROMAWI MEMILIKI WILAYAH YANG SANGAT LUAS SEKALIGUS MENGUASAI HAMPIR SEPARUH DUNIA. STRUKTUR
SOSIAL KEKAISARAN BERDAMPAK PADA STATUS SOSIAL MEREKA SEHINGGA BERPENGARUH JUGA TERHADAP HUKUM DAN
POLITIK. DENGAN DEMIKIAN, DALAM POLITIK KENEGARAAN, ORANG ROMAWI SANGAT AGRESIF, AMBISIUS, DAN PRAGMATIS.

KELAHIRAN BENTUK PEMERINTAHAN DEMOKRASI

KEMEROSOTAN KEKAISERAN ROMAWI KARENA PERKEMBANGAN ISLAM TIDAK MENYURUTKAN PERKEMBANGAN HUKUM
ROMAWI, MALAH SEBALIKNYA. BANGSA-BANGSABARU YANG MENDIRIKAN KEKAESERANNYA ITU BELUM MEMILIKI HUKUM
SEBAGAI LANDASAN PELAKSANAAN KEHIDUPAN BERNEGARA YANG DEMOKRATIS. HUKUM ROMAWI LAH YANG DIGUNAKAN
SEBAGAI SARANA BAHKAN DENGAN PERKEMBANGAN KERAJAAN-KERAJAAN BARU ITULAH SEMAKIN MEMPERLUASKAN
NILAI, AZAS-AZAS, DAN NORMA-NORMA SERTA KONSEP-KONSEP HUKUM ROMAWI ITU KE SELURUH DUNIA.

KAUM STOA
MENURUT KAUM STOA PENGETAHUAN ITU BERDASARKAN PENGALAMAN INDERA ATAU PERSENTUHANINDERA DENGAN
SEGALA SESUATU. BERANGKAT DARI PARADIGMA INILAH OLEH KAUM REALISME HUKUM DIKATAKAN “THE LAW IS NOT BEEN
LOGIC BUT EXPERIENCE” (HUKUM ITU TIDAK BERASAL DARI LOGIKA TETAPI DARI PENGALAMAN).
PENGARUH AGUSTINUS
PARADIGMA BARU DALAM HUKUM DAN POLITIK YANG
DIBANGUN OLEH AURELIUS AUGUSTINUS DALAM BUKUNYA
DE CIVITATES DEI (NEGARA ILLAHI). AJARAN AGUSTINUS
BERTUMPU PADA AJARAN INJIL TENTANG TUHAN SEBAGAI
PENCIPTA ALAM SEMESTA (GENESIS).
THOMAS AGUINAS DAN LAHIRNYA FILSAFAT
SKOLASTIK
THOMAS AGUINAS TERKENAL DENGAN AJARANNYA TENTANG
METODE SKOLASTIKA. DENGAN BERPEGANG PADA AJARAN
AGUSTINUS, THOMAS AGUINAS MENYEBUT TERTIB KOSMOS
ITU SEBAGAILEX AETERNA (HUKUM ABADI) YANG BERLAKU
SECARA NYATA DALAM KOGNISI OLEH AKAL MANUSIA,
MANAKALADITAFSIRKAN SEBAGAILEX NATURALIS.
ZAMAN RENAISSANCE: KEMBALI KE RASIONALISME
DAN LAHIRNYA INDIVIDUALISME
MACHIAVELLI BERGAGAS BAHWA “UNTUK
MENCAPAITUJUAN DENGAN MENGHALALKAN SEGALA CARA.”
GAGASANNYA ITU BERMULA DARI PREPOSISI ATAU POSTULAT
DALAM TEORI HUKUM DAN POLITIK BAHWA URUSAN POLITIK
ADALAH URUSAN DUNIAWI, DENGAN DEMIKIAN TIDAK ADA
KAITANNYA DENGAN MORAL. OLEH KARENA ITU, UNTUK
MENCAPAI TUJUAN NEGARA, MAKA NEGARA BOLEH
MELAKUKANAPA SAJA, TERMASUK MELANGGAR HUKUM DAN
MENGGUNAKAN KEKERASAN ATAU KEKUASAAN ABSOLUT.
BAB. X
ABAD PERTENGAHAN
JEAN BODIN DAN LAHIRNYA KEDAULATAN NEGARA
KONSEP KEDAULATAN NEGARA (ABSOLUT) SEBAGAI
KEDAULATAN YANG TIDAK TERBAGI (NEGARA SEBAGAI
INDIVIDUUM). KEKUASAAN ITU MEMANGABSOLUT, TETAPI
ABSOLUTISM ITU TIDAK BERADA DI TANGAN KAUM KLERUS
ATAU GEREJA,TETAPIDI TANGAN NEGARA
HUGO DE GROOT ATAU GROTIUS
HUKUM ALAM INI DIILHAMI OLEH PIKIRAN YANG TEPAT DAN
YANG MENYATAKAN BAHWA TINDAKAN ATAU PERBUATAN
ADALAH SEBUAH KEPUTUSAN MORAL, OLEH KARENA ITU
PENGEJAWANTAHAN KEPUTUSAN MORAL ITU ADALAH
KEBUTUHAN,
THOMAS HOBBES (1588 - 1679): LAHIRNYA
KEDAULATAN NEGARA
HOBBES DALAM BUKUNYA LEVIATHAN, BERPENDAPAT BAHWA
MANUSIA MERUPAKANSERIGALA BAGI MANUSIA LAIN (LATIN:
HOMO HOMINILUPUS). HARUS DIBUAT KONTRAK SOSIAL YANG
DI DALAMNYA MANUSIA-MANUSIA MENYERAHKAN HAK-HAK
MEREKA KEPADA SEORANG PENGUASA(RAJA, PARLEMEN)
UNTUK MEMERINTAH MEREKA. PEMERINTAH MENGUASA TANPA
RESTRIKSI-RESTRIKSI DAN TIDAK DAPAT DIPECAT, IA BUKAN
PIHAK DALAM KONTRAK SOSIAL DAN HANYA
BERTANGGUNGJAWAB KEPADA TUHAN
 BAB. XI
ZAMAN AUFKLARUNG

