NPM : 201003741011045
2021
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
I. PENDAHULUAN..............................................................................................................
LATAR BELAKANG............................................................................................................
II. PERMASALAHAN............................................................................................................
III. PEMBAHASAN.............................................................................................................
IV. PENUTUP.....................................................................................................................
Kesimpulan...........................................................................................................................
Saran.....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
2
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
kekuasaan, dan organisasi kekuasaan, dan organisasi itu merupakan tata kerja dari
pada alat-alat kelengkapan negara yang merupakan suatu keutuhan, tata kerja
masing-masing alat perlengkapan negara itu untuk mencapai suatu tujuan yang
tertentu.1
hukum dalam suatu batas wilayah teritorial tertentu. 2 Sedangkan apabila kita
tinjau dari sudut Hakekat Negara, negara adalah suatu wadah daripada suatu
bangsa yang diciptakan oleh negara untuk batas wilayah dalam suatu mencapai
cita-cita atau tujuan bangsanya atau dapat juga dikatakan bahwa tujuan negara
Tujuan suatu negara sesungguhnya adalah cita-cita idiil suatu negara yang
ingin di wujudkan negara tersebut melalui tata cara ataupun sistematika instrumen
hukum yang ada di negara tersebut. Menurut Roger Soltau tujuan negara ialah
1
Soehino, Ilmu Negara, Liberty, Yogyakarta, 1980, hlm. 140
2
C.F. Strong, Modern Political Constitutions Konstitusi-Konstitusi Politik Modern Studi
Perbandingan tentang Sejarah dan Bentuk, Nusa Media, Bandung, 2010, hlm. 6
3
Ibid Op.Cit, Soehino, hlm. 146
4
Ni’matul Huda, Ilmu Negara, Rajawali Press, Jakarta, 2013, hlm. 54
3
sebebas mungkin.5 Adapun menurut Harold J.Laski tujuan negara adalah
Setiap negara terdapat teori hukum yang perannya sebagai kebijakan dasar
bagi penyelenggara negara untuk menentukan arah, bentuk maupun isi hukum
negara tentang apa yang dijadikan kriteria untuk menghukumkan sesuatu yang di
negara yang menyusun secara berencana dan sistematis teori hukumnya, dan
alasan idiologis atau karena perubahan sistem politik. Misalnya dari negara
jajahan menjadi negara merdeka atau dari negara kerajaan menjadi negara
republik. Akan berbeda halnya dengan negara yang sudah memiliki sistem hukum
yang sudah mapan. Teori hukumnya dilakukan dengan lebih sederhana yaitu lebih
dikaitkan pada kebutuhan yang bersifat khusus daripada yang pokok atau asas-
asanya. Indonesia nampaknya berada pada posisi negara yang menyusun teori
hukumnya secara sistematis dan terprogram, baik karena alasan dari negara
jajahan menjadi merdeka maupun alasan idiologis amanat rechtsidea yaitu cita
hukum yang termuat dalam konstitusi dan pembukaan UUD 1945. Ada kehendak
5
Ibid.
6
Harold J.Laski, The State in Theory and Practice,The Viking Press, New York , 1947, hlm. 253
7
Padmo Wahjono, Indonesia Negara Berdasarkan Atas Hukum,Ghalia Indonesia, Jakarta, 1986,
hal. 160
4
bahkan kebutuhan untuk terus memperbaiki, mengganti atau menyempurnakan
diangkatnya hukum adat menjadi hukum nasional Indonesia dan kelompok lain
Indonesia. Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan membahas alur perkembangan
indonesia,
5
4) ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
yang terjadi kekacauan dalam tata urutannya, banyak materi yang seharusya diatur
mekanisme yang ditetapkan dalam UUD 1945. Presiden dan Dewan Perwakilan
menjalankan roda pemerintahan (eksekutif) dan DPR sebagai wakil rakyat yang
itu sendiri yaitu untuk keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum rakyat.
8
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Alinea Ke Empat.
6
maka tujuan negara tidak akan dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan oleh
rakyat.
(Legislatif).
dibentuk melalui Teori hukum yang dikendaki para penguasa pada masa tersebut.
