SOSIOLOGI HUKUM

SUDJANA
Pengajar Sosiologi Hukum FH UNPAD
08157178522
sdjana@yahoo.com
djana_1967@yahoo.com

LITERATUR
1.

2.
3.

SEMUA BUKU TULISAN SOERJONO SOEKANTO TENTANG

SOSIOLOGI HUKUM
SATJIPTO RAHARDJO, SOSIOLOGI HUKUM
BUKU LAINNYA TENTANG SOSIOLOGI HUKUM

PENDAHULUAN
1. CARA PANDANG TERHADAP HUKUM

TERJADI PERUBAHAN CARA PANDANG TERHADAP

HUKUM DARI ABSTRAK DAN FORMAL LEGALISTIS MENJADI
YURIDIS SOSIOLOGIS ATAU YURIDIS EMPIRIS, KARENA
PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG CEPAT, REVOLUSI
INDUSTRI, PERKEMBANGAN TEKNOLOGI, MODERNISASI,
DAN KONSEP NEGARA KESEJAHTERAAN.

DIPERLUKAN TEORI HUKUM SEBAGAI SOLUSI YANG

TIDAK DAPAT DIPENUHI OLEH TEORI FORMAL DAN
POSITIVISTIK, YANG SESUAI DENGAN KONDISI TERSEBUT
BAHKAN DAPAT MENJANGKAU PADA MASA YANG
AKAN DATANG.
PERSOALAN - PERSOALAN HUKUM PADA SAAT INI
BUKAN HANYA MENYANGKUT LEGALITAS FORMAL,
PENAFSIRAN SERTA PENERAPAN PASAL-PASAL DARI
PERATURAN, MELAINKAN SEBAGAI SARANA
MEMBENTUK TATA KEHIDUPAN YANG BARU.

SOSIOLOGI HUKUM DAN

PERKEMBANGANNYA

2.1. DISIPLIN HUKUM DAN SOSIOLOGI HUKUM

DISIPLIN MERUPAKAN SISTIM AJARAN MENGENAI

KENYATAAN ATAU GEJALA-GEJALA YANG DIHADAPI.
DISIPLIN TERSEBUT TERDIRI DARI :

DISIPLIN ANALITIS
YAITU MENGANALISIS ,MEMAHAMI SERTA
MENJELASKAN GEJALA YANG DIHADAPI
KENYATAAN, MISALNYA SOSIOLOGI,
PSIKOLOGI, DSB

DISIPLIN PRESKRIPTIF :
YAITU SISTIM AJARAN YANG MENENTUKAN
APAKAH YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN
DALAM MENGHADAPI KENYATAAN,
MISALNYA
FILSAFAT, HUKUM,DSB.

DISIPLIN HUKUM YANG MERUPAKAN DISIPLIN PRESKRIPTIF

MENCAKUP:

ILMU-ILMU HUKUM, YAKNI

a.
ILMU TENTANG KAEDAH YANG MENELAAH HUKUM
SEBAGAI KAEDAH ATAU SISTIM KAEDAH-KAEDAH
DENGAN DOGMATIK DAN SISTEMATIK HUKUM;
b.
ILMU PENGERTIAN, YAKNI ILMU TENTANG PENGERTIANPENGETIAN DASAR DARI SISTIM HUKUM SEBAGAI BERIKUT
SUBYEK HUKUM
HAK DAN KEWAJIBAN
PERISTIWA HUKUM
HUBUNGAN HUKUM
OBYEK HUKUM

c.

ILMU TENTANG KENYATAAN YANG

MENYOROTI HUKUM SEBAGAI PERINGKAT
SIKAP TINDAK ATAU PERIKELAKUAN ,YANG
TERDIRI DARI

SOSIOLOGI HUKUM

ANTROPOLOGI HUKUM

PSIKOLOGI HUKUM

PERBANDINGAN HUKUM.

SEJARAH HUKUM

POLITIK HUKUM YANG MENCAKUP

KEGIATAN MEMILIH NILAI-NILAI DAN
MENERAPKAN NILAI-NILAI TERSEBUT.
FILSAFAT HUKUM YANG MENCAKUP
KEGIATAN

PERENUNGAN NILAI-NLAI

PERUMUSAN NILAI-NIAI

PENYERASIAN NILAI-NILAI YANG

BERPASANG- AN TETAPI KADANGKALA
BERSITEGANG.

Analitis

Disiplin
Preskriftif

Sosiologi
hk

Psikologi
hk

Antropologi
hk

Disiplin
hk

kaedah

Politik
hk

pengertian

Filsafat
hukum

kenyataan

Sejarah
hk

Perband
hk

2.2 SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI

HUKUM
ISTILAH SOSIOLOGI HUKUM UNTUK PERTAMA
KALINYA DIPERKENALKAN OLEH ANZILOTTI (1882).
SOSIOLOGI HUKUM DIPENGARUHI OLEH FILSAFAT
HUKUM, ILMU HUKUM, DAN SOSIOLOGI YANG
ORIENTASINYA HUKUM
ALIRAN FILSAFAT HUKUM YANG MENJADI
PENYEBAB LAHIRNYA SOSIOLOGI HUKUM ADALAH :
1. ALIRAN POSITIVISME (HANS KELSEN ) DENGAN
STUFENBAU DES RECHTNYA,YANG PADA INTINYA
MENJELASKAN BAHWA :
SUATU KAEDAH HUKUM BERSIFAT KHIRARKIS