TOKOH-TOKOH FILSAFAT ZAMAN PENCERAHAN

KONTEKS SOSIAL KELAHIRAN ZAMAN
PENCERAHAN
DAMPAKNYA PADA HUKUM ADALAH SEMUA HUKUM YANG
SEMULA BERSUMBER DAN BERDASARKAN PADA KITAB
SUCI, KINI BERGESER KEMBALI KE HUKUM YANG
JOHN LOCKE JEAN-JAGUES ROUSEAU
BERSUMBER DAN BERDASARKAN AKAL ATAU RASIO
MANUSIA. KONSEP INI MELAHIRKAN GESEKAN DALAM
POLITIK DAN HUKUM MISALNYA DALAM HUKUM
PERTANAHAN SEBAB KAUM TANI MENUNTUT HAK-HAK
MEREKA DARI KAUM FEODAL (TUAN TANAH)
SAMUEL PUFENDORF IMMANUEL KANT
BERDASARKAN PERSAMAAN HAK SEBAGAI ANAK TUHAN
YANG TELAH DIBEBASKAN.

MONTESGUIEU
 BAB. XII
ZAMAN MODERN

KONTEKS SOSIAL KELAHIRAN ZAMAN MODERN

ZAMAN AUFKLARUNG DENGAN ZAMAN MODERN HAMPIR-HAMPIR TIDAK DAPAT DIPISAHKAN KARENA
KEDUANYA BERHIMPITAN SATU SAMA LAIN. NAMUN, DAPAT DIKATAKAN BAHWA ZAMAN AUFKLARUNP-
LAH YANG MENGINSPIRASI KELAHIRAN ZAMAN MODERN. PADA ZAMAN MODERN, LAHIRN NEGARA
MODERN DAN HUKUM MODERN YANG HINGGA SAAT INI MENJADI PARADIGMA YANG MAPAN,
MAINSTREAM. PAHAM TERSEBUT PADA SAAT INI DIIKUTI OLEH PAHAM-PAHAM BARU, DAN KRITISISME
DIPANDANG SEBAGAI PENYEBAB DEGRADASI KUALITAS HIDUP MANUSIA.

GEORG WILHEIM HEGEL (1770 ~ 1831): IDEALISME HUKUM

FILSAFAT HUKUM HEGEL BERTOLAK BELAKANG DENGAN FILSAFAT HUKUM KANT, SEBUAH REALITAS
YANG SERING DIKABURKAN DENGAN “IDEALISME.' HEGEL JUGA DIKENAL DALAM FILSAFAT SEJARAH DAN
MORAL. DENGAN DEMIKIAN, HEGEL MEMANDANG HUKUM DALAM KERANGKA MORAL. DALAM HAL INI
SERING JUGA DITEMUKAN KETERKAITAN ANTARA FILSAFAT MORAL DAN HUKUM MENURUT HEGEL DAN
FILSAFAT HUKUM KANT. KONSEPSI HUKUM HEGELTIDAK TERLEPAS DARI FALSAFAHNYA YANG SELALU
BERDASARKAN PADA PANDANGAN METAFISIKNYA MENGENAI PERAN AGAMA DAN ROH, YAITU ROH
TUHAN.
 KESUKSESAN SESEORANG
KARENA SEMANGAT,DISIPLIN
DAN MAU BERUBAH
SEKIAN DAN TERIMAKASIH