Anda di halaman 1dari 17

Makalah Kewarganegaraan

Hak dan Kewajiban Warga Negara Sebelum dan Sesudah Amandemen

DISUSUN OLEH

Kelompok : 3 (Tiga)

Anggota :

1. Abdul Latif ( 191041434310042 )


2. Alfina Damayanti ( 1910414320008 )
3. Alya Putri Ansari ( 1910414320006 )
4. Dito Aryo Wibowo ( 1910414310050 )
5. Fadia Laitsa Amanda ( 1910414320004 )
6. Farah Nadyasari ( 1910414320011 )
7. Farrah Aulia Rahman ( 1910414320001 )
8. Guntur Arya Putra ( 1910414310052 )
9. Isnaeni Aziza ( 1910414320007 )
10. Muhammad Kevin Mahardika Ananda ( 1910414310045 )
11. Sinta Nuriah ( 1910414320003 )
12. Tri Saputra Sitohang ( 1910414310043 )

Mata Kuliah : Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Bp. Khairussalam, S.AG.,M.,Si

Program Studi : Ilmu Komunikasi


DAFTAR ISI

Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan

BAB II ISI

2.1. Mengkaji dan Mendiskusikan pengertian Warga Negara


2.1.1. Pengertian Warga Negara
2.1.2. Syarat Menjadi Warga Negara Indonesia
2.2. Mengkaji dan Mendiskusikan Asas Kewarganegaraan
2.3. Mengkaji dan Mendiskusikan Tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara, dan
Warga Negara Asing Menurut UUD
2.4.1. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD
2.4.2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Asing Menurut UUD

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan untuk
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak
akan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam terlimpah curahkan
kepada junjungan tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya
di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai
salah satu tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan dengan judul “Hak dan Kewajiban Warga
Negara Sebelum dan Sesudah Amandemen”.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, agar kami senantiasa dapat memperbaiki segala kekurangan dari makalah ini di lain
waktu. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami selaku kelompok 3
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banjarmasin, 19 September 2019

Penyusun

Kelompok 3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Prof. Dr. Notonagoro:

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada
kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup
hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika
keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya.
Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan
kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak
dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak
bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun
rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan
materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum
mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus
bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak
lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah

1. Mengetahui pengertian warga negara, bangsa dan negara

2. Menjelaskan asas kewarganegaraan

3. Menjelaskan sikap dan karakter warga negara

4. Menjelaskan hak dan kewajiban warga negara menurut UUD

5. Menjelaskan hak dan kewajiban warga negara asing menurut UUD

1.3. Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertian dari warga negara, bangsa, dan negara

2. Dapat mengetahui asas kewarganegaraan

3. Dapat mengetahui sikap dan karakter warga negara

4. Dapat mengetahui hak dan kewajiban warga negara menurut UUD

5. Dapat mengetahui hak dan kewajiban warga negara asing menurut UUD
BAB II

ISI

2.1. MENGKAJI DAN MENDISKUSIKAN TENTANG PENGERTIAN WARGA NEGARA

2.1.1. Pengertian Warga Negara

Warga negara adalah orang – orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur
negara, yang memiliki hubungan yang tidak terputus dengan tanah airnya, dengan UUD
negaranya, sekalipun yang bersangkutan berada di luar negeri, selama yang bersangkutan tidak
memutuskan hubungannya atau terikat oleh ketentuan hukum internasional.

Warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga
dari negara itu. Istilah ini dahulu biasa disebut hamba atau kawula negara. Tetapi pada
kenyataannya istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang yang
merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara, karena warga negara
mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu negara, yaitu peserta dari suatu
persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama, atas dasar tanggung jawab bersama dan
untuk kepentingan bersama.

a) Pengertian Warga Negara Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik


Indonesia pasal 1 angka (1) pengertian warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundangundangan.

b) Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI )


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian warga negara adalah penduduk
sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya
mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga negara dari negara itu.

c) Pengertian Warga Negara Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat 11 pendapat dari para ahli mengenai warga negara, yakni sebagai
berikut:

 Menurut Koerniatmanto S

Menurut pendapat dari Koerniatmanto S, warga negara ialah anggota negara yang
memiliki status khusus mengenai negaranya, memiliki interaksi hak dan kewajiban yang
berbentuk timbal-balik mengenai negaranya.

