MAKALAH
Dosen : Supriyono,M.Pd
Disusun oleh :
5.Widianingsih (1906239)
i
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puji serta syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
“Dinamika dan Tantangan Konstitusi NKRI”. Makalah ini telah kami susun
semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan serta dukungan dari orang – orang
disekitar kami. Untuk itu,kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan
yang di berikan pada saat pembuatan Makalah “Dinamika dan Tantangan Konstitusi
NKRI”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Makalah “Dinamika dan Tantangan
Konstitusi NKRI” yang kami buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
segala bentuk kekurangan dari makalah ini.
Akhir kata semoga Makalah “Dinamika dan Tantangan Konstitusi NKRI” ini
dapat memberikan manfaat.
Bandung, Oktober 2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam bukunya Politics Aristoteles menyatakan “A constitution may
be defined as the organization of a polytics in respect off its offices generally,
but especially in respect of that particular office wich is sovereign in all issues”.
Dan menurut Brian Thomson konstitusi adalah dokumen yang memuat
peraturan untuk menjalankan sebuah organisasi. Dari definisi tersebut dapat
kita simpulkan bahwa setiap negara yang ingin optimal dalam pelaksanaan
kekuasaan pemerintahannya maka haruslah memiliki sebuah konstitusi.
Konstitusi secara umum memiliki sifat-sifat formil dan materiil.
Konstitusi dalam arti formil berarti konstitusi yang tertulis dalam suatu
ketatanegaraan suatu negara, Dalam pandangan ini suatu konstitusi baru
bermakna apabila konstitusi tersebut telah berbentuk nakskah tertulis dan
diundangkan, misalnya UUD 1945, Sedangkan konstitusi materiil adalah suatu
konstitusi jika orang melihat dari segi isinya, isi konstitusi pada dasarnya
menyangkut hal-hal yang bersifat dasar atau pokok bagi rakyat dan negara (
Titik Triwulan Tutik, 2006 : 2).
Seiring dengan berjalannya waktu, maka banyak konstitusi yang
direvisi agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Contoh kecilnya adalah
amandemen UUD 1945. Selain itu, dibalik dinamika konstitusi terdapat juga
banyak tantangan yang harus dihadapi semua elemen pembentuk
negara(rakyat,pemerintah dan wilayah).
Atas dasar itulah kami menyusun makalah ini, sebagai bentuk
perwujudan kepedulian kami terhadap dinamika dan tantangan konstitusi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah dinamika konstitusi di Indonesia?
b. Bagaimanakah bentuk tantangan konstitusi yang dihadapi bangsa
Indonesi?
1.3 Tujuan
1
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
a. Mengetahui dinamika konstitusi di Indonesia
b. Menjelaskan mengenai bentuk tantangan konstitusi di Indonesia.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Dinamika Konstitusi
3
sehari-hari dibentuklah badan pekerja yang bertanggung jawab kepada Komite
Nasional Pusat ( Titik Triwulan Tutik, 2006 : 67).
3) Didirikan Uni antara Republik Indonesia Serikat dengan Kerajaan Belanda ( Titik
Triwulan Tutik, 2006:
69).
Pada tahun 1949 berubahlah konstitusi Indonesia yaitu dari UUD 1945 menjadi
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serikat (UUD RIS), makaberubah pula
bentuk Negara Kesatuan menjadi negara Serikat (federal), yaitu negara yang tersusun
dari beberapa negara yang semula berdiri sendirisendiri kemudian mengadakan ikatan
kerja sama secara efektif, atau dengan kata lain negara serikat adalah negara yang
tersusun jamak terdiri dari negaranegara bagian. Sistem pemerintahan pada masa ini
yaitu sistem parlementer yakni kebijaksanaan pemerintahan berada ditangan menteri-
menteri dan bertanggung jawab pada parlemen(DPR).
Namun pada kenyataannya konstitusi RIS ini tidak berumur panjang karena
tidak sesuai dengan kehendak rakyat, bahkan lebih pro terhadap PBB dan Belanda.
4
c. Masa berlaku Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 (17 Agustus 1950-5
Juli)
Selanjutnya, untuk mengatasi kekecewan rakyat pada konstitusi RIS yang tidak
sesuai dengan UUD 1945 Pasal 1 ayat (1) UUDS 1950 yang menyatakan Republik
Indonesia merdeka dan berdaulat ialah negara hukum yang demokrasi dan berbentuk
kesatuan. Maka pemerintah kembali menerapkan Undang undang dasar yang sifatnya
sementara (UUDS 1950) dengan bentuk Negara Kesatuan, yakni negara yang bersusun
tunggal. Sistem pemerintahannya parlementer dan tetap menjalankan otonomi daerah.