SUSUNAN KAEDAH-KAEDAH HUKUM YANG

PALING BAWAH ADALAH KAEDAH-KAEDAH
INDIVIDUAL DARI BADAN-BADAN PELAKSANA
HUKUM TERUTAMA PENGADILAN, DIATASNYA
KAEDAH-KAEDAH UMUM DIDALAM UNDANGUNDANG ATAU HUKUM KEBIASAAN,
DIATASNYA LAGI KAEDAH-KAEDAH
KONSTITUSI, DAN YANG PALING ATAS ADALAH
KAEDAH DASAR (GRUNDNORM) YANG
MERUPAKAN KAEDAH YANG DIHASILKAN
OLEH PEMIKIRAN ATAU PENAFSIRAN YURIDIS
DAN MENYANGKUT HAL-HAL YANG BERSIFAT
META YURIDIS.

SAHNYA KAEDAH HUKUM DARI GOLONGAN TINGKAT

YANG LEBIH RENDAH TERGANTUNG ATAU DITENTUKAN
OLEH KAEDAH-KAEDAH YANG TERMASUK GOLONGAN
TINGKAT YANG LEBIH TINGGI.

SEDANGKAN ALIRAN FILSAFAT HUKUM YANG MENDORONG

TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA SOSIOLOGI HUKUM
ADALAH :
MAZHAB SEJARAH, YANG DIPELOPORI OLEH CARL VON
SAVIGNY YANG MENGATAKAN BAHWA HUKUM ITU TIDAK
DIBUAT AKAN TETAPI TUMBUH DAN BEKEMBANG BERSAMASAMA DENGAN MASYARAKAT (VOLKSGEIST).
ALIRAN UTILITY DARI JEREMY BENTHAM DENGAN
KONSEPSINYA HUKUM ITU HARUS BERMANFAAT BAGI
MASYARAKAT GUNA MENCAPAI HIDUP BAHAGIA.

ALIRAN SOCIOLOGICAL YURISPRUDENCE, DARI EUGEN

EHRLICH, YANG KONSEPSINYA HUKUM YANG DIBUAT
HARUS SESUAI DENGAN HUKUM YANG HIDUP DI DALAM
MASYARAKAT (LIVING LAW).
ALIRAN PRAGMATICAL LEGAL REALISM DARI ROSCOE
POUND DENGAN KONSEPSINYA LAW AS A TOOL OF SOCIAL
ENGINEERING.

2. ILMU HUKUM

ILMU HUKUM YANG MENGANGGAP HUKUM SEBAGAI

GEJALA SOSIAL. JADI TIDAK SEPERTI HANS KELSEN YANG
MENGANGGAP HUKUM SEBAGAI GEJALA NORMATIF DAN
SELANJUTNYA BAHWA HUKUM HARUS DIBERSIHKAN DARI
ANASIR-ANASIR SOSIOLOGIS(NON YURIDIS)

3. SOSIOLOGI YANG BERORIENTASI PADA HUKUM.

DURKHEIM : KAEDAH HUKUM DIHUBUNGKAN SEBAGAI

JENIS-JENIS SOLIDARITAS DALAM MASYARAKAT. SEJALAN
DENGAN ITU, MAKA KAEDAH-KAEDAH HUKUM YANG ADA
DIKLASIFIKASIKAN KE DALAM DUA MACAM KAEDAH
HUKUM, YANG DIDASARKAN PADA JENIS-JENIS SANKSI,
YAITU KAEDAH HUKUM REPRESIF DAN RESTITUTIF.
SETIAP KAEDAH HUKUM MEMPUNYAI TUJUAN BERGANDA,
YAKNI :

MENETAPKAN DAN MERUMUSKAN KEWAJIBAN- KEWAJIBAN;

MENETAPKAN DAN MERUMUSKAN SANKSI-SANKSI.

TITIK TOLAKNYA ADALAH BENTUK SOLIDARITAS, YAITU

SOLIDARITAS ORGANIS DAN SOLIDARITAS MEKANIS.
SOLIDARITAS MEKANIS TERDAPAT DALAM MASYARAKAT
SEDERHANA, HUKUMNYA BERSIFAT REPRESIF. SEDANGKAN
DALAM SOLIDARITAS ORGANIS TERDAPAT DALAM
MASYARAKAT MODERN, HUKUMNYA BERSIFAT RESTITUTIF.

MAX WEBER YANG TERKENAL DENGAN TEORI IDEAL

TYPENYA MENJELASKAN BAHWA ADALAM HUKUM ADA
EMPAT TIPE IDEAL, YAITU :
HUKUM IRRASIONAL DAN MATERIL, YAITU
PEMBENTUK UU DAN HAKIM MENDASARKAN
KEPUTUSAN-KEPUTUSANNYA SEMATA-MATA PADA
NILA-NILAI EMOSIONAL TANPA MENUNJUK PADA
SUATU KAIDAHPUN
HUKUM IRRASIONAL DAN FORMAL, YAITU
PEMBENTUK UNDANG-UNDANG DAN HAKIM
BERPEDOMAN PADA KAEDAH-KAEDAH DILUAR
AKAL, OLEH KARENA DIDASARKAN PADA WAHYU
ATAU RAMALAN.

