DISUSUN OLEH :
RAISA ZUHRA SALSABILA AWALUDDIN
RISKA PRATIWI
DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. H. MUZAKKIR. MA
Dr. SAFRI ANDY. MA
SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ahmedi Nejad di kenal sebagai presiden Iran ke 6, yang pada masanya
beliau memperoleh suara 61,91% dengan tidak mengeluarkan uang sepeserpun.
Presiden itu berkata “Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan
padanya:”Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh
dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ” begitulah
cuplikan singkat dari Ahmedi Nejad dalam tayangan stasiun TV FOX di Amerika.
Bahkan beliau menerapkan kesederhanaan bagi masyarakatnya, seperti mentri
mentri presiden, rekening pribadi milik mereka maupun kerabat dekatnya akan
diawasi, sehingga ketika para mentri itu telah menyelesaikan tugasnya menjadi
mentri dan keluar dalam keadaan lapang.
Sebagaimana yang dapat kita amati sejarah bangkitnya peradaban manusia
menunjukkan peran penting pemimpin bagi negeri untuk membentuk fakta sosial.
Melalui seorang pemimpinlah sebuah bangsa dapat maju. Perubahan sejarah tidak
pernah ditentukan oleh mayoritas masyarakat, tetapi lebih banyak ditentukan oleh
elitnya minoritas. 1 Menjadi seorang pemimpin adalah amanah yang di limpahkan
kepada pemimpin itu untuk mensejahterakan masyarakat. Pemimpin sebagai wakil
rakyat harus lah bersifat amanah, karena itu ada sumpah pada Al-Qur’an yang
harus di laksanakan pemimpin sebagai harapan mereka bertanggung jawab atas
sesuatu yang diperbuat.2
Amanah memiliki konsep yang penting dalam Islam. Ia juga merupakan
salah syarat keimanan serta hakikat spiritual seorang mukmin. 3 Semakin menipis
keimanan seseorang semakin pudar pula sifat amanah pada dirinya. 4 Rasulullah
bersabda:
1
Suryadi, Layakkah Anda Sebagai Pemimpin?, (Malang: Neliti, 2010), Hal: 2
2
Titin Andika dkk, Amanah dan Khianat dalam Al-Qur’an Menurut Quraish Shihab,
(Bengkulu: At-Tadabbur), Hal: 178.
3
Abdul Halim dkk, Karakteristik Pemegang Amanah dalam Al Quran, (Padang: Mashdar
Jurnal Studi Al Quran dan Tafsir, tt) Hal: 185
4
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah, 2020) Hal:
89
2
َ َ َ َ َح َّد َث َنا َأ ُبو ه َالل َع ْن َق َت َاد َة َع ْن َأ َنس َق: الص َم ِد َو َج َس ُن ْب ُن ُموسى َقااَل
َما خط َبنا: ال َّ َح َّد َث َنا َع ْب ُد
ٍ ٍ ِ
َ َ اَل َ َ اَل َ َ َ َ اَل َّ ُّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ اَّل َ َ اَل5
ْإي َمان مِل ْن ا َمانة ل ُه َو ِد ْي َن مِل ْن َع ْه َد ل ُه: ال الن ِبي صلى الله علي ِه وسلم ِإ ق
Berbicara lebih lanjut tentang amanah, tentu sangat menarik bila merujuk
pada ayat-ayat al-Qur’an. Karena dengan demikian, akan diketahui bagaimana
konsep amanah dalam perspektif al-Qur’an serta Urgensi Amanah dalam
kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Amanah dalam Al-Quran?