 Menurut A.S. Hikam

Menurut pendapat dari A.S. Hikam, warga negara ialah anggota dari sebuah golongan
yang menciptakan suatu negara itu sendiri.

 Menurut Wolhoff

Menurut pendapat dari Wolhoff, warga negara ialah keanggotaan dari suatu bangsa yang
spesifik yaitu sejumlah manusia yang terjalin dengn yang lainnya karna kesatuan bahasa
kehidupan sosial dan budaya serta pemahaman nasionalnya.

 Menurut Ko Swaw Sik

Menurut pendapat dari Ko Swaw Sik, warga negara ialah hubungan hukum antara Negara
dan seseorang. Dan hubungan tersebut berupa suatu “ikatan politis” antara Negara yang
memperoleh status sebagai Negara yang indenpenden & diakui karena mempunyai tata
Negara.

 Menurut Undang-Undang No 12 tahun 2006

Menurut pendapat dari Undang-Undang No 12 tahun 2006, warga negara ialah semua
kondisi ihwal yg berkaitan dengan warga negara.

 Menurut Daryono
Menurut pendapat dari Daryono, warga negara ialah isi utama yang meliputi hak dan
kewajiban warga negara.

 Menurut Graham Murdock

Menurut pendapat dari Graham Murdock, warga negara ialah suatu hak untuk bisa
berperan serta secara kongktet dalam beragam bentuk struktur sosial, politik dan
kehidupan kultural serta untuk bisa menolong membentuk bagian-bagian yang seterusnya
dengan begitu maka memperbesarkan gagasan-gagasan.

 Menurut R. Paman

Menurut pendapat dari R. Daman, warga negara ialah kata kondisi-kondisi yang berkaitan
dengan penduduk dalam suatu negara.

 Menurut Soemantri

Menurut pendapat dari Soemantri, warga negara ialah sesuatu yang saling berkaitan
dengan manusia sebagai seseorang dalam suatu ikatan yang terorganisir dalam suatu
interaksi dengan Negara.

 Menurut Mr. Wiyanto Dwijo Hardjono, S.Pd.

Menurut pendapat dari Mr. Wiyanto Dwijo Hardjono, S.Pd., warga negara ialah
keanggotaan seseorang dalam satuan politik spesifik yang dengannya menopang hak
untuk bisa performa dalam aktivitas-aktivitas politik.

 Menurut Stanley E. Ptnord dan Etner F.Peliger

Menurut pendapat dari Stanley E. Ptnord dan Etner F.Peliger, warga negara ialah
pengkajian yang berkaitan dengan tugas-tugas pemerintahan, hak dan kewajiban warga
Negara.

2.1.2. Syarat Menjadi Warga Negara Indonesia

1. Semua orang yang berdasarkan Undang-Undang Pemerintah RI dengan negara lain sudah
menjadi warga negara Indonesia sebelum Undang-Undang ini berlaku.
2. Setiap anak yang lahir dari pernikahan sah antara ayah dan ibu berstatus warga negara
Indonesia.
3. Setiap anak yang lahir dari pernikahan sah antara ayah warga negara asing dan ibu warga
negara Indonesia.
4. Setiap anak yang lahir dari pernikahan sah antara ibu berstatus warga negara Indonesia
dengan ayah yang tidak memberikan kewarganegaraan kepada anaknya.
5. Setiap anak yang lahir dari pernikahan sah dalam tenggat waktu 300 hari sejak ayahnya
yang warga negara Indonesia meninggal dunia.
6. Anak yang lahir tanpa adanya pernikahan sah dari ibu berwarga negara Indonesia.
7. Anak yang lahir tanpa adanya pernikahan sah dari ibu berwarga negara asing dimana
pengakuan kewarganegaraan dilakukan sebelum anak berusia 18 tahun atau belum
menikah.
8. Anak yang lahir di wilayah Indonesia, dimana ayah dan ibunya tidak memiliki status
kewarganegaraan yang jelas.
9. Anak yang lahir di wilayah Indonesia, dimana ayah dan ibunya tidak diketahui.
10. Anak yang lahir di wilayah Indonesia, dimana ayah dan ibunya tidak punya
kewarganegaraan.
11. Anak yang lahir di luar wilayah Indonesia, dimana ayah dan ibunya merupakan warga
negara Indonesia dan negara tempat ia lahir tidak memberikan kewarganegaraan pada
anak tersebut.
12. Anak dari orang tua yang permohonan kewarganegaraannya dikabulkan, namun orang
tuanya tersebut meninggal dunia sebelum sempat mengucapkan sumpah dan janji setia.

