Oleh :
SALATIGA
2016
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui arti keadilan dan prinsip keadilan.
1.3.2. Mengetahui hakikat keadilan sosial.
1.3.3. Mengetahui Teori-teori keadilan
1.3.4. Mengetahui tentang negara kesejahteraan dan hubungan
keadilan yang memiliki tiga sisi.
1.3.5. Mengetahui pengertian negara dan tujuan negara serta tujuan
negara indonesia.
1.3.6. Mengetahui proses perumusan sila kelima Pancasila.
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian keadilan.
Menurut KBBI yang dikutip dalam (Prasetyo, Teguh, dkk 2014),
keadilan memiliki arti sifat (perbuatan, perlakuan, dsb) yang tidak
berat sebelah. Sedangkan sosial berarti segala sesuatu yang
mengenai masyarakat, kemasyarakatan, atau perkumpulan yang
bersifat dan bertujuan kemasyarakatan (dagang atau politik). Lebih
lanjut keadilan menurut John Raws dalam (Prasetyo, Teguh,dkk, 2014)
adalah ukuran yang harus diberikan untuk mencapai keseimbangan
antara kepentingan pribadi dan kepentingan bersama. Ada tiga
prinsip keadilan yaitu: kebebasan yang sama yang sebesar-besarnya,
perbedaan, persamaanyang adil atas kesempatan. Maksud dari John
Raws memprioritaskan bahwa prinsip kebebasan yang sama yang
sebesar-besarnya secara leksial berlaku terlebih dahulu dari prinsip
kedua dan ketiga.
Menurut Notonagoro dalam (Prasetyo, Teguh,dkk, 2014) keadilan
dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
Keadilan Legalis
Merupakan keadilan yang diwujudkan dari individu ke
masyarakat. Manusia sebagai individu wajib memperlakukan
masyarakat sebagai keseluruhan dengan adil dan sebagai
anggota yang sama martabatnya. Manusia sama di depan
hukum, tidak ubahnya dengan anggota masyarakat yang lain.
Keadilan distributif
Merupakan keadilan yang diwujudkan masyarakat ke individu.
Dalam hal ini dari negara kepada rakyat dimana pemerintah
sebagai representasi negara wajib memberikan pelayanan dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat yang diperoleh dari
pengelolaan kekayaan negara. Disamping itu negara juga
memberi kesempatan yang sama kepada warga negara untuk
dapat mengakses fasilitas yang disediakan oleh negara.
Keadilan komutatif
Merupakan jenis keadilan yang diwujudkan dari individu
kepada individu (antar individu). Artinya warga masyarakat wajib
memperlakukan warga negara yang lain sebagai pribadi yang
sama martabatnya. Ukuran pemberian haknya berdasarkan
prestasi sehingga seseorang yang mempunyai prestasi yang
sama diberi hak yang sama. Jadi sesuatu yang dapat dicapai oleh
seseorang harus dipandang sebagai miliknya dan diberikan
secara proporsional sebagaimana adanya.
2. Prinsip keadilan.
Dalam (Prasetyo, Teguh, 2014) terdapat dua prinsip keadilan yaitu:
Setiap orang mempunyai hak yang sama atas kebebasan dasar
yang paling luas, seluas kebebasan yang sama bagi semua
orang.
Ketimpangan ekonomi dan sosial harus diatur sedemikian rupa
hingga:
Dapat diharapkan memberi keuntungan semua orang dan,
Semua posisi dan jabatan terbuka bagi semua orang.
