Anda di halaman 1dari 4

1.

Penanya: Rizky Salsabila


Pertanyaan: Di HAM kan sudah ada ditetapkan tentang kebebasan dalam setiap
individu. lalu bagaimana dengan para wanita yang mengenakan pakaian yg terbuka
ataupun sudah tertutup tetapi masih diperlakukan tidak baik dengan lawan jenis?

2. Penanya: Tisa Rizki Amanda


Pertanyaan: Pada periode 1998 – sekarang, ada tahapan penentuan dan tahapan
penataan aturan, maksud dari tahapan-tahapat tersebut adalah?

3. Penanya: Dhiya Zahra


Pertanyaan:
1. Kenapa sekarang dikeluarkan RKUHP yang seakan-akan membungkam kebebasan
pers untuk mengkritik pemerintah?
2. Kenapa kemiskinan semakin meningkat bahkan sekarang kabarnya dikeluarkan
peraturan bagi seorang gelandangan akan ditetapkan denda 1jt, bagaimana
pendapat kalian?

4. Penanya: Ailsya
Pertanyaan: Jika HAM dan hukum berkaitan, bagaimana menurut kalian tentang hukum
yang tajam ke bawah, tumpul ke atas?

5. Penanya: Aulia Puja Khairunissa


Pertanyaan:
1. Apa pendapat kalian tentang Indonesia telah merdeka? Menurut kalian apakah
kita telah merdeka di balik banyaknya ketidakmerdekaan seseorang, termasuk
RKUHP yang direvisi pemerintah.
2. Apa upaya nyata kita sebagai mahasiswa untuk menjunjung tinggi HAM?

6. Penanya: Arbayani
Pertanyaan: Pada saat penjajahan jepang, ada banyak perawan bangsa yang dijadikan
budak seks oleh tentara jepang (referensi buku : Pramoedya Ananta Toer Perawan
Dalam Cengkraman Militer)
Mengapa kasus ini seakan-akan tidak pernah mencuat di sejarah Indonesia? Apakah
tidak ada tindakan pemerintah untuk mengusut kasus ini?

7. Penanya: Denisha Al Hafiza


Pertanyaan: Apa tanggapan kalian tentang rancangan RKUHP pasal 48 ayat (1) yang
berisi "Laki-laki dan perempuan yang masing masing tidak terikat dalam perkawinan
yang sah melakukan persetubuhan dapat dipidana dengan ancaman penjara paling lama 5
tahun". Dimana bnyak anak muda atau oknum lainnya yg meanggap itu pelanggaran HAM.
Mereka meanggap hal hal tersebut hak biologis masing2 individu dan tak perlu ada
campur tangan negara.
8. Penanya: Edmund Findal Nuris
Pertanyaan: Hak dan kewajiban seharusnya berjalan berdampingan, namun
kenyataannya banyak masyarakat yang meminta haknya tanpa melakukan kewajibannya.
1. Bagaimana langkah yang diambil pemerintah untuk menangani peristiwa tersebut?
2. Bagaimana cara kita sebagai masyarakat agar lebih mengedepankan kewajiban
dibandingkan hak?

1. Bicara masalah hak kebebasan wanita, kalau ada wanita yang tidak mau berpakaian
tertutup dengan alasan "hak asasi", harusnya wanita yang ingin berpakaian tertutup pun
ga boleh dicela karena itu pun hak asasinya untuk memilih apa yang terbaik bagi dirinya.
Inti dari hak asasi adalah kemampuan memilih untuk diri sendiri. Kalau mau berpakaian
terbuka ya silakan. Tapi pastikan itu pilihan tersendiri, bukan karena ingin mendapat
predikat tertentu di mata masyarakat, atau karena ingin dilihat lelaki, atau karena
sekedar ingin mengikuti mode. Intinya apa pun pakaiannya, pastikan itu memang pilihan
masing-masing.

2. Terdapat 2 tahap strategi penegakan HAM


1. Tahap Status Penentuan (prescriptive status): penerapan perundang-undangan
mengenai HAM, Tap MPR, UU, Perpu, dan Kepres.
2. Tahap Penataan Aturan Secara Konsisten (rule consistent behaviour):
-Pada masa pemerintahan Presiden Habibie
-Tap MPR No. XVII/MPR/1998
-Ratifikasi Konvensi ILO
-Rencana aksi Nasional
-Persiapan pengesahan perangkat internasional HAM
-Desiminasi informasi dan pendidikan HAM
- Penentuan skala prioritas pelaksanaan HAM
-Pelaksanaan isi perangkat internasional yang telah diratifikasi perundangan nasional
Jadi, periode terbaik dalam upaya penegakan dan perlindungan HAM adalah masa
reformasi (periode 1998 s.d. sekarang) karena masa ini terdapat 2 tahap strategi
penegakan HAM, yaitu Tahap Status Penentuan dan Tahap Penataan Aturan Secara
Konsisten.