2.2 MENGKAJI DAN MENDISKUSIKAN ASAS KEWARGANEGARAAN

A. Pengertian Asas Kewarganegaraan


Yang dimaksud dengan asas-asas kewarganegaraan adalah suatu dasar atau patokan atau
pola pikir yang bisa menjadi penentu apakah seseorang bisa masuk ke dalam golongan dari suatu
negara atau tidak.

B. Jenis-Jenis Asas Kewarganegaraan


a. Asas Keturunan atau Ius Sanguinis
Asas ius sanguinis adalah asas keturunan atau hubungan darah, artinya bahwa
kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh orangtuanya. Beberapa negara menganut asas
kewarganegaraan Ius Sanguinis untuk diterapkan di negaranya, yaitu :

 Malaysia
 India
 Turki
 Belanda
 Brunei Darussalam
 Polandia
 Yunani
 Italia
 RRC (Republik Rakyat Cina)
 Korea Selatan
 Spanyol
 Jepang

Contoh dari ius sanguinis, yaitu meskipun seorang bayi dilahirkan di negara Indonesia bukan
berarti otomatis menjadi warga negara Indonesia karena harus melihat warga negara dari kedua
orang tuanya terlebih dahulu. Bisa jadi orang tua si bayi hanya tinggal di Indonesia karena
memang tengah bekerja di sini. Kedudukan mereka masih sebagai warga negara asing jadi
bayinya mengikuti kewarganegaraan orang tuanya.

b. Asas Tempat Kelahiran atau Ius Soli


Asas ius soli adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status kewarganegaraan seseorang
ditentukan oleh tempat kelahirannya di negara A tersebut. Beberapa negara di dunia ini
menerapkan asas kewarganegaraan Ius Soli untuk menetapkan status warga negaranya, yaitu

 Brasil
 Meksiko
 Venezuela
 Argentina
 Ekuador
 Kanada
 Guatemala
 Peru
 Fiji
 Chili
 Amerika Serikat (khusus fungsinya sebagai anggota Dewan Keamanan PBB)

Contoh ius soli adalah seseorang yang lahir di negara Indonesia adalah warga negara Indonesia,
walaupun orangtuanya adalah warga negara Korea Selatan.

C. Stelsel Kewarganegaraan
Dalam menentukan kewarganegaraan, dipergunakan dua stelsel kewarganegaraan di
samping asas yang disebutkan diatas. Stelsel tersebut adalah :
(a) Stelsel Aktif
Menurut stelsel aktif, seseorang harus melakukan tindakan-tindakan hukum tertentu
secara aktif untuk menjadi warga negara.
(b) Stelsel Pasif
Menurut stelsel pasif, seseorang akan dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara
tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu.

D. Dua Hak Dalam Stelsel Kewarganegaraan


(a) hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan dan berpindah kewarganegaraan
tertentu (dalam stelsel aktif);
(b) hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan yang ditawarkan oleh negara
lain, artinya seseorang tetap memilih negara kelahirannya (dalam stelsel pasif).

E. Macam-Macam Status Kewarganegaraan


Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaran di beberapa negara, baik yang
menerapkan asas ius soli maupun ius sanguinis, dapat menimbulkan dua kemungkinan status
kewarganegaraan seorang penduduk yaitu Apatride dan Bipatride. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Apatride

Apartide adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan yang sah menurut keturunan ataupun tempat kelahirannya.