2. Bagaimana Urgensi Amanah dalam Kehidupan?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Bagaimana Konsep Amanah dalam Al-Quran
2. Mengetahui Bagaimana Urgensi Amanah dalam Kehidupan
5
Syaikh Ahmad Muhammad Syakir, Musnad Imam Ahmad Jilid 11, Terj. Team As-Sidqi
(Jakarta: Pustaka Azzam, 2010), hal. 926
3
BAB II
PEMBAHASAN
ً َ َ ً َ ْ َ
-amnan - amānatan ( أ َمان ة- أ ْمن ا- َي أ َم ُن- )أ ِم َن yang bermakna aman, tenteram,
tenang dan hilangnya rasa takut. Pakar bahasa, Ibrahim Musthafa menjelaskan
bahwa amanah mengandung arti pelunasan dan titipan. Didalam bahasa Indonesia,
amanah berarti yang dipercayakan kepada orang dan dapat dipercaya.6 Menurut
al-Marâghi, Amanah adalah sesuatu yang harus dijaga untuk disampaikan kepada
pemiliknya.7
Syahrin Harahap di dalam buku Ensiklopedia Akidah Islam menjelaskan
bahwa amanah adalah salah satu sifat wajib para rasul, yang artinya dapat
dipercaya. Para rasul memiliki sifat wajib sebanyak empat, yaitu: Sidiq yang
berarti benar atau sungguh-sungguh, Amanah yang berarti dapat dipercaya,
Tabligh yang artinya menyampaikan dan Fathanah yang artinya cerdas.8
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata amanah mempunyai
tiga pengertian, yaitu: sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain,
keamanan; ketenteraman, dan dapat dipercaya.9 Kata amanah juga sering
dikaitkan dengan makna kepercayaan. kata yang menunjuk makna kepercayaan
menggunakan dua kata, yaitu amanah atau amanat. Amanah memiliki beberapa
arti, antara lain: pesan yang dititipkan kepada orang lain untuk disampaikan,
keamanan, ketenteraman, dan kepercayaan. Sedangkan amanat diartikan sebagai
6
Quraish Shihab dkk. Ensiklopedi al-Quran Kajian Kosakata, (Jakarta: IAIN, 2007), hal:
83
7
Abdul Halim dkk, Op. Cit, Hal: 188
8
Zainal Abidin dan Fiddian Khairudin, Penafsiran ayat-ayat Amanah dalam Al Quran,
(Indragiri: Jurnal Syuhadah, 2017), Vol. V No. 2, hal. 124
9
Iwan Hermawan dkk, Konsep Amanah dalam Perspektif Pendidikan Islam, (Bandung:
Qolamuna-Jurnal Pendidikan, Sosial dan Agama, 2020), Vol. 12 No. 2, hal. 141-152
4
sesuatu yang dipercayakan atau dititipkan kepada orang lain, pesan, nasihat yang
baik dan berguna dari orang tua-tua, perintah, dan wejangan.10
Ada tiga unsur atau komponen dalam sebuah amanah, yaitu pemberi,
penerima dan amanah itu sendiri. Untuk amanah ada dua bentuk, yaitu materi dan
non materi. Person pemberi amanah adalah Allah, rasul dan manusia. Sedangkan
penerima amanah yang hakiki adalah manusia. Namun tidak semua manusia
mampu memegangnya dengan baik, melainkan orang-orang yang kompeten yang
memiliki karakteristik tertentu.11
Dari beberapa definisi yang berbeda, pada akhirnya semua bermuara pada
makna aman, tentram, dan percaya. Dengan demikian, yang dimaksud dengan
amanah ialah segala sesuatu yang dipercayakan, sebuah tanggung jawab yang
harus dipelihara dan pada saatnya harus dikembalikan kepada yang berhak dengan
aman.
Ayat-ayat Makkiyah
A. Surah Al-A’raf ayat: 62, 68 dan 79
َ َ َ اَل َّ َ َ ُ َ َ َْ َ ّ َ ٰ ٰ ْ ُ ُ َُّ
ص ُح لك ْم َوأ ْعل ُم ِم َن الل ِه َما ت ْعل ُمونأب ِلغكم ِرسل ِت ر ِبى وأن
"Aku menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, memberi nasihat kepadamu,
dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-A'raf/7:
62).
