Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami.

Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ‘Konstitusi Negara’


dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, oleh dosen pengampu bapak
Fakih Hamdani S.Pd.I,M.Pd.

Mohon maaf apabila banyak kesalahan pengetikan dan kesalahan isi dari
makalah ini, kami berusaha semaksimal mungkin agar makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi pembaca. Dan kami harapkan saran saran dan
masukan untuk perbaikan dari makalah ini.

Purwokerto, 21 Februari 2024

Kelompok 4

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................3
1. Latar Belakang.........................................................................................................3
2. Rumusan Masalah....................................................................................................3
3. Tujuan Penulisan......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................4
A. Pengertian Negara....................................................................................................4
B. Bentuk Negara..........................................................................................................4
C. Negara Indonesia......................................................................................................4
D. Konstitusi.................................................................................................................5
F. Fungsi Konstitusi.....................................................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9

2
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.

Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan, dan tidak boleh diubah
kini telah mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap UUD
1945 itu pada hakekatnya merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang
terhadap kehidupan berbangsa. Atau dengan kata lain sebagai upaya memulai
“kontrak sosial” baru antara warga negara dengan negara menuju apa yang dicita-
citakan bersama yang dituangkan dalam sebuah peraturan dasar (konstitusi).

2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari Negara ?.
b. Apa pengertian dari Konstitusi ?.
c. Bentuk Negara ?
d. Negara Indonesia ?
e. Konstitusi menurut para ahli ?
f. Konstitusi di Negara Indonesia ?

3. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui pengertian dari Negara.
b. Mengetahui pengertian dari Konstitusi.
c. Mengetahui Konstitusi di Negara Indonesia.

3
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara

Negara adalah insititusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hidup
dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama yang terikat dan taat terhadap
perundang-undangan serta memiliki pemerintahan sendiri. Negara dibentuk atas
dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya
dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka. Bentuk Negara

B. Bentuk Negara

Bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis


dan secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis yaitu apabila
negara keseluruhan tanpa melihat isinya.Peninjauan secara yuridis yaitu apabila
negara hanya dilihat dari isinya dan strukturnya.

C. Negara Indonesia

Berdasarkan ketentuan UUD 1945 hasil perubahan, disebutkan dengan tegas


bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Prinsip negara hukum Indonesia
tidak merujuk secara langsung pada dua paham atau aliran berbeda tentang negara
hukum, yaitu negara hukum dalam arti rechtsstaat dan negara hukum dalam arti
the rule of law. Namun demikian, penerapan prinsip negara hukum Indonesia
didasarkan pada unsur-unsur negara hukum secara umum, yaitu adanya upaya
perlindungan terhadap hak asasi manusia, adanya pemisahan atau pembagian
kekuasaan, adanya pelaksanaan kedaulatan rakyat, adanya penyelenggaraan
pemerintahan yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan adanya peradilan administrasi negara. Agar tercapai tujuan negara hukum
Indonesia sebagaimana dicita-citakan dalam Pembukaan UUD 1945, maka
seluruh unsur dimaksud harus diterapkan secara konsisten.

4
D. Konstitusi

KBBI mengartikan konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan tentang


ketatanegaraan (undang-undang dasar dan sebagainya).

Adapun istilah konstitusi berasal dari bahasa Perancis, yaitu constituer berarti
membentuk, yang dimaksud ialah membentuk suatu negara, dalam bahasa Inggris
dipakai istilah constitution yang dalam bahasa Indonesia disebut konstitusi, dalam
praktek dapat berarti lebih luas dari pada pengertian Undang-Undang Dasar, tetapi
ada juga yang menyamakan dengan Undang-Undang Dasar

E. Konstitusi Menurut Para Ahli

Menyoal pengertian konstitusi, M. Solly Lubis menerangkan bahwa istilah


konstitusi berasal dari bahasa Prancis constituer yang berarti ‘membentuk’. Istilah
membentuk ini dimaknai sebagai pembentukan suatu negara atau menyusun dan
menyatakan suatu negara.

Wirjono Prodjodikoro juga mengemukakan pendapat yang serupa.


Menurutnya, pengertian konstitusi yang berarti pembentukan dan yang dibentuk
ialah negara bermakna bahwa konstitusi mengandung permulaan dari segala
peraturan mengenai suatu negara.

Adapun pengertian konstitusi menurut Sri Soemantri Martosoewignjo,


konstitusi dapat diartikan dalam arti sempit dan luas. Dalam arti sempit, konstitusi
dituangkan dalam suatu dokumen, seperti udang-undang dasar.

5
F. Fungsi Konstitusi

1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.

2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan negara.

3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan negara dengan warga negara.

4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun


kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara.

5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli
(rakyat) kepada organ negara.

6. Fungsi simbolik sebagai pemersatu.

7. Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan.

8. Fungsi seimbolik sebagai pusat upacara (ceremony).

9. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat baik dalam arti sempit hanya di
bidang politik maupun dalam arti luas mencakup bidang sosial dan ekonomi.

10. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaharuan masyarakat, baik dalam
arti sempit maupun dalam arti luas.

Termasuk dalam hal ini, ketika para penyelenggara negara memproduksi


undang-undang. “Karena undang-undang adalah alat politik untuk mencapai
tujuan negara,” kata Suhartoyo. Selain itu, ungkap Suhartoyo, konstitusi berfungsi
sebagai perlindungan dan menjamin hak-hak konstitusional seluruh warga negara.

Selanjutnya Suhartoyo menjelaskan sejarah pembentukan Mahkamah


Konstitusi di Indonesia bermula saat masa kemerdekaan Indonesia. Kala itu,
Mohammad Yamin yang pertama sekali mengusulkan agar MA diberi
kewenangan untuk membanding undang-undang. Akan tetapi, usul ini ditolak oleh
Soepomo karena UUD Indonesia tidak menganut ajaran 'trias politica'
Montesquieu, sehingga tidak memungkinkan ide pengujian UU dapat diadopsikan
ke dalam UUD 1945. Selain itu, belum banyak sarjana hukum yang menguasai

6
masalah pengujian undang-undang. Singkat cerita, pada amendemen UUD 1945,
tercetus gagasan membentuk Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI)
yang akhirnya berdiri pada 13 Agustus 2003.

7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Konstitusi di Indonesia selalu mengalami perubahan, yang pertama kali


berlaku adalah UUD 1945, kemudian disusul UUD RIS pada tahun 1949
merupakan konstitusi kedua yang mengakibatkan bentuk Negara Kesatuan
berubah menjadi Negara Serikat. UUDS 1950 merupakan konstitusi yang ketiga,
walaupun kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi sistem
pemerintahannya adalah Parlementer sampai dikeluarannya Dekrit Presiden
tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali ke UUD 1945 yang berlaku hingga reformasi
yang menghantarkan amandemen UUD 1945 ke empat kali dan berlaku sampai
sekarang.

Perubahan konstitusi di Indonesia dipengaruhi beberapa faktor,


diantaranya adalah bahwa penyususnan rancangan UUD yang dilakukan oleh
BPUPKI sangat tergesa-gesa sehingga belum begitu sempurna. Desakan dari
Belanda juga merupakan faktor penyebab berubahnya konstitusi, hingga
terjadinya pergeseran politik hukum di Indonesia yang menuntut amandemen
UUD 1945, dan berpengaruh pada berubahnya sistem ketatanegaraan Republik
Indonesia.

B. Saran

Mungkin dalam makalah ini kami memohon maaf apabila banyak terjadi
kesalahan, umumnya dalam materi dan khususnya dalam pengetikan. Kami
kerjakan sudah dengan semaksimal dan semampu kami. Kami sangat
mengharapkan saran-saran dari para pembaca, untuk meningkatkan kebaikan
dalam makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/2195/6/16.2600.027%20BAB%201.pdf

https://pusdik.mkri.id/materi/materi_186_Materi%204%20-%20Ghoffar%20-
%20Konstitusi%20&%20Konstitusionalisme.pdf

Gabriel, Ega. "Pengertian dan Bentuk-Bentuk Negara." Fakultas Hukum Universitas Ekasakti-AAI
Padang, https://osf. io/wzx3d/download diakses 11 (2020).

Gabriel, E. (2020). Pengertian dan Bentuk-Bentuk Negara. Fakultas Hukum Universitas Ekasakti-
AAI Padang, https://osf. io/wzx3d/download diakses, 11.

Siallagan, Haposan. "Penerapan prinsip negara hukum di Indonesia." Sosiohumaniora 18.2 (2016):
122-128.

https://www.hukumonline.com/berita/a/pengertian-konstitusi--tujuan--fungsi--dan-praktiknya-
lt62a73bec64e6b/

https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/539650/tujuan-konstitusi-dan-fungsi-bagi-suatu-
negara

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=18077#:~:text=Fungsi
%20Konstitusi&text=Termasuk%20dalam%20hal%20ini%2C%20ketika,hak%20konstitusional
%20seluruh%20warga%20negara.

Santoso, M. Agus. "Perkembangan Konstitusi Di Indonesia." Yustisia Jurnal Hukum 2.3 (2013).

Santoso, M. A. (2013). Perkembangan Konstitusi Di Indonesia. Yustisia Jurnal Hukum, 2(3).

SANTOSO, M. Agus. Perkembangan Konstitusi Di Indonesia. Yustisia Jurnal Hukum, 2013, 2.3.

Anda mungkin juga menyukai