HUKUM RASIONAL DAN MATERIL, YAITU

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN PARA PEMBENTUK
UU DAN HAKIM MENUNJUK PADA KITAB SUCI,
KEBIJAKSANAAN-KEBIJAKSANAAN PENGUASA
ATAU IDEOLOGI.
HUKUM RASIONAL DAN FORMAL, YAITU
HUKUM DIBENTUK SEMATA-MATA ATAS
DASAR KONSEP-KONSEP ABSTRAK DARI ILMU
HUKUM

CIRI-CIRI HUKUM MODERN ( MARC GALANTER )

1.
2.

3.
4.
5.
6.

SISTEM HK TSB TERDIRI DARI PERATURAN-PERATURAN YG

SERAGAM BAIK DARI SEGI ISI MAUPUN SEGI PELAKSANAAN;
SISTEM HUKUM TADI BERSIFAT TRANSAKSIONAL ARTINYA
BAHWA HAK-HAK DAN KEWAJIBAN TIMBUL DARI
PERJANJIAN YG TIDAK DIPENGARUHI OLEH FAKTOR-FAKTOR
USIA, KELAS, AGAMA ATAUPUN PERBEDAAN KELAMIN;
SISTEM HUKUM MODEREN BERSIFAT UNIVERSAL, ARTINYA
DAPAT DILAKSANAKAN SECARA UMUM;
ADANYA KHIRARKI PERADILAN YG TEGAS;
BIROKRATIS, ARTINYA MELAKSANAKAN PROSEDUR SESUAI
DENGAN PERATURAN-PERATURAN YG TELAH DITETAPKAN;
RASIONAL;

7.
8.

9.
10.

11.

PELAKSANAAN SISTEM HUKUM TSB TERDIRI DARI ORANGORANG YG SUDAH BERPENGALAMAN;

DENGAN BERKEMBANGNYA SPESIALISASI DALAM
MASYARAKAT YG KOMPLEKS, HARUS ADA PENGHUBUNG
ANTARA BAGIAN-BAGIAN YG ADA SEBAGAI AKIBAT
ADANYA SISTEM PENGKOTAKAN;
SISTEM INI MUDAH DIUBAH UNTUK MENYESUAIKAN DIRI
DENGAN PERKEMBANGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT;
LEMBAGA-LEMBAGA PELAKSANA DAN PENEGAK HUKUM
ADALAH LEMBAGA-LEMBAGA KENEGARAAN, OLEH
KARENA NEGARALAH YANG MEMONOPOLI KEKUASAAN,
DAN;
PEMBEDAAN YANG TEGAS ANTARA TUGAS-TUGAS
ESKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF

BAB III
RUANG LINGKUP
SOSIOLOGI HUKUM
3.1. ARTI-ARTI YANG DIBERIKAN PADA HUKUM

BEBERAPA ARTI YANG DIBERIKAN PADA HUKUM:

HUKUM SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

HUKUM SEBAGAI DISIPLIN
HUKUM SEBAGAI KAEDAH
HUKUM SEBAGAI LEMBAGA SOSIAL (SOCIAL INSTITUTION)
HUKUM SEBAGAI TATA HUKUM
HUKUM SEBAGAI PETUGAS
HUKUM SEBAGAI KEPUTUSAN PENGUASA
HUKUM SEBAGAI PROSES PEMERINTAHAN
HUKUM SEBAGAI SARANA SISTIM PENGENDALIAN SOSIAL,
HUKUM SEBAGAI SIKAP TINDAK ATAU PERIKELAKUAN AJEG,
HUKUM SEBAGAI JALINAN NILAI-NILAI,
HUKUM SEBAGAI SENI
HUKUM SEBAGAI SIMBOLIK

3.2 BEBERAPA MASALAH YANG DISOROTI

SOSIOLOGI HUKUM

HUKUM DAN SISTEM SOSIAL

PERSAMAAN-PERSAMAAN DAN PERBEDAAN-PERBEDAAN
SISTEM-SISTEM HUKUM
SIFAT SISTEM HUKUM YANG DUALITIS
HUKUM DAN KEKUASAAN
HUKUM DAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA
KEPASTIAN HUKUM DAN KESEBANDINGAN
PERANAN HUKUM SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUBAH
MASYARAKAT
1. PENGADILAN
2. EFEK SUATU PERATUAN PERUNDANGUNDANGAN DALAM MASYARAKAT

3.3. DUA POKOK PERSOALAN DALAM RUANG

LINGKUP SOSIOLOGI HUKUM
SOSIOLOGI HUKUM MERUPAKAN ILMU TENTANG
KENYATAAN HUKUM, YANG RUANG LINGKUPNYA
ADALAH:
DASAR SOSIAL DARI HUKUM, ATAS DASAR ANGGAPAN
BAHWA HUKUM TIMBUL DAN TUMBUH DARI PROSESPROSES SOSIAL LAINYA
EFEK HUKUM TERHADAP GEJALA-GEJALA SOSIAL
LAINNYA DALAM MASYARAKAT.