Rasul yang akan menyampaikan suatu risalat, yaitu satu tugas suci dari
Allah, yang pokoknya ialah agar kamu kembali kepada ajaran Allah yang benar
supaya selamat.12
10
Zainal Abidin dan Fiddian Khairudin, Op. Cit, hal. 125
11
Abdul Halim dkk, Op. Cit, hal. 189
12
Hamka, Tafsir Al-Azhar Jilid 4, (Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD, tt), hal. 2412
5
َ َ ْ ُ َ ََ۠ َ ّ َ ٰ ٰ ْ ُ ُ َُّ
اص ٌح أ ِم ٌين
ِ أب ِلغكم ِرسل ِت ر ِبى وأنا لكم ن
"Aku menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku dan pemberi nasihat yang
terpercaya kepada kamu." (QS. Al-A'raf/7: 68)
َ ُ َ َ َ ّٰ َ ْ ُ ْ َ َ َ ٰ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َ َ ّ َ َ َ ُ َ ُ ٰ اَّل
ص ْحت لك ْم َول ِك ْن ت ِح ُّبونفتولى عنهم وقال يقو ِم لقد أبلغتكم ِرسالة ر ِبى ون
َ ّٰ
الن ِص ِحين
"Kemudian dia (Saleh) pergi meninggalkan mereka sambil berkata, "Wahai
kaumku! Sungguh, aku telah menyampaikan amanat Tuhanku kepadamu dan aku
telah menasihati kamu. Tetapi kamu tidak menyukai orang yang memberi
nasihat."(QS. Al-A'raf/7: 79)
6
anak kecil, maka anak-anak itu adalah amanah diatas pundak keluarga yang
ditinggal. Amanah ini wajib dipelihara.13 Lafazh amanah adalah isim jins, dimana
amanah-amanah agama termasuk didalamnya. Sebab syariat-syariat adalah
amanah yang dibebankan Allah kepada hamba-hambanya. Termasuk pula
kedalamnya amanah-amanah manusia yaitu titipan.14
Ayat diatas menggunakan bentuk jamak untuk kata amanah dan bentuk
tunggal untuk kata ‘Ahdl/perjanjian, disebabkan amanah beraneka ragam, antara
manusia dengan Allah, dengan sesamanya, dengan lingkungannya, serta dengan
dirinya sendiri dan itu bermacam-macam pula perinciannya, bahkan setiap nikmat
yang dianugerahkan Allah kepada seseorang adalah amanah yang harus
ditunaikannya dengan baik.15
Orang-orang yang menjalankan amanah-amanah yang mana mereka diberi
amanah oleh pemiliknya dan menjaga perjanjian-perjanjian. Mereka sama sekali
tidak membatalkan perjanjian-perjanjian yang mereka buat untuk diri mereka.
Ketika mereka diberi amanah, mereka tidak berkhianat. Ketika mereka berjanji,
mereka tidak mengingkari. Ini adalah sifat-sifat orang mukmin.16
Ayat-ayat Madaniyah
A. Surah Al-Baqarah ayat 283
ُ وض ٌة ۖ َفإ ْن َأم َن َب ْع
ً ض ُك ْم َب ْع
ضا
َ ُ ْ َّ ٌ ٰ َ ً َ ُ َ ْ َ َ َ َ ٰ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ
و ِإن كنتم على سف ٍر ولم ت ِجدوا كا ِتبا ف ِرهن مقب
ِ ِ
ُْ َ َّ ُ ْ َ اَل َّ َّ ْ َ َ َ ُ ْ َّ َ ْ َ
فل ُيؤ ِ ّد ال ِذى اؤت ِم َن أ ٰمنت ُ ۥه َول َيت ِق الل َه َر َّب ُ ۥه ۗ َو تكت ُموا الش ٰه َدة ۚ َو َم ْن َيكت ْم َها
ٌ ون َع ِل َ ُ َ ْ َ َ ُ َّ َ ُ ُ ْ َ ٌ َ ُ َّ َ
يم ف ِإنهۥٓ ءا ِثم قلب ۥه ۗ والله ِبما تعمل
"Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang
penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika
sebagian kamu memercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah,
Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian karena barang siapa
13
Hamka, Tafsir Al-Azhar Jilid 10, (Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD, tt), hal. 7622
14
Mahmud Hamid Utsman, Tafsir Al-Qurthubi Jilid 19, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2014),
Hal. 247
15
Zainal Abidin dan Fiddian Khairudin, Op. Cit. hal. 128-129
16
Wahbah az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir Jilid 15, (Jakarta: Gema Insani, 2013), Hal. 140
7
menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan."(QS. Al-Baqarah/2: 283)
8
amanah pada kategori ayat makkiyah menekankan khusus pada aspek ketuhanan,
hablun minallah, selanjutnya pada kategori ayat madaniyah pada aspek ketuhanan
dan kemanusiaan, hablun minannas.17
3. Bentuk-bentuk Amanah
Bentuk-bentuk amanah menurut Yunahar Ilyas ada 5:18
1. Memelihara titipan dan mengembalikannya seperti semula. Diantara sebab
kenapa Nabi Muhammad terkenal dengan gelar al-Amin adalah karena beliau
sangat dipercaya oleh Penduduk Mekkah untuk menyimpan dan memelihara
barang titipan kemudian mengembalikannya seperti semula.
