UNIVERSITAS PAMULANG
Disusun oleh :
Nama : Tejo Gustiyo
Nim : 2015020493
Kelas : FH 02HUKEF
Ruang : D.313
Fakultas : Ilmu Hukum
Tugas Makalah Hukum Tata Negara Tentang UUD 1945 Pada BAB IX
Tentang Kekuasaan Kehakiman.
Kata Pengantar
Tejo Gustiyo/2015020493
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B.Perumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
A.Sejarah Kekuasaan Kehakiman
B.Penjelasan BAB IX tentang Kekuasaan Kehakiman pada UUD 1945
C.Kedudukan Kekuasaan Kehakiman
D. Pelaku Kekuasaan Kehakiman
E.Struktur Organisasi Kehakiman
F.Tugas dan Wewenang Pelaku Kekuasaan Kehakiman
G.Prinsip Pokok Kehakiman
H.Jaminan Keamanan & Kesejahteraan Hakim
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
B.Perumusan Masalah
1.Bagaiman sejarah Kekuasaan Kehakiman & apa pengertiannya?
2.Bagaimana penjelasan UUD 1945 pada BAB IX?
3.Apa saja Tugas dan Wewenang Pelaku Kekuasaan Kehakim?
C.Tujuan Penelitian
1.Mengetahui pengertian Kekuasaan Kehakiman.
2.Mengetahui penjelasan BAB IX pada UUD 1945.
3.Mengetahui Tugas dan Kewajiban Pelaku Kekuasaan Kehakiman.
BAB II PEMBAHASAN
Pasal 24A
(1) Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-
undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang
lainnya yang diberikan oleh undang-undang. ***)
Penjelasannya : Telah jelas.
(2) Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional,
dan berpengalaman di bidang hukum. ***)
Penjelasannya : Hakim Agung adalah pimpinan dan hakim anggota pada Mahkamah Agung
Republik Indonesia. Hakim agung ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia dari nama calon
yang diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat atas usulan Komisi Yudisial. Usia pensiun hakim
agung adalah 70 tahun. Jumlah hakim agung menurut undang-undang maksimal 60 orang.
Hakim agung dapat berasal dari sistem karir atau sistem nonkarir[6].
(3) Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk
mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden. ***)
Penjelasannya : Telah jelas.
(4) Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung. ***)
Penjelasannya : Telah jelas.
(5) Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum acara Mahkamah Agung serta badan
peradilan di bawahnya diatur dengan undang-undang. ***)
Penjelasannya : Telah jelas.
Pasal 24B
(1) Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung
dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat, serta perilaku hakim. ***)
Penjelasannya : Telah jelas.
(2) Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum
serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela.***)
Penjelasannya : Telah jelas.
(3) Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat. ***)
Penjelasannya : Telah jelas.
(4) Susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi Yudisial diatur dengan undang-undang.***)
Penjelasannya : Telah jelas.
Pasal 24C
(1) Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar,
memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-
Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil
pemilihan umum. ***)
Penjelasannya : Telah jelas.
(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang
Dasar. ***)
Penjelasannya : Dalam pasal 7B ayat 1 UUD 1945, pelanggaran yan di lakukan oleh Presiden
dan/atau Wakil Presiden yaitu Penghiatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana
berat, perbuatan tercela, presiden dan/ wakil presiden tidak memenuhi syarat sebagai presiden
dan/wakil presiden[7].
(3) Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan
oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh
Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden. ***)
Penjelasannya : Telah jelas.
(4) Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim konstitusi. ***)
Penjelasannya : Telah jelas.
(5) Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil,
negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat
negara. ***)
Penjelasannya : Telah jelas.
(6) Pengangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi, hukum acara serta ketentuan lainnya
tentang Mahkamah Konstitusi diatur dengan undang-undang. ***)
Penjelasannya : Telah jelas.
Pasal 25
Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diperhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan undang-
undang.
Penjelasannya : Telah jelas.
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di tarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
Kekuasaan Kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah. Kekuasaan kehakiman merupakan lembaga Yudikatif yang
kedudukannya dalam urutan ke-3 setelah Lembaga Eksekutif dan Legistatif. Pada Kekuasaan
Kehakiman juga telah di atur sendiri susunan organisasinya serta fungsinya. Yang tugas &
kewenanganya sudah di atur dalam UUD 1945 ataupun UU NO.48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman.
Dalam melaksanakan pengadilan hakim mempunyai kode etik yang di jadikan pedoman
yaitu Prinsip, yang seperti telah di bahas di atas. Kemudian untuk menjamin keamanan &
kesejahteraan hakim telah di atur kedalam UU NO.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman pada Bab VIII pasal 48 & 49.
B. Daftar Pustaka
Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Amandemen ke-3
http://islahilwathon.blogspot.co.id/2014/03/makalah-pthi-kekuasaan-kehakiman.html
Penjelasan Bab IX UUD 1945 Amandemen ke-4
Asshiddiqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,
2009
https://id.wikipedia.org/wiki/Hakim_Agung_Indonesia
Pasal 7 B ayat 1 UUD 1945 Amandemen ke-3
https://id.wikipedia.org/wiki/ Mahkamah_Agung_Republik_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/ Komisi_Yudisial_Republik_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/ Mahkamah_Konstitusi_Republik_Indonesia
http://fakta-inspiratif.blogspot.co.id/2015/10/tugas-dan-fungsi-mahkamah-agung.html
[1] Pasal 24 A ayat 1 UUD 1945 Amandemen ke-3
http://www.komisiyudisial.go.id/statis-38-wewenang-dan-tugas.html
http://www.negarahukum.com/hukum/tugas-dan-wewenang-mk.html
Pasal 24 C ayat 1 UUD 1945 Amandemen ke-3
Pasal 24 C ayat 2 UUD 1945 Amandemen ke-3
UU Kekuasaan Kehakiman No.48 Tahun 2009
[1] Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Amandemen ke-3
[2] http://islahilwathon.blogspot.co.id/2014/03/makalah-pthi-kekuasaan-kehakiman.html
[3] Penjelasan Bab IX UUD 1945 Amandemen ke-4
[4] Asshiddiqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,
2009
[5] Asshiddiqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,
2009
[6] https://id.wikipedia.org/wiki/Hakim_Agung_Indonesia
[7] Pasal 7 B ayat 1 UUD 1945 Amandemen ke-3
[8] Asshiddiqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,
2009
[9] https://id.wikipedia.org/wiki/ Mahkamah_Agung_Republik_Indonesia
[10] https://id.wikipedia.org/wiki/ Komisi_Yudisial_Republik_Indonesia
[11] https://id.wikipedia.org/wiki/ Mahkamah_Konstitusi_Republik_Indonesia
[12] http://fakta-inspiratif.blogspot.co.id/2015/10/tugas-dan-fungsi-mahkamah-agung.html
[13] Pasal 24 A ayat 1 UUD 1945 Amandemen ke-3
[14] http://www.komisiyudisial.go.id/statis-38-wewenang-dan-tugas.html
[15] http://www.komisiyudisial.go.id/statis-38-wewenang-dan-tugas.html
[16] http://www.negarahukum.com/hukum/tugas-dan-wewenang-mk.html
[17] Pasal 24 C ayat 1 UUD 1945 Amandemen ke-3
[18] Pasal 24 C ayat 2 UUD 1945 Amandemen ke-3
[19] Asshiddiqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 2009
[20] Asshiddiqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 2009
[21] UU Kekuasaan Kehakiman No.48 Tahun 2009