3.4. PARADIGMA SOSIOLOGI HUKUM

PARADIGMA (MODEL ) SOSIOLOGI HUKUM

ADALAH PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA
HUKUM DENGAN GEJALA-GEJALA SOSIAL
LAINNYA.
RUANG LINGKUPNYA SEBAGAI BERIKUT :
STRUKTUR SOSIAL YANG MERUPAKAN
KESELURUHAN JALINAN ANTARA UNSURUNSUR SOSIAL YANG POKOK , YAITU :

KELOMPOK SOSIAL
KEBUDAYAAN
LEMBAGA-LEMBAGA SOSIAL
STRATIFIKASI SOSIAL
KEKUASAAN DAN WEWENANG
PROSES SOSIAL , YAITU PENGARUH TIMBAL BALIK
ANTARA PELBAGAI BIDANG KEHIDUPAN YANG
MENCAKUP :
INTERAKSI SOSIAL
PERUBAHAN-PERUBAHAN SOCIAL
MASALAH-MASALAH SOSIAL

ATAS DASAR HAL-HAL TERSEBUT DIATAS, MAKA DAPAT

DISUSUN SUATU PARADIGMA SOSIOLOGI HUKUM YANG
RUANG LINGKUPNYA ADALAH PENGARUH TIMBAL BALIK
ANTARA HUKUM DENGAN GEJALA-GEJALA SOSIAL
LAINNYA.
SECARA VISUAL GAMBARANNYA ADALAH SEBAGAI
GEJALA SOSIAL LAIN
SOSIAL LAIN

HUKUM

GEJALA

PENJABARAN DARI GAMBARAN TSBDI ATAS DAPAT

DILIHAT PADA SISTEMATIKA SEBAGAI BERIKUT

HUKUM
HUKUM
HUKUM
HUKUM
HUKUM
HUKUM
HUKUM
HUKUM

KELOMPOK SOSIAL
BUDAYA
LEMBAGA SOSIAL
STRATIFIKASI SOSIAL
KEKUASAAN DAN WEWENANG
INTERAKSI SOSIAL
PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL

KEGUNAAN SOSIOLOGI HUKUM

MEMAHAMI HK DLM KONTEKS SOSIAL

MELAKUKAN ANALISIS TERHADAP HK DLM MASYARAKAT
BAIK SBG SARANA PENGENDALIAN MASY.MAUPUN SARANA
UNTUK MENGUBAH MASY. AGAR TERCAPAI KEADAANKEADAAN TERTENTU.
MENGADAKAN EVALUASI THD EFEKTIVITAS HK DI DLM
MASY.

KEGUNAAN DATA SOSIOLOGI HUKUM

MENGADAKAN KONKRITISASI THD KAIDAH HK YG

REFERENSIAL
MENGADAKAN KONKRITISASI THD PENGERTIANPENGERTIAN HUKUM YG KURANG JELAS DAN TIDAK PASTI
PEMBENTUKAN KAIDAH-KAIDAH HUKUM DALAM HAL
ADANYA KEKURANGAN ATAU KEKOSONGAN HUKUM
MENGADAKAN INTERPRETASI SECARA TELEOLOGIS
TERHADAP KAIDAH-KAIDAH HUKUM

DI BIDANG POLITIK HUKUM

MEMBERIKAN DATA YG MENYANGKUT

TUJUAN-TUJUAN SOSIAL APAKAH YG HARUS DICAPAI
BAGAIMANA TUJUAN-TUJUAN TSB AKAN DICAPAI
MELALUI HUKUM
SALURAN SALURAN HUKUM MANAKAH YG SESUAI
UNTUK MENCAPAI TUJUAN-TUJUAN SOSIAL TSB

BAGI LEGISLATIF ( DAN JUGA EKSEKUTIF)

UNTUK MEMILIH HUKUM SEBAGAI SISTEM YG BENARBENAR AKAN DAPAT DIKONKRITKAN DALAM
KEHIDUPAN SOSIAL
DASAR ATAU SUMBER RASIONAL DARI LEGITIMASI
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG DIAMBIL

BAB IV
KESADARAN DAN KEPATUHAN HUKUM
4.1 KESADARAN HUKUM
A. PENGERTIAN
KESADARAN HUKUM MERUPAKAN KONSEPSI ABSTRAK DI
DALAM DIRI MANUSIA, TENTANG KESERASIAN ANTARA
KETERTIBAN DENGAN KETENTRAMAN YANG DIKEHENDAKI
ATAU SEPANTASNYA.

APA BEDANYA DENGAN KEPATUHAN HUKUM?

B. INDIKATOR KESADARAN HUKUM

POKOK-POKOK TEORI KUTCHINSKY TENTANG KESADARAN
HUKUM MENJELASKAN ADA 4 INDIKATOR YANG
MEMPENGARUHINYA, YAITU :
PENGETAHUAN TENTANG PERATURAN HUKUM
TIDAK MEMPENGARUHI SECARA POSITIF MAUPUN
NEGATIF TERHADAP TINGKAT KESADARAN HUKUM

PENGETAHUAN TENTANG ISI PERATURAN HUKUM

SUKAR SEKALI SECARA PASTI UNTUK MENETAPKAN

DERAJAT KESADARAN HUKUM WARGA
MASYARAKAT KARENA TELADAN DARI PEJABAT
HUKUM DAN MEKANSIME PENGAWASAN TURUT
MENENTUKAN PULA