2. Menjaga Rahasia. Apabila seseorang menyampaikan sesuatu yang penting dan
rahasia kepada kita, itulah amanah yang harus dijaga. Seorang muslim dituntut
untuk selalu menjaga rahasia yang diamanahkan kepadanya, baik rahasia
pribadi, keluarga, organisasi, atau lebih-lebih rahasia negara.
3. Tidak menyalahgunakan jabatan. Jabatan adalah amanah yang haru dijaga.
Segala bentuk penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi, keluarga
atau kelompoknya termasuk perbuatan tercela yang melanggar amanah.
4. Menunaikan kewajiban dengan baik. Semua tugas yang dipikulkan wajib
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya karena nanti di pertanggung jawabkan
dihadapan Allah.
5. Memelihara semua nikmat yang Allah berikan. Semua nikmat yang diberikan
Allah kepada manusia adalah amanah yang harus dijaga dan dimanfaatkan
dengan baik.
4. Macam-Macam Amanah
Al-Maraghi mengklasifikasikan amanah ke dalam tiga bagian: amanah
hamba dengan Tuhannya, amanah hamba dengan sesama manusia, amanah
manusia terhadap dirinya sendiri.
Pertama: Amanah hamba dengan Tuhannya, yaitu apa yang telah dijanjikan
Allah kepadanya untuk dipelihara, berupa melaksanakan perintah-Nya, menjauhi
segala larangan-Nya dan menggunakan segala perasaan dan anggota badannya
17
Fatimah, Op.Cit, hal: 131
18
Yunahar Ilyas, Op.Cit,Hal: 90-96
9
untuk hal-hal yang bermanfaat baginya dan mendekatkannya kepada Allah. Di
dalam Atsar di katakan bahwa seluruh maksiat adalah khianat kepada Allah.
Kedua: Amanah hamba dengan sesama manusia, diantaranya adalah
mengembalikan titipan kepada pemiliknya, tidak menipu, menjaga rahasia dan
lain sebagainya yang wajib dilakukan terhadap keluarga, kaum kerabat, manusia
pada umumnya dan pemerintah. Termasuk dalam amanat ini keadilan para ulama
terhadap orang-orang awam dengan membimbing mereka kepada keyakinan dan
pekerjaan yang berguna bagi mereka di dunia dan di akhirat: seperti pendidikan
yang baik, mencari rezeki yang halal, memberikan nasihat dan hukum-hukum
yang menguatkan keimanan, menyelamatkan mereka dari berbagai kejahatan dan
dosa serta mendorong mereka untuk melakukan kebaikan dan kebajikan.
Ketiga: Amanah manusia terhadap dirinya sendiri, seperti halnya memilih
yang paling pantas dan bermanfaat baginya dalam masalah agama dan dunianya,
tidak mengerjakan yang berbahaya baginya didunia dan di akhirat, serta
menghindarkan berbagai penyakit sesuai dengan pengetahuan dan petunjuk para
dokter. Hal terakhir ini memerlukan pengetahuan tentang ilmu kesehatan,
terutama pada waktubanyak tersebar penyakit dan wabah.