Dilain sisi, pada sistem ini presiden sebagai kepala negara berhak membubarkan DPR
jika mereka membuat suatu kesalahan.
Periode diterapkan atas dikeluarkannya Dekrit Presiden yang berisikan empat poin
penting yaitu :
a. Pembubaran konstituante
b. Diberlakukannya kembali UUD 1945
c. Tidak berlakunya lagi UUDS 1950
d. Dibentuknya MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) dan DPAS(
Dewan Pertimbangan Agung Sementara)
5
e. Masa berlaku pelaksanaan perubahan Undang- Undang Dasar 1945 (Periode 19
Oktober 1999-10 Agustus 2002)
f. Periode 10 Agustus 2002 sampai dengan sekarang masa berlaku Undang- Undang
Dasar 1945, setelah mengalami perubahan.
B. Tantangan Konstitusi
Tantangan utama bangsa Indonesia sekarang ini bukanlah adanya gejala kuat
untuk mengubah dasar negara atau bentuk negara seperti yang pernah terjadi dalam
sejarah kehidupan berbangsa di Indonesia. Menurut Bapak Zulkifli Hasan selaku ketua
MPR RI tantangan bangsa kita pada saat ini adalah menjaga kemajemukan sekaligus
meneguhkan kemandirian bangsa . Tantangan itu sangat terasa terutama ketika bangsa
Indonesia membutuhkan kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi dinamika
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik yang berasal dari dalam
maupun luar negeri. Faktanya Sumber daya alam kita dinikmati bangsa-bangsa lain dan
penduduk kita jadi pasar bagi produk mancanegara.
Oleh sebab itu, perlu ada kesadaran dan komitmen seluruh bangsa untuk
menghormati kemajemukan bangsa Indonesia dan merawat Kebhinnekaan untuk
menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konstitusi harus menjadi
6
semangat pembebasan menjadi bangsa yang benar-benar merdeka. Konstitusi bukan
hanya bermakna merdeka dari kolonialisme, tapi juga merdeka dari kemiskinan dan
ketertinggalan. Selain itu, penyebaran paham radikalisme dan
KKN(korupsi,kolusi,nepotisme) bisa dijadikan sebagai salah satu dari banyak alasan
tantangan konstitusi.
7
BAB III
KAJIAN KASUS
Dari artikel yang diterbitkan oleh media CNN Indonesia disebutkan salah satu
pelanggaran konstitusi yaitu pengangkatan menteri seorang pelanggar HAM. Namun,
pada kenyataanya hal tersebut merupakan sebuah prasangka yang mengatakan bahwa
Prabowo merupakan orang yang bertanggungjawab atas Tragedi Semanggi. Dikutip
dari pernyataan yang disampaikan oleh mantan Danpuspom TNI pengganti Syamsu
Djalal, Mayjen (Purn) Djasri Marin. Dia menyatakan Prabowo tidak terlibat dalam
penculikan aktivis 1997.
Menurut dia, penyelidikan yang dilakukan pihaknya saat itu hanya menemukan
kesalahan Tim Mawar bergerak sendiri atau dengan kata lain tidak diperintahkan
Prabowo. "Bukan inisiator. Kalau seandainya pemberi perintah dalam hukum itu
adalah orang yang turut serta, orang yang memerintahkan atau orang yang melakukan.
Tiga-tiganya itu tentu dia [Prabowo] tidak ada. Peran Prabowo pada saat itu tidak ada
peran apa-apa," ujar Djasri pada 2014 silam.
8
Pada intinya, proses pengangkatan seorang menteri adalah hak progratif
presiden. Jadi kita selaku warga negara tidak bisa sembarang menilai hal tersebut.
Berpendapat boleh, boikot jangan.
9
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Kita sebagai warga negara yang baik, haruslah membentengi diri untuk tidak
terpapar paham radikal serta solusi lainnya adalah pemerintah harus mengawasi
rakyatnya dan mengadakan beberapa penyuluhan bahwa pancasila bukan warisan
dari dunia barat, dan UUD 1945 dibentuk atas kesepakatan seluruh warga
Indonesia.
10
DAFTAR PUSTAKA
MD, Muh, Mahfud. 2003. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia, Studi Tentang
Interaksi politik dan Kehidupan Ketatanegaraan. Jakarta: Rineka Cipta.
http://rri.co.id/post/berita/425175/nasional/zulkifli_tantangan_utama_bangsa_indones
ia_adalah_ menjaga_kemajemukan.html
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191024161313-32-442580/keluarga-
korban- pelanggaran-ham-desak-jokowi-copot-prabowo
11