SIKAP TERHADAP PERATURAN HUKUM

DALAM HAL INI DITENTUKAN OLEH :

DERAJAT PENGETAHUAN DAN

PEMAHAMAN TERHADAP ISI HUKUM

SIKAP INSTRUMENTAL YANG TIMBUL

KARENA ADANYA PENGETAHUAN
TENTANG ISI PERATURAN DAN
MENONJOLNYA KEPENTINGAN PRIBADI

PROSES PELEMBAGAAN DAN INTERNALISASI

KESADARAN DISEBABKAN KARENA SIKAP

FUNDAMEN TAL SEPERTI TINGKAT UMUR,
TINGKAT PENDIDIKAN. DAN LAMANYA
TINGGAL DSB

POLA-POLA PERIKELAKUAN HUKUM

PADA TINGKAT INI SANGAT MEMPENGARUHI

DERAJAT KESADARAN HUKUM ( TINGGI)
HAL INI MUNGKIN DISEBABKAN:

UNTUK MEMELIHARA HUBUNGAN BAIK

DENGAN LINGKUNGAN DAN PENGUASA

SESUAI DENGAN NILAI-NILAI YANG DIANUT

KEPENTINGAN-KEPENTINGANNYA DIJAMIN
OLEH HUKUM

SEDANGKAN TARAF KESADARAN HUKUM YANG

RENDAH DAPAT DIKEMBALIKAN PADA FAKTORFAKTOR SEBAGAI BERIKUT :
TARAF SINKRONISASI YANG RENDAH DARI
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
MENTALITAS KURANG BAIK DARI PENEGAK
HUKUM, MISALNYA IMPLUSIF, EMOSIONAL,
BERORIENTASI PADA KEKAYAAN, KEKUASAAN,
KEDUDUKAN, KETENARAN.
FASILITAS YANG KURANG MEMADAI
PEMBERIAN CONTOH YANG TIDAK BAIK
TIDAK ADANYA BUDAYA MALU ( SHAME CULTURE)
DAN BUDAYA MERASA BERSALAH (GUILTY
FEELING ) APABILA MELANGGAR HUKUM
LEBIH MEMENTINGKAN KELAZIMAN DARIPADA
KEBENARAN.

KEPATUHAN HUKUM

DASAR KEPATUHAN HUKUM

MENURUT BIERSTEDT, DASAR-DASAR KEPATUHAN HUKUM
ADALAH

INDOCTRINATION

SEJAK KECIL DIINDOKTRINASI UNTUK MEMATUHI KAEDAHKAEDAH YANG BERLAKU DALAM MASYARAKAT MELALUI
PROSES SOSIALISASI

HABITUATION

OLEH KARENA SEJAK KECIL MENGALAMI PROSES SOSIALISASI,

MAKA LAMA KELAMAAN MENJADI SUATU KEBIASAAN UNTUK
MEMATUHI KAEDAH-KEDAH YANG BERLAKU TERSEBUT

UTILITY
SALAH SATU FAKTOR ORANG PATUH PADA KAEDAH ADALAH
KEGUNAAN DARI KAEDAH TERSEBUT. MANUSIA MENYADARI
BAHWA KALAU HENDAK HIDUP PANTAS DAN TERATUR MAKA
DIPERLUKAN KAEDAH-KAEDAH.

GROUP IDENTIFICATION

SESEORANG PATUH PADA KAEDAH ADALAH UNTUK

MENGADAKAN IDENTIFIKASI DENGAN KELOMPOK YANG
BERSANGKUTAN.

DERAJAT KEPATUHAN
MENURUT KELMAN, KEPATUHAN SECARA KUALITATIF
DAPAT DIBEDAKAN DALAM TIGA PROSES, YAITU :

COMPLIANCE

KEPATUHAN DIDASARKAN PADA SUATU HARAPAN

AKAN SUATU IMBALAN DAN USAHA UNTUK
MENGHINDARKAN DIRI DARI HUKUMAN YANG
MUNGKIN DIJATUHKAN KARENA ITU KEPATUHAN INI
TIDAK DIDASARKAN ATAS KEYAKINAN PADA TUJUAN
KAEDAH HUKUM YANG BERSANGKUTAN TETAPI
KARENA ADA PENGAWASAN YANG KETAT.

IDENTIFICATION

KEPATUHAN BUKAN KARENA NILAI INTRISIKNYA

TETAPI AGAR KEANGGOTAAN KELOMPOK TETAP
TERJAGA SERTA ADA HUBUNGAN BAIK DENGAN
MEREKA YANG DIBERI WEWENANG UNTUK
MENERAPKAN KAEDAH-KAEDAH HUKUM
TERSEBUT SEHINGGA KEPATUHANPUN
TERGANTUNG PADA BAIK-BURUKNYA INTERAKSI
TERSEBUT.

INTERNALIZATION

SESEORANG MEMATUHI KAEDAH-KAEDAH HUKUM OLEH

KARENA SECARA INTRINSIK KEPATUHAN TADI MEMPUNYAI
IMBALAN. ISI KAEDAH-KAEDAH TSB SESUAI DENGAN NILAINILAI SEJAK SEMULA PENGARUH TERJADI, ATAU KARENA
DIA MENGUBAH NILAI-NILAI YANG SEMULA DIANUTNYA.
PUSAT KEKUATAN PROSES INI ADALAH KEYAKINAN
TERHADAP TUJUAN DARI KAEDAH-KAEDAH TSB TERLEPAS
DARI PERASAAN ATAU NILAI-NILAINYA ADA KELOMPOK
ATAU PEMEGANG KEKUASAAN MAPUN
PENGAWASANNYA.