Berdasarkan prinsip keadilan diatas bisa dijabarkan bahwa, yang
dimaksud dengan prinsip setiap orang mempunyai hak yang sama
atas kebebasan dasar yang paling kuas, seluas kebebasan yang sama
bagi semua orang adalah bahwa manusia itu bebas sebebas-
bebasnya, akan tetapi satu hal yang membatasi kebebasan mereka
yaitu kebebasan orang lain. Dalam interaksi antar individu dalam
suatu sistem lingkungan tentunya gesekan antara hak-ku dan hak-mu
sangatlah rawan, tentunya dalam lingkungan masyarakat yang terdiri
dari aku dan kamu kebebasan harus bersifat Reasonable, saya
bebas tapi jangan sampai kebebasan saya ini akan mengganggu
kebebasan orang lain, begitu juga kebebasan dari orang lain jangan
sampai mengganggu kebebasan saya. Tentunya dengan terciptanya
kebebasan yang reasonable ini kondisi homeostatis dapat tercipta.
Kedua, Ketimpangan ekonomi dan sosial harus diatur
sedemikian rupa hingga:
Dapat diharapkan memberi keuntungan semua orang dan,
Semua posisi dan jabatan terbuka bagi semua orang.
Maksud dari prinsip kedua ini merupakan penekanan dalam aspek
peran tiap individu dalam lingkungan serta tanggung jawab yang
harus dilakukan oleh tiap-tiap anggota dalam lingkungan tersebut,
selain itu prinsip keadilan yang kedua ini juga menekankan mengenai
terciptanya kemamkmuran dalam masyarakat dimana ketimpangan
ekonomi dan sosial sangat diperhatikan. Perlu diketahui bahwa
kondisi ketimpangan dalam aspek sosial dan ekonomi dapat menjadi
bibit-bibit perselisihan dan akan mengarah pada perang saudara
dalam lingkungan tersebut.
5. Negara kesejahteraan.
1. Kesejahteraan Umum
Kesejahteraan umum meliputi kondisi-kondisi umum dalam kehidupan sosial
yang dibutuhkan oleh semua orang untuk bisa hidup secara layak. Kelayakan
hidup ditandai oleh bisa tidaknya sesorang mengembangkan dirinya sebagai
manusia secaa lebih, mulai dari lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan,
sanitasi, fasilitas air bersih, penerapan hukum yang adil, perlindungan terhadap
hak-hak dan hak milik, ketersediaan pelayanan-pelayanan bagi kebutuhan
yang umum, dan seterusnya (Cloutier, 2009)
Menurut James Midgley (2005) kondisi kesejahteraan mencerminkan tiga
elemen dasar yaitu:
Ketika masyarakat dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya
untuk hidup layak.
Jika masyarakat dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya
untuk hidup layak.
Jika masyarakat memiliki kesempatan untuk mengembangkan taraf
hidup dan potensi yang dimilikinya.
2. Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan sosial adalah keadaan sosial yang memungkingkan bagi setiap
warga negara untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya yang bersifat
jasmani, rohani dan sosial sesuai dengan harkat dan martabat manusia, dapat
mngatasi berbagai masalah sosial yang dihadapi sendiri, keluarga dan
masyarakatnya, dan dapat mengembangkan potensi-potensi dirinya, keluarga
dan masyarakatnya untuk berembang menjadi lebih baik.
Berdasarkan Pasal 2 UU nomor11/2009, Penyelenggaraan kesejahteraan sosial
bertujuan :
Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup.
Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian.
Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan
menangani masalah kesejahteraan sosial.
Meningkatkan kemapuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia
usaha dalam penyelanggaraan kesejahteaan sosial secara melembaga
dan bekeanjutan.
Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam
penyelanggaraan kesejahteraan sosial secaa melembaga dan
berkelanjutan
Meningkatkan kulaitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan
sosial
14. Kemanusiaan yang adil dan beradab yang terkandung dalam sila kelima Pancasila.
Berdasarkan pada pengertian persatuan dan kesatuan Pancasila
konsekuensinya dalam setiap sila senantiasa terkandung sila yang
lainnya. Maka, dalam Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
terkandung pula sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, sehingga
segala sesuatu yang berkaitan dengan kadilan yang terkandung
dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab dengan sendirinya
terjelma dalam sila keadilan sosial. Sebagaimana yang dibahas di
atas bahwa didalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah
berdasarkan hakikat adil, yaitu memberikan keapda siapapun,
tentang apa yang menjadi haknya, sehingga konsekuensinya inti sila
keadilan sosial juga memenuhi berdasarkan hakikat adil.
