Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH HUKUM 1. Sejarah yang bagaimana yang memenuhi syarat untuk dijadikan sejarah hukum?

Berikan penjelasan dan sebutkan unsur-unsurnya. Jawab :

2. Jelaskan apa yang menjadi objek sejarah hukum dengan memakai contoh. Jawab : Yang menjadi objek sejarah hukum adalah : Bahwa Sejarah hukum adalah merupakan bagian dari sejarah umum sesuai dengan apa yang dicita-citakan, dengan menyajikan dalam bentuk sinopsis suatu keterpaduan diantara seluruh aspek kemasyarakatan dari abad-ke abad. Dimana yang menjadi objek dari sejarah hukum dibagi atas beberapa bagian, antara lain : a. Menurut tolak ukur kronologis pertengahan, zaman baru, dll. yaitu zaman purbakala, zaman

b. Menurut tolak ukur ilmu bumi, yaitu sejarah Indonesia, sejarah Amerika, India, dll. c. Berdasarkan tematik atau pembidangan yaitu sejarah ekonomi, sejarah kesenian, sejarah hukum, dll. Sebagai contoh bahwa objek dari sejarah hukum sebagai ilmu pengetahuan dalam pergaulan hidup manusia yang tergolong ke dalam ilmu pengetahuan sosial atau ilmu pengetahuan kemanusiaaan (humaniora), yang mempunyai kesamaan dengan ilmu pengetahuan alam, yaitu termasuk dalam golongan ilmu yang empiris, artinya bertumpu pada pengalaman dan pengamatan suatu aspek tertentu dari kenyataan.

3. Mengapa ketentuan hukum Romawi Cum Manu mengenai perempuan mengalami perubahan di negara-negara Eropah antara lain Belgia dalam KUHPerdatanya tahun 1958? Jelaskan Jawaban saudara. Jawab : Dalam hukum Romawi, bahwa perempuan yang menikah secara Cum Manu berada sepenuhnya dalam kekuasaan pater familias (master of the family). Cum manu baru berubah sejak undang-undang KUHPerdata Belgia pada tanggal 30 April 1958, berdasarkan Pasal 212 menyatakan bahwa perkawinan tidak mengubah kecakapan melakukan perbuatan-perbuatan hukum para mitra kawin, sehingga perempuan yang telah kawin misalnya

secara mandiri dapat melakukan profesinya, bahkan bisa mengurus sendiri harta kekayaannya.

4. Kegunaan Sejarah hukum adalah untuk mengungkapkan fakta hukum masa lampau dalam hubungannya dengan fakta hukum pada masa sekarang ini. Berikan penjelasan tentang fakta hukum tersebut dan sebutkan contoh fakta hukum masa lampau yang berhubungan dengan fakta hukum pada masa sekarang ini. Jawab : Bahwa fakta hukum masa lmapau dengan masa sekarang jelas berkaitan sangat erat diakibatkan oleh dalil-dalil hukum-hukum yang berkembang pada masyarakat tersebut

5. Apa yang dimaksud oleh LJ. Van Apeldoorn dengan menyebutkan sejarah hukum hanya sebagai Antiquitetien? Berikan penjelasan. Jawab : Maksud dari LJ. Van Apeldoorn yang menyebutkan bahwa sejarah hukum hanya sebagai Antiquitetien, dimana untuk mendapatkan pengetahuan tentang gejala-gejala hukum pada masa lampau ataupun pengetahuan tentang fakta hukum telah berlangsung cukup lama yang merupakan rechtsodhedenkennis yang dapat menjadi fundamen bagi sejarah hukum. Hal ini berdasarkan proses melalui segala sesuatu yang hidup dengan mengalami perubahan-perubahan yang merupakan bagian dari kehidupan manusia. Dengan demikian hukum merupakan gejala sejarah yang senantiasa berubah dan berkembang.