Sehingga mekanisme penciptaan hukum yang ada di Indonesia saat ini adalah
hukum dapat dijabarkan sebagai kemauan atau kehendak negara terhadap hukum.
Artinya, untuk apa hukum itudiciptakan, apa tujuan penciptaannya dan kemana
arah yang hendak dituju. Teori hukum adalah kebijakan pemerintah mengenai
hukum mana yang akan dipertahankan, hukum mana yang akan diganti, hukum
mana yang akan direvisi dan hukum mana yang akan dihilangkan. Dengan
demikian melalui teori hukum negara membuat suatu rancangan dan rencana
7
akan mendorong pencapaian tujuan hukum yang selanjutnya mengarah pada
dipenuhi apabila di dalam setiap hukum yang ada terkandung tujuan negara.
II. PERMASALAHAN
III. PEMBAHASAN
dari dua kata rech dan politik. 11 Dalam bahasa Indonesia kata recht berarti hukum.
Kata hukum sendiri berasal dari bahasa Arab hukm (kata jamaknya ahkam), yang
dengan istilah ini, belum ada kesatuan pendapat di kalangan para teoretisi hukum
tentang apa batasan dan arti hukum yang sebenarnya. Perbedaan pendapat terjadi
karena sifatnya yang abstrak dan cakupannya yang luas serta perbedaan sudut
pandang para ahli dalam memandang dan memahami apa yang disebut dengan
hukum itu. Namun, sebagai pedoman, secara sederhana kita dapat mengatakan
bahwa hukum adalah seperangakat aturan tingkah laku yang berlaku dalam
merancukan pemahaman tetang apa itu teori hukum. Guna melengkapi uraian di
11
Imam Syaukani dan A. Ahsin Thohari, Dasar-dasar Politik Hukum, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 1999, hal. 19
8
atas penulis menyajikan definisi-definisi teori hukum yang dirumuskan oleh
beberapa ahli hukum yang selama ini cukup concern mengamati perkembangan
dikembangkan.14
namun ia melihat bahwa teori hukum sebagai sebuah alat (tool) atau
12
LJ. van Appeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, Cet. Ke-18, PradnyaParamitha, Jakarta, 1981, hal.
390.
13
A.S.S. Tambunan, Politik Hukum Berdasarkan UUD 1945, Puporis Publishers, Jakarta 2002,
hal. 9
14
Teuku Muhammad Radhie dalam majalah PRISMA, no. 6 tahun keI-II, Desember 1973, hal. 4.
15
Abdul Hakim Garuda Nusantara, PolitikHukum Indonesia, YLBHI, Jakarta, 1988, hal. 2
9
sistem hukum nasional itu akan diwujudkan cita-cita bangsa
Indonesia.16
Dari pengertian teori hukum menurut para ahli hukum di atas maka dapat
konsep, asas, kebijakan dasar dan pernyataan kehendak penguasa negara yang
para penegak hukum untuk menentukan arah, bentuk maupun isi hukum yang
tentu akan timbul selama pencapaian tujuan negara tersebut, baik kendala internal
maupun kendala eksternal. Masalah sosiologis dan yuridis suatu negara pun angat
Dasarnya. Tujuan masing–masing negara sangat dipengaruhi oleh tata nilai sosial,
16
Sunaryati Hartono, Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional, Alumni, Bandung,
1991, hal. 1
17
Moh. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2009, hal. 2
10
kondisi geografis, sejarah pembentukannya serta pengaruh politik dari penguasa
negara.
