Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
penyusunan makalah ini, dalam bentuk maupu isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
pengalaman bagi saya atau pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk
makalah ini.
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
B.Perumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan
BAB I PENDAHULUAN
dengan segala tegas dan fungsinya untuk menciptakan ketertiban dan perdamaian,
Indonesia adalah negara hukum[1]. Sejalan dengan ketentuan tersebut maka negara
wenang dari pihak penguasa dan tindakan rakyat menurut kehendaknya sendiri.
B. Perumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
pada institusi kekuasaan kehakiman yang telah terjadi tersebut baik disadari
kehakiman di Indonesia.
Hal ini pada akhirnya akan sangat berpengaruh pada terganggunya sistem
dapat dikatakan pada masa berlakunya UU No. 14 Tahun 1970 ini lembaga
peradilan agama, peradilan militer dan peradilan tata usaha negara, secara
Hal ini menunjukkan masih ada campur tangan dari pihak eksekutif.
1970 tersebut telah ditetapkan bahwa segala urusan mengenai peradilan baik yang
berada satu atap di bawah kekuasaan Mahkamah Agung. Kebijakan ini dengan
UU No. 4 Tahun 2004 ini, proses peralihan (kebijakan satu atap) itu dipertegas
peradilan tata usaha negara dilaksanakan paling lambat tanggal 31 Maret 2004.
Untuk peradilan agama dan peradilan militer selesai dilaksanakan paling lambat
tanggal 30 Juni 2004. Saat ini, UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Pasal 24
Konstitusi. ***)
peradilan umum.
3. Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha
peradilan militer[4].
dan penuntutan, (c) Komnas HAM untuk kasus pelanggaran, (d) Komisi
hukum, seperti (e) Advokat dan Notaris yang bertugas menegakkan hukum dan
keadilan.
dan organ di bawahnya yang meliputi kejaksaan tinggi dan kejaksaan negeri[5].
Pasal 24A
undang. ***)
(2) Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak
oleh Presiden Republik Indonesia dari nama calon yang diajukan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat atas usulan Komisi Yudisial. Usia pensiun hakim agung
orang. Hakim agung dapat berasal dari sistem karir atau sistem nonkarir[6].
(3) Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan
(4) Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim
agung. ***)
Pasal 24B
hakim. ***)
tercela.***)
undang-undang.***)
Pasal 24C
oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden yaitu Penghiatan terhadap negara, korupsi,
penyuapan, tindak pidana berat, perbuatan tercela, presiden dan/ wakil presiden
tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan
(4) Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim
konstitusi. ***)
(5) Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak
undang. ***)
Pasal 25
dengan undang-undang.
negara modern. Dalam bahasa Indonesia fungsi kekuasaan yang ketiga ini sering
negara-negara yang menganut tradisi civil law maupun common law, baik yang
relation) antara negara, pasar, dan masyarakat madani, kedudukan hakim haruslah
berada di tengah. Demikian pula dalam hubungan antara negara dan warga negara,
Oleh sebab itu, salah satu ciri yang di anggap penting dalam setiap negara
hukum yang demokratis ataupun negara demokrasi yang berdasar atas hukum
sesuai pasal 24A ayat 1. Pengadilan tingkat pertama dan kedua dalam ke-empat
peradilan umum.
peradilan militer.
4. Pengadilan Pajak
5. Pengadilan Niaga
6. Pengadilan Perikanan
7. Pengadilan Anak
Agama. Disamping itu, ada pula badan-badan quasi pengadilan yang berbentuk
dan akurat
Wewenang
terhadap undang-undang.
3. Komisi Yudisial
Wewenang
Sesuai Pasal 13 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang
hakim;
Hakim (KEPPH)
Wewenang :
pemilu[17].
fungsi yang dilembagakan secara internal dan eksternal. Terkait dengan jabatan-
(a) pejabat penyidik; (b) pejabat penuntum umum; dan (c) advokat yang
macam. Mereka yang menjalankan fungsi penuntutan adalah : (i) jaksa penuntut
tiga jabatan yang bersifat fungsional yaitu : (i) hakim; (ii) panitera; (iii) pegawai
negara di bidang yudisial atau kehakiman. Panitera adalah pegawai negeri sipil
administrasi biasa adalah pegawai negri sipil yang tunduk pada ketentuan
memutus berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dan karena itu bertanggung
jawab langsung kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang wajib diyakini dan di imani
atau Kepada Ketua Majelis Hakim dalam bidang administrasi perkara. Dari segi
MK.
Secara umum dapat dikemukakan ada dua prinsip yang di pandang sangat
pokok dalam sistem peradilan, yaitu (a) the principle of judicial independence
pokok sistem di semua negara yang di sebut hukum modern atau modern
constitutional state.
Prinsip indepensi itu sendiri antara lain harus diwujudkan dalam sikap
tidak saja bekerja secara imparsial (to be impartial), tetapi juga terlihat bekerja
enam prinsip penting yang harus dijadikan pegangan bagi para hakim di dunia,
diantaranya yaitu :
melekat sangat dalam dan harus tercermin dalam proses pemeriksaan dan
pengambilan keputusan atas setiap perkara, dan terkait erat dengan independensi
netral , menjaga jarak yang sama dengan semua pihak yang terkait dengan
kesusilaan antar pribadi yang tercermin dalam perilaku setiap hakim, baik sebagai
terhadap semua orang berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, tanpa
membeda-bedakan satu dengan yang lain atas dasar perbedaan agama, suku, ras,
Tahun 2009 pada Bab VIII dalam pasal 48 dan pasal 49, yaitu :
Pasal 48
1) Negara memberikan jaminan keamanan dan kesejahteraan hakim dan hakim
kehakiman.
Pasal 49
A. Kesimpulan
Yudikatif yang kedudukannya dalam urutan ke-3 setelah Lembaga Eksekutif dan
organisasinya serta fungsinya. Yang tugas & kewenanganya sudah di atur dalam
jadikan pedoman yaitu Prinsip, yang seperti telah di bahas di atas. Kemudian
NO.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman pada Bab VIII pasal 48 & 49.
DAFTAR PUSTAKA
http://islahilwathon.blogspot.co.id/2014/03/makalah-pthi-kekuasaan-
kehakiman.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Hakim_Agung_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/ Mahkamah_Agung_Republik_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/ Komisi_Yudisial_Republik_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/ Mahkamah_Konstitusi_Republik_Indonesia
http://fakta-inspiratif.blogspot.co.id/2015/10/tugas-dan-fungsi-mahkamah-
agung.html
http://www.komisiyudisial.go.id/statis-38-wewenang-dan-tugas.html
http://www.negarahukum.com/hukum/tugas-dan-wewenang-mk.html