10
Amanah merupakan ketundukan manusia terhadap seluruh dimensi pokok
agama Islam karena melibatkan aspek vertical (hablumminallah) yakni beban
pertanggungjawaban kepada Allah SWT dan aspek horizontal (hablumminannas)
yaitu aspek syariah terutama dalam kaitannya dengan muamalah atau hubungan
manusia dengan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Itulah sebabnya
mengapa amanah menjadi salah satu substansi pokok agama Islam.
Amanah adalah pilar keislaman seorang mukmin, ketika ia mengkhianati
apa yang telah dipercayakan kepadanya maka ia tergolong sebagai orang munafik.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
َ ََ ُ ََ ُ ُ َح َّد َث َنا َع ْب،َح َّد َث َنا َأ ُبو َب ْكر ْب ُن َأبي َش ْي َب َة
، َح َّدثنا أ ِبي، ح َو َح َّدثنا ْاب ُن ن َم ْي ٍر،هللا ْب ُن ن َم ْي ٍر
ِ د ِ ِ
،ش َ ْ َ َ َّ َ َ َ ٌ َ َّ َ َ ُ ْ َ ُ َ أْل ْ َ ُ ْ ُ ْ َ ُ َ َّ َ َ ُ َ ْ َ َ َّ َ َ أْل
ِ ع ِن ا عم، حدثنا سفيان، حدثنا و ِكيع، وحدث ِني زهير بن حر ٍب،حدثنا ا عمش
َّ َ
ص لى هللا ُ ال َر ُس َ َق:ال َ َق، َع ْن َع ْب ِد هللا ْبن َع ْمرو، َع ْن َم ْس ُروق،َع ْن َع ْب ِد هللا ْبن ُم َّر َة
ِ ول ٍ ِ ِ ٍ ِ ِ
ٌ َّ َ ْ َ َ
َو َم ْن كانت ِف ِيه خلة ِم ْن ُه َّن،صا ً ان ُم َناف ًقا َخال َ َ
ك يه ف َّ " َأ ْر َب ٌع َم ْن ُك:هللا َع َل ْيه َو َس َّل َم
ن ُ
ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ ٌ َّ َ ْ َ َ
َو ِإذا َو َع َد،اه َد غ َد َر و ِإذا ع، ِإذا حدث كذب:كانت ِف ِيه خلة ِم ْن ِنف ٍاق حتى يدعها
صلة ِم ْن ُه َّن
ٌَْ َ ْ َ َ ْ َ َ َْ ُ َ َّ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َْ َ
«و ِإن كانت ِف ِيه خ :يث سفيان ِ و ِإذا خاصم فج َر " غي َر أن ِفي ح ِد،أخلف
َّ َ ٌَْ َ ْ َ َ
»النف ِاق ِ كانت ِف ِيه خصلة ِمن
“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair. (dalam riwayat lain disebutkan)
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada
kami Bapakku telah menceritakan kepada kami al-A'masy. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari al-
A'masy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dari Abdullah bin Amru dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada empat perkara,
barangsiapa yang empat perkara tersebut ada pada dirinya maka dia menjadi
orang munafik sejati, dan apabila salah satu sifat dari empat perkara tersebut
ada pada dirinya, maka pada dirinya terdapat satu sifat dari kemunafikan hingga
dia meninggalkannya: jika berbicara selalu bohong, jika melakukan perjanjian
melanggar, jika berjanji selalu ingkar, dan jika berselisih licik." Hanya saja
dalam hadits Sufyan, 'Apabila dalam dirinya terdapat salah satu sifat tersebut
maka dia memiliki salah satu sifat kemunafikan'.” (HR. Muslim, Kitab Iman, Bab
11
Penjelasan tentang Sifat Munafik)19
19
Muslim bin Hajaj Abu Al-Hasan Al-Qusyairi Al-Naisaburi, Shahih Muslim, (Darr Ihya’
At-Turast Al-Arabi, tt), Bab Bayan Khisal Munafiq, Bab 1, Hal:78.
12