TEORI KEPATUHAN HUKUM

TEORI PAKSAAN
PENGUASA MEMPUNYAI WEWENANG UNTUK
MEMONOPOLI TERHADAP SARANA-SARANA PAKSAAN
SECARA FISIK YANG MERUPAKAN DASAR BAGI TUJUAN
HUKUM UNTUK MENCAPAI KETERTIBAN.
PAKSAAN TERSEBUT DI DALAM HUKUM MODERN
DIDASARKAN PADA WEWENANG RATIONAL-LEGAL,
MESKIPUN DALAM KENYATAANNYA DAPAT
MENGURANGI WIBAWA WEWENANG TERSEBUT PADA
KESADARAN KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL.

KELEMAHAN TEORI INI ADALAH BAHWA KEMUNGKIAN

BESAR PAKSAAN TERSEBUT TIDAK LAGI BERFUNGSI
SEBAGAI ALAT SEMATA-MATA, TETAPI KEMUDIAN
MENJADI TUJUAN.
SELAIN ITU MENURUT EHRLICH TITIK BERAT
PERKEMBANGAN HUKUM BUKANLAH TERLETAK PADA
KEKUASAAN LEGISLATIF, YUDIKATIF ATAUPUN ILMU
HUKUM TETAPI JUSTRU TERLETAK PADA MASYARAKAT
SENDIRI YAITU BERASAL DARI FAKTA SOSIAL YAITU

KEBIASAAN, KEWENANGAN , MILIK DAN KEBEBASAN

MENGEMUKAKAN KEINGINAN-KEINGINAN YANG
BERSUMBER

TEORI KONSESUS

BERTITIK TOLAK DARI ASUMSI BAHWA SISTEM

HUKUM TIDAK AKAN BERTAHAN LAMA
APABILA TIDAK ADA DASAR LEGALITASNYA,
ARTINYA APABILA MASYARAKAT MENERIMA
SISTEM HUKUM TERSEBUT, MAKA SISTEM TADI
AKAN MENGHASILKAN TATA TERTIB DALAM
PERGAULAN HIDUP.
APA KELEMAHAN TEORI KONSENSUS?

PENEGAKAN HUKUM

BERLAKUNYA HUKUM
BILA KAEDAH HK HANYA BERLAKU SECARA YURIDIS,
MAKA KAEDAH TSB MERUPAKAN KAEDAH MATI
KALAU HANYA BERLAKU SECARA SOSIOLOGIS (DALAM
ARTI TEORI PAKSAAN), MAKA KAEDAH TSB MERUPAKAN
ATURAN PEMAKSA
APABILA HANYA BERLAKU SECARA FILOSOFIS, MAKA
KAEDAH TSB HANYA HUKUM YG DICITA-CITAKAN.

INDIKATOR
PENEGAKAN HUKUM

HUKUMNYA
APAKAH PERATURAN YG MENGATUR BIDANG-BIDANG
KEHIDUPAN TERTENTU CUKUP SISTEMATIS?
APAKAH CUKUP SINKRON ( SECARA KHIRARKHIS DAN
HORIZONTAL)?
APAKAH SECARA KUANTITATIF DAN KUALITATIF SUDAH
CUKUP?
APAKAH SUDAH SESUAI DENGAN PERSYARATAN
YURIDIS?

PENEGAK HUKUMNYA
SEJAUH MANA PETUGAS TERIKAT OLEH PERATURAN YG
ADA?
SAMPAI BATAS MANAKAH PETUGAS DIPERKENANKAN
MEMBERIKAN KEBIJAKSANAAN?
TELADAN MACAM APAKAH YG SEBAIKNYA DIBERIKAN
OLEH PETUGAS?
SEJAUH MANAKAH DERAJAT SINKRONISASI PENUGASAN
YG DIBERIKAN KEPADA PARA PETUGAS, SEHINGGA
MEMBERIKAN
BATAS-BATAS
YG
TEGAS
THD
WEWENANGNYA?

SARANA PENUNJANG ( FASILITAS)

YG SUDAH ADA DIPELIHARA TERUS AGAR TETAP
BERFUNGSI
YG BELUM ADA PERLU DIADAKAN DENGAN
MEMPERHITUNGKAN JANGKA WAKTU
PENGADAANNYA
APA YG KURANG PERLU DILENGKAPI
APA YG RUSAK PERLU DIPERBAIKI/DIGANTI
APA YG MACET PERLU DILANCARKAN
APA YG TELAH TURUN/MUNDUR PERLU
DITINGKATKAN

WARGA MASYARAKAT
APABILA PERATURANNYA BAIK, TETAPI MASY.TIDAK
MENTAATINYA, APA FAKTOR PENYEBABNYA?
APABILA PERATURAN BAIK, SERTA PETUGAS CUKUP
BERWIBAWA, APA YG MENYEBABKAN WARGA MASY.
TIDAK TAAT PADA HUKUM?
APABILA
PERATURAN BAIK, PETUGAS BERWIBAWA,
FASILITAS CUKUP, MENGAPA MASIH ADA YG TIDAK
MENTAATI PERATURAN?