Misalnya, seorang keturunan yang berkewarganegaraan Amerika Serikat yang menganut asas
ius soli lahir di negara Korea Selatan yang menganut asas ius sanguinis. Maka orang tersebut
tidaklah menjadi warga negara Amerika Serikat dan juga tidak dapat menjadi warga negara
Korea Selatan. Dengan demikian orang tersebut tidak mempunyai kewarganegaraan yang diakui
negara asal keturunan (Amerika Serikat) maupun negara kelahirannya (Korea Selatan).

2. Bipatride

Bipatride adalah adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam kewarganegaraan
sekaligus (kewarganegaraan ganda). Orang yang memiliki dwi kewarganegaraan ini diakui
secara sah oleh kedua negara yang ditempatinya.

Misalnya, seseorang keturunan bangsa Korea Selatan yang menganut asas ius sanguinis lahir
di negara Amerika Serikat yang menganut asas ius soli. Oleh karena ia termasuk keturunan
bangsa Korea Selatan, maka ia dianggap dan diakui sebagai warga negara Korea Selatan. Akan
tetapi, negara Amerika Serikat juga mengganggap dia warga negaranya karena berdasarkan
tempat lahirnya.

3. Multipatride

Multipatride adalah adaya seorang penduduk yang memiliki dua atau lebih kewarganegaraan.
Multipatride terjadi apabila orang yang yang berstatus (bipatride) menerima pemberian status
kewarganegaraan yang lain sehingga menyebabkan dia memiliki kewarganegaraan lebih dari
dua.

Misalnya, ketika Kim orang yang memiliki keturunan dari negara Korea Selatan yang
kemudian ia lahir di negara Amerika Serikat, otomatis dia memiliki status dua kewarganegaraan.
Namun ketika ia dewasa dia menerima pemberian status kewarganegaraan Indonesia. Dengan
demikian dia memiliki lebih dari dua status kewarganegaraan.

2.3. MENGKAJI DAN MENJELASKAN TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN WARGA


NEGARA, DAN WARGA NEGARA ASING MENURUT UUD

2.3.1. Warga Negara

Hak Warga Negara Menurut UUD

 ( Pasal 26 ) Menyatakan diri sebagai penduduk dan warga negara Indonesia atau ingin
menjadi warga negara suata negara.
 ( Pasal 27 Ayat 1) Bersamaan kedudukan di depan hukum dan pemerintahan.
 ( Pasal 27 Ayat 2 ) Memperoleh pekerjaan dan penghapusan yang layak.
 ( Pasal 27 Ayat 3 ) Upaya pembelaan negara.
 ( Pasal 28 ) Kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran baik secara lisan
dan tulisan sesuai dengan undang – undang.
 ( Pasal 28A – 28J ) Memperoleh jaminan dan perlindungan dalam pelaksanaan berbagai
bidang hak asasi manusia
 ( Pasal 29 Ayat 2 ) Jaminan memeluk salah satu agama dan pelaksanaan ajaran agamanya
masing – masing.
 ( Pasal 30 Ayat 1 ) Ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara.
 ( Pasal 31 ) Mendapat Pendidikan.
 ( Pasal 32 ) Mengembangkan kebudayaan nasional.
 ( Pasal 33 ) Berhak dalam mengembangkan usaha – usaha dalam bidang ekonomi.
 ( Pasal 347 ) Memperoleh jaminan pemeliharaan sebagai fakir miskin berupa fasilitas
kesehatan dan fasilitas umum lainnya.
Kewajiban Warga Negara Menurut UUD

 ( Pembukaan UUD 1945 Alinea satu ) Menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan dan
keadilan.
 ( Pembukaan UUD 1945 Alinea Kedua ) Menghargai nilai – nilai persatuan,
kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
 ( Pembukaan UUD 1945 Alinea IV ) Menjunjung tinggi serta setia kepada konstitusi
negara dan dasar negara
 ( Pasal 23 Ayat 2 ) Setia membayar pajak untuk negara
 ( Pasal 27 Ayat 3 ) Wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan tidak ada
kecualinya
 ( Pasal 27 Ayat 3 ) Wajib ikut serta dalam pembelaan negara
 ( Pasal 35 ) Wajib menghormati bendera negara Indonesia Sang Merah – Putih
 ( Pasal 30 Ayat 1 ) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan negara
 ( Pasal 36 ) Wajib menghormati bahasa negara, yaitu Bahasa Indonesia
 ( Pasal 36A ) Wajib menjunjung tinggi lambing negara Garuda Pancasila dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika
 ( Pasal 36 B ) Wajib menghormati lagu kebangsaan Indonesia Raya

2.3.2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Asing Menurut UUD

Orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia hanya dalam waktu tidak
lebih dari tiga bulan tidak dianggap tinggal di Indonesia. Artinya orang asing
tersebut belum dianggap sebagai penduduk Indonesia menurut prosedur
kependudukan. Sebaliknya,apabila orang asing tersebut berada di Indonesia lebih
dari 3 bulan kemudian orang asing tersebut meninggalkan Indonesia untuk
sementara waktu, maka orang asing itu masih dianggap bertempat tinggal di
Indonesia. Ketentuan ini berlaku apabila keberadaan orang asing di luar negeri
tidak lebih dari dua belas bulan sejak meninggalkan Indonesia.
Penanggung atau pembayar pajak adalah kepala keluarga atau orang yang dianggap demikian
oleh Undang-undang. Pajak bangsa asing dikenakan setiap kali untuk masa tiga tahun
berdasarkan keadaan awal pada masa itu. Masa pajak berawal pada saat orang asing itu:
1) dilahirkan di Indonesia
2) bertempat tinggal di Indonesia
3) pada saat seorang warga negara Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia memperoleh
kewarganegaraan asing

Di bidang pendidikan, kecuali sekolah kedutaan untuk keperluan keluarga


korp diplomatik dan kosuler, tidak diperkenankan adanya sekolah asing. Anak
anak warga negara asing yang menjadi penduduk Indonesia dianjurkan menjadi
murid sekolah nasional di Indonesia, baik negeri maupun swasta. Sekolah asing
ini diawasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melalui
ijin dan pengawasan pemerintah sesuai dengan jumlah penduduk warga negara
asing, di kota-kota atau daerah tertentu dapat didirikan organisasi asing lokal jika
dianggap perlu. Organisasi asing ini mempunyai ruang gerak yang terbatas padabidang
kesehatan, keagamaan, kematian, olah raga dan rekreasi. Pengawasan ini

       Bagi warga negara asing yang mendapat izin tinggal juga menerima hak dan kewajiban
selama berada di Indonesia:

1. Kewajiban untuk tunduk dan patuh pada peraturan perundang-undangan.


2. Hak untuk menerima perlindungan atas diri dan hartanya.
3. Tidak memiliki hak untuk dipilih dan memilih.
4. Tidak mempunyai jak dan  kewajiban untuk bela negara

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Warga negara adalah orang – orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi
unsur negara, yang memiliki hubungan yang tidak terputus dengan tanah airnya, dengan
UUD negaranya, sekalipun yang bersangkutan berada di luar negeri, selama yang
bersangkutan tidak memutuskan hubungannya atau terikat oleh ketentuan hukum
internasional.
2. Asas-asas kewarganegaraan adalah suatu dasar atau patokan atau pola pikir yang bisa
menjadi penentu apakah seseorang bisa masuk ke dalam golongan dari suatu negara atau
tidak.
3. Hak warga negara adalah suatu peran yang bersifat fakultatif yang memiliki arti boleh
dilaksanakan atau juga tidak dilaksanakan oleh setiap warga negara
4. Kewajiban warga negara adalah peran yang bersifat imteratif dalam arti khusus dan harus
dilaksanakan oleh setiap warga negara sesuai UUD

3.2. Saran

Para pembaca diharapkan untuk lebih sering membaca dan mencari tahu tentang
pembahasan materi yang kami berikan
Daftar Pustaka

Buku “Pendidikan Kewarganegaraan untuk perguruan tinggi’ berdasarkan SK Dirjen Dikti


No.43/DIKTI/KEP/2005. Penerbit “PARADIGMA” Yogyakarta

Buku “UUD 1945 dan Amandemennya” untuk pelajar dan umum. Penerbit PT. Grasindo,
Jakarta, 2017

https://rifqimulyawan.com/pengertian-hak-dan-kewajiban.html

https://pakdosen.co.id/pengertian-warga-negara/

https://www.sumberpengertian.id/pengertian-warga-negara-menurut-para-ahli

JAWABAN DAN PERTANYAN

1. Menurut kalian, bagaimana cara menyeimbangkan Hak dan Kewajiban? ( Donny)

Jawab :