6. Bagaimana pendapat B. Miskiewicz tentang tugas sejarah? Jelaskan dengan memakai contoh. Jawab : memeriksa dengan teliti kejadian-kejadian historis, artinya menelusuri ontentisitas dan kesungguhan pengetahuan pengetahuan akan fakta-fakta maupun hubungan antara fakta yang satu dengan yang lain. Didalam proses sejarah tersebut, dan B miskiewicz menurutkan dalil-dalil hukum dan kecenderungan masyarakat. Adapun fakta-fakta tersebut ditentukan berdasarkan bahan-bahan yang digali sumber-sumber. Dan dari sini melalui metode-metode penelitian yang terukur membaca kehidupan individual dan kemasyarakatan manusia.

7. Apa yang merupakan masalah pokok sejarah hukum? Jelaskan pendapat menurut Lemaire mengenai hal itu. Jawab: Menurut lemaire dari sudut masalah pokok sejarah hukum adalah adalah bukan bagaimana hal pada masa lampau. Akan tetapi bagaimana hal itu bisa terjadi. Jadi sejarah hukum adalah apa yang terjadi berdasarkan prosesnya dan tentang hal-hal yang mati seperti antiqniteiten. Segala sesuatunya hidup senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Demikian juga halnya dengan hukum yang merupakan bagian dari kehidupan manusia. Dengan demikian hukum merupakan gejala sejarah sehingga yang mempunyai sejarahnya artinya hukum senantiasa berubah dan berkembang.

8. Penafsiran sejarah hukum (penafsiran historikal) meliputi apa saja? Berikan penjelasan dengan memakai contoh: Jawab: Penafsiran historikal mencakup dua macam: a. Penafsiran dengan melihat terjadinya perkembangan UU, melihat bahan-bahan perundingan di parlemen dan sebagainya, ini yang disebut wethistorich b. Penafsiran dengan melihat perkembangan lembaga hukum yang diatur dalam UU ini yang disebut Rechthistorich. Per UU an adalah merupakan hasil keputusan pembentuk UU yang mempunyai nilai tersendiri. Disamping itu maka UU juga adalah merupakan dari kehidupan hukum yang dicakup oleh kehidupan secara menyuluruh sejarahnya. Dalam per UU an ditetapkan kaidah hukum yang didasarkan pada apa yang telah ada sekarang ataupun pada masa yang lampau. Artinya apa yang dilakukan adalah merupakan pengembangan lebih lanjut dari apa yang sudah ada pada masa yang lampau. Artinya suatu per UU an yang baru senantiasa membawa unsur atau elemen baru kedalam sistem hukum yang sudah ada. Dalam hal yang demikian ini penafsiran historikal terhadap per UU an dan hukum dapat berjalan bersamaan. Namun demikian penafsiran sejarah hukum atau penafsiran historikal bukanlah merupakan bagian dari penafsiran ataupun interpretasi terhadap keinginan pembuat UU. Akan tetapi penafsiran sejarah hukum atau penafsiran historikal adalah merupakan bagian terhadap seluruh penerapan.

9. Mengapa terjadi perpindahan hukum pada zaman Hindia Belanda? Berikan penjelasan dan jelaskan pula cara-cara berpindah hukum tersebut. Jawab: Perpindahan golongan hukum dikarenakan adanya kepentingankepentingan hukum yang tidak/ kurang jelas pengaturannya di hukum lama yang dianutnya.

Cara-cara perpindahan hukum tersebut: a. Karena perkawinan pribumi Seorang perempuan yang akan menikah dengan orang eropa (belanda), maka setelah menikah berlakulah hukum eropa (belanda) bagi dirinya sampai ia mati. b. Pengucapan/ pengikaran Contoh: seorang pribumi yang ingin agar pembagian harta warisan mereka berdasarkan hukum eropa (bukan berdasarkan hukum islam), maka kemudian setelah diakui dan diucapkan, berlakulah hukum eropa waris bagi mereka, namun karena mereka hanya memohon untuk hukum waris saja, maka untuk hal-hal lain seperti perkawinan, kematian, hub.sosial tetap diatur oleh hukum asli/ lama mereka.

Anda mungkin juga menyukai