Berdasarkan kesatuan sila-sila Pancasila, maka sila Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, atau dengan perkataan lain
adil sebagaimana terkandung dalam sila kedua mendasari dan
menjiwai keadilan sosial yaitu adil sebagaimana terkandung dalam
sila kelima Pancasila.
Kondisi yang diperlukan untuk merealisasikan keadilan sosial.
Bahwa lingkungan keadilan sosial adalah hidup bersama
kemanusiaan, baik dalam pengertian masyarakat, bangsa, dan
negara maupun dalam pengertian dalam hubungannya dalam
kehidupan hubungannya dengan kehidupan negara secara
nasional maupun internasional.
Bahwa pihak-pihak yang wajib menyelenggarakan keadilan
sosial, adalah masyarakat, bangsa dan negara terhadap
warganya masing-masing, dan sebaliknya para warga negara
mayarakat, bangsa dan negara wajib menyelenggarakan
keadilan sosial dalam lingkup nasional. Adapun dalam lingkup
internasional diantara sesama negara dan sesama warga
negaranya wajib menyelenggarakan keadilan sosial terhadap
negara lain.
Bahwa pada setiap individu senantiasa terdapat suatu
kepentingan maupun kebutuhan yang tidak mungkin dapat
dipenuhinya sendiri(karena diluar kemampuannya). Oleh karena
itu kepentingan dan kebutuhan tersebu hanya dapat dipenuhi
dengan bersama-sama dengan manusia lainnya.
Oleh karena itu di dalam hidup bersama semua kepentingan dan
kebutuhan harus terpelihara dengan keadilan sosial, dan hal ini
dengan sendirinya termasuk juga kepentingan dan kebutuhan
hidup dam lingkungan hubungan terhadap diri sendiri maupun
terhadap Tuhan yang sebagai Kausa prima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keadilan sosial adalah
sebagai berikut:
Bahwa dalam hidup bersama harus terdapat keadilan sosial,
karena hanya dengan demikianlah kepentingan dan kebutuhan
hidup setiap manusia, bangsa, dan negara dapat saling
terpenuhi. Pada hakikatnya keadilan sosial adalah bawaan kodrat
manusia yang memiliki kepentingan dan kebutuhan hidup
mutlak, dan sebenanya hal ini yang menjadi pangkal dasar dari
keadilan sosial.
Dengan demikian maka keadilan soaial itu merupakan bawaan
kodrt, tertanam dalam hati sanubari manusia.
Bahwa keadilan sosial adalah merupakan bawaan dari sifat
kodrat manusia monodualis sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial.
Jadi selain telah dipahami pengertian bahwa keadilan sosial itu
merupakan bawaan dari sifat negara (sebagai dasar Negara Republik
Indonesia), yaitu sebagai negara monodualis, jug keadilan sosial
adalah bersifat mutlak buat setiap warga negara.
1.1. Kesimpulan
Dari penjabaran mengenai materi sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia dapat disimpulkan bahwa Keadilan sosial merupakan suatu keadaan adil dan
makmur, tidak ada penghinaan, tidak ada penghisapan, bahagia lahir dan batin yang
terjadi dalam ruang lingkup masyarakat.
Keadilan dalam suatu negara dapat tercipta ketika warga negara maupun negara
(pemerintah) itu sendiri mampu memahami apa yang menjadi hak dan kewajiban mreka
masing-masing, keadilan tidak akan pernah bisa tercipta apabila warga negara maupun
pemerintah (negara) hanya menekankan hak dan mangabaikan apa yang menjadi
kewajiban mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan .2013.Negara Kebangsaan Pancasila, Yogyakarta : PARADIGMA
Prasetyo, Teguh et al.2014.Pancasila materi pengayaan matakuliah
Pancasila.Salatiga:Tisara Grafika