3. 1) Karena angka kejahatan sekarang terus-menerus semakin marak sehingga narapidana


yang berada di lapas kelebihan kapasitas.
DPR RI mengatakan "hingga saat ini jumlah narapidana yang ditahan di Lapas sebanyak
264.234 orang. Sementara, kapasitas lapas di Indonesia hanya dapat menampung
sebanyak 128.591 orang." sedangkan yg menjadikan RKUHP dibungkam dan dikritik oleh
rakyat adalah pasal-pasal yang direvisi oleh DPR yang ada di dalam,
contoh pasal:
- tentang penghinaan terhadap presiden dan wakil presiden
- tentang membiarkan unggas ternak berkeliaran di kebun/lahan tanaman orang lain
- dan lain lain
2) Karena jumlah penduduk di Indonesia sangat padat terutama di kota-kota besar dan
itu membuat Indonesia banyak mengalami masalah sosial contohnya faktor ekonomi
(kemiskinan).
Pendapat kami tentang DPR dan pemerintah mengeluarkan pasal seorang gelandangan
akan di denda 1 jt jika mereka mengganggu ketertiban umum, kami tidak
mempersalahkan hukum yang berlaku tapi yang kami ingin kan bagaimana Indonesia
terbebas dari kemiskinan seharusnya pemerintahlah yang berupaya mengurangi tingkat
gelandangan agar pemerintah memperhatikan warga negaranya bukan malah
memiskinkan warga negaranya

4. Hukum yang tajam ke bawah tumpul ke atas itu sendiri merupakan sebuah sindiran
nyata untuk keadilan di Indonesia. Maksud dari istilah tersebut adalah keadilan di
negeri ini lebih tajam menghukum masyarakat menengah ke bawah. Sedangkan untuk
masyarakat menengah ke atas hukum di negeri ini dianggap sepele, karena bagi mereka
merasa bahwa hukum itu dapat dibeli.
Menurut kami, itu adalah sebuah bentuk ketidakadilan dalam masyarakat. Kemudian
kembali lagi pada pemerintahan. Jika memang kita memiliki pemerintahan yang taat dan
kokoh dan yang bekerja di dalamnya memiliki kesadaran untuk bertindak jujur, adil, dan
bertanggung jawab maka tidak akan ada lagi istilah tersebut.

5. 1) Dari segi politis, kita sudah merdeka dengan diproklamasikannya kemerdekaan


indonesia oleh presiden Soekarno, dan kemerdekaan pun sudah diakui oleh negara-
negara lain. Dari segi ekonomi dan budaya, Indonesia masih berjuang, dengan adanya
HAM mengenai kesejahteraan dalam bidang ekonomi, budaya, dan sosial itu menjadi
salah satu upaya Indonesia dalam memerdekakan perekonomian yang ada. Akan tetapi,
dari segi mental dan tindakan, kita masih sangat kurang, yang perlu kita ubah adalah
siasat kita untuk merdeka dimulai dari diri kita sendiri. Kembali ke pribadi masing-
masing, tidak ada negara yang sempurna, bahkan negara maju pun masih berjuang dalam
memperjuangkan HAM.
2) Sebagai mahasiswa harus memiliki potensi yang baik dan bermutu. Karena kita
sebagai generasi bangsa harus membangun negara kita menjadi negara yang maju.

6. Bukan tidak diusut tetapi karena banyak kasus dalam aspek lain juga yang harus
dipecahkan. Ada hal yang sudah diusahakan pemerintah yaitu Undang-Undang
perlindungan wanita dan anak.

7. Kami sangat setuju mengenai RKUHP pasal 48 ayat (1) tersebut, mengapa demikian,
karena di Indonesia kita adalah masyarakat yang sangat menjunjung nilai ketuhanan
(disebutkan dalam Pancasila, sila pertama) dan kita tahu diagama mana pun seks bebas
adalah dosa.
Hak asasi manusia sendiri pada dasarnya dapat dimodifikasi dan menyesuaikan pada di
mana Hak asasi manusia tersebut berada, contohnya di Indonesia kita mempunya HAM
yang sangat berbeda dengan Amerika di mana mereka menganut paham liberal.
Mungkin masyarakat yang menganut paham liberalis akan komplain pada
pemerintahannya apabila pemerintahan tersebut membuat pasal seperti ini dinegara
mereka, tetapi bagi kita yang tinggal di Indonesia di mana kita berideologi Pancasila
bukan liberalisme hal seperti ini pastilah hal yang harus menjadi perhatian pemerintah.
Karena bagaimana pun seks bebas hanya akan membawa kesenangan sesaat.

8. 1) langkah-langkah yang diambil adalah dengan memberikan sanksi atau hukum bagi
orang yg tidak menjalankan kewajibannya seperti yang sudah disusun dalam UUD, serta
di lingkungan sosial sendiri sudah menerapkan norma2 supaya masing2 individu bisa
imbang dalam melakukan kewajiban dan haknya.
2) Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Salah satu contohnya seperti wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan
hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.”

Anda mungkin juga menyukai