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui posisi
diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang
pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah
tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. sebagai warna negara sebisamungkin
kita mengedepankan kewajiban kita selaku warga negara indoensia dulu ,setelah terpenuhi
kewajiban kita boleh menuntut hak yang harusnya kita dapatkan namun sampai saat ini masih
banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara
yang berdemokrasi harus mengawasi, mengingatkan dan menegur pemerintah untuk
mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
2. Di pasal 31 disebutkan bahwa kita sebagai warga negara berhak mendapatkan pendidikan
yang layak. tetapi, pada kenyataannya tidak semua org bisa mendapatkan hal tsb. entah
terhalang oleh beberapa faktor, misalnya kemiskinan, padahal keinginan anak tsb untuk belajar
dan memperoleh pendidikan yg layak itu tinggi. lantas bagaimana usaha kita untuk membantu
anak2 tsb agar ttp bsa memperoleh pendidikan layak? ( Fadhil Bebep)

Jawab :

Tindakan kita sebagai warga bisa dengan memberikan bantuan material atau memeberitahukan
program2 pemerintah yang bisa membantu mereka2 yang ingin sekolah tapi terhalang sesuatu
misal program Wajib belajar 12 tahun atau Kartu indonesia pintar, bisa juga kita melapor kepada
pihak yang bertugas untuk menangani atau mengadakan penyuluhan ke tempat2 yang memang
masih belum tau adanya program2 tersebut sambil mengawasi jalannya program setidak nya kita
membantu memperluas cakupannya.

3. Dulu sempat ada nih wacana bela negara/wajib militer bagi warga Indonesia seperti di
korea,bagaimana tanggapan kalian tentang itu? (Mujahid)

Jawab :

Menurut kami Wajib militer bagus untuk dilaksanakan diindonesia , tetapi dengan persiapan
yang matang dan program2 yang di rancang haruslah manusiawi karena mengingat wamil
tergolong kontroversial, karena adanya penolakan, terutama untuk melayani pemerintahan yang
tidak disukai oleh beberapa pihak dan tergolong pelanggaran terhadap hak individual. Orang-
orang yang masuk wamil dapat menghindarinya, terkadang dengan meninggalkan negaranya.
jadi bisa saja nanti indonesia mengadakan Wajib militer tapi untuk sekarang kami rasa Indonesia
belum siap.

5. Menurut Kalian, apakah Hak dan kewajiban negara Asing sudah sesuai dengan apa yang kita
harapkan? (Tisa)

Jawab :

Menurut kami sebenarnya secara aturan sudah jelas seperti yang terlihat di slide kami tadi,
namun eksekusi nya kurang maksimal masih adanya pelanggaran yang dilakukan oleh WNA
atau Wisatawan asing yang datang ke indonesia, sebaik nya pengelola tempat wisata lebih ketat
lagi menjaga travel2 juga harus mengarahkan client nya dengan baik dan pemerintah harus
mengambil tindakan nyata dan memberikan sangsi sesuai peraturan yang berlaku

6. Apakah ada syarat lain untuk sah menjadi warga negara indonesia?
misal nya ada seorang lelaki WNA yang ingin menikah dengan WNI dan dia mengajukan untuk
menjadi WNI yang sah bagaimana caranya?

Jawab :

Pemohon Pewarganegaraan Indonesia

Secara umum, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik


Indonesia (“UU Kewarganegaraan”) mengatur bahwa permohonan Pewarganegaraan Indonesia
dapat diajukan oleh pemohon dengan salah satu kriteria untuk :

Orang Asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesia (“WNI”) ,

Berdasarkan ketentuan Pasal 9 UU Kewarganegaraan, syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk


dapat memperoleh kewarganegaraan Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin;

2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-
turut;

3. Sehat jasmani dan rohani;

4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 1 (satu) tahun atau lebih;

6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi


berkewarganegaraan ganda;

7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan

8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

Anda mungkin juga menyukai