BUDAYA (HK) MASY.

SHAME CULTURE
BUDAYA MALU APABILA MELANGGAR HUKUM

GUILTY FEELING
MERASA BERSALAH JIKA MELANGGAR HUKUM

NB: MANUSIA NORMAL MEMPUNYAI RASA MALU

DALAM DIRINYA APABILA MELAKUKAN
PERBUATAN TERCELA (MALU-MALUIN AJA)

PERSOALAN LAINNYA:

ADA HIPOTESIS SEMAKIN BESAR PERANAN SARANA

PENGENDALIAN SOSIAL LAINNYA( SEPERTI AGAMA, DAN
ADAT ISTIADAT), SEMAKIN KECIL PERANAN HK DAN
SEBALIKNYA
DENGAN DEMIKIAN, MAKA SEBENARNYA HAL-HAL YG
MENYANGKUT WARGA MASYARAKAT, ADALAH
PENYULUHAN HK YG TERATUR
PEMBERIAN TELADAN OLEH PETUGAS THD PENTAATAN
HK DAN RESPEK THD HUKUM
PELEMBAGAAN YAG TERENCANA DAN TERARAH

FAKTOR-FAKTOR LAIN YG MEMPENGARUHI

PENEGAKAN HUKUM

JALAN MEMINTAS (MENCAPAI TUJUAN DG CARA YG

SINGKAT DAN MUDAH)
LEBIH MENGUTAMAKAN NILAI KEBENDAAN
HUKUM DIPATUHI KARENA SANKSINYA

SOSIALISASI HUKUM

PERLU DIFUSI HUKUM (TIDAK CUKUP ADANYA FIKSI

HUKUM)
PROSES SOSIALISASI HUKUM
PROSES PELEMBAGAAN
PROSES INTERNALISASI
UNSUR SOSIALISASI HUKUM
KOMUNIKATOR
KOMUNIKAN
MESSAGE
FEED BACK

CARA/TEKNIK PENYAMPAIAN

LANGSUNG (TATAP MUKA)

TIDAK LANGSUNG (MELALUI MEDIA)

METODE PENYAMPAIAN

EDUKASI (FORMAL, INFORMAL, DAN NON

FORMAL)
INTEGRASI
PERSUASI
KETELADANAN

PEMBANGUNAN, KESADARAN HK, DAN PEMBENTUKAN HK

APA BEDANYA PEMBANGUNAN ( DEVELOPMENT)

DENGAN PERUBAHAN (CHANGES )
PERANAN HK DALAM PEMBANGUNAN ADALAH AGAR
PEMBANGUNAN BERLANGSUNG DENGAN TERTIB DAN
TERATUR SESUAI DG YG TELAH DITETAPKAN
FUNGSI HK DALAM PEMBANGUNAN, HARUS DAPAT
MENCIPTAKAN PRILAKU MASYARAKAT SEHINGGA
MAMPU
MENDUKUNG
KEBERHASILAN
PEMBANGUNAN, DAN MEMPERHATIKAN KESADARAN
HK MASY.
KESADARAN HK BERHUBUNGAN ERAT DENGAN
KETAATAN HK DAN EFEKTIFITAS HUKUM ?

TIDAK SETIAP PEMBENTUKAN HK SELALU DIDASARKAN

ATAS KESADARAN HK MASY. KARENA KADANGKALA
KESADARAN HK MASY TIDAK SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
ATAU KONDISI PADA SAAT TERTENTU, SEHINGGA
KESADARAN HK MASY.TSB PERLU DIUBAH AGAR SESUAI DG
KONDISI YG DIPERLUKAN

HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBINAAN HK:

1.

2.

3.
4.
5.
6.

HUKUM TIDAK MERUPAKAN ATURAN-ATURAN YG BERSIFAT

AD-HOC, TETAPI MERUPAKAN ATURAN-ATRAN UMUM DAN
BERSIFAT TETAP
HK HARUS DIKETAHUI DAN JELAS BAGI MASY YG
KEPENTINGANNYA DIATUR LEH HK TSB
HINDARI PENERAPAN HK YG BERSIFAT RETROAKTIF
HUKUM HARUS DIMENGERTI OLEH UMUM
TIDK ADA PERATURAN YG ALING BERTENTANGAN
PEMBENTUKAN HK HARUS MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN
MASY. UNTUK MENTAATINTA

HUKUM DAN PEMBANGUNAN

1. PEMBANGUNAN HUKUM SECARA STRUKTURAL DITUJUKAN PADA
MENINGKATNYA PEMBINAAN HK, SERTA TERTIBNYA FUNGSI
LEMBAGA HK MENURUT PROPORSINYA.
2. PEMBANGUNA HK SECARA SPRIRITUAL DITUJUKAN PADA
MENINGKATNYA KEMAMPUAN SERTA KEWIBAWAAN PENEGAK
HK DAN JUGA PENYULUHAN SERTA PENDIDIKAN HK PADA MASY.

3.DENGAN BERKEMBANGNYA SPESIALISASI DALAM MASY. HARUS ADA

PENGHUBUNG ANTARA BAGIAN-BAGIAN YG ADA SBG AKIBAT
ADANYA SISTIM PENGKOTAKAN
4.PERLU KELOMPOK KREATIF DALAM PEMBANGUNAN HUKUM YAITU
PELOPOR PERUBAHAN HUKUM (AGENT OF LEGAL CHANGE)

5.

6.

TERTIBNYA FUNGSI LEMBAGA-LEMBAGA HK MENURUT

PROPORSINYA TERGANTUNG PADA PEMBENTUKAN
LEMBAGA BARU SEJALAN DG MENGHAPUSKANNYA YG
LAMA ATAU PEMBERIAN FUNGSI BARU PADA LEMBAGA YG
TELAH ADA
HAL ITU BERKAITAN ERAT DG CARA BERPERANNYA
LEMBAGA-LEMBAGA TSB HARUS MEMENUHI SYARAT:
1.
LEMBAGA-LEMBAGA PEMBENTUK PELASSANA DAN
PENEGAK HK ADALAH LEMBAGA-LEMBAGA
KENEGARAAN KARENA NEGARALAH YG MEMPUNYAI
MONOPOLI EKUASAAN
2.
ADANYA KHIRARKHI PERADALAN YG TEGAS, RASIONAL
DAN DIDUKUNG OLEH TATACARA YG TEGAS PULA

7.PERLU DIHINDARI TERLALU BANYAK PERUBAHAN-PERUBAHAN

PADA HUKUM, KARENA MASY DAPAT KEHILANGAN UKURAN
DAN PEDOMAN BAGI KEGIATANNYA.
8. ADANYA KORELASI ANTARA HK DENGAN PELAKSANAAN ATAU
PENERAPAN HUKUM
9. HUKUM HARUS SAH SECAR YURIDS, FILOSOFIS MAUPU SOSIOLOGIS.
10.PERLU DIUSAHAKAN AGAR HUKUM TSB BERBENTUK TERTULIS

11. IDENTIFIKASI TERHADAP KEKUATAN YG MENENTANG PERUBAHAN

HUKUM, HAL INI MUNGKIN KARENA:
1.
MASY. BELUM MENGERTI KEGUNAAN PERUBAHAN HUKUM
SEHINGGA MENIMBULKAN PRASANGKA
2.
BERTENTANGN DG NILAI-NILAI YG DIANUT SBAGIAN BESAR
MASY
3.
MASY. TIDAK MENGAKUI WEWENANG DAN KEWIBAWAAN
PELOPOR PERUBAHAN
4.
WARGA MASY YG KEPENTINGNNYA TERTANAM DG KUAT
CUKUP BERKUASA DAN BERWENANG UNTUK MENOLAK
PERUBAHAN
5.
RESIKO AKIBAT PERUBAHAN LEBIH BERAT DARIPADA
MEMPERTAHAKNKAN KESERASIAN YG ADA SEBELUMNYA

PEMBAHARUAN HUKUM HARUS DISESUAIKAN DG KONDISI

MASY

PADA MASY YG SEDERHANA, HK TIMBUL KARENA

PENGALAMAN HIDUP MASY. KARENA ITU PEMIMPINNYA
LEBIH BANYAK MEMBERIKAN PENETAPAN TERHADAP
HUKUM YG SEBENARNYA SUDAH HIDUP DI MASY.
PROSES PELEMBAGAANNYA ADALAH NILAI-NILAI TSB ATAU
BERUSAHA MENGUBAH PRILAKU BERDASARKAN NILAINILAI TSB

PADA MASY YG LEBIH KOMPLEKS SULIT MEMUNGKNKAN

TIMBULNYA HK DARI BAWAH, SEHINGGA HUKUM
DATANGNYA DARI ATAS TETAPI SUMBERNYA TETAP MASY
PROSES PELEMBAGAANNYA DIPERLUKAN HK YG TAHAN
KIRTIK ( MISL DI BARAT PERNAH ADA KESULITAN UNTUK
MEMBUKTIKAN BAHWA KADAR ALKOHOL TERTENTU
DALAM DARAH PENGEMUDI AKAN MEBAHAYAKAN
KESELAMATAN DALAM MENGENDARAI KENDARAAN),
PERATURAN TSB MEMERLUKAN DUKUNGAN ILMAH

DENGAN BERKEMBANGNYA MASY.YG KOMPLEKS, HARUS

ADA PENGHUBUNG ANTARA BAGIAN-BAGIAN YAG ADA
SEBAGI AKIBAT ADANYA SISTEM PENGKOTAKAN
SISTEM INI MUDAH DIUBAH UNTUK MENYESUAIKAN DIRI
DENGAN PERKEMBANGAN KEBUTUHAN MASY.
LEMBAGA-LEMBAGA PELAKSANA DAN PENEGAK HK
ADALAH LEMBAGA-LEMBAGA KENEGARAAN, OLEH
KARENA NEGARALAH YG MEMONOPOLI KEKUASAAN; DAN
PEMBEDAAN YG TEGAS ANTARA TUGAS-TUGAS EKSEKUTIF,
LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF

PERKEMBANGAN MASY. TIDAK HENTI-HENTINYA KARENA

ITU UNTUK PEMBANGUNAN BIDANG HUKUM
MEMERLUKAN PENDEKATAN YG INTERDISIPLINER DAN
MULTIDISIPLINER

SELESAI
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA