MATERI KULIAH

DASAR-DASAR ILMU HUKUM

 ATURAN HUKUM & KAIDAH HUKUM

 ASAS HUKUM & SISTEM HUKUM
 KEBERLAKUAN HUKUM
 TEORI HUKUM
 ILMU HUKUM
 FILSAFAT HUKUM
 RUJUKAN PUSTAKA

REFLEKSI TENTANG HUKUM

oleh : H. Bruggink – Sidharta
MENGENAL HUKUM
oleh : Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo
PERIHAL KAIDAH HUKUM
oleh : Prof. Dr. Soerjono Soekanto
MENGUAK TABIR HUKUM
oleh : Prof. Dr. Achmad Ali
ATURAN HUKUM & KAIDAH HUKUM

PENGERTIAN KAIDAH
FUNGSI KAIDAH
JENIS-JENIS KAIDAH
PROSES LAHIRNYA KAIDAH HUKUM
PERUMUSAN KAIDAH HUKUM
DALAM ATURAN HUKUM
PENGERTIAN KAIDAH (NORMA)
DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI ATURAN
TINGKAH LAKU SEHARUSNYA DILAKUKAN OLEH
MANUSIA DALAM KEADAAN TERTENTU

FUNGSI KAIDAH
UNTUK MENGATUR BERBAGAI KEPENTINGAN
DI DALAM MASYARAKAT

KAIDAH HUKUM
MERUPAKAN PEDOMAN TENTANG BAGAIMANA
SEYOGYANYA MANUSIA BERTINGKAH LAKU DI
DALAM MASYARAKAT
 KALANGAN YURIS
TERDAPAT PANDANGAN YANG TERSEBAR LUAS
BAHWA PROTIPE DARI KAIDAH HUKUM ADALAH
”PERINTAH” (HET BEVEL)
DALAM HAL INI IA TIDAK BERKENAN DENGAN
SUATU PERINTAH YANG DITUJUKAN KEPADA
ORANG TERTENTU, TETAPI BERKENAN DENGAN
PERINTAH, DENGAN JANGKAUAN UMUM
(BERSIFAT UMUM)
ARTINYA : SUATU PERINTAH BERLAKU BAGI
SEMUA KEJADIAN YANG TERCAKUP
DALAM KAIDAH TERSEBUT
 JENIS-JENIS KAIDAH
GUSTAV RADBRUCH
1. KAIDAH ALAM, KAIDAH YANG MENYATAKAN
TENTANG APA YANG PASTI AKAN TERJADI
CONTOH : SEMUA MANUSIA PASTI AKAN MENINGGAL

2. KAIDAH KESUSILAAN, KAIDAH YANG

MENYATAKAN TENTANG SESUATU YANG
BELUM PASTI TERJADI
CONTOH : MANUSIA TIDAK SEHARUSNYA TIDAK
MEMBUNUH, BERARTI ADA DUA
KEMUNGKINAN YAITU MANUSIA BISA
MEMBUNUH TETAPI BISA JUGA TIDAK
 JENIS-JENIS KAIDAH

PROF. SUDIKNO MERTOKUSUMO

1. KAIDAH AGAMA/KEPERCAYAAN
2. KAIDAH KESUSILAAN
3. KAIDAH KESOPANAN
4. KAIDAH HUKUM
KAIDAH HUKUM ADALAH
ISI ATURAN HUKUM
YANG MELIPUTI :

ATURAN HUKUM TERTULIS

ATURAN HUKUM TIDAK TERTULIS
KAIDAH AGAMA/KEPERCAYAAN
YAITU ATURAN TINGKAH LAKU YANG DIYAKINI OLEH
PENGANUTNYA BERASAL DARI TUHAN
CONTOH : PEMELUK AGAMA ISLAM MEYAKINI BAHWA
KAIDAH AGAMA ISLAM BERSUMBER DARI
ALLAH SWT.

PROSES PEMBENTUKANNYA  TUHAN

PELAKSANAANNYA  SUKARELA
SANKSINYA  DOSA
DAYA KERJANYA  MEMBEBANI KEWAJIBAN
ISINYA  SIKAP BATIN
 KAIDAH KESUSILAAN
YAITU KAIDAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN MANUSIA
SEBAGAI INDIVIDU KARENA MENYANGKUT KEHIDUPAN
PRIBADI MANUSIA

PROSES PEMBENTUKANNYA  MASYARAKAT

PELAKSANAANNYA  SUKARELA
SANKSINYA  DICELA
DAYA KERJANYA  MEMBEBANI KEWAJIBAN
ISINYA  SIKAP BATIN
 KAIDAH KESOPANAN
YAITU KAIDAH YANG DIDASARKAN PADA KEBIASAAN,
KEPATUTAN ATAU KEPANTASAN YANG BERLAKU DALAM
MASYARAKAT

PROSES PEMBENTUKANNYA  MASYARAKAT

PELAKSANAANNYA  SUKARELA
SANKSINYA  DIKUCILKAN DARI
PERGAULAN
DAYA KERJANYA  MEMBEBANI KEWAJIBAN
ISINYA  SIKAP LAHIRIYA
 KAIDAH HUKUM
YAITU MERUPAKAN PEDOMAN TENTANG BAGAIMANA SEHARUSNYA
MANUSIA BERTINGKAH LAKU DI DALAM MASYARAKAT

PROSES PEMBENTUKANNYA  NEGARA/MASYARAKAT

PELAKSANAANNYA  PAKSAAN
SANKSINYA  PIDANA, GANTI RUGI, DSB.
DAYA KERJANYA  MEMBEBANI HAK & KEWAJIBAN
ISINYA  SIKAP LAHIRIYA

PERINTAH
ISINYA LARANGAN
PERKENAAN

KAIDAH IMPERATIF/WAJIB
SIFATNYA
HUKUM FAKULTATIF/PILIHAN

TERTULIS
BENTUKNYA
TIDAK TERTULIS
 KAIDAH HUKUM
MENURUT BENTUKNYA
KAIDAH HUKUM TERTULIS
YAITU YANG DITUANGKAN DALAM BENTUK
UNDANG-UNDANG DAN SEBAGAINYA MUDAH
DIKETAHUI DAN LEBIH MENUNJANG KEPASTIAN
HUKUM

KAIDAH HUKUM TIDAK TERTULIS

YAITU KAIDAH HUKUM YANG TUMBUH DI DALAM
DAN BERSAMA MASYARAKAT SECARA
SPONTAN DAN MUDAH MENYESUAIKAN
DENGAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT
 JENIS KAIDAH HUKUM
MENURUT H.L.A. HART

1. KAIDAH HUKUM SEBAGAI

KAIDAH PERILAKU
2. KAIDAH HUKUM SEBAGAI
META-KAIDAH
3. KAIDAH MANDIRI DAN KAIDAH
TIDAK MANDIRI
MERUPAKAN KAIDAH PERINTAH PERILAKU
YANG MEWUJUDKAN ISI KAIDAH ITU
YANG MELIPUTI :
1. PERINTAH (GEBOD) ADALAH KEWAJIBAN UMUM
UNTUK MELAKUKAN SESUATU

2. LARANGAN (VERBOD) ADALAH KEWAJIBAN UMUM

UNTUK TIDAK MELAKUKAN SESUATU

3. PEMBEBASAN (VRIJSTELLING, DISPENSASI) ADALAH

PEMBOLEHAN KHUSUS UNTUK TIDAK MELAKUKAN
SESUATU YANG SECARA UMUM DIHARUSKAN

4. IZIN (TOESTEMMING) ADALAH PEMBOLEHAN

KHUSUS UNTUK MELAKUKAN SESUATU YANG
SECARA UMUM DILARANG
 KAIDAH HUKUM
SEBAGAI META-KAIDAH

YAITU SEKELOMPOK BESAR KAIDAH

YANG MENENTUKAN SESUATU

BERKENAN DENGAN KAIDAH PERILAKU

ITU SENDIRI, YANG MELIPUTI

1. KAIDAH PENGAKUAN (K.REKOGNISI)
ADALAH KAIDAH YANG MENETAPKAN KAIDAH PERILAKU MANA
YANG DI DALAM SUATU MASYARAKAT HUKUM TERTENTU
HARUS DIPATUHI
CONTOH : PASAL 4 AB YANG BERBUNYI UNDANG-UNDANG HANYA
MENGIKAT UNTUK PERISTIWA-PERISTIWA YANG AKAN
DATANG DAN TIDAK MEMPUNYAI DAYA PERILAKU SURUT

2. KAIDAH PERUBAHAN
ADALAH KAIDAH YANG MENETAPKAN BAGAIMANA SUATU KAIDAH
PERILAKU DAPAT DIUBAH
CONTOH : PASAL 5 AB UNDANG-UNDANG HANYA DENGAN UNDANG-
UNDANG YANG BERIKUTNYA DAPAT KEHILANGAN
KEKUATAN BERLAKUNYA UNTUK SEBAGIAN ATAU UNTUK
KESELURUHANNYA

3. KAIDAH KEWENANGAN
ADALAH KAIDAH YANG MENETAPKAN OLEH SIAPA DAN DENGAN
MELALUI PROSEDUR YANG MANA KAIDAH PERILAKU
DITETAPKAN DAN BAGAIMANA SUATU KAIDAH PERILAKU
HARUS DITETAPKAN JIKA DALAM SUATU KEJADIAN
TERTENTU TERDAPAT KETIDAK JELASAN
CONTOH : PASAL 112 AYAT 1 UNDANG-UNDANG DASAR BELANDA
TENTANG KEWENANGAN KEKUASAAN KEHAKIMAN UNTUK
MENGADILI PERSELISIHAN KEPERDATAAN
 KAIDAH MANDIRI &
KAIDAH TIDAK MANDIRI

TENTANG HAL INI TIDAK ADA KESEPAKATAN DEFENISI

OLEH KARENA PERBEDAAN TERSEBUT LEBIH BANYAK
DIPENGARUHI OLEH TEORI HUKUM YANG DIANUT
OLEH SEORANG PENULIS

MISALNYA : MENURUT TEORI IMPERATIF DARI

ENGLISH. INTI HUKUM TERDIRI ATAS PERINTAH
DAN LARANGAN DAN KAIDAH INI DIPANDANG
SEBAGAI KAIDAH MANDIRI. KAIDAH HUKUM
LAINNYA HANYA MEMPUNYAI ARTI DALAM
KERANGKA PERINTAH DAN LARANGAN ITU.
 PROSES LAHIRNYA
KAIDAH HUKUM
1. YANG TERTULIS  SUMBERNYA :
- DARI TUHAN
- DARI OTORITAS TERTINGGI

2. YANG TIDAK TERTULIS  SUMBERNYA :

KAIDAH HUKUM YANG
BERASAL DARI KAIDAH
SOSIAL LAIN DI DALAM
MASYARAKAT SEPERTI
KEBIASAAN ADAT, DAN
SEBAGAINYA
 K.M. DWORKIN
• UNTUK SUMBER KAIDAH HUKUM TERTULIS DAN
TIDAK TERTULIS SEBAIKNYA DILAKUKAN
PENGUJIAN UNTUK MEMBEDAKAN ATURAN
HUKUM YANG VALID DENGAN ATURAN HUKUM
YANG PALSU

• DI SAMPING ITU PENGUJIAN JUGA DIPERLUKAN

UNTUK MEMBEDAKAN HUKUM DAN KAIDAH
SOSIAL LAIN YANG BUKUN HUKUM (BAGIAN
DARI ATURAN-ATURAN MORAL), YAITU KAIDAH
YANG DIIKUTI OLEH MASYARAKAT NAMUN TIDAK
DIJALANKAN MELALUI KEKUASAAN PUBLIK
PERUMUSAN KAIDAH HUKUM
DALAM ATURAN HUKUM
PENGANUT TEORI HUKUM

PROTOTIPE ATURAN HUKUM SEBAGAI KETENTUAN (PERINTAH)

YANG MELIPUTI DUA BAGIAN YAITU

1. SYARAT : YAITU BAGIAN YANG MEMAPARKAN

SUATU PERISTIWA TERTENTU
MIS. : SUATU SITUASI, SUATU KEJADIAN
ATAU SUATU PERBUATAN

2. AKIBAT HUKUM : YAITU BAGIAN YANG MENGAITKAN

PERISTIWA TERTENTU ITU DENGAN AKIBAT HUKUM