Secara umum negara mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :18
bahwa hukum sama dengan kekuasaan. UUD 1945 mengakui hak-hak (termasuk
hak milik) dan kebebasan individu sebagai hak asasi, tetapi sekaligus meletakkan
Sedangkan teori hukum adalah legal policy yang telah atau akan dilaksanakan
khususnya dalam bidang hukum mengenai hukum yang akan berjalan , sedang
18
Pengertian Fungsi dan Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam
http://dieks2010.wordpress.com/2010/08/27/pengertian-fungsi-dan-tujuan-negara-kesatuan-
republikindonesia/, pada tanggal 23 april 2012 pukul 06.54, di unduh pada 10 Oktober 2014
19
Moh. Mahfud MD, Politik Hukum Di Indonesia, PT. Pustaka LP3ES, Jakarta, 1998, hlm. 9
11
berjalan dan telah berlaku yang diambil dari nilai-nilai yang tumbuh dan hidup
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
rakyat dan berdasarkan kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Alinea itu mempunyai makna
mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu
20
Chandra Yudiana E, Sistem Pemerintahan Indonesia, dalam
http://41707011.blog.unikom.ac.id /sistem-pemerintahan.1ay, pada tanggal 23 april 2012 pukul
07.08, di akses pada tanggal 10 Oktober 2014
12
Kaitan antara Teori hukum dan Tujuan negara sebenarnya dapat kita lihat
Pembangunan Jangka Menengah). RPJP atau RPJM ini merupakan arah kebijakan
tujuan negara.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Teori hukum Nasional adalah
hukum yang akan, sedang dan telah berlaku, yang bersumber dari nilai-nilai yang
negara sebagai arah pembangunan nasional sejalan dan berkaitan erat dengan teori
dengan alasan demi kepentingan umum yang klise dan tidak dapat
negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945 atau hukum yang dibangun diatas
13
kreativitas atau aktifitas yang didasarkan atas cita rasa dan rekayasa bangsa
sendiri.21 Atau dapat dikatakan pula bahwa, hukum nasional adalah semua hukum
yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia baik berupa hukum
Salah satu tujuan negara yang dapat kita tangkap dari Pembukaan
mendukung kelancaran tersebut maka negara dalam hal ini pemerintah berwenang
membuat suatu peraturan dalam hal ini hukum nasional sebagai alat untuk
a) Sebagai suatu alat (tool) atau sarana dan langkah yang dapat digunakan
dikehendaki,
munculah usulan dari hasil seminar tentang hukum nasional di Fakultas Hukum
21
Imam Syaukani & A.Ahsin Thohari, Dasar-Dasar Politik Hukum, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2004, hlm. 62
22
Ali Serizawa , Pengertian Politik Hukum Nasional dan
Tujuannya,http://www.hukumsumberhukum.com/2014/09/pengertian-politik-hukum-nasional-
dan.html 03 September 2014 | 12:08 AM, Di unduh 20 Juli 2021
14
Universitas Indonesia, merekomendasikan bahwa hukum nasional yang sedang
pembangunan.
dokumen perencanaan yang telah ditetapkan. Pada masa awal kemerdekan hal itu
dirumuskan dalam UUD 1945 Pasal II Aturan Peralihan, masa Orde Lama
dirumuskan dalam Manifesto Politik Orde Lama sebagai GBHN pada waktu itu,
masa Orde Baru dalam Ketetapan MPR tentang GBHN, masa reformasi
No. IV tahun 1999 jo UU Nomor 25 tahun 2000. Teori hukum nasional Indonesia
yang berlaku saat ini dapat dilihat dalam UU no. 25/2004 yang mengatur tentang
Panjang). Skala waktu RPJP adalah 20 tahun, yang kemudian dijabarkan dalam
skala waktu 5 tahun, yang memuat visi, misi dan program pembangunan dari
presiden terpilih, dengan berpedoman pada RPJP. Di tingkat daerah, Pemda harus
23
Artidjo Alkosar, Menelusuri Akar dan Merancang Hukum Nasional dalam Artidjo Alkosar (ed.),
Identitas Hukum Nasional, Fakultas Hukum UII, Yogyakarta, 1997, hlm. 287-296
15
menyusun sendiri RPJP dan RPJM Daerah, dengan merujuk kepada RPJP
Nasional.
Perlu di jelas disini bahwa peran teori hukum terhadap pembangunan hukum
politik itu, karakter produk hukum juga berubah. Terjadinya perubahan itu karena
hukum merupakan produk politik, maka karakter produk hukum berubah jika
16
mengajukan alternatif, maka sekarang rakyat diperbolehkan
negara yang baru sejalan dengan amandemen atas UUD 1945 yang
25
Parliamentary threshold merupakan pengganti dari upaya penyaringan atau upaya
penyederhanaan parpol dengan electoral threshold.
17
otonomi luas, dari yang secara politik sentralistik menjadi
desentralistik.
dengan perubahan politik dari Orde Baru ke Reformasi. Seperti tentang ketentuan
Surat Isin Penerbitan Pers (SIUPP) di cabut, Dwifungsi ABRI dihapus, TNI pisah
Dasar (UUD) 1945. untuk tingkat Tap MPR yang mula-mula ditiadakan
26
Moh. Mahfud MD, Op.Cit., hal. 375
18
negara diturunkan derajatnya menjadi lembaga negara biasa yang sejajar
dengan lembaga negara dlainnya yaitu DPR, DPD, Presiden, BPK, MA,
Dengan posisi yang tidak lagi sebagai lembaga tertinggi negara, maka
MPR sebagai peraturan. Adapun tap MPR yang sudah terlanjur ada yang
jumlahnya mencapai 139 Tap sejak tahun 1960 hingga tahun 2003 tetap
berlaku sesuai dengan perintah pasal I Aturan Tambahan UUD 1945 hasil
Terakhir yang menutup semua Tap MPR yang bersifat mengatur dalam arti
tidak boleh ada lagi setelah itu Tap MPR yang bersifat mengatur.
Penghapusan Tap MPR seperti yang telah disinggung di atas sebagai salah
atau amandemen atas UUD 1945. Perubahan UUD 1945 itu sendiri
Pada masa reformasi ada arus pemikiran kuat yang dimotori oleh berbagai
kaharusan jika ingin melakukan reformasi. Karena krisis multi dimensi yang
19
dilakukan amandemen terhadap UUD 1945 karena sistem politik otoriter yang
dibangun selalu masuk dari celah-celah yang ada pada UUD 1945 tersebut.
perubahan UUD 1945 yakni alasan konstitusi sebagai resultante atau produk
muatan isi dan prosedur yang tidak mudah diubah. Perubahan hanya dapat
IV. PENUTUP
Kesimpulan
Teori hukum adalah suatu disiplin ilmu hukum yang mengatur tentang
teori hukum meliputi mengganti hukum dan menciptakan hukum baru karena
27
K.C. Wheare, the Modern Contitutions, Oxford University Press, 3rd Impression, London-New
Yorkteronto, 1975, hal. 67.
20
undangan, yang secara konkrit dapat dilihat di dalam UU nomor 12 tahun
kepastian hukum yang lebih tinggi dari pada hukum kebiasan, hukum adat,
sedang dan telah berlaku, yang bersumber dari nilai-nilai yang berlaku di
sebagai arah pembangunan nasional sejalan dan berkaitan erat dengan teori
sangatlah penting dalam mencapai tujuan negara. Hal ini dikarenakan hukum
nasional yang terkonkritisasi didalam RPJP dan RPJM sebagai acuan pertama
21
dan utama dalam membentuk hukum nasional sebagai sarana mencapai tujuan
negara.
Saran
sebagai berikut :
penegakan hukum.
partai politik, pemilu dan Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD
(UUD) 1945.
22
d) Pembangunan hukum nasional hendaknya dapat menciptakan rasa
23
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta, 1988
Yogyakarta, 1997
Bandung, Angkasa
Persada.
Bandung, 2010
24
Harold J.Laski, The State in Theory and Practice,The Viking Press, New
York , 1947
Jakarta, RajaGrafindo
J.Laski, Harold, 1947, The State in Theory and Practice, New York, The
Viking Press.
LP3ES
25
Manan, Bagir, 1995, Pertumbuhan dan Perkembangan Konstitusi Suatu
Jakarta, 2009
Jakarta, 1998
Hukum,Bandung, Alumni.
Bakti.
26
Hukum sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Hukum Nasional Indonesia,
Yogyakarta, Liberty.
Grafindo Persada
Nusa Media.
Desember 1973
27
Van Apeldoorn, 1954, Inleiding tot de studie van het Nederlandse recht,
Desember 1973.
Tujuannya,http://www.hukumsumberhukum.com/2014